Diagnosis Infark Miokard Akut ditegakkan berdasarkan gejala dari anamnesis, pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Nyeri dada tidak selalu ditemukan pada STEMI. Infark Miokard Akut dengan elevasi ST
tanpa nyeri lebih sering dijumpai pada diabetes mellitus dan usia lanjut.
Pemeriksaan Fisik
a) Pasien tampak cemas dan tidak bisa istirahat (gelisah)
b) Ekstremitas pucat disertai keringat dingin
c) Kombinasi nyeri dada substernal >30 menit dan banyak keringat
d)
e)
f)
g)
Pemeriksaan Elektrokardiogram
Pemeriksaan ini bersifat wajib pada pasien dengan keluhan nyeri dada. Pemeriksaan EKG 12
sadapan harus dilakukan segera 1o menit sejak kedatangan di IGD. EKG setrial dengan
interval 5 sampai 10 menit atau pemantauan EKG 12 sadapan secara kontinyu harus
dilakukan untuk mendeteksi potensi perkembangan elevasi segmen ST pada pasien yang
pemeriksaan awal EKG menunjukkan tidak diagnostic STEMI tetapi masih mengalami
keluhan simptomatik yang dicurigai kuat megalami STEMI.
Pada pasien dengan STEMI inferior, EKG sisi kanan harus diambil untuk mendeteksi
kemungkinan infark pada ventrikel kanan. Sebagian besar pasien dengan presentasi awal
elevasi segmen ST mengalami evolusi menjadi gelombang Q pada EKG yang akhirnya
didiagnosis infark miokard gelombang Q. sebagian kecil menetap menjadi infark miokard
gelombang non Q.