Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hernia merupakan salah satu kasus dibagian bedah yang pada umumnya
sering menimbulkan masalah kesehatan dan pada umumnya memerlukan
tindakan operasi. Dari hasil penelitian pada populasi hernia ditemukan sekitar
10% yang menimbulkan masalah kesehatan dan pada umumnya pada pria.
Hernia merupakan keadaan yang lazim terlihat oleh semua dokter,
sehingga pengetahuan umum tentang manifestasi klinis, gambaran fisik dan
penatalaksanaan hernia penting. Hernia yang terjadi pada anak-anak, lebih
disebabkan karena kurang sempurnanya procesus vaginalis untuk menutup
seiring dengan turunnya testis atau buah zakar. Sementara pada orang dewasa,
karena adanya tekanan yang tinggi dalam rongga abdomen dan karena faktor
usia yang menyebabkan lemahnya otot dinding abdomen.
Secara umum hernia merupakan penonjolan (protrusi) isi suatu rongga
melalui defek atau bagian lemah dari dinding perut bersangkutan. Pada hernia
abdomen, isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan
muskulo-aponeurotik dinding perut.
Hernia disebut hernia inkarserata atau strangulata bila isinya terjepit oleh
cincin hernia sehingga isi kantong terperangkap dan tidak dapat kembali ke
dalam rongga perut. Akibatnya, sering terjadi gangguan pasase atau
vaskularisasi. Secara klinis hernia inkarserata lebih dimaksudkan untuk hernia
ireponibel dengan gangguan pasase, sedangkan gangguan vaskularisasi
disebut sebagai hernia strangulata.
Insidens hernia inguinalis pada bayi dan anak antara antara satu dan dua
persen. Kemungkinan terjadi hernia pada sisi kanan 60%, sisi kiri 20-25%
dan bilateral 15%. Anak yang pernah menjalani operasi hernia pada waktu
bayi mempunyai kemungkinan 16% mendapat hernia kontralateral pada usia
dewasa. Insiden hernia inguinalis pada dewasa kira-kira 2%. Insiden hernia
meningkat dengan bertambahnya umur mungkin karena meningkatnya

penyakit yang meninggikan tekanan intraabdomen dan berkurangnya


kekuatan jaringan penunjang.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
LAPORAN KASUS
ANAMNESA PRIBADI

Nama
: Abdul Basid N

Umur
: 54 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku/ Bangsa : Mandailing/Indonesia
Status
: Menikah
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Jl. M yamin Gg Pisang No 21 Medan
ANAMNESA PENYAKIT

Keluhan utama: Benjolan pada skrotum sebelah kanan


Telaah : Hal ini dialami pasien kurang lebih 15 tahun yang lalu. Awalnya
benjolan sebesar kelereng dan pasien tidak mengeluhkan adanya Nyeri (-),
pasien tidak menghiraukan keluhan ini sebab tidak mengganggu aktivitas
sehari-harinya. Benjolan tersebut menonjol apabila berdiri, batuk, mengejan.
Namun benjolan tersebut tidak masuk kembali apabila berbaring. 4 bulan
terakhir ini pasien mengeluhkan benjolan tambah membesar (+) di bagian
skrotum kanan, nyeri (+) dan hilang timbul,mual-muntah (+), dan Pasien
mengaku pernah di pijat (+) apabila keluhan itu timbul. Akhir-akhir ini
pasien mengeluhkan bila keluhannya bertambah berat. Hal ini disebabkan
karena pasien melakukan pekerjaan kuli angkut barang berat. Karena pasien
merasa keluhan ini sudah mengganggu aktivitas seperti nyeri (++), BAB (-),
BAK (+), Demam (+). pasien pergi ke klinik sentosa, setelah itu di rujuk ke

Rs Haji Medan, segera dilakukan tindakan Cito.


RPK
: Kakak Kandung Pasien memiliki keluhan yang sama

RPT
RPO

STATUS PRESENT
Sensorium
TD
HR
RR
Temp
Anemia
Ikterus
Sianosis
Dispnoe
Oedem

dengan pasien.
: (-)
: (-)
: CM
: 140/80 mmHg
: 100 x/i
: 20 x/i
: 37,8 C
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)

PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALISATA
KEPALA
Bentuk Kepala
: DBN
Rambut
: DBN
Mata
: DBN
THM
: DBN
LEHER
3

Trachea
TVJ
Pembesaran KGB
THORAX
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
ABDOMEN
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
GENITALIA LAKI-LAKI
Scrotum
EKSTREMITAS SUP.
EKSTREMITAS INF.

: Medial
: R-2 cm H2O
: Tidak dijumpai
: Simetris/ Fusiformis
: Stem Fremitus Ka/Ki Sama
: Sonor
: Suara pernafasan Vesikuler, suara tambahan (-)
: Simetris
: Hepar, Splen, Ren ( Tidak Teraba)
: Tymphani
: Peristaltik (+) N
: Penonjolan di Scrotum Kanan
: DBN
: DBN

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Rutin
Hb
: 14,7
Eritrosit
: 5,2
Leukosit
: 13.900
HT
: 42,5
Trombosit: 246.000
Hitung Jenis Leukosit
Eosinofil
:2
Basofil
:0
N.Stab
:0
N.seg
: 88
Limfosit
:2
Monosit
:4
LED
: 10
Index Eritrosit
MCV
MCH
MCHC
KGD
Ureum
Kreatinin

: 81,8
: 28,2
: 34,5
: 136 g/dl
: 17
: 0,74

DIAGNOSIS BANDING
Hernia Scrotalis Dex Inkaserata
Hernia Scrotalis Dex Strangulata

Hidrokel

DIAGNOSIS SEMENTARA
Hernia Scrotalis Dex Inkaserata
PENATALAKSANAAN
Tindakan Operatif
: Herniotomi + Herniorapi
Medikamentosa
:
1. Tirah Baring
2. Diet MB II
3. IVFD RL 20 gtt/i
4. Inj. Sharox 1gr/8jam
5. Inj. Ketorolac 1 Amp/8jam
6. Inj. Ranitidine 1 Amp/8jm
7. Paracetamol Tab 500 mg. 3x1

Anda mungkin juga menyukai