DAN HOLOPROSENSEFALI
Oleh :
Umi Chusnul Chotimah, S.Ked
71.2014.025
Penguji : dr. Severina Adella Tobing, Sp.OG
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN 2015
BAB I
PENDAHULUAN
dan
teratogen
disangka
sebagai penyebab HPE
Sedangkan untuk kelainan
defek tabung saraf selain
kelainan
kromosomal,
defisiensi asam folat juga
sangat berkaitan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Alobar Holoprosensefali
Semilobar Holoprosensefali
Lobar Holoprosensefali
Gejala klinis :
1.Tanda Umum
2.Kelainan wajah
3.Gangguan intelektual
BAB III
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Ny. SA (28 tahun)
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Alamat
: Desa Talang Seluang, Kecamatan Talang
Selapan Kab.OI
No. RM
: 31.62.71
MRS
: 11 November 2015
Nama suami : Tn. RR (30 tahun)
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
: Desa Talang Seluang, Kecamatan Talang
Selapan Kab.OI
ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan pada tanggal 11 November 2015
Keluhan utama
Mules ingin melahirkan
Riwayat Perjalanan Penyakit
Tiga hari yang lalu OS periksa kehamilan di klinik kebidanan
dengan keluhan keluar cairan dari kemaluan warna bening disertai
rasa nyeri diperut bagian bawah setelah OS melakukan perjalanan
menggunakan sepeda motor selama 3 jam. Pada saat di USG OS
dinyatakan ada cairan di kepala janin. Os sempat dirawat dua hari
diklinik tersebut. Setelah membaik OS diizinkan pulang.
Satu jam SMRS Os mengeluh mulas, keluar cairan lendir
bercampur darah, kemudian OS dibawah ke IGD RSMP dan
dinyatakan telah ada pembukaan 3 cm.
Riwayat Menstruasi
Usia menarche
: 13 tahun
Siklus haid
: 28 hari (teratur)
Lama haid
: 3-5 hari
Banyaknya
HPHT
: 03 April 2015
TP
: 10 Januari 2016
Riwayat Pernikahan
Lama pernikahan
: 10 tahun
: 18 tahun
Riwayat Kontrasepsi
Os mengaku pernah menggunakan KB suntik 3 bulan sejak
tahun 2008-2013.
Riwayat ANC
Selama kehamilan Os melakukan ANC tiap bulan di bidan.
Os mengaku pernah mengikuti imunisasi TT pada Usia
kehamilan 4 dan 5 bulan
Riwayat Persalinan
2007/ Perempuan/ 2500gram/ 50 cm/ Cukup bulan/ Normal/
dukun/ komplikasi ibu (-)/ komplikasi janin (-)/ kondisi baik/
ASI selama 4 tahun.
Hamil ini
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan Umum
Kesadaran
Tinggi Badan
Berat Badan
Tekanan Darah
Nadi
Pernapasan
Suhu
BB saat Hamil
BB Sekarang
Keadaan Spesifik
Mata: Conjungtiva palpebra anemis (+/+)
Leher, THT, Thoraks: tidak ada kelainan
Mammae : simetris, membesar, puting menonjol,
hiperpigmentasi (-/-)
Cor, pulmo: tidak ada kelainan
Abdomen: status Obstetrikus
Genitalia : status Obstretikus
Ekstremitas : akral hangat, pucat (-)
Status Obstetrikus
Pada pemeriksaan obstetri saat masuk rumah sakit tanggal
11 November 2015 pada pukul 15.30 WIB didapatkan :
Pemeriksaan luar : tinggi fundus uteri 3 jari diatas
umbilicus (20 cm =1240 gram), letak janin memanjang,
punggung di kiri, terbawah bokong, his 3x/10 menit/35
detik, denyut jantung janin 132 x/menit.
Pemeriksaan dalam : Portio lunak, anterior, pembukaan 3
cm, ketuban (+) jernih, bau (-), terbawah bokong, penunjuk
sacrum.
Pemeriksaan Penunjang
USG (11-11-2015) Pkl. 14.49 WIB :
Tampak janin tunggal hidup, presentasi bokong
Usia kehamilan 30 minggu
Tampak dilatasi ventrikel susp Holoprosensefali
Kesan: Hamil 30 minggu dengan susp holoprosensefali
tipe semilobar (susp kelainan genetik) janin tunggal hidup
presentasi bokong
Dd/ Hamil 30 minggu dengan susp holoprosensefali tipe
lobar (susp. kelainan genetik) dengan janin tunggal hidup
presentasi bokong
DIAGNOSIS
G2P1A0 hamil 30 minggu inpartu kala I fase laten dengan KPSW,
janin tunggal hidup presentasi bokong susp holoprosensefali.
PENATALAKSANAAN
Observasi HIS, Denyut Jantung Janin, dan
Tanda Vital Ibu,
IVFD RL drip pitogin 1 amp gtt 15 x/menit
sampai dengan KU baik
Cefadroxil 3x500 mg
Asam mafenamat 3x500 mg
Moloco 3x1 tab
R/ partus pervaginam
HASIL LABORATORIUM
Hb
: 10,5 g/dl
LED
: 68
P: <15 mm/jam
Golongan Darah : B
(A, B, AB, O)
Rhesus factor
(+/-)
:+
LAPORAN PERSALINAN
Pukul
16.40 WIB Pembukaan Lengkap, pasien
mempunyai keinginan untuk meneran, perineum menonjol,
vulva-vagina dan sfingter anal membuka.
Persalinan persentasi bokong dengan menggunakan tehnik
bracht kemudian dilanjutkan dengan gerakan hiperlordosis
berturut-turut lahir pusar, perut, bahu dan lengan, dagu,
mulut dan akhirnya kepala.
FOLLOW UP
Follow up
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada kasus ini, didapatkan ibu dengan riwayat konsumsi jamujamuan sewaktu hamil dan riwayat urut perut selama kehamilan
serta kemungkinan adanya suatu kelainan kromosom pada janin
merupakan suatu faktor risiko yang belum dapat disingkirkan, untuk
itu seharusnya diperlukan suatu pemeriksan kadar MSAFP pada saat
kehamilan, diperlukan suatu tes kromosom untuk menentukan
etiologi yang pasti dari kelainan tersebut.
Penurunan
kemampuan
motorik
parah
diamati
pada
holoprosencephaly alobar dan semilobar kurang sering terlihat di
jenis lobar dan varian interhemispheric tengah; pasien dengan
bentuk kedua dapat berjalan dengan bantuan, dapat mengontrol
anggota badan mereka, dan bahkan mengucapkan kata-kata atau
kalimat.
BAB V
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Gleadle J. Anamnesis dan pemeriksaan fisik. Jakarta: Penerbit
Erlangga; 2005.h.155.191.
2. Uliyah M, Hidayat AA. Ketrampilan dasar untuk praktik klinik
kebidanan. Jakarta: Salemba Medika. 2006. h.145-50.
3. Hamilton PM. Dasar dasar keperawatan maternitas. Ed 8.
Jakarta: EGC. 2005.h.251.
4. Coleta E, Siminel M, dari Gheonea M. Holoprosencephaly
sequence. Department of Neonatology: University of Medicine
and Pharmacy of Craiova;2011.
5. Behrman, Kliegman, Arvin. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta.
Penerbit Buku Kedokteran. 2000. Hal 407-8.
6. Hanifa Wiknjosastro, Abdul B Saifudin, Trijatmo Rachimhadhi.
Distosia karena kelainan letak serta bentuk janin. Dalam : Ilmu
Kebidanan, Edisi ketiga cetakan kedua. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 1992 : 595-636
7. R. Haryono Roeshadi. Hipertensi dalam kehamilan. Dalam : Ilmu
Kedokteran Fetomaternal. Edisi Perdana. Himpunan Kedokteran
Fetomaternal Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia.
Surabaya, 2004 : 494-499
TERIMA KASIH