Anda di halaman 1dari 27

BAB III

TINJAUAN KASUS

A.

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA


Tanggal Pengkajian : 06 Juni 2016
Jam Pengkajian

: 10.00 WIB

Ruang Rawat

: Flamboyan RSJ Mutiara Sukma

Tanggal Dirawat

: 27 Mei 2016

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial

: Nn. A

Umur/Tanggal lahir

: 31 Tahun/ 11 April 1985

Jenis kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: Tidak Kerja

Alamat

: Karang Taliwang, Cakra

Status

: Belum Kawin

Dx Medis

: Skizoafektif tipe Manik

II.

ALASAN MASUK RUMAH SAKIT

Klien masuk RSJ Mutiara Sukma malalui IGD diantar oleh


keluarganya dengan keluhan sulit tidur, bicara sendiri,
gelisah, Curiga. Sebelumnya klien sudah pernah dirawat
sebanyak 4 kali. Pada saat pengkajian didapatkan data
bahwa klien mengaku melihat ayam dan adiknya di depannya,
emosi stabil, Curiga, masih bicara sendiri sejak 1 minggu
yang lalu.
Masalah Keperawatan: Halusinasi penglihatan, Waham.

III.

FAKTOR PREDISPOSISI

1. Gejala
Bicara sendiri, gelisah, keluyuran, sulit tidur.
Masalah Keperawatan: Halusinasi penglihatan
2. Pengobatan sebelumnya
Pengobatan sebelumnnya tidak berhasil karena klien
mengatakan tidak rutin minum obat dan klien sudah
beberapa kali masuk RSJ Mutiara Sukma.
Masalah

Keperawatan:

penatalaksanaan

regimen

terapeutik tidak efektif


3. Aniaya
Klien sebagai korban: klien

tidak pernah dianiaya

oleh keluarganya.
Masalah Keperawatan: 4. Adakah

anggota

keluarga

yang

mengalami

gangguan

jiwa?
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan
jiwa.
Masalah Keperawatan:5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan?
Klien mengatakan

tidak

pernah mengalami masa lalu

yang tidak menyenangkan.


Masalah Keperawatan: IV.

PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Vital
Tekanan Darah :

120/80 mmHg

Nadi

83x/Menit

Suhu

36,6C

Respirasi

20 x/Menit

Ukur
Tinggi Badan

: 160 cm

Berat Badan

: 80 kg

Keluhan Fisik

: Klien mengatakan tidak ada yang

sakit
Masalah keperawatan: V.

Psikologi

Genogram

Keterangan :
:
:
:
:
:
:

Laki-laki/perempuan hidup
Laki-laki/perempuan meninggal
Klien
Tinggal serumah
Garis perkawinan
Garis keturunan

Penjelasan:
Klien merupakan anak ke 1 dari 2 bersaudara, klien belum
menikah. Klien tinggal bersama ibu dan adik kandungnya
karena ayahnya telah meninggal.

Konsep diri

a.

Citra Diri
Klien

merasa

tidak

terganggu

dengan

anggota

tubuhnya, klien menerima keadaannya sekarang.


b.

Identitas Diri
Klien

mengenali

perempuan,

dirinya

klien

sendiri

mampu

sebagai

menyebutkan

seorang
identitas

dirinya, nama, umur, alamat.


c.

Peran Diri
Klien mengatakan dirinya adalah seorang perempuan
yang

pernah

kuliah

di

jurusan

ekonomi

dan

mengatakan bekerja sebagai direktur RSUD Mataram,


klien mengatakan mengatakan belum menikah.
d.

Ideal Diri
Klien mengatakan akan merasa nyaman dan tenang jika
pulang ke rumahnya tinggal bersama ibu dan adiknya.

e.

Harga Diri
Klien

mengatakan

sekarang

karena

tidak
dia

malu

tidak

dengan
merasa

keadaan
bahwa

yang

dirinya

sakit
Masalah Keperawatan: Waham

Hubungan Sosial
a.

Orang yang berarti


Klien

mengatakan

keluarganya

orang

bahwa
yang

ibu

dan

paling

adiknya

serta

berarti

dalam

hidupnya.
b.

Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat


Klien mengatakan semenjak sakit klien sudah tidak
mengikuti kegiatan kelompok di masyarakat.

c.

Hambatan dalam berhubungan dengan orang

Klien

mengatakan

senang

memiliki

banyak

teman

karena dapat diajaknya untuk berbicara.


Masalah Keperawatan:

Spiritual
Klien mengatakan beragama Islam, Klien percaya kepada
Allah

yang

percaya

memberikan

hanya

allah

perlindungan
saja

yang

kepadanya.

dapat

klien

menyembuhkan

penyakit.
Masalah Keperawatan: VI.

Status Mental
a.

Penampilan
Saat dilakukan pengkajian klien terlihat tidak rapi,
walau
rambut

berpakaian
terlihat

seadanya,
panjang

wajah

terlihat

gelombang

dan

lemas,

berketombe,

telinga terlihat kotor, gigi tampak kotor.


Masalah Keperawatan: Defisit Perawatan Diri
b.

Pembicaran
Saat wawancara klien dapat menjawab dengan baik tetapi
terkadang klien suka lupa, nada suara kurang jelas dan
konsentrasi mudah beralih.
Masalah Keperawatan: Gangguan daya ingat jangka pendek

c.

Aktivitas Motorik
Klien

sering

tidur

duduk

di

kursi

dan

terkadang

berdiam diri, jarang melakukan aktivitas.


Masalah Keperawatan: d.

Alam Perasaan
Klien mengatakan tidak sedih, takut, khawatir maupun
putus asa.
Masalah Keperawatan: -

e.

Afek

Saat wawancara emosi klien labil, klien berespon saat


ada pertanyaan lucu klien ketawa.
Masalah Keperawatan: Resiko perilaku kekerasan
f.

Interaksi Selama Wawancara


Klien kooperatif selama wawancara, saat ditanya klien
mau

menjawab

dan

konsentrasi

mudah

beralih,

kontak

mata cukup baik .


Masalah Keperawatan: g.

Persepsi
Klien

mengatakan

melihat

ayam,

didepannya, merasa ada yang

melihat

adiknya

mengganggu dan membuat

kaget saat mau tidur, halusinasi klien timbul tidak


menentu. Klien membaca ayat al-quran saat dia merasa
ada yang mengganggunya.
Masalah keperawatan: Halusinasi penglihatan
h.

Proses Pikir
Klien

mengatakan

bersama

ibu

dan

bahwa

dirinya

adiknya

dan

tinggal

di

terkadang

rumahnya

mengatakan

berada di RSUD mataram serta bekerja sebagai direktur.


Masalah Keperawatan: Waham
i.

Isi Pikir
Klien mengatakan

melihat ayam dan adiknya didepannya.

Masalah Keperawatan: Halusinasi Penglihatan


j.

Tingkat Kesadaran
Tingkat

kesadaran

klien

yaitu

compos

mentis,

klien

masih bisa mengenal diri sendiri dan orang yang ada


disekelilingnya.
Masalah Keperawatan: -

k.

Memori

Klien mampu mengingat usianya, tetapi ketika ditanya


tadi siang makan apa dan minum obat klien bingung
menjawabnya.
Masalah Keperawatan: Gangguan daya ingat jangka pendek
l.

Tingkat Konsentrasi dan Berhitung


Klien tidak mampu berkonsentrasi dengan baik, mudah
beralih dan berhitung sederhana, misalnya saat klien
ditanya penjumlahan dapat menjawab dengan cepat tetapi
saat ditanya pengurangan klien tidak mampu menjawab
dengan cepat.
Masalah Keperawatan: Gangguan daya ingat jangka pendek

m.

Kemampuan Penilaian
Klien dapat mengambil keputusan yang sederhana seperti
cuci tangan terlebih dahulu setalah itu makan, melepas
pakaian terlebih dahulu baru mandi, tidak suka dengan
keributan/perkelahian.
Masalah Keperawatan: -

n.

Daya tilik diri


Klien menyangkal dirinya sakit dan mengatakan saya
tidak

sakit,

ini

rumah

saya

dan

ini

tempat

saya

bekerja sebagai direktur RSUD Mataram.


Masalah Keperawatan: Waham
VII.

Kebutuhan Persiapan Pulang

a. Makan dan minum


Klien mengatakan biasa makan 3x sehari dengan menu
yang

telah

disediakan.

Klien

tidak

menghabiskan

makanannya. Klien mengatakan minum air putih satu


gelas setiap habis makan.

b. Eliminasi

Klien

mengatakan

BAB

hari

konsistensi lembek, dan BAK

sekali

dengan

3-4x/hari dengan warna

kuning jernih.
c. Kebersihan diri
Klien mengatakan malas mandi dan hanya mandi jika
disuruh,

malas

merawat

diri

seperti

menyisir

rambut, membersihkan gigi dan telinga, tidak mau


membersihkan kamarnya setiap bangun tidur.
d. Berpakaian
Klien mengatakan tidak ganti pakaian selama 2 hari,
mampu memakainya dengan baik.
e. Istirahat dan tidur
Klien mengatakan tidak dapat tidur dengan nyenyak,
klien biasa tidur malam dan terkadang bangun. Pada
siang hari klien terkadang sulit untuk tidur.
f. Penggunaan obat
Klien mengatakan 3x sehari minum obat, klien tidak
tau nama obat, klien juga tidak tahu warna obat apa
saja.

Klien

hanya

tahu

obat

yang

diminum

untuk

menyembuhkan penyakit.
g. Aktivitas di dalam rumah
Klien

biasa

membantu

orang

tuanya

membersihkan

ruangan didalam rumah, selain itu klien mengatakan


senang menonton tv terutama film kartun.
h. Aktivitas di luar rumah
Klien

mengatakan

sebelumnya

pernah

kuliah

dan

mengambil jurusan ekonomi.


Masalah Keperawatan: Defisit Perawatan Diri

VIII.

Mekanisme Koping

Klien mengatakan jika mempunyai masalah klien tidak


bisa mengendalikan emosinya dan suka marah-marah.
Masalah Keperawatan
IX.

: Koping individu tidak efektif

Masalah Psikososial dan Lingkungan

Klien mengatakan tidak malu dengan keadaannya saat ini


dan bahagia jika bersama ibu dan adiknya.
Masalah Keperawatan: X.

Pengetahuan
Klien mengatakan sering minum obat dan tahu kapan harus
minum obat tetapi ketika ditanyakan tentang keuntungan
dan

kerugian

tidak

minum

obat

klien

tidak

mampu

menjawab dengan baik.


Masalah Keperawatan
XI.

: -

Aspek medik

Diagnosa medik: Skizoafektif tipe Maniak


Terapi medik:
Nama klien

: Rahmi Ayu Kartini

Tanggal lahir/Umur

: 11 April 1985/ 31 tahun

No. RM

: 021783

No
1

Hari/Tanggal
Senin/06 Juni 2016

Selasa/07 Juni 2016

Rabu/08 Juni 2016

Nama Obat dan Dosis


Clozapine 100-200-200 mg

Merlopam 1x2 mg (M)

Alprazolam 0,5-0-0 mg

Ikalep 2x500 mg

Thrihexypenidil 2x2 mg

Clozapine 100-200-200 mg

Merlopam 1x2 mg (M)

Alprazolam 0,5-0-0 mg

Ikalep 2x500 mg

o
o

Thrihexypenidil 2x2 mg
Clozapine 100-200-200 mg

Kamis/09 Juni 2016

Jumat/10 Juni 2016

Sabtu/11 Juni 2016

Senin/13 Juni 2016

Selasa/14 Juni 2016

Rabu/15 Juni 2016

Merlopam 1x2 mg (M)

Alprazolam 0,5-0-0 mg

Ikalep 2x500 mg

o
o

Thrihexypenidil 2x2 mg
Clozapine 100-200-200 mg

Merlopam 1x2 mg

Alprazolam 1 x 0,5 mg (M)

Ikalep 2x500 mg

o
o

Thrihexypenidil 2x2 mg
Clozapine 100-200-200 mg

Merlopam 1x2 mg

Alprazolam 1 x 0,5 mg (M)

Ikalep 2x500 mg

o
o

Thrihexypenidil 2x2 mg
Clozapine 100-200-200 mg

Merlopam 1x2 mg

Alprazolam 1 x 0,5 mg (M)

Ikalep 2x500 mg

o
o

Thrihexypenidil 2x2 mg
Clozapine 100-200-200 mg

Merlopam 1x2 mg

Alprazolam 1 x 0,5 mg (M)

Ikalep 2x500 mg

o
o

Thrihexypenidil 2x2 mg
Clozapine 100-200-200 mg

Merlopam 1x2 mg

Alprazolam 1 x 0,5 mg (M)

Ikalep 2x500 mg

o
o

Thrihexypenidil 2x2 mg
Clozapine 100-200-200 mg

Merlopam 1x2 mg

Alprazolam 1 x 0,5 mg

Ikalep 2x500 mg

10

10

11

12

XII.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
XIII.
No
1.

Kamis/16 Juni 2016

Jumat/17 Juni 2016

Sabtu/18 Juni 2016

o
o

Thrihexypenidil 2x2 mg
Clozapine 100-200-200 mg

Merlopam 1x1 mg

Alprazolam 1 x 0,5 mg

Ikalep 2x500 mg

o
o

Thrihexypenidil 2x2 mg
Clozapine 100-200-200 mg

Merlopam 1x2 mg

Alprazolam 1 x 0,5 mg

Ikalep 2x500 mg

o
o

Thrihexypenidil 2x2 mg
Clozapine 100-200-200 mg

Merlopam 1x2 mg

Alprazolam 1 x 0,5 mg (M)

Ikalep 2x500 mg

Thrihexypenidil 2x2 mg

Daftar Masalah Keperawatan:


Halusinasi penglihatan
Waham
Defisit perawatan diri
Koping individu tidak efektif
penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif
Gangguan daya ingat jangka pendek
Resiko perilaku kekerasan
ANALISA DATA

Data
Data Subyektif:
Klien
mengatakan
melihat
ayam,
melihat
adiknya
didepannya,
merasa
ada
yang
mengganggu dan membuat kaget saat mau tidur,
halusinasi klien timbul tidak menentu.
Data Obyektif:
1. Klien tampak menunjuk ke arah tertentu
2. Klien tampak bicara sendiri
3. Klien terlihat lesu dan tidak bersemangat

Masalah
Gangguan
Persepsi
Sensori:
Halusinasi
Penglihatan

11

Data Subyektif:
Klien mengatakan dia berada di rumhanya dan
terkadang

mengatakan

sekarang

adalah

bahwa

RSUD

Mataram

tempatnya
tempat

Gangguan
proses pikir:
Waham

ia

bekerja sebaga direktur.

Data Obyektif:
1. Klien mengungkapkan sesuatu tidak tepat

menilai lingkungan/realitas
2. Ekspresi wajah klien tegang
3. Mudah tersinggung
Data Subyektif:
Klien mengatakan malas mandi dan hanya mandi
jika

disuruh,

menyisir
telinga,

malas

rambut,
tidak

merawat

diri

membersihkan

mau

seperti

gigi

membersihkan

dan

Gangguan
pemeliharaan
kesehatan:
Defisit
perawatan diri

kamarnya

setiap bangun tidur.


Data Obyektif:
1. Penampilan tidak rapi
2. Telinga dan gigi tampak
berketombe
3. Baju lusuh dan bau

XIV.

kotor,

rambut

Pohon Masalah
Risiko perilaku kekerasan

Efect

Core Problem

Waham

Halusinasi Penglihatan

Isolasi sosial

Defisit perawatan diri

Koping individu
tidak efektif

12

Etiologi

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan persepsi sensori: Halusinasi penglihatan
2. Waham
3. Defisit perawatan diri

C. RENCANA KEPERAWATAN
Hari/Tanggal
Jam
Selasa,
07/06/16
Jam 11.00

Dx

Tujuan

Kriteria evaluasi

Tujuan Umum :
Klien tidak
mencederai diri
sendiri, orang lain
dan lingkungan.
Tujuan Khusus :
TUK 1.
Klien dapat membina
hubungan saling
percaya

Setelah diberikan
asuhan keperawatan
selama 3x pertemuan
masing-masing 10
menit klien dapat :
Ekspresi wajah
bersahabat,
menunjukan rasa
senang, ada kontak
mata, mau berjabat
tangan, mau
menyebutkan nama,
menjawab salam,
duduk berdampingan
dengan perawat, dan
mau mengutarakan
masalah yang
dihadapinya.

Inter

Bina Hubungan s
dengan mengguna
komunikasi tera
Sapa klien de
verbal maupun
Perkenalkan d
sopan
Tanyakan nama
nama panggila
klien
Jelaskan tuju
Tunjukan sika
memerima klie
Beri perhatia
dan perhatika
dasar klien

13

TUK 2.
Klien dapat
mengenal
halusinasinya

Klien dapat
menyebutkan
waktu, isi,
frekuensi
timbulnya
halusinasi

TUK 3.
Klien dapat
mengontrol
halusinasinya

Selasa,
07/06/16
Jam 11.00

Klien dapat
mengungkapkan
perasannya
terhadap
halusinasinya.

Klien
dapat menyebutkan
tindakan yang
biasa dilakukan
untuk
mengendalikan
halusinasi.

Klien
dapat menyebutkan
cara baru

Adakan kontak
dan singkat s
Observasi tin
terkait denga
halusinasinya
tertawa sendi
Bantu klien m
halusinasinya
Diskusikan de
waktu dan fre
terjadinya ha

Identifikasi
tindakan yang
terjadi halus
marah, menyib
lain-lain).

Diskusikan ma
yang digunaka
jika bermanfa

Klien
dapat memilih
cara mengatasi
halusinasi
seperti yang
telah
didiskusikan
dengan klien

Diskusikan ca
mengontrol ti
halusinasi:
- Katakan
dengan ka
halusians
- Menemui p
teman dan
bercakapmengataka
yang dili
dirasakan
- Membuat j
sehari-ha
halusinas

Klien
dapat melakukan
cara yang telah
dipilih untuk

Bantu klien u
dan melatih c
halusinasi se
Beri kesempat

14

mengendalikan
halusinasinya

TUK 4
Klien mendapat
dukungan keluarga
dalam mengontrol
halusinasinya

Klien
dapat mengikuti
TAK
Keluarga
dapat membina
hubungan saling
percaya dengan
klien dan percaya
Keluarga
dapat menyebutkan
pengertian,
tanda, dan
tindakan untuk
mengendalikan
halusinasi

melakukan car
dilatih, eval
dan beri puji
berhasil

Anjurkan klie

Anjurkan klie
memberitahu k
mengalami hal

Lakukan kunju
Diskusikan de
tentang:
- Gejala hal
dialami kl
- Cara yang
klien dan
memutuskan
- Cara meraw
keluarga y
dirumah: b
jangan bia
sendiri, m
bepergian
- Cara memod
lingkungan
menurunkan
halusinasi
Cara memanfaa
pelayanan kes
saat mengalam
Diskusikan de
keluarga tent
dosis dan efe

TUK 5
Klien dapat
memanfaatkan obat
dengan benar

Klien
dan keluarga
dapat menyebutkan
manfaat, dosis
dan efek samping
obat
Klien
dapat
mendemonstrasikan
penggunaan obat
yang benar,
manfaat dan efek
samping obat

15

Anjurkan klie
sendiri obat
dan merasakan
efek samping

D. IMPLEMENTASI & EVALUASI


Nama : Nn. A

Ruang : Flamboyan

No.RM : 021783
Hari/tanggal
Selasa,
07/06/16

Catatan Keperawatan
Data Subyektif:

Evaluasi
Subyektif:

1.

Klien
mengatakan
melihat
ayam,
Klien mengataka
melihat adiknya didepannya, merasa
ada yang
mengganggu dan membuat Obyektif :
kaget saat mau tidur, halusinasi 1. Klien tampak m
klien timbul tidak menentu.
kembali cara me
2. Klien mengatakan dia berada di
rumhanya dan terkadang mengatakan
halusinasi sec
bahwa tempatnya sekarang adalah RSUD 2. Klien tampak m
Mataram tempat ia bekerja sebaga
dan memenuhi k
direktur.
3. Klien mengatakan malas mandi dan 3. Klien tampak m
hanya
mandi
jika
disuruh,
malas
cara membersih
merawat diri seperti menyisir rambut,
membersihkan gigi dan telinga, tidak
mau
membersihkan
kamarnya
setiap Assessment:
bangun tidur.
1. Halusinasi: Ber

16

Data Obyektif:

2. Waham: Berkuran

1. Klien tampak menunjuk ke arah tertentu 3. Defisit perawat


2. Klien tampak bicara sendiri
3. Klien
mengungkapkan
sesuatu
tidak
tepat menilai lingkungan/realitas
4. Penampilan tidak rapi
Planning:
5. Telinga dan gigi tampak kotor, rambut
1. Latih klien men
berketombe
halusinasi deng
Kemampuan:
cakap (Sp2 P)
1. Klien tidak mampu menghardik
2. Diskusikan dan
halusinasi
yang dimiliki k
2. Klien tidak mampu memenuhi
3. Latih klien car
kebutuhannya
(Sp2 P)
3. Klien tidak mampu menjaga kebersihan
sperti: mandi.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan persepsi sensori: Halusinasi
penglihatan
2. Gangguan proses piker: Waham
3. Gangguan pemeliharaan kesehatan:
Defisit perawatan diri
Tindakan Keperawatan:
1. Melatih klien mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik (Sp1 P)
2. Mendiskusikan kebutuhan yang tidak
terpenuhi dan membantu klien

memenuhinya (Sp1 P)
3. Melatih klien cara membersihkan
diri: Mandi (Sp1 P)
Rencana Tindak Lanjut :
1. Latih klien mengontrol halusinasi
dengan cara bercakap-cakap (Sp2 P)
2. Diskusikan dan latih kemampuan yang
dimiliki klien (Sp2 P)

17

3. Latih klien cara makan yang baikb


Rabu, 08/06/16

(Sp2 P)
Data Subyektif:

Subyektif:

1.

Klien
mengatakan
melihat
ayam,
melihat adiknya didepannya, merasa
ada yang
mengganggu dan membuat
kaget saat mau tidur, halusinasi
klien timbul tidak menentu.
2. Klien mengatakan dia berada di
rumhanya dan terkadang mengatakan
bahwa tempatnya sekarang adalah RSUD
Mataram tempat ia bekerja sebaga
direktur.
3. Klien mengatakan malas mandi dan
hanya
mandi
jika
disuruh,
malas
merawat diri seperti menyisir rambut,
membersihkan gigi dan telinga, tidak
mau
membersihkan
kamarnya
setiap
bangun tidur.

dan Senang.
Obyektif:

1. Klien tampak m

kembali cara be
2. Klien tampak

dan mempraktek

dimiliki seper
3. Klien tampak m

cara makan yan

Assessment:

Data Obyektif:
1. Klien
tampak
menunjuk
ke
arah
tertentu
2. Klien tampak bicara sendiri
3. Klien
mengungkapkan
sesuatu
tidak
tepat menilai lingkungan/realitas
4. Penampilan tidak rapi
5. Telinga dan gigi tampak kotor, rambut
berketombe

1. Halusinasi: b

2. Waham: berkur

3. Defisit peraw
berkurang
Planning:
1. Latih
dengan

Kemampuan:
1. Klien

Klien mengatakan

tidak

mampu

mngontrol

halusinasi dengan cara bercakap-cakap


2. Klien
berdiskusi
dan
melatih
kemampuan yang dimiliki
3. Klien tidak mampu memperaktekkan cara
makan yang baik.

mengo
cara

terjadwal (Sp
2. Beri
pendi
tentang

cara

secara teratu
3. Latih cara el
(Sp3 P)

Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan persepsi sensori: Halusinasi

18

penglihatan
2. Gangguan proses piker: Waham
3. Gangguan

pemeliharaan

kesehatan:

Defisit perawatan diri


Tindakan Keperawatan :
1. Melatih klien mengontrol halusinasi
dengan cara bercakap-cakap (Sp2 P)
2. Melatih
kemampuan
yang
dimiliki
klien (Sp2 P)
3. Melatih klien cara makan yang baik
(Sp2 P)
Rencana Tindak Lanjut :
1. Latih
dengan

klien

mengontrol

halusinasi

membuat

aktivitas

cara

terjadwal (Sp3 P)
2. Berikan pendidikan kesehatan tentang
penggunaan

obat

secara

teratur

(Sp3

P)
3. Latih klien cara eliminasi yang baik
Kamis,
09/06/16

(Sp3 P)
Data Subyektif:
1.

Klien
mengatakan
melihat
ayam,
melihat adiknya didepannya, merasa
ada yang
mengganggu dan membuat
kaget saat mau tidur, halusinasi
klien timbul tidak menentu.
2. Klien mengatakan dia berada di
rumhanya dan terkadang mengatakan
bahwa tempatnya sekarang adalah RSUD
Mataram tempat ia bekerja sebaga
direktur.
3. Klien mengatakan malas mandi dan
hanya
mandi
jika
disuruh,
malas
merawat diri seperti menyisir rambut,
membersihkan gigi dan telinga, tidak
mau
membersihkan
kamarnya
setiap

Subyektif:
Klien

mengata

baik dan tenan

Obyektif:
1. Klien

mempraktekkan
membuat

akt

seperti merap

dan menyapu.
2. Klien
tampa

penggunaan ob
3. Klien
t

mempraktekkan

19

bangun tidur.

yang baik

Data Obyektif:

Assessment:

1. Klien
tampak
menunjuk
ke
arah
tertentu
2. Klien tampak bicara sendiri
3. Klien mengungkapkan sesuatu tidak
tepat menilai lingkungan/realitas
4. Penampilan kurang rapi.
Kemampuan:
1. Klien tidak mampu membuat aktivitas
terjadwal.
2. Klien
tidak

mampu

mengetahui

penggunaan obat secara teratur.


3. Klien tidak mampu mempraktekkan cara

1. Halusinasi: ber
2. Waham : berkur
3. Defisit
pera
berkurang
Planning:
1.

Latih
halusinasi

2.

(Sp4 P)

Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan persepsi sensori: Halusinasi
penglihatan
2. Gangguan proses piker: Waham
3. Gangguan
pemeliharaan
kesehatan:
Defisit perawatan diri.
Tindakan Keperawatan :
klien

mengontrol

halusinasi

cara

membuat

aktivitas

terjadwal (Sp3 P)
2. Memberikan
pendidikan

kesehatan

dengan

tentang

penggunaan

obat

secara

teratur (Sp3 P)
3. Melatih cara eliminasi yang baik (Sp3
P)
Rencana Tindak Lanjut:
1. Latih

cara

mengontrol

de

obat teratur (S
Latih cara be

eliminasi yang baik

1. Melatih

ca

halusinasi

dengan cara minum obat teratur (Sp4


P)

20

Jumat,
10/06/16

2. Latih cara berdandan yang baik(Sp4 P)


Data Subyektif:
1.

Klien
mengatakan
melihat
ayam,
melihat adiknya didepannya, merasa
ada yang
mengganggu dan membuat
kaget saat mau tidur, halusinasi
klien timbul tidak menentu.
2. Klien mengatakan dia berada di
rumhanya dan terkadang mengatakan
bahwa tempatnya sekarang adalah RSUD
Mataram tempat ia bekerja sebaga
direktur.
3. Klien mengatakan malas mandi dan
hanya
mandi
jika
disuruh,
malas
merawat diri seperti menyisir rambut,
membersihkan gigi dan telinga, tidak
mau
membersihkan
kamarnya
setiap
bangun tidur.

Subyektif:
Klien

mengatak

baik dan tenang

Obyektif:
1. Klien

tampak

halusinasi

de

obat secara ter


2. Klien tampak ma
cara berdandan

Assessment:

1. Halusinasi: ber
2. Defisit
pera
berkurang

Data Obyektif:

Planning:
1. Klien
tampak
menunjuk
ke
arah
3. Latih
ca
tertentu
2. Klien tampak bicara sendiri
halusinasi de
3. Klien
mengungkapkan
sesuatu
tidak
obat teratur 3x
tepat menilai lingkungan/realitas
4. Latih cara be
4. Penampilan kurang rapi.
2x sehari (Sp4
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan persepsi sensori: Halusinasi
penglihatan
2. Gangguan
pemeliharaan

kesehatan:

Defisit perawatan diri.


Kemampuan:
1. Klien

tidak

mampu

menggunakan

obat

secara teratur.
2. Klien tidak mampu mempraktekkan cara
berdandan yang baik
Tindakan Keperawatan :
1. Melatih

klien

mengontrol

halusinasi

21

dengan

cara

penggunaan

teratur.
2. Melatih klien

cara

obat

berdandan

secara
yang

baik
Rencana Tindak Lanjut:
1. Latih

cara

mengontrol

halusinasi

dengan cara minum obat teratur (Sp4


P)
2. Latih cara berdandan yang baik (Sp4
P)

22

BAB IV
PEMBAHASAN
Pada Bab ini penulis akan menguraikan kesenjangan yang
ada

pada

teori

argumentasi

dengan

atas

kenyataan

kesenjangan

yang

yang

terjadi

terjadi

pada

dan

kasus,

solusi

yang

diambil untuk mengatasi masalah yang terjadi saat memberikan


asuhan

keperawatan

keperawatan

pada

gangguan

klien

Nn.

persepsi

dengan

sensori:

masalah

Halusinasi

penglihatan di ruang flamboyan RSJ Mutiara Sukma Mataram.


Pembahasan
proses

ini

meliputi

keperawatan

keseluruhan

meliputi

langkah-langkah

pengkajian,

dalam

perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi.


A. PENGKAJIAN
Menurut
mengalami

kanan

halusinasi

seperti

berbicara,
orang

teori,

lain

gejala

melirikkan

mencari

mendengarkan
yang

yang

sedang

siapa

muncul

mata
atau

dengan
tidak

pada

ke
apa

penuh

klien

kiri
yang

dan

atau

ke

sedang

perhatian

berbicara

yang

pada

kepada

benda mati atau dengan seseorang yang tidak tampak,


terlibat

percakapan

dengan

benda

mati

atau

dengan

seseorang yang tidak tampak, menggerak-gerakkan mulut


seperti sedang berbicara atau mejawab suara.
Pada klien Nn. A

gejala yang muncul adalah suka

bicara sendiri, halusinasi penglihatan (melihat ada ayam


dan adiknya di depannya), tidur kurang, tampak menunjuk ke
arah tertentu.
Ditinjau dari masalah keperawatan, masalah yang muncul
pada kasus ini yaitu gangguan pe rsepsi sensori: halusinasi

23

penglihatan. Apabila tindakan ini dibiarkan terus menerus


maka

akan

merugikan

klien

dalam

bersosialisasi

dengan

lingkungan sekitarnya. Sedangkan masalah yang tidak muncul


dalam

kasus

ini

sesuai

dengan

teori

yaitu:

resiko

mencederai diri sendiri dan lingkungannya.


Menurut

teori,

gejala

yang

muncul

pada

klien

yang

mengalami gangguan persepsi sensori: halusinasi antara lain


suka marah, bicara sendiri, keluyuran dan lain-lian.
B. DIAGNOSA
Berdasarkan

diagnosa

keperawatan

yang

disusun

pada

asuhan keperawatan klien Nn. A, penulis memperioritaskan


masalah berdasarkan core problem sebagai masalah utama yaitu
gangguan
itu

persepsi

diambil

tiga

sensori: halusinasi penglihatan. Maka


diagnosa

keperawatan

yang

muncul

yaitu

halusinasi, Waham, defisit perawatan diri.


Dalam

menyusun

rencana

keperawatan

akan

ditentukan

tujuan dan rencana yang disusun, tujuan perawatan ini dibagi


dua yaitu tujuan umum yaitu mengacu pada penyebab sedangkan
tujuan

khusus

mengacu

pada

masalah.

Tujuan

umum

sangat

penting dibuat karena dalam memberikan asuhan keperawatan


klien

dengan

gangguan

jiwa

membutuhkan

waktu

yang

cukup

lama.
C. PELAKSANAAN
Pelaksanaan
dengan masalah

asuhan

keperawatan

pada

klien

halusinasi penglihatan di ruang

Nn.

Flamboyan

RSJ Mutiara Sukma Mataram, terdiri dari semua pelaksanaan


asuhan keperawatan yang ada baik dalam tinjauan kepustakaan
dan

tinjauan

kasus.

Pada

pelaksanaan

disesuaikan

dengan

kondisi dan kebutuhan klien akan pelayaan keperawatan. Pada


klien Nn. A tidak semua rencana yang penulis rencanakan
dapat

dilaksanakan

misalnya

mengobservasi

tingkah

laku

24

klien

terkait

menunjukkan
mengatakan

dengan

prilaku
bahwa

halusinasinya

terkait

dengan

klien

melihat

hambatan

yang

karena

klien

tidak

halusinasinya,

hanya

adanya

ayam

dan

adiknya

didepannya.
Tidak

ada

terjadi

dalam

melaksanakan

pelaksanaan klien dapat berkomunikasi baik dengan perawat


dan

selama

pelaksanaan

ada

keluarga

yang

datang

menjenguknya.
E. EVALUASI
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan
untuk

mengetahui

sejauh

mana

keberhasilan

dari

asuhan

keperawatan yang diberikan kepada klien selama observasi.


Evaluasi yang dapat dilakukan adalah evaluasi keberhasilan
tindakan dalam jangka pendek. Setelah dilaksanakan evaluasi
selama

tiga

hari

perawatan

pada

klien.

Klien

mampu

berinteraksi dengan klien-klien lain yang ada diruangan.


Dalam

hal

menerapkan

ini

penulis

teori

yang

berusaha
ada

semaksimal

dengan

mungkin

bantuan

untuk

perawat

di

ruangan, sehingga permasalahan yang ada dapat dipecahkan


bersama.

25

BAB V
PENUTUP
Berdasarkan
pelaksanaan

uraian

asuhan

diatas

keperawatan

mengenai
terhadap

halusinasi

klien,

maka

dan
dapat

diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:


A. Kesimpulan
1. Saat

memberikan

halusinasi

asuhan

ditemukan

keperawatan
adanya

sehingga

perlu

dilakukan

menerus,

membina

hubungan

pada

perilaku

dengan

menarik

pendekatan
saling

klien

diri

secara

percaya

terus

yang

dapat

menciptakan suasana terapeutik dalam pelaksanaan asuhan


keperawatan yang diberikan.
2. Dalam

melaksanakan

asuhan

keperawatan

pada

klien

khususnya dengan halusinasi, klien sangat membutuhkan


kehadiran

keluarga

sebagai

system

pendukung

yang

mengerti keadaaan dan permasalahan dirinya. Disamping


itu perawat/petugas kesehatan juga membutuhkan kehadiran
keluarga

dalam

memberikan

data

yang

diperlukan

dan

membina kerjasama dalam memberi perawatan pada klien.


Dalam hal ini penulis dapat menyimpulkan bahwa peran
serta

keluarga

merupakan

faktor

penting

dalam

proses

penyembuhan klien.
B. Saran-saran
1. Dalam

memberikan

mengikuti

asuhan

keperawatan

langkah-langkah

melaksanakannya

secara

proses

sistematis

hendaknya

perawat

keperawatan
dan

tertulis

dan
agar

tindakan berhasil dengan optimal

26

2. Dalam

menangani

kasus

halusinasi

hendaknya

perawat

melakukan pendekatan secara bertahap dan terus menerus


untuk

membina

klien

hubungan

sehingga

saling

tercipta

percaya

suasana

antara

perawat

terapeutik

dalam

pelaksanaan asuhan keperawatan yang diberikan


3. Bagi keluarga klien hendaknya sering mengunjungi klien
dirumah

sakit

perkembangan
bekerja

sama

sehingga

kondisi
dalam

klien

keluarga
dan

pemberian

dapat
asuhan

dapat

mengetahui

membantu

perawat

keperawatan

bagi

klien.

27

Anda mungkin juga menyukai