TINJAUAN PUSTAKA
baik mempunyai ciri karakteristik yang hampir mirip dengan jawaban, dengan
demikian responden harus berpikir dahulu sebelum menentukan pilihan jawaban yang
benar.(Ali khomsan, 1994)
Semakin tinggi pengetahuan konsumsi makanan seseorang akan semakin
memperhitungkan jenis dan jumlah makan yang dipilih untuk dikonsumsi. Orang
yang pengetahuan gizinya kurang akan berperilaku memilih makanan yang menarik
panca indra dan tidak mengadakan pemilihan berdasarkan nilai gizi makanan.
Sebaliknya mereka yang semakin tinggi pengetahuan gizinya lebih banyak
mempergunakan pertimbangan rasional dan pengetahuan tentang nilai gizi makanan
tersebut (Sediaoetama, 1989).
Gaya hidup remaja putri memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kebiasaan makan mereka. Mereka menjadi lebih aktif, lebih banyak makan di luar
rumah, dan mendapat banyak pengaruh dalam pemilihan makanan yang akan
dimakannya, mereka juga lebih sering mencoba-coba makanan baru. Makanan cepat
saji antara lain kentang goreng, ayam goreng, humberger, sooft drink, pizza, hot dog,
donat dan lain-lain, para remaja mempunyai selera makan yang berubah-ubah
hendaknya dibiasakan makan makanan yang mnengandung banyak zat kapur dan zat
besi, seperti telor, susu, dan sayuran (Suhardjo, 1989).
Konsumsi makanan cepat saji dapat mempengaruhi kesehatan manusia yang
dibagi dalam 3 kategori yaitu : 1) aspek taksikologis, kategori residu bahan makanan
yang dapat bersifat racun terhadap organ tubuh manusia, 2) aspek microbiologis,
mikroba dalam bahan makanan yang dapat mengganggu keseimbangan mikroba
dalam saluran pencernaan, 3) aspek imunopatologis, keberadaan residu yang dapat
menurunkan kekebalan tubuh (Majeed, A, 1996).
Pendidikan baik formal maupun informal diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan tentang gizi. Namun kenyataannya tidaklah demikian. Demikian pula
tentang kesadaran gizi, tidak selalu tinggi dengan tingginya pendidikan perilaku
makan atau kebiasaan makan yang baik sangat diperlukan dalam penanggulangan
makanan gizi. (Waridjan, 1992)
Sikap dan perilaku manusia terhadap gizi dan kesehatan akan menjadi
masalah apabila perilaku tersebut menyebabkan manusia kekurangan gizi
D. Remaja
1. Karakteristik remaja
Berdasarkan angka kecukupan gizi yang termasuk remaja yaitu antara
umur 13-15 tahun. Biasanya kecukupan gizi anak sudah dibedakan menurut jenis
kelamin karena kecukupan gizi pria dan wanita pada usia tersebut relatif tidak
sama (Hendriansyah, 1992)
Masa remaja adalah masa transisi, dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa. Pada golongan ini di tandai dengan pertumbuhan sel, pertumbuhan sikap
mental dan respon emosional. Pada remaja putri terjadi 3 macam perkembangan
biologis yaitu pre puber, puber dan post puber (Lisdiana, 1998)
2. Kebutuhan Gizi Remaja
Kebutuhan gizi remaja berdasarkan angka kecukupan gizi yang dianjurkan
untuk golongan umur 10- 19 tahun dapat dilihat pada Tabel 1
TABEL 1
ANGKA KECUKUPAN YANG DI ANJURKAN
Golongan Umur
Berat badan
Tinggi
energi
protein
badan
Pria
10 -12
30
135
2000
45
13 -15
45
150
2400
64
16 19
56
160
2500
54
10 12
35
140
1900
54
13 15
46
153
2100
62
16 - 19
50
154
2000
51
Perempuan
E. Kerangka Teori
-
Lingkungan
Keluarga
Pengetahuan
Pola konsumsi
makanan cepat saji
Pendidikan
Faktor intrinsik
- Usia
- Jenis kelamin
- Keyakinan
Faktor ekstrinsik
- Ekonomi
- Pendidikan
- Pengalaman
- Iklan
Gambar.1
Sumber : Notoatmojo, S, 2005
F. Kerangka Konsep
Pengetahuan gizi
remaja putri
Gambar.2
G. Hipotesis
1. Ada hubungan pengetahuan konsumsi makanan dengan jenis makanan cepat saji
2. Ada hubungan pengetahuan konsumsi makanan dengan frekuensi makanan cepat
saji
3. Ada hubungan pengetahuan konsumsi makanan dengan jumlah makanan cepat
saji.