Disusun oleh
AZKYA NOOR FADHILLA SURACHMAN
20100310098
Disusun oleh
AZKYA NOOR FADHILLA SURACHMAN
20100310098
Disusun oleh :
AZKYA NOOR FADHILLA SURACHMAN
20100310098
Dosen pembimbing
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirohim
3. Bapak H. Isep Surachman dan Ibu Hj. Deti Mulyati, selaku orang tua
penulis yang selalu memberi dorongan semangat dan dukungan doa
selama ini.
4. Adik saya Reza, Kamilia, dan Raisa atas doa dan pemberi motivasi kepada
penulis.
5. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan
proposal ini.
Penulis menyadari bahwa proposal ini jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kekurangannya dari segi isi maupun penulisannya. Untuk itu penulis
memohon maaf dan demi kabaikan proposal ini penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari pembaca. Semoga proposal ini bermanfaat,
Amin.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
Yogyakarta, 29 April 2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................................v
DAFTAR TABEL............................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................viii
BAB IPENDAHULUAN...................................................................................................1
A.
Latar Belakang......................................................................................................1
B.
Rumusan Masalah.................................................................................................7
C.
Tujuan Penelitian...................................................................................................7
D.
Manfaat Penelitian.................................................................................................8
E.
Keaslian Penelitian................................................................................................8
B.
Diabetes Melitus..................................................................................................11
1.
Definisi........................................................................................................11
2.
Epidemiologi................................................................................................11
3.
4.
Kriteria Diagnostik......................................................................................15
Definisi........................................................................................................18
2.
Faktor Resiko...............................................................................................19
C.
D.
3.
Patofisiologi.................................................................................................21
4.
Penatalaksanaan...........................................................................................24
Trigliserida..........................................................................................................26
1.
Definisi........................................................................................................26
2.
3.
4.
5.
Metabolisme................................................................................................31
6.
Cara Pengukuran..........................................................................................33
Definisi........................................................................................................33
2.
3.
4.
Xanthone......................................................................................................39
5.
F.
Kerangka Konsep................................................................................................45
G.
Hipotesis..............................................................................................................46
Desain Penelitian.................................................................................................47
B.
C.
D.
E.
Instrumen Penelitian............................................................................................54
F.
G.
H.
Analisis Data.......................................................................................................60
I.
Etika Penelitian....................................................................................................61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Klasifikasi dan Etiologi Diabetes Melitus
13
17
17
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur kimia dari Trigliserida
29
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik
dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin,
kerja insulin atau kedua-duanya (American Diabetes Association, 2010). World
Health Organization (WHO) sebelumnya telah merumuskan bahwa DM
merupakan sesuatu yang tidak dapat dituangkan dalam satu jawaban yang jelas
dan singkat tetapi secara umum dapat dikatakan sebagai suatu kumpulan problema
anatomik dan kimiawi akibat dari sejumlah faktor di mana didapat defisiensi
insulin absolut atau relatif dan gangguan fungsi insulin (Purnamasari, 2010).
Diabetes merupakan penyakit tertua di dunia. Diabetes berhubungan
dengan metabolisme kadar glukosa dalam darah. Secara medis, pengertian
diabetes mellitus meluas pada suatu kumpulan aspek gejala yang timbul pada
seseorang yang disebabkan oleh adanya peningkatan kadar gula darah
(hiperglikemia) akibat kekurangan insulin (Badawi, 2009).
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, diperoleh bahwa
proporsi penyebab kematian akibat DM pada kelompok usia 45-54 tahun di
daerah perkotaan menduduki ranking ke-2 yaitu 14,7%. Dan di daerah pedesaan,
DM menduduki ranking ke-6 yaitu 5,8%. Berdasarkan hasil Riskesdas 2007
hiperglikemia
dan
kemungkinan
hiperinsulinemia
juga
turut
sering terjadi adalah kenaikan kadar kolesterol total, kadar trigliserida, dan kadar
kolesterol LDL, serta penurunan kadar kolesterol HDL (Mia, 2010). Dari laporan
hasil penelitian MONICA tahun 2002, pada penderita DM diperoleh
hiperkolesterolemia >250 mg/dl (27.7%), 200 mg/dl (56.5%), HDL 40 mg/dl
(47.3%), LDL 160 mg/dl (28.8%), trigliserida 160 mg/dl (22.0%), serta rasio
kolesterol total / HDL 5 (51.9%) (Tuminah, S. 2009).
Trigliserida merupakan salah satu bentuk lemak yang diserap oleh usus
setelah mengalami hidrolisis. Trigliserida kemudian masuk ke dalam plasma
dalam 2 bentuk yaitu sebagai klomikron berasal dari penyerapan usus setelah
makan lemak, dan sebagai VLDL (Very Low Density Lipoprotein) yang dibentuk
oleh hepar dengan bantuan insulin. Trigliserida ini di dalam jaringan diluar hepar
(pembuluh darah, otot, jaringan lemak), dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase.
Sisa hidrolisis kemudian oleh hepar dimetabolisasikan menjadi LDL. Kolesterol
yang terdapat pada LDL ini kemudian ditangkap oleh suatu reseptor khusus di
jaringan perifer itu, sehingga LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat (Joyce
Lefever Kee, 2007).
Trigliserida juga merupakan lemak-lemak darah yang cenderung naik
seiring dengan konsumsi alkohol, peningkatan berat badan, diet yang kaya dengan
gula dan lemak serta gaya hidup yang senang untuk duduk saja. Penambahan
trigliserida meningkatkan resiko perkembangan penyakit jantung dan stroke.
Orang-orang yang mempunyai trigliserida tinggi juga cenderung untuk
mendapatkan tambahan-tambahan dalam tekanan darah dan resiko tambahan
untuk mengembangkan penyakit diabetes (Joyce Lefever Kee, 2007).
dengan kasus diabetes mellitus tipe II. Xanthone dapat menetralkan radikal
bebas dan mencegah kerusakan sel pankreas akibat radikal bebas.
Xanthone kulit manggis juga telah dibuktikan dengan menggunakan fraksi
air kulit manggis dan menunjukkan aktivitas antidiabetes (Mardiana, 2011;
Anonim, 2012).
Penelitian ini berkiblat pada surat Al Qur;an surat Ar Ra;du ayat 3
dan hadits riwayat Muslim :
Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun
anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak
bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanamtanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang
berfikir (QS. Ar Radu (13) : 4),
Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai dengan penyakitnya
maka dia akan sembuh dengan seizin Allah Subhanahu wa Taala. (HR.
Muslim).
Mengingat jumlah penderita diabetes mellitus yang semakin meningkat
dari tiap periode maka peneliti ingin melakukan penelitian menggunakan ekstrak
B. Rumusan Masalah
Penelitian ini dapat dirumuskan bahwa : Bagaimana pengaruh pemberian
ekstrak kulit manggis (xanthone) terhadap kadar trigliserida pada penderita
diabetes melitus tipe II?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kulit manggis
(xanthone) terhadap kadar trigliserida pada penderita diabetes mellitus tipe II.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui kadar trigliserida pada penderita diabetes mellitus
tipe II sebelum diberikan ekstrak kulit manggis (xanthone).
b. Untuk mengetahui kadar trigliserida pada penderita diabetes mellitus
tipe II setelah diberikan ekstrak kulit manggis (xanthone).
D. Manfaat Penelitian
1. Ilmu Kedokteran
wawasan
tentang
khasiat
kulit
manggis
untuk
E. Keaslian Penelitian
1. Penelitian tentang xanthone pernah diteliti oleh B. Dineshkumar, dkk.,
2010,
dengan
DIABETES
judul
DAN
penelitian
PENGARUH
HIPOLIPIDEMIK
POTENSI ANTI-
MANGGIS
(XANTHONE
AKTIVITAS
SIITOKROM
DAN
(GARCINIA
MANGOSTANA
L)
TERHADAP
mengandung
golongan
senyawa
alkaloida,
flavonoida,
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Diabetes Melitus
1. Definisi
11
2. Epidemiologi
12
12
tahun berjumlah 150 juta orang dan dalam kurun waktu 25 tahun kemudian,
pada tahun 2025, jumlah itu akan membengkak menjadi 300 juta orang
(Sudoyo, 2007).
13
No
I
II
III
14
15
16
4. Kriteria Diagnostik
ereksi
pada
pria,
serta
pruritus
vulvae
(PERKENI,2006).
pada
wanita
17
Cara pelaksanaan :
1)
2)
3)
4)
18
5)
6)
7)
Gejala Klasik DM
+
glukosa plasma sewaktu > 200mg/dL(11,1mmol/L)
Glukosa plasma sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada
suatu hari tanpa memperhatikan waktu makan terakhir
19
Atau
2.
Gejala kasik DM
+
Kadar glukosa plasma puasa > 126 mg/dL(7,0 mmol/L)
Puasa diartikan pasien tak mendapat kalori tambahan sedikitnya 8
jam
Atau
3.
20
ke dalam air
4. Gejala klasik DM + glukosa plasma sewaktu 200 mg/dl (11,1 mmol/l)
f. Kolesterol HDL <35 mg/dl dan atau trigliserida > 250 mg/dl.
21
22
2. Faktor Resiko
Faktor resiko diabetes mellitus tipe II (DM tipe II) antara lain:
Riwayat keluarga menderita diabetes (orang tua atau saudara menderita DM
tipe II), obesitas (BMI 25 kg/m2), kurangnya kebiasaan aktivitas fisik,
ras/etnik (Afrika America, Amerika Hispanik, Amerika asli, Asia-Amerika),
sebelumnya diidentifikasi kadar glukosa darah puasa terganggu atau toleransi
glukosa terggangu (TGT), riwayat diabetes melitus gestasional (DMG) atau
bayi lahir > 4 kg, hipertensi (tekanan darah 140/90 mmHg), HDL 35
mg/dl dan trigliserida 250 mg/dl, sindrom ovarium polikistik atau akantosis
nigracans dan riwayat penyakit vaskular (Powers, 2005).
23
1) Usia
2) Pola makan
24
3) Gaya hidup
Makanan cepat saji dan olah raga tidak teratur merupakan
salah satu gaya hidup di jaman sekarang yang dapat memicu
terjadinya diabetes melitus tipe II.
4) Obesitas
5) Hipertensi
25
8) Dislipidimia
3. Patofisiologi
a. Proses penyakit
Pada Diabetes Melitus tipe II terdapat dua masalah yang
berhubungan dengan insulin, yaitu resistensi insulin dan gangguan
sekresi insulin. Normalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus
pada permukaan sel. Sebagai akibat terikatnya insulin dengan reseptor
tersebut, terjadi suatu rangkaian reaksi dalam metabolisme glukosa
didalam sel. Resistensi insulin pada Diabetes Melitus tipe II disertai
26
b. Manifestasi klinis
Manifestasi klinis dari Diabetes Melitus tipe II, seperti lambat
(tahunan) intoleransi glukosa progresif, poliuria (akibat dari diuresis
osmotik bila diambang ginjal terhadap reabsorpsi glukosa dicapai dan
kelebihan glukosa keluar melalui ginjal), polidipsia (disebabkan oleh
dehidrasi sel akibat lanjut dari poliuria), keletihan, luka pada kulit yang
sembuhnya lama, infeksi vagina, keputihan akibat kelainan ginekologis
(Smeltzer, 2002).
c. Komplikasi
27
1) Komplikasi Akut
cairan.
Diabetik:
Adapun
obat-obatan,
faktor
pencetus
steroid,
diuretik,
Hipoglikemia
merupakan
komplikasi
insulin
dengan
Gejala-gejala
hipoglikemia
disebabkan
oleh
28
Makroangiopati
histopatologis
Diabetik
berupa
mempunyai
aterosklerosis.
gambaran
Gabungan
dari
arteri
koronaria
dan
aorta,
maka
dapat
4. Penatalaksanaan
29
a. Jangka
pendek:
keluhan
menghilang,
tercapainya
target
30
2) Terapi Farmakologi
meglitinid,
biguanin,
tiazolidinedion
dan
b) Insulin
31
C. Trigliserida
1. Definisi
32
Trigliserida adalah salah satu bentuk lemak yang diserap oleh usus
setelah mengalami hidrolisis. Trigliserida kemudian masuk ke dalam plasma
dalam 2 bentuk yaitu sebagai klomikron berasal dari penyerapan usus setelah
makan lemak, dan sebagai VLDL (Very Low Density Lipoprotein) yang
dibentuk oleh hepar dengan bantuan insulin. Trigliserida ini di dalam jaringan
diluar hepar (pembuluh darah, otot, jaringan lemak), dihidrolisis oleh enzim
lipoprotein lipase. Sisa hidrolisis kemudian oleh hepar dimetabolisasikan
menjadi LDL. Kolesterol yang terdapat pada LDL ini kemudian ditangkap
oleh suatu reseptor khusus di jaringan perifer itu, sehingga LDL sering
disebut sebagai kolesterol jahat. (Murray, 2000).
33
kolesterol baik. Fungsi utama Trigliserida adalah sebagai zat energi. Lemak
disimpan di dalam tubuh dalam bentuk trigliserida, dan apabila sel
membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan memecah
trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam
pembuluh darah. Oleh sel-sel yang membutuhkan komponen tersebut
kemudian dibakar dan menghasilkan energi, karbondioksida (CO2), dan air
(H2O) (Guyton, 1997).
kimia
trigliserida
adalah
CH2COOR-CHCOOR'-CH2-
COOR", dimana R, R' dan R" masing masing adalah sebuah rantai alkil
yang panjang. Panjang rantai asam lemak pada trigliserida yang terdapat
secara alami dapat bervariasi, namun panjang yang paling umum adalah 16,
18 atau 20 atom karbon. Asam lemak alami yang ditemukan pada tumbuhan
dan hewan biasanya terdiri dari jumlah atom karbon yang genap disebabkan
cara asam lemak dibiosintesis dari Asetil koA (Nelson D.L, 2000).
Pada sel, trigliserida dapat melalui membran sel dengan bebas, tidak
seperti molekul lainnya, karena karakteristiknya non polar sehingga tidak
bereaksi dengan lapisan ganda fospolipid pada membran.
34
35
36
Kadar trigliserida yang berlebih ini baik yang berasal dari makanan
ataupun yang berasal dari produksi di hati akan disimpan dalam sel lemak di
tubuh. Ketika dibutuhkan, tubuh akan melepas trigliserida tersebut dalam
bentuk asam lemak, yang menggerakkan pergerakan tubuh, menimbulkan
panas dan menyediakan energi untuk proses tubuh (Guyton, 1997).
37
5. Metabolisme
38
39
6. Cara Pengukuran
40
41
Kingdom : Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas
: Dicotyledonaceae
Ordo
: Guttiferales
Famili
: Guttiferae
Genus
: Garcinia
Spesies
: Garcinia mangostana L.
42
yang dimakan per 100 g meliputi 79.2 g air; 0.5 g protein; 19.8 g karbohidrat;
0.3 g serat; 11 mg kalsium; 17 mg fosfor; 0.9 mg besi; 14 IU vitamin A, 66
n/mg vitamin C; 0,09 mg vitamin B1 (Thiamin); 0,06 mg vitamin B2
(Riboflavin) dan 0,1 mg vitamin B5 (Niasin) (Qosim, 2007).
43
Asia Tenggara, yaitu hutan belantara Indonesia atau Malaysia. Dari Asia
Tenggara, tanaman ini menyebar ke daerah Amerika Tengah dan daerah tropis
lainnya seperti Filipina, Papua New Guinea, Kamboja, Thailand, Srilanka,
Madagaskar, Honduras, Brazil dan Australia Utara. Manggis merupakan salah
satu buah unggulan Indonesia yang memiliki peluang ekspor cukup
menjanjikan. Dari tahun ke tahun permintaan manggis meningkat seiring
dengan kebutuhan konsumen terhadap buah yang mendapat julukan ratu
buah (Queen of Fruits). Ekspor manggis dari Indonesia mengalami
peningkatan seiring dengan kebutuhan buah manggis dunia terutama
Hongkong, Singapura, dan Inggris. Pada tahun 1999, volume ekspor
4.743.493 kg dengan nilaiekspor 3.887.816 US$ dan tahun 2000 volume
ekspor mencapai 7.182.098 kg dengan nilai ekspor 5.885.038 US$
(Prihatman, 2000).
44
6Hpyranol[3,2-b]
xanthen-6-one, garcinone E dan 2-(y,y-dymethylallyl)-1,7 dyhroxy-3methoxyxanthone dan epicathecin. Senyawa utama pada kulit yaitu mangostin, -mangostin dan xanthones. Demikian juga senyawa yang
diisolasi dari kristal kuning yang merupakan eksresi dari kulit buah manggis
45
yaitu
3-hydsroxy-26-nor-9-19-cyclolanost-23-en-25-one.
dan
2,8-di-(3-methylbut-2-enyl)-7-
46
4. Xanthone
47
penangkal radikal bebas, dan ekstrak air dan etanol mempunyai potensi lebih
besar. Berkaitan dengan aktivitas antioksidan tersebut, kedua ekstrak tersebut
juga mampu menunjukkan aktivitas neuroprotektif pada sel NG108-15.
Seiring dengan hasil tersebut, Jung et al. (2006) melakukan penelitian
aktivitas antioksidan dari semua senyawa kandungan kulit buah manggis.
Dari hasil skrining aktivitas antioksidan dari senyawa-senyawa tersebut, yang
menunjukkan aktivitas poten adalah : 8-hidroksikudraxanton, gartanin, alphamangostin, gamma-mangostin dan smeathxanton
mengandung
3-isomangostein,
alpha-mangostin,
beta-mangostin,
48
49
hidroperoksida.
Contoh
antioksidan
ini
yaitu
dilauril
50
a. Aktivitas antihistamin
b. Antiinflamasi
c. Antioksidan
d. Antikanker
e. Antimikroorganisme
f. Aktivitas lainnya
Sumber
stres
oksidasi
pada
diabetes
diantaranya
perpindahan
51
lipoksidasi
dan
menghasilkan
glyoxal
merupakan
prekusor
52
sine (CEL). Baik CML maupun CEL akan berikatan dengan Cu atau Fe
menghasilkan CML/CL-metal-protein complex.
53
F. Kerangka Konsep
Riwayat Keluarga
Obesitas
Exercise
Diet
Antioksidan
Antosianin
Diabetes
Melitus Tipe 2
Xanthone
Tannin
Asam
Fenolat
Peroksidase
Lipid
(Autooksidasi)
Peningkatan
Radikal Bebas
Dislipidemia :
Peningkatan Kolesterol
Peuurunan HDL
Peningkatan LDL
Kadar
Trigliserida
Ket :
diteliti
tidak diteliti
Trigliserida
Terkontrol
54
G. Hipotesis
Ekstrak kulit manggis (xanthone) berpengaruh dalam menurunkan kadar
trigliserida pada penderita DM tipe II.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
55
56
57
kesehatan di suatu kontrol yang serupa tapi tidak perlu kelompok yang benarbenar sama, sehingga sering dilakukan dalam penelitian lapangan (Riyanto, 2011).
Pre-test
Perlakuan
Post test
01
02
03
04
Keterangan :
= Kelompok uji
= Kelompok control
= Perlakuan
58
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian (Arikunto, 2006).
Populasi dalam penelitian meliputi segala sesuatu yang akan dijadikan subjek
atau objek penelitian yang dikehendaki peneliti (Riduwan, 2012).
b. Populasi terjangkau
2. Sampel
59
Sampel
merupakan
bagian
populasi
terjangkau
yang
dapat
a. Kriteria Inklusi
dan
dilakukan
pemeriksaan
60
5) Bersedia
mengkonsumsi
ekstrak
kulit
manggis
sebagai
b. Kriteria Eksklusi
1) Hanya mempunyai gejala seperti diabetes mellitus tipe 2.
2) Memiliki penyakit penyerta sebelum maupun selama penelitian.
3) Mengkonsumsi alkohol dan obat-obatan yang mempengaruhi
kadar trigliserida.
4) Mengkonsumsi suplemen tertentu sebelum maupun selama
penelitian.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus minimal
sample size (Lemeshow, 1997) dan diperoleh hasil sampel sebanyak :
n=
Z2.N.p.q
d2(N-1) + Z2.p.q
Keterangan :
N : Jumlah populasi
61
n=
Z2.N.p.q
d2(N-1) + Z2.p.q
n=
1,962.34.0,5.0,5
n = 25,31 = 25
Jadi sampel minimal yang digunakan adalah 25. Untuk mengatasi
responden yang mengalami drop out jumlah sampel ditambah 20%.
62
= 25 + 25 (20%)
= 30
1. Tempat Penelitian
Bantul
Yogyakarta
dan
Laboratorium
Klinik
Swasta
Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
63
a. Trigliserida
64
trigliserida
akan
diperiksa
kembali.,
kemudian
dianalisis
dan
65
E. Instrumen Penelitian
1. Alat Penelitian
a. Satu set alat pengambil darah
1) Jarum
2) Torniquet
3) Kapas
4) Alkohol 70%
5) Plester
b. Tabung reaksi
c. Centrifuge
d. Mikropipet
f. Informed Concent
g. Blanko
h. Checklist
2. Bahan Penelitian
a. Ekstrak kulit manggis yang telah beredar di pasaran
b. Serum penderita diabetes mellitus tipe II
c. Reagen yang digunakan oleh Laboratorium Klinik Swasta
1) Peroxidase
2) Kolesterol Esterase
3) Kolesterol Oksidase
4) 4-aminoantipyrin
5) Phenol
66
67
kelompok
Penentuan
kadar
trigliserida
menggunakan
metode
68
malam hari, bila haus penderita diberi air putih atau teh
tanpa gula.
Pengambilan darah vena. Pengambilan darah dilakukan
pada vena fossa cubiti. Torniquet dipasang pada lengan
atas pasien, pasien diminta untuk mengepalkan tangan
agar vena terlihat jelas. Vena yang akan diambil
darahnya dibersihkan dahulu dengan alkohol 70%
sampai kering. Setelah kering, tegangkan kulit diatas
vena dengan jari tangan kiri supaya vena tidak
bergerak, kemudian kulit ditusuk dengan jarum dan
spuit dengan tangan kanan sampai ujung jarum masuk
ke lumen vena. Perlahan-lahan spuit ditarik sampai
didapatkan darah kurang lebih 1 ml. Setelah darah
berhasil didapatkan, torniquet dilepas, kapas alkohol
diletakkan diatas jarum, kemudian jarum dicabut.
Tempat tusukan ditekan selama beberapa menit dengan
kapas alkohol. Jarum dilepaskan dari spuit dan darah
dialirkan ke dalam tabung centrifuge melalui dinding
tabung.
Cara Pembuatan Serum. Darah yang sudah berhasil
didapatkan didiamkan selama 30 menit pada suhu
kamar, kemudian dicentrifuge selama 10 menit pada
kecepatan 3000 rpm. Serum yang terbentuk dipisahkan
dari endapan sel-sel darah dengan menggunakan pipet.
69
GPO-PAP.
Prinsip
metode
ini
adalah
70
3. Skema Penelitian
P a sP i e n e g a k k a n
KI n f or irt e r i a
AP e nn adg mia a ng en soi ss t i k
IPP nmeekPmnel egduerasrl ai kkd suaa naa n
PDdm EeainbmatkaibksPdleaekaer tldinreukbasssreiaMd a a ea l nl i thu as s i l
Cpmknoeonbgmnni kslseaeaur dimka srs ai aj u s
n
tk ur inlgPit tl ei msmte iarepniredig ka2g s ias a (n L D L
n
td rsai egr bal ifhesilesu ir mki d ad a n s e s u d a h
d a ra h
p e rla k u a n
71
1. Uji validitas
72
H. Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisa bivariat dimana analisa ini berfungsi
untuk menguji pengaruh pemberian ekstrak kulit manggis terhadap kadar
trigliserida pada penderita diabetes mellitus tipe II. Data yang dikumpulkan
merupakan data primer hasil pemeriksaan trigliserida dari kelompok perlakuan
dan kelompok kontrol.
Data yang diperoleh, setelah diedit dan dicek, dientri ke dalam file
komputer dengan program SPSS 15.0 for Windows. Setelah itu, dilakukan analisis
statistik.
73
berdistribusi normal. Tetapi apabila data berdistribusi tidak normal, alat analisis
yang digunakan adalah uji statistik nonparametrik Mann Whitney.
I. Etika Penelitian
Penelitian ini dilakukan setelah mendapat izin dari Komite Etik
Pendidikan dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UMY dan klub
PROLANIS dr. Eny Iskawaty Banguntapan Bantul Yogyakarta. Setelah mendapat
persetujuan maka peneliti memulai penelitian dengan menekankan etika meliputi:
3. Confidentiality (kerahasiaan)
74
75
DAFTAR PUSTAKA
Price, Sylvia Anderson. 2005. Patofisologi Konsep Klinis ProsesProses Penyakit. Jakarta : EGC. 1259-1268
Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi ke-9. Jakarta:
EGC; 1997. 397-398
Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW. Biokimia Harper.
Edisi Ke-24. Jakarta: EGC; 1997. 165:757:767
76
LAMPIRAN
Jadwal Penelitian
Bulan
No
Kegiatan
Mar
Observasi
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sept
Nov
Des
77
Masalah
Penyusunan
Proposal
Sidang
Proposal
Pengurusan
Surat izin
Lab
Persiapan
Alat &
Bahan
Pemilihan
Sample
Pengambila
n Sample
Darah
Pemeriksaa
n Sample
Darah
Pemberian
Xanthone
10
Pengambila
n Sample
Darah
11
Pemeriksaa
n Sample
Darah
78
Analisa
12
Data
13
Penyusunan
Makalah
Hasil
Penelitian
14
Sidang
Hasil
Penelitian
15
Evaluasi
Hasil
Sidang
Penelitian
16
Penyeraha
Berkas
SURAT PERSETUJUAN
Nama
: ..................................................................
Umur
:...................................................................
79
Alamat
: ..................................................................
No. Hp
: ..................................................................
Yogyakarta,
Penanggungjawab Pemeriksa
()
()
Pembuat Pernyataan
80
DATA PRIBADI
Nama
: ..........................................................................................................
Umur
: ..........................................................................................................
Alamat
: ..........................................................................................................
Pernafasan : ..........................................................................................
81
Data Tambahan
82
(.)
Responden
(.)