FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN 2015
BAB I
PENDAHULUAN
Holoprosencephaly
adalah
anomali perkembangan otak
depan pada manusia yang
paling umum terjadi dengan
prevalensi 1 / 16.000 pada
lahir hidup, prevalensi 1:
250 pada konsepsi, dan
terdapat di seluruh dunia
Apabila
terlambat
ditangani,
retensio
plasenta
dapat
menyebabkan infeksi berat atau
perdarahan yang mengancam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi :
1.Plasenta adhesiva
2.Plasenta akreta
3.Plasenta inkreta
4.Plasenta perkreta
5.Plasenta inkarserata
Gejala klinis :
Plasenta belum lahir setelah 30 menit
Perdarahan segera
Uterus berkontraksi dan keras
Pada retensio plasenta, sepanjang plasenta belum terlepas, maka tidak akan
menimbulkan perdarahan. Bila terjadi banyak perdarahan atau bila pada persalinanpersalinan yang lalu ada riwayat perdarahan postpartum, maka tak boleh menunggu,
sebaiknya plasenta langsung dikeluarkan dengan tangan. Juga kalau perdarahan
sudah lebih dari 500 cc atau satu nierbekken, sebaiknya plasenta langsung
dikeluarkan secara manual dan diberikan uterotonika. Dapat juga dilakukan
tindakan seperti manual plasenta.
Retensio plasenta
Penanganan umum :
Infus transfusi darah
Pertimbangkan untuk rujuk RSU C
Perdarahan banyak
300 400 cc
Perdarahan sedikit
Anemia dan syok
Perlengketan plasenta
Plasenta manual
Indikasi :
Perdarahan 400 cc
Pascaoperasi vaginal
Pascanarkose
Habitual HPP
Teknik :
Telusuri tali pusat
Dengan ulner tangan
Masase intrauterin
Uterotonika IM-IV
Berhasil baik :
Observasi :
Keadaan umum
Perdarahan
Obat profilaksis :
Vitamin
Fe preprat
Antibiotika
Uterotonika
Plasenta rest :
Kuretase tumpul
Utero-vaginal
tampon
Masase
Perdarahan terus :
Tampon bedah
Atonia uteri
Plasenta melekat :
Akreta
Inkreta
Perkreta
Adesiva
Histerektomi
Pertimbangan :
Keadaan umum
Umur penderita
Paritas penderita
Ligasi arteri
hipogastrika
BAB III
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. F
Usia
: 30 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Suku / Bangsa
: Palembang / Indonesia
Pekerjaan
Agama
: Islam
Alamat
MRS tanggal
: 8 September 2015
No. RM
: 30.95.38
ANAMNESIS
A. Keluhan Utama
Nyeri perut bawah disertai perdarahan
B. Riwayat Perjalanan Penyakit
Os mengaku datang ke Rumah Sakit karena nyeri perut bawah disertai perdarahan
terus menerus sejak melahirkan anak keduanya di bidan 3 jam SMRS. Menurut
bidan yang merujuknya, Os melahirkan bayi laki-laki secara spontan namun
plasenta belum lahir lengkap. Os terlihat pucat, pusing (+), mual (-).
C.
-
Riwayat Menstruasi
Usia menarche : 13 tahun
Siklus haid
: 28 hari
Lama haid
: 4 hari
HPHT
: 31 Desember 2014
TP
: 7 September 2015
D. Riwayat Pernikahan
-Lama pernikahan : 6 tahun
-Usia saat menikah : 24 tahun
E.Riwayat Kontrasepsi
Os mengaku pernah menggunakan KB suntik 3 bulan sejak tahun 2010-2013.
F.Riwayat ANC
Selama kehamilan Os melakukan ANC tiap bulan di bidan. Os mengaku tidak
pernah mengikuti imunisasi TT.
G.Riwayat Persalinan
1.2010/ Perempuan/ 2500gram/ Normal/ bidan
2.2015/ Laki-laki/ 3000gram/ Normal/bidan
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
KU
: baik
Kesadaran
: compos mentis
Tanda Vital
TD : 90/60 mmHg
N
: 110x/menit
RR : 26x/menit
T
: 36 C
Keadaan Spesifik
Mata
: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (+/+)
Leher
THT
Dada
Abdomen
- Inspeksi
- Palpasi
- Perkusi
- Auskultasi
:
: datar, lemas, striae gravidarum (-), caput medusa (-)
: hepar dan lien dalam batas normal
: timpani pada bawah prosessus xiphoideus, redup pada uterus
: bising usus (+) normal
Genitalia Eksterna
Ekstremitas
Status Obstetrikus
Pemeriksaan Luar :
- Pemeriksaan Leopold : TFU 2 jari di bawah umbilicus
- Kontraksi uterus (+)
DIAGNOSIS
P2A0 Post Partum Spontan + Retensio Plasenta + Anemia
PENATALAKSANAAN
Observasi perdarahan
IVFD RL gtt XX/menit + drip pitogin 2 amp
IVFD 2 line RL kanan 1 kolf (kocor)
Cek Hb cito
Pro manual plasenta
HASIL LABORATORIUM
Hb
: 9,0 g/dl
Hematokrit
: 21 %
(N : 35 - 47%)
Golongan Darah : A
Rhesus factor
(A, B, AB, O)
:+
(+/-)
FOLLOW UP
Follow up
BAB IV
PEMBAHASAN
didukung
pemeriksaan fisik.
berdasarkan
anamnesis
dan
Pada kasus, penatalaksanaan awal yang dilakukan adalah transfusi darah PRC 450cc,
IVFD RL drip pitogin 2amp, dan pro manual plasenta. Menurut Smith & Barbara, tata
laksana pada perdarahan post partum antara lain dengan resusitasi cairan dan transfusi
darah. Pada perdarahan post partum diberikan resusitasi dengan cairan kristaloid dalam
volume yang besar, baik normal salin (NS/NaCl) atau cairan Ringer Laktat melalui
akses intravena perifer. Transfusi darah perlu diberikan bila perdarahan masih terus
berlanjut dan diperkirakan akan melebihi 2.000 mL, tujuan transfusi antara lain untuk
menggantikan pembawa oksigen yang hilang dan untuk mengembalikan volume
sirkulasi. Pemberian IVFD RL drip pitogin 2amp sudah tepat karena untuk
menghentikan perdarahan karena sifat dari pitogin yang digunakan agar kontraksi uterus
tetap terjaga.
BAB V
KESIMPULAN
Diagnosis awal untuk kasus ini sudah tepat yaitu P2A0 Post Partum Spontan +
Retensio Plasenta + Anemia. Penegakkan diagnosis sudah tepat, yang didukung
berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Diagnosis akhir post partum untuk
kasus ini juga sudah tepat yaitu P2A0 Post Partum Spontan + Post Manual Plasenta
+ Anemia ec Ruptur Dinding Posterior Vesica Urinaria. Penegakkan diagnosis
didukung oleh observasi perdarahan, hasil laboratorium dan pemeriksaan USG.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kementrian Kesehatan RI. 2012. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI Mother Day.
Jakarta: Kementerian Kesehatan
2. Mochtar R. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I Edisi 2. Jakarta: EGC
3. Mayo Clinic. Pregnancy week by week ; Placenta: How it works, what's normal. Mayo Foundation for
Medical Education and Research (MFMER); 2012. Diakses pada tanggal 15 September 2015 dari
http://www.mayoclinic.com/health/placenta/MY01945
4. Saifuddin, A. B., Adriaansz, G., Wiknjosastro, G., H., Waspodo, G. (ed). 2002. Perdarahan Setelah Bayi
Lahir dalam Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: JNPKKR POGI
bekerjasama dengan Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
5. Weeks AD. The Retained Placenta. USA: National Center for Biotechnology Information, U.S. National
Library of Medicine from African Health Sciences Makerere Medical School; 2001. Diakses pada tanggal 15
September 2015 dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2704447/
6. Memon SR, Talpur NN, Korejo RK. Rawal Medical Journal Volume 36 Number 4 : Outcome of Patients
Presenting With Retained Placenta. Pakistan: Departemen of Obstetrics and Ginecology; 2011. Diakses pada
tanggal 15 September 2015 dari www.scopemed.org/fulltextpdf.php?mno=12733
7. DeCherney AH, Nathan L. Curren. Obstetric & Gynecologic Diagnosis & Treatment, Ninth Edition:
Postpartum Hemorrhage & Abnormal Puerperium: Retained Placenta Tissue. California: The McGraw-Hill
Companies, Inc; 2003. 28:323-327.
8. Prawirohardjo S. 2010. Ilmu Kebidanan Edisi Keempat Cetakan Ketiga. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
sarwono Prawirohardjo
9. Anonim. Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal: Kala Tiga dan Empat Persalinan. Bab 4:91-99.
10. Cunningham FG, Gant NF, Leveno KJ, Gilstrap III LG, Hauth JC, Wenstrom KD. 2005. Obstetri
Williams Volume 1 Edisi 21. Jakarta: EGC
11. Hanifa W. 2007. Ilmu Bedah Kebidanan Edisi Pertama Cetakan Ketujuh. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka sarwono Prawirohardjo
12. Pernoll ML. 2001. Benson & Pernonolls Handbook of Obstetrics & Gynecology Tenth Edition. New
York: McGraw-Hill; 6:173-177; 11:341-342.
13. Heller L. 1997. Gawat Darurat Ginekologi dan Obstetri (Emergencies in Gynecology and Obstetrics).
Jakarta: EGC
14. Memon SR, Talpur NN, Korejo RK. Rawal Medical Journal Volume 36 Number 4 : Outcome of
Patients Presenting With Retained Placenta. Pakistan: Departemen of Obstetrics and Ginecology; 2011.
Diakses pada tanggal 15 September 2015 dari www.scopemed.org/fulltextpdf.php?mno=12733
15. Anonim. Buku Acuan Pelayanan Obstetri Emergensi Dasar: Retensio Plasenta. Bab 4-10.
16. Rohani, Sasmita R, Marisah. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan. Jakarta: Salemba
Medika.
17. Smith, John R , Barbara G. Brennan. 2015. Postpartum Hemorrhage. Diakses pada tanggal 15
September 2015 dari http://www.eMedicine.com.
TERIMA KASIH