Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

TONSILITIS

A.

DEFINISI
Tonsilitis akut adalah peradangan pada tonsil yang
masih bersifat ringan. Radang tonsil pada anak hampir
selalu melibatkan organ sekitarnya sehingga infeksi pada
faring

biasanya

juga

mengenai

tonsil

sehingga

disebut

sebagai tonsilofaringitis (Brunner & suddarth, 2002)


Tonsilitis akut adalah peradangan pada tonsil yang
masih bersifat ringan
Tonsilitis akut merupakan infeksi tonsil akut yang
menimbulkan demam, lemah, nyeri tenggorokan

dan gangguan

menelan, dengan gejala dan tanda setempat yang radang


akut. Sering kali peradangan juga mengenai dinding faring
sehingga disebut juga tonsilofaringitis akut.

B.

ETIOLOGI
Penyebab

tonsilitis

bermacammacam,

diantaranya

adalah yang tersebut dibawah ini yaitu :


1.

Streptokokus Beta Hemolitikus

2.

Streptokokus Viridans

3.

Streptokokus Piogenes

4.

Virus Influenza
Infeksi

ini

menular

melalui

kontak

hidung dan ludah ( droplet infections )

dari

sekret

C.

PROSES PATOLOGI
Bakteri dan virus masuk masuk dalam tubuh melalui
saluran nafas bagian atas akan menyebabkan infeksi pada
hidung atau faring kemudian menyebar melalui sistem limfa
ke tonsil. Adanya bakteri dan virus patogen pada tonsil
menyebabkan
sehingga

terjadinya

tonsil

membesar

masuknya

udara.

kemerahan

dan

eksudat

dan

Infeksi

edema

berwarna

menyebabkan

proses

pada

putih

timbulnya

inflamasi
dapat

juga

keabuan

sakit

serta

pada

keluar

mengakibatkan
ditemukannya

tonsil

tenggorokan,

demam tinggi bau mulut serta otalgia.

infeksi

menghambat

dapat

faring

dan

sehingga

nyeri

telan,

D.

Patofisiologi Nursing Phatway

Invasi kuman patogen


(bakteri / virus)

Penyebaran
limfogen

Faring & tonsil

Proses inflamasi

Tonsilitis akut

hipertermi

Edema tonsil

Tonsil & adenoid


membesar
Obstruksi pada tuba
eustakii

Nyeri
telan
Sulit makan
minum

&

Kurangnya
pendengaran

Infeksi
sekunder

kelemahan
Resiko
perubahanstatu
s nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh

Otitis media
Intoleransi
aktifitas

Gangguan persepsi
sensori : pendengaran

E.

MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala tonsilitis akut adalah :

1. Nyeri tenggorok
2. Nyeri telan
3. Sulit menelan
4. Demam
5. Mual
6. Anoreksia
7. Kelenjar limfa leher membengkak
8. Faring hiperemis
9. Edema faring
10.Pembesaran tonsil
11.Tonsil hiperemia
12.Mulut berbau
13.Otalgia ( sakit di telinga )
14.Malaise

F.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan
memperkuat

penunjang

diagnosa

yang

tonsilitis

dapat
akut

dilakukan

adalah

untuk

pemeriksaan

laboratorium meliputi :
1. Leukosit : terjadi peningkatan
2. Hemoglobin : terjadi penurunan
3. Usap tonsil untuk pemeriksaan kultur bakteri dan
tes sensitifitas obat

G.

KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat muncul bila tonsilitis akut
tidak tertangani dengan baik adalah :
1.

Tonsilitis kronis
Tonsilitis Kronis merupakan keradangan kronik pada
tonsil

yang

biasanya

infeksi

akut

berulang

merupakan
atau

kelanjutan

infeksi

dari

subklinis

dari

tonsi
2. Otitis media adalah peradangan telinga bagian tengah
yang biasanya disebabkan oleh penjalaran infeksi dari
tenggorok
Pada

(faringitis)

semua

jenis

dan

otitis

sering
media

pada
juga

anak-anak.
dikeluhkan

gangguan dengar (tuli) konduktif.

H.

PENATALAKSANAAN
Penanganan pada klien dengan tonsilitis akut adalah :
1. penatalaksanaan medis

Antibiotik
seperti

baik

cefotaxim,

injeksi

penisilin,

maupun

oral

amoksisilin,

eritromisin dll

Antipiretik

untuk

menurunkan

seperti Parasetamol, ibuprofen.

Analgesik

2. Penatalaksanaan keperawatan

Kompres dengan air hangat

demam

Istirahat yang cukup

Pemberian cairan adekuat, perbanyak


minum hangat

Kumur dengan air hangat

Pemberian diit cair atau lunak sesuai


kondisi pasien

I.

FOKUS PENGKAJIAN
1.

Keluhan utama
Sakit tenggorokan, nyeri telan, demam dll

2.

Riwayat

penyakit

sekarang

serangan,

karakteristik, insiden, perkembangan, efek terapi dll


3.

Riwayat kesehatan lalu

Riwayat kelahiran

Riwayat imunisasi

Penyakit yang pernah diderita (faringitis


berulang, ispa, otitis media)

4.

Riwayat hospitalisasi
Pengkajian umum

Usia, tingkat kesadaran, antopometri, tanda tanda


vital dll
5.

Pernafasan
Kesulitan bernafas, batuk, ukuran besarnya tonsil
dinyatakan dengan :

T0 : bila sudah dioperasi

T1 : ukuran yang normal ada

T2 : pembesaran tonsil tidak sampai


garis tengah

T3 : pembesaran mencapai garis tengah

T4 : pembesaran melewati garis tengah

6. Nutrisi
Sakit tenggorokan, nyeri telan, nafsu makan menurun,
menolak makan dan minum, turgor kurang
7.

Aktifitas / istirahat
Anak tampak lemah, letargi, iritabel, malaise.

8. Keamanan / kenyamanan
Kecemasan anak terhadap hospitalisasi

J.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa

keperawatan

yang

mungkin

muncul

pada

tonsilitis akut adalah :


1. Hipertermi berhubungan

dengan proses

inflamasi pada

faring dan tonsil


2. Nyeri berhubungan dengan pembengkakan pada tonsil
3. Resiko perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan adanya anoreksia
4. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan
5. Gangguan persepsi

sensori :

pendengaran berhubungan

dengan adanya obstruksi pada tuba eustakii

K.

FOKUS INTERVENSI
1.

Hipertermi

berhubungan

dengan

proses

inflamasi

pada tonsil
Intervensi :
a) Pantau

suhu

tubuh

anak

(derajat

dan

pola),

perhatikan menggigil atau tidak


b) Pantau suhu lingkungan
c) Batasi

penggunaan

linen,

pakaian

yang

dikenakan

klien
d) Berikan kompres hangat
e) Berikan cairan yang banyak ( 1500 2000 cc/hari )
f) Kolaborasi pemberian antipiretik

2.

Nyeri

berhubungan

dengan

pembengkakan

pada

tonsil
Intervensi :
a)

Pantau

nyeri

klien(skala,

kedalaman, frekuensi )
b)

Kaji TTV

c)

Berikan posisi yang nyaman

intensitas,

d)

Berikan

tehnik

relaksasi

dengan

tarik

nafas panjang melalui hidung dan mengeluarkannya


pelan pelan melalui mulut
e)

Berikan

tehnik

distraksi

untuk

mengalihkan perhatian anak


f)
3.

Kolaborasi pemberian analgetik


Resiko

perubahan

status

nutrisi

kurang

dari

kebutuhan tubuh berhubungan dengan adanya anoreksia


Intervensi :
a)

Kaji conjungtiva, sclera, turgor kulit

b)

Timbang BB tiap hari

c)

Berikan makanan dalam keadaan hangat

d)

Berikan makanan dalam porsi sedikit tapi


seringsajikan makanan dalam bentuk yang menarik

e)

Tingkatkan

kenyamanan

Kolaborasi

pemberian

lingkungan

saat

makan
f)

vitamin

penambah

nafsu makan

4.

Intoleransi aktifitas berhubungan dengan


kelemahan
Intervensi :
a)

Kaji kemampuan klien dalam melakukan


aktifitas

b)

Observasi adanya kelelahan dalam


melakukan aktifitas

c)

Monitor TTV sebelum, selama dan sesudah


melakukan aktifitas

d)

Berikan lingkungan yang tenang

e)

Tingkatkan aktifitas sesuai toleransi


klien

5.

Gangguan

persepsi

sensori

pendengaran

berhubungan dengan adanya obstruksi pada tuba eustakii


Intervensi :
a)

Kaji

ulang

gangguan

pendengaran

yang

dialami klien
b)

Lakukan irigasi telinga

c)

Berbicaralah dengan jelas dan pelan

d)

Gunakan
berkomunikasi

papan

jika

tulis

terdapat

kertas

kesulitan

berkomunikasi
e)

Kolaborasi pemeriksaan audiometri

f)

Kolaborasi pemberian tetes telinga

untuk
dalam

DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal


Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8. Jakarta : EGC
Doengoes, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan :
Pedoman

Untuk

Perencanaan

dan

Pendokumentasian

Perawatan Pasien. Edisi 3. Jakarta : EGC


Soepardi, Efiaty Arsyad & Iskandar, Nurbaiti. 2001. Buku
Ajar

Ilmu

Kesehatan

Telinga

Hidung

Tenggorok

Kepala Leher. Jakarta : Balai Penerbit FKUI


Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta:
Media Aesculapius

Anda mungkin juga menyukai