TINJAUAN KASUS
A.
: 10.00 WIB
Ruang Rawat
Tanggal Dirawat
: 27 Mei 2016
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial
: Nn. A
Umur/Tanggal lahir
Jenis kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Tidak Kerja
Alamat
Status
: Belum Kawin
Dx Medis
II.
III.
FAKTOR PREDISPOSISI
1. Gejala
Bicara sendiri, gelisah, keluyuran, sulit tidur.
Masalah Keperawatan: Halusinasi penglihatan
2. Pengobatan sebelumnya
Pengobatan sebelumnnya tidak berhasil karena klien
mengatakan tidak rutin minum obat dan klien sudah
beberapa kali masuk RSJ Mutiara Sukma.
Masalah
Keperawatan:
penatalaksanaan
regimen
oleh keluarganya.
Masalah Keperawatan: 4. Adakah
anggota
keluarga
yang
mengalami
gangguan
jiwa?
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan
jiwa.
Masalah Keperawatan:5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan?
Klien mengatakan
tidak
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Vital
Tekanan Darah :
120/80 mmHg
Nadi
83x/Menit
Suhu
36,6C
Respirasi
20 x/Menit
Ukur
Tinggi Badan
: 160 cm
Berat Badan
: 80 kg
Keluhan Fisik
sakit
Masalah keperawatan: V.
Psikologi
Genogram
Keterangan :
:
:
:
:
:
:
Laki-laki/perempuan hidup
Laki-laki/perempuan meninggal
Klien
Tinggal serumah
Garis perkawinan
Garis keturunan
Penjelasan:
Klien merupakan anak ke 1 dari 2 bersaudara, klien belum
menikah. Klien tinggal bersama ibu dan adik kandungnya
karena ayahnya telah meninggal.
Konsep diri
a.
Citra Diri
Klien
merasa
tidak
terganggu
dengan
anggota
Identitas Diri
Klien
mengenali
perempuan,
dirinya
klien
sendiri
mampu
sebagai
menyebutkan
seorang
identitas
Peran Diri
Klien mengatakan dirinya adalah seorang perempuan
yang
pernah
kuliah
di
jurusan
ekonomi
dan
Ideal Diri
Klien mengatakan akan merasa nyaman dan tenang jika
pulang ke rumahnya tinggal bersama ibu dan adiknya.
e.
Harga Diri
Klien
mengatakan
sekarang
karena
tidak
dia
malu
tidak
dengan
merasa
keadaan
bahwa
yang
dirinya
sakit
Masalah Keperawatan: Waham
Hubungan Sosial
a.
mengatakan
keluarganya
orang
bahwa
yang
ibu
dan
paling
adiknya
serta
berarti
dalam
hidupnya.
b.
c.
Klien
mengatakan
senang
memiliki
banyak
teman
Spiritual
Klien mengatakan beragama Islam, Klien percaya kepada
Allah
yang
percaya
memberikan
hanya
allah
perlindungan
saja
yang
kepadanya.
dapat
klien
menyembuhkan
penyakit.
Masalah Keperawatan: VI.
Status Mental
a.
Penampilan
Saat dilakukan pengkajian klien terlihat tidak rapi,
walau
rambut
berpakaian
terlihat
seadanya,
panjang
wajah
terlihat
gelombang
dan
lemas,
berketombe,
Pembicaran
Saat wawancara klien dapat menjawab dengan baik tetapi
terkadang klien suka lupa, nada suara kurang jelas dan
konsentrasi mudah beralih.
Masalah Keperawatan: Gangguan daya ingat jangka pendek
c.
Aktivitas Motorik
Klien
sering
tidur
duduk
di
kursi
dan
terkadang
Alam Perasaan
Klien mengatakan tidak sedih, takut, khawatir maupun
putus asa.
Masalah Keperawatan: -
e.
Afek
menjawab
dan
konsentrasi
mudah
beralih,
kontak
Persepsi
Klien
mengatakan
melihat
ayam,
melihat
adiknya
Proses Pikir
Klien
mengatakan
bersama
ibu
dan
bahwa
dirinya
adiknya
dan
tinggal
di
terkadang
rumahnya
mengatakan
Isi Pikir
Klien mengatakan
Tingkat Kesadaran
Tingkat
kesadaran
klien
yaitu
compos
mentis,
klien
k.
Memori
m.
Kemampuan Penilaian
Klien dapat mengambil keputusan yang sederhana seperti
cuci tangan terlebih dahulu setalah itu makan, melepas
pakaian terlebih dahulu baru mandi, tidak suka dengan
keributan/perkelahian.
Masalah Keperawatan: -
n.
sakit,
ini
rumah
saya
dan
ini
tempat
saya
telah
disediakan.
Klien
tidak
menghabiskan
b. Eliminasi
Klien
mengatakan
BAB
hari
sekali
dengan
kuning jernih.
c. Kebersihan diri
Klien mengatakan malas mandi dan hanya mandi jika
disuruh,
malas
merawat
diri
seperti
menyisir
Klien
hanya
tahu
obat
yang
diminum
untuk
menyembuhkan penyakit.
g. Aktivitas di dalam rumah
Klien
biasa
membantu
orang
tuanya
membersihkan
mengatakan
sebelumnya
pernah
kuliah
dan
VIII.
Mekanisme Koping
Pengetahuan
Klien mengatakan sering minum obat dan tahu kapan harus
minum obat tetapi ketika ditanyakan tentang keuntungan
dan
kerugian
tidak
minum
obat
klien
tidak
mampu
: -
Aspek medik
Tanggal lahir/Umur
No. RM
: 021783
No
1
Hari/Tanggal
Senin/06 Juni 2016
Alprazolam 0,5-0-0 mg
Ikalep 2x500 mg
Thrihexypenidil 2x2 mg
Clozapine 100-200-200 mg
Alprazolam 0,5-0-0 mg
Ikalep 2x500 mg
o
o
Thrihexypenidil 2x2 mg
Clozapine 100-200-200 mg
Alprazolam 0,5-0-0 mg
Ikalep 2x500 mg
o
o
Thrihexypenidil 2x2 mg
Clozapine 100-200-200 mg
Merlopam 1x2 mg
Ikalep 2x500 mg
o
o
Thrihexypenidil 2x2 mg
Clozapine 100-200-200 mg
Merlopam 1x2 mg
Ikalep 2x500 mg
o
o
Thrihexypenidil 2x2 mg
Clozapine 100-200-200 mg
Merlopam 1x2 mg
Ikalep 2x500 mg
o
o
Thrihexypenidil 2x2 mg
Clozapine 100-200-200 mg
Merlopam 1x2 mg
Ikalep 2x500 mg
o
o
Thrihexypenidil 2x2 mg
Clozapine 100-200-200 mg
Merlopam 1x2 mg
Ikalep 2x500 mg
o
o
Thrihexypenidil 2x2 mg
Clozapine 100-200-200 mg
Merlopam 1x2 mg
Alprazolam 1 x 0,5 mg
Ikalep 2x500 mg
10
10
11
12
XII.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
XIII.
No
1.
o
o
Thrihexypenidil 2x2 mg
Clozapine 100-200-200 mg
Merlopam 1x1 mg
Alprazolam 1 x 0,5 mg
Ikalep 2x500 mg
o
o
Thrihexypenidil 2x2 mg
Clozapine 100-200-200 mg
Merlopam 1x2 mg
Alprazolam 1 x 0,5 mg
Ikalep 2x500 mg
o
o
Thrihexypenidil 2x2 mg
Clozapine 100-200-200 mg
Merlopam 1x2 mg
Ikalep 2x500 mg
Thrihexypenidil 2x2 mg
Data
Data Subyektif:
Klien
mengatakan
melihat
ayam,
melihat
adiknya
didepannya,
merasa
ada
yang
mengganggu dan membuat kaget saat mau tidur,
halusinasi klien timbul tidak menentu.
Data Obyektif:
1. Klien tampak menunjuk ke arah tertentu
2. Klien tampak bicara sendiri
3. Klien terlihat lesu dan tidak bersemangat
Masalah
Gangguan
Persepsi
Sensori:
Halusinasi
Penglihatan
11
Data Subyektif:
Klien mengatakan dia berada di rumhanya dan
terkadang
mengatakan
sekarang
adalah
bahwa
RSUD
Mataram
tempatnya
tempat
Gangguan
proses pikir:
Waham
ia
Data Obyektif:
1. Klien mengungkapkan sesuatu tidak tepat
menilai lingkungan/realitas
2. Ekspresi wajah klien tegang
3. Mudah tersinggung
Data Subyektif:
Klien mengatakan malas mandi dan hanya mandi
jika
disuruh,
menyisir
telinga,
malas
rambut,
tidak
merawat
diri
membersihkan
mau
seperti
gigi
membersihkan
dan
Gangguan
pemeliharaan
kesehatan:
Defisit
perawatan diri
kamarnya
XIV.
kotor,
rambut
Pohon Masalah
Risiko perilaku kekerasan
Efect
Core Problem
Waham
Halusinasi Penglihatan
Isolasi sosial
Koping individu
tidak efektif
12
Etiologi
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan persepsi sensori: Halusinasi penglihatan
2. Waham
3. Defisit perawatan diri
C. RENCANA KEPERAWATAN
Hari/Tanggal
Jam
Selasa,
07/06/16
Jam 11.00
Dx
Tujuan
Kriteria evaluasi
Tujuan Umum :
Klien tidak
mencederai diri
sendiri, orang lain
dan lingkungan.
Tujuan Khusus :
TUK 1.
Klien dapat membina
hubungan saling
percaya
Setelah diberikan
asuhan keperawatan
selama 3x pertemuan
masing-masing 10
menit klien dapat :
Ekspresi wajah
bersahabat,
menunjukan rasa
senang, ada kontak
mata, mau berjabat
tangan, mau
menyebutkan nama,
menjawab salam,
duduk berdampingan
dengan perawat, dan
mau mengutarakan
masalah yang
dihadapinya.
Inter
Bina Hubungan s
dengan mengguna
komunikasi tera
Sapa klien de
verbal maupun
Perkenalkan d
sopan
Tanyakan nama
nama panggila
klien
Jelaskan tuju
Tunjukan sika
memerima klie
Beri perhatia
dan perhatika
dasar klien
13
TUK 2.
Klien dapat
mengenal
halusinasinya
Klien dapat
menyebutkan
waktu, isi,
frekuensi
timbulnya
halusinasi
TUK 3.
Klien dapat
mengontrol
halusinasinya
Selasa,
07/06/16
Jam 11.00
Klien dapat
mengungkapkan
perasannya
terhadap
halusinasinya.
Klien
dapat menyebutkan
tindakan yang
biasa dilakukan
untuk
mengendalikan
halusinasi.
Klien
dapat menyebutkan
cara baru
Adakan kontak
dan singkat s
Observasi tin
terkait denga
halusinasinya
tertawa sendi
Bantu klien m
halusinasinya
Diskusikan de
waktu dan fre
terjadinya ha
Identifikasi
tindakan yang
terjadi halus
marah, menyib
lain-lain).
Diskusikan ma
yang digunaka
jika bermanfa
Klien
dapat memilih
cara mengatasi
halusinasi
seperti yang
telah
didiskusikan
dengan klien
Diskusikan ca
mengontrol ti
halusinasi:
- Katakan
dengan ka
halusians
- Menemui p
teman dan
bercakapmengataka
yang dili
dirasakan
- Membuat j
sehari-ha
halusinas
Klien
dapat melakukan
cara yang telah
dipilih untuk
Bantu klien u
dan melatih c
halusinasi se
Beri kesempat
14
mengendalikan
halusinasinya
TUK 4
Klien mendapat
dukungan keluarga
dalam mengontrol
halusinasinya
Klien
dapat mengikuti
TAK
Keluarga
dapat membina
hubungan saling
percaya dengan
klien dan percaya
Keluarga
dapat menyebutkan
pengertian,
tanda, dan
tindakan untuk
mengendalikan
halusinasi
melakukan car
dilatih, eval
dan beri puji
berhasil
Anjurkan klie
Anjurkan klie
memberitahu k
mengalami hal
Lakukan kunju
Diskusikan de
tentang:
- Gejala hal
dialami kl
- Cara yang
klien dan
memutuskan
- Cara meraw
keluarga y
dirumah: b
jangan bia
sendiri, m
bepergian
- Cara memod
lingkungan
menurunkan
halusinasi
Cara memanfaa
pelayanan kes
saat mengalam
Diskusikan de
keluarga tent
dosis dan efe
TUK 5
Klien dapat
memanfaatkan obat
dengan benar
Klien
dan keluarga
dapat menyebutkan
manfaat, dosis
dan efek samping
obat
Klien
dapat
mendemonstrasikan
penggunaan obat
yang benar,
manfaat dan efek
samping obat
15
Anjurkan klie
sendiri obat
dan merasakan
efek samping
Ruang : Flamboyan
No.RM : 021783
Hari/tanggal
Selasa,
07/06/16
Catatan Keperawatan
Data Subyektif:
Evaluasi
Subyektif:
1.
Klien
mengatakan
melihat
ayam,
Klien mengataka
melihat adiknya didepannya, merasa
ada yang
mengganggu dan membuat Obyektif :
kaget saat mau tidur, halusinasi 1. Klien tampak m
klien timbul tidak menentu.
kembali cara me
2. Klien mengatakan dia berada di
rumhanya dan terkadang mengatakan
halusinasi sec
bahwa tempatnya sekarang adalah RSUD 2. Klien tampak m
Mataram tempat ia bekerja sebaga
dan memenuhi k
direktur.
3. Klien mengatakan malas mandi dan 3. Klien tampak m
hanya
mandi
jika
disuruh,
malas
cara membersih
merawat diri seperti menyisir rambut,
membersihkan gigi dan telinga, tidak
mau
membersihkan
kamarnya
setiap Assessment:
bangun tidur.
1. Halusinasi: Ber
16
Data Obyektif:
2. Waham: Berkuran
memenuhinya (Sp1 P)
3. Melatih klien cara membersihkan
diri: Mandi (Sp1 P)
Rencana Tindak Lanjut :
1. Latih klien mengontrol halusinasi
dengan cara bercakap-cakap (Sp2 P)
2. Diskusikan dan latih kemampuan yang
dimiliki klien (Sp2 P)
17
(Sp2 P)
Data Subyektif:
Subyektif:
1.
Klien
mengatakan
melihat
ayam,
melihat adiknya didepannya, merasa
ada yang
mengganggu dan membuat
kaget saat mau tidur, halusinasi
klien timbul tidak menentu.
2. Klien mengatakan dia berada di
rumhanya dan terkadang mengatakan
bahwa tempatnya sekarang adalah RSUD
Mataram tempat ia bekerja sebaga
direktur.
3. Klien mengatakan malas mandi dan
hanya
mandi
jika
disuruh,
malas
merawat diri seperti menyisir rambut,
membersihkan gigi dan telinga, tidak
mau
membersihkan
kamarnya
setiap
bangun tidur.
dan Senang.
Obyektif:
1. Klien tampak m
kembali cara be
2. Klien tampak
dan mempraktek
dimiliki seper
3. Klien tampak m
Assessment:
Data Obyektif:
1. Klien
tampak
menunjuk
ke
arah
tertentu
2. Klien tampak bicara sendiri
3. Klien
mengungkapkan
sesuatu
tidak
tepat menilai lingkungan/realitas
4. Penampilan tidak rapi
5. Telinga dan gigi tampak kotor, rambut
berketombe
1. Halusinasi: b
2. Waham: berkur
3. Defisit peraw
berkurang
Planning:
1. Latih
dengan
Kemampuan:
1. Klien
Klien mengatakan
tidak
mampu
mngontrol
mengo
cara
terjadwal (Sp
2. Beri
pendi
tentang
cara
secara teratu
3. Latih cara el
(Sp3 P)
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan persepsi sensori: Halusinasi
18
penglihatan
2. Gangguan proses piker: Waham
3. Gangguan
pemeliharaan
kesehatan:
klien
mengontrol
halusinasi
membuat
aktivitas
cara
terjadwal (Sp3 P)
2. Berikan pendidikan kesehatan tentang
penggunaan
obat
secara
teratur
(Sp3
P)
3. Latih klien cara eliminasi yang baik
Kamis,
09/06/16
(Sp3 P)
Data Subyektif:
1.
Klien
mengatakan
melihat
ayam,
melihat adiknya didepannya, merasa
ada yang
mengganggu dan membuat
kaget saat mau tidur, halusinasi
klien timbul tidak menentu.
2. Klien mengatakan dia berada di
rumhanya dan terkadang mengatakan
bahwa tempatnya sekarang adalah RSUD
Mataram tempat ia bekerja sebaga
direktur.
3. Klien mengatakan malas mandi dan
hanya
mandi
jika
disuruh,
malas
merawat diri seperti menyisir rambut,
membersihkan gigi dan telinga, tidak
mau
membersihkan
kamarnya
setiap
Subyektif:
Klien
mengata
Obyektif:
1. Klien
mempraktekkan
membuat
akt
seperti merap
dan menyapu.
2. Klien
tampa
penggunaan ob
3. Klien
t
mempraktekkan
19
bangun tidur.
yang baik
Data Obyektif:
Assessment:
1. Klien
tampak
menunjuk
ke
arah
tertentu
2. Klien tampak bicara sendiri
3. Klien mengungkapkan sesuatu tidak
tepat menilai lingkungan/realitas
4. Penampilan kurang rapi.
Kemampuan:
1. Klien tidak mampu membuat aktivitas
terjadwal.
2. Klien
tidak
mampu
mengetahui
1. Halusinasi: ber
2. Waham : berkur
3. Defisit
pera
berkurang
Planning:
1.
Latih
halusinasi
2.
(Sp4 P)
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan persepsi sensori: Halusinasi
penglihatan
2. Gangguan proses piker: Waham
3. Gangguan
pemeliharaan
kesehatan:
Defisit perawatan diri.
Tindakan Keperawatan :
klien
mengontrol
halusinasi
cara
membuat
aktivitas
terjadwal (Sp3 P)
2. Memberikan
pendidikan
kesehatan
dengan
tentang
penggunaan
obat
secara
teratur (Sp3 P)
3. Melatih cara eliminasi yang baik (Sp3
P)
Rencana Tindak Lanjut:
1. Latih
cara
mengontrol
de
obat teratur (S
Latih cara be
1. Melatih
ca
halusinasi
20
Jumat,
10/06/16
Klien
mengatakan
melihat
ayam,
melihat adiknya didepannya, merasa
ada yang
mengganggu dan membuat
kaget saat mau tidur, halusinasi
klien timbul tidak menentu.
2. Klien mengatakan dia berada di
rumhanya dan terkadang mengatakan
bahwa tempatnya sekarang adalah RSUD
Mataram tempat ia bekerja sebaga
direktur.
3. Klien mengatakan malas mandi dan
hanya
mandi
jika
disuruh,
malas
merawat diri seperti menyisir rambut,
membersihkan gigi dan telinga, tidak
mau
membersihkan
kamarnya
setiap
bangun tidur.
Subyektif:
Klien
mengatak
Obyektif:
1. Klien
tampak
halusinasi
de
Assessment:
1. Halusinasi: ber
2. Defisit
pera
berkurang
Data Obyektif:
Planning:
1. Klien
tampak
menunjuk
ke
arah
3. Latih
ca
tertentu
2. Klien tampak bicara sendiri
halusinasi de
3. Klien
mengungkapkan
sesuatu
tidak
obat teratur 3x
tepat menilai lingkungan/realitas
4. Latih cara be
4. Penampilan kurang rapi.
2x sehari (Sp4
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan persepsi sensori: Halusinasi
penglihatan
2. Gangguan
pemeliharaan
kesehatan:
tidak
mampu
menggunakan
obat
secara teratur.
2. Klien tidak mampu mempraktekkan cara
berdandan yang baik
Tindakan Keperawatan :
1. Melatih
klien
mengontrol
halusinasi
21
dengan
cara
penggunaan
teratur.
2. Melatih klien
cara
obat
berdandan
secara
yang
baik
Rencana Tindak Lanjut:
1. Latih
cara
mengontrol
halusinasi
22
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada Bab ini penulis akan menguraikan kesenjangan yang
ada
pada
teori
argumentasi
dengan
atas
kenyataan
kesenjangan
yang
yang
terjadi
terjadi
pada
dan
kasus,
solusi
yang
keperawatan
keperawatan
pada
gangguan
klien
Nn.
persepsi
dengan
sensori:
masalah
Halusinasi
ini
meliputi
keperawatan
keseluruhan
meliputi
langkah-langkah
pengkajian,
dalam
perencanaan,
kanan
halusinasi
seperti
berbicara,
orang
teori,
lain
gejala
melirikkan
mencari
mendengarkan
yang
yang
sedang
siapa
muncul
mata
atau
dengan
tidak
pada
ke
apa
penuh
klien
kiri
yang
dan
atau
ke
sedang
perhatian
berbicara
yang
pada
kepada
percakapan
dengan
benda
mati
atau
dengan
23
akan
merugikan
klien
dalam
bersosialisasi
dengan
kasus
ini
sesuai
dengan
teori
yaitu:
resiko
teori,
gejala
yang
muncul
pada
klien
yang
diagnosa
keperawatan
yang
disusun
pada
persepsi
diambil
tiga
keperawatan
yang
muncul
yaitu
menyusun
rencana
keperawatan
akan
ditentukan
khusus
mengacu
pada
masalah.
Tujuan
umum
sangat
dengan
gangguan
jiwa
membutuhkan
waktu
yang
cukup
lama.
C. PELAKSANAAN
Pelaksanaan
dengan masalah
asuhan
keperawatan
pada
klien
Nn.
Flamboyan
tinjauan
kasus.
Pada
pelaksanaan
disesuaikan
dengan
dilaksanakan
misalnya
mengobservasi
tingkah
laku
24
klien
terkait
menunjukkan
mengatakan
dengan
prilaku
bahwa
halusinasinya
terkait
dengan
klien
melihat
hambatan
yang
karena
klien
tidak
halusinasinya,
hanya
adanya
ayam
dan
adiknya
didepannya.
Tidak
ada
terjadi
dalam
melaksanakan
selama
pelaksanaan
ada
keluarga
yang
datang
menjenguknya.
E. EVALUASI
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan
untuk
mengetahui
sejauh
mana
keberhasilan
dari
asuhan
tiga
hari
perawatan
pada
klien.
Klien
mampu
hal
menerapkan
ini
penulis
teori
yang
berusaha
ada
semaksimal
dengan
mungkin
bantuan
untuk
perawat
di
25
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan
pelaksanaan
uraian
asuhan
diatas
keperawatan
mengenai
terhadap
halusinasi
klien,
maka
dan
dapat
memberikan
halusinasi
asuhan
ditemukan
keperawatan
adanya
sehingga
perlu
dilakukan
menerus,
membina
hubungan
pada
perilaku
dengan
menarik
pendekatan
saling
klien
diri
secara
percaya
terus
yang
dapat
melaksanakan
asuhan
keperawatan
pada
klien
keluarga
sebagai
system
pendukung
yang
dalam
memberikan
data
yang
diperlukan
dan
keluarga
merupakan
faktor
penting
dalam
proses
penyembuhan klien.
B. Saran-saran
1. Dalam
memberikan
mengikuti
asuhan
keperawatan
langkah-langkah
melaksanakannya
secara
proses
sistematis
hendaknya
perawat
keperawatan
dan
tertulis
dan
agar
26
2. Dalam
menangani
kasus
halusinasi
hendaknya
perawat
membina
klien
hubungan
sehingga
saling
tercipta
percaya
suasana
antara
perawat
terapeutik
dalam
sakit
perkembangan
bekerja
sama
sehingga
kondisi
dalam
klien
keluarga
dan
pemberian
dapat
asuhan
dapat
mengetahui
membantu
perawat
keperawatan
bagi
klien.
27