Anda di halaman 1dari 2

Niko Tinbergen

& Preferensi Warna Bagi Larus argentatus


yang Baru Menetas
Dary Aulia Muhammad 10613060 Kelompok 14

Niko Tinbergen adalah salah satu founding father dari ilmu Biologi Perilaku, atau
yang biasa dikenal dengan Ethologi. Ia bersama dengan Konrad Lorenz dan Karl von
Frisch mendapatkan hadiah nobel pada tahun 1973. Ilmu tentang perilaku hewan ini
menjadi penting pada paruh awal abad ke-20 karena salah satu bahasannya tentang
insting, dimana hewan akan memiliki kecenderungan untuk memiliki sikap bawaan
terhadap permasalahan tertentu bahkan tanpa ada yang mengajarinya. Untuk itu, salah
satu penelitiannya yang terkenal adalah tentang preferensi warna yang menjadi stimuli
bagi Larus argentatus yang baru lahir, untuk mengambil makanan dari paruh
induknya (Cate, 2009).
Larus argentatus muda memang memiliki kecenderungan untuk mematuk atau
mengambil makanan ketika dihadapkan dengan warna merah yang berada pada paruh
induknya sejak lahir. Bahkan penelitian sebelumnya telah menjelaskan bahwa Larus
argentatus yang baru lahir memang dengan mudah akan mematuk benda apapun yang
berwarna merah. Untuk membuktikan dan mempelajari keadaan ini dengan lebih
sistematis, maka Tinbergen dan koleganya mengadopsi Larus argentatus yang baru
lahir dan menghadapkannya pada papan 2 dimensi berbentuk kepala burung dengan
berbagai letak warna merah. Burung muda tersebut akan diberi waktu 30 detik dan
jumlah patukan burung akan dihitung untuk parameter keefektifan model sebagai
stimulan (Tinbergen, 1963).

Gambar 1 Contoh Gambar Burung Sebagai Model Percobaan (Cate, 2009)

Tinbergen lalu menggunakan berbagai macam bentuk kepala burung dengan letak
warna merah yang berbeda. Ia menggunakan warna-warna lain sebagai pembanding
seperti biru dan hitam, dan juga menggunakan bentuk selain kepala burung seperti
batang dengan warna merah putih yang kontras. Setelah melakukan percobaan
tersebut, ternyata anak burung Larus argentatus tersebut melakukan pematukan
terhadap seluruh bentuk yang diberikan, walaupun kepala burung tanpa adanya warna
yang kontras mendapat paling sedikit perhatian. Batang berwarna merah putih yang
digunakan juga menjadi perhatian karena ternyata mendapatkan patukan yang cukup
banyak dalam waktu 30 detik. Melalui percobaan tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa Larus argentatus yang baru menetas memiliki insting atau perilaku bawaan
untuk mematuk dan mengambil makanan dari induknya karena adanya stimulan
berupa warna yang kontras (Cate et al, 2009).

Daftar Pustaka
Cate, Carel ten. 2009. Niko Tinbergen and the Red Patch on the Herring Gulls Beak.
Animal Behaviour (77) : 785-794.
Cate, Carel ten, et al. 2009. Tinbergen Revisited : a Replication and Extension of
Experiments on the Beak Colour Preferences of Herring Gull Chicks. Animal
Behaviour (77) : 795-802.
Tinbergen, N. 1963. On Aims and Methods of Ethology. Journal of Animal
Psychology (20) : 410-433.

Anda mungkin juga menyukai