Anda di halaman 1dari 22

Penyakit Tuberkulosis Paru

ANDREINO ADYTHIA PAUSE


10 2010 020
KEZIA ARIESTA BENO
10 2010 167
CITRA ANGGAR KASIH MASANG 10 2010 139
VIANE MICHELLE
10 2011 018
MALAURA ELFRIDA SIMARMATA 10 2011 108
RACHEL NOVIANA TOMMY
10 2011 261
BIO SWADI GUTAMA
10 2011 388
WILLIAM PRIMA C. KIKO
10 2011 407

F7

Skenario VI
Tn C, usia 56 tahun, datang ke RS UKRIDA karena

batuk sejak 1 bulan yang lalu. Tidak ada sesak


dan nyeri dada. Pasien merasa semakin kurus dalam
3 bulan terakhir. Pasien belum pernah berobat
sebelumnya untuk keluhan tersebut. Pasien juga
sering merasa badannya terasa hangat, hilang timbul
selama 1 bulan terakhir. Riwayat keluarga dengan
penyakit serupa tidak ada.

Istilah yang Tidak Diketahui


Tidak Ada

Rumusan Msalah
Pasien laki laki 56 tahun, batuk sejak 1 bulan yang

lalu, dengan sputum gelas

Analisis Masalah
Anamnesis

Pencegahan

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan
Penunjang

Komplikasi

Prognosis

Pasien laki laki 56 tahun, batuk sejak


1 bulan yang lalu, dengan sputum
gelas

Tatalaksana

Diagnosis Kerja
(WD)

Diagnosis Banding
(DD)

Epidemiologi

Patofisiologi

Etiologi

Hipotesis
Pasien menderita penyakit Tuberkulosis Paru

Anamnesis
Nama
Umur
Alamat
Pekerjaan
KU
RPS
RPD
R. Pengobatan

Batuk
Sejak sekitar
1 bulan
lalu
|Dahak
gelas |Tidak ada
sesak/nyeri dada|Semakin kurus 3 bulan
terakhir

Pemeriksaan Fisik
Kesadaran Umum
TTV
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi

Pemeriksaan Penunjang
Radiologi

Lesi segmen apikal


dan posterior lobus atas
segmen posterior lobus
bawah
Bayangan lesi terutama
pada lapangan atas paru
Bayangan berawan atau
berbercak
Terdapat kavitas tunggal
atau banyak
Terdapat kalsifikasi

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan BTA

sangat spesifik, namun tidak sensitif


30 70% yang bisa di diagnosa
BTA baru dapat ditemukan dalam sputum

Bila bronkus sudah terlibat sehingga sekret yang di keluarkan


Hb 10
mengandung BTA
Ht 30
Leukosit:
Laboratorium penunjang
9900
Laju Endap Darah (LED)
Trombosit:
Jumlah Leukosit
158.000
LED: 70

Hitung jenis Leukosit

Uji Tuberkulin ( Mantoux )

WORKING DIAGNOSE
Tuberkulosis Paru
Penyakit infeksi bakteri menahun yang disebabkan

oleh Mycobakterium tuberculosis yang ditandai


dengan pembentukan granuloma pada jaringan yang
terinfeksi

Bronkitis Kronis

Produksi mukus
trakheobronkhial >>

PPOK

Penyakit paru >>>


Peningkatan resistensi
terhadap aliran udara.

Batuk dan ekspektorasi pagi hari


Batuk produktif intermitten tiap
hari seiring waktu.
Sputum bening dan mukoid
kuning, tebal darah.
Sesak napas beraktivitas berat.

Pneumonia

Bakteri, virus
Infeksi paru-paru
meradang.
Alveoli dipenuhi nanah
dan cairan.

Demam, menggigil, sefalgia, gelisah


muntah, kembung, diare (gangguan
gastro), wheezing (pneumonia
mikoplasma).

Metaplasia sel

Stridor lokal dan dispnea ringan.


Batuk kering sputum ( - ) sputum
kental sputum darah.
Anoreksia, lelah, berkurangnya berat
badan.

Ca Paru

Sianosis, edema dan barrel chest.


Batuk persisten, sputum kopi
Wheezing ekspirasi.
Gejala >>>

ETIOLOGI
Sekitar 1,9 milyar manusia, sepertiga penduduk

dunia ini telah terinfeksi oleh kuman tuberkulosis


Hasil survey prevalensi TB di Indonesia tahun 2004
menunjukkan bahwa angka prevalensi TB BTA
positif secara nasional 110 per 100.000 penduduk.

EPIDEMIOLOGI
Sekitar 1,9 milyar manusia, sepertiga penduduk

dunia ini telah terinfeksi oleh kuman tuberkulosis


Hasil survey prevalensi TB di Indonesia tahun 2004
menunjukkan bahwa angka prevalensi TB BTA
positif secara nasional 110 per 100.000 penduduk.

MANIFESTASI KLINIK
Gejala Sistemik

Demam: flu like syndrome, + pada malam hari + keringat, T: 40 41oC


Gejala yang tidak Spesifik: rasa tidak enak badan, anoreksia = <BB, sakit kepala,pegal
pegal.

Gejala Respiratorik

Batuk darah
Terjadi akibat pecahnya pembuluh darah; berat atau ringan nya batuk darah
tergantung dari besarnya pembuluh darah yang pecah.
Batuk
Terangsangnya bronkus, bersifat iritatif.
Terjadinya peradangan, batuk berubah menjadi produktif karena diperlukan untuk
membuang produk-produk ekskresi dari peradangan.
Sesak napas
Luasnya kerusakan jaringan paru, didapatkan pada penyakit paru yang sudah
lanjut.
Nyeri dada
Bila sistem saraf terkena, dapat bersifat lokal atau pleuritik.

Penatalaksanaan
Isoniazid

Bakterisid, harian 5 mg/kgBB, Intermitten 3x seminggu 10


mg/kgBB

Rifampisin

10 mg/kgBB

Piraniazid

Bakterisid, harian: 25 mg/kgBB, 3x seminggu 35 mg/kgBB

Streptomisin

Bakterisid, harian: 15 mg/kgBB, intermiten: 3 x seminggu dosis


sama

Etambutol

Bakteriostatik, harian 15 mg/kgBB, intermiten 3x seminggu 30


mg/kg BB

Kategori 1 ( 2HRZE / 4H3R3 )


Penderita baru TBC Paru BTA Positif
Penderita TBC Paru BTA negatif Rontgen positif yang sakit berat dan
Penderita TBC Ekstra Paru berat.

Kategori 2 ( 2HRZES / HRZE / 5H3R3E3 )


Penderita kambuh ( relaps )
Penderita Gagal ( failure )
Penderita dengan Pengobatan setelah lalai ( after defaulted )

Kategori 3 ( 2HRZ / 4H3R3 )


Penderita kambuh ( relaps )
Penderita Gagal ( failure )
Penderita dengan Pengobatan setelah lalai ( after defaulted )

PENCEGAHAN
Oleh penderita menutup mulut sewaktu batuk

dan membuang dahak tidak disembarangan tempat.


Oleh masyarakat dapat dilakukan dengan
meningkatkan pemberian vaksinasi BCG
Oleh petugas kesehatan memberikan
penyuluhan tentang penyakit TB
Isolasi pemeriksaan kepada orangorang yang
terinfeksi, pengobatan khusus TBC.
Des-Infeksi, cuci tangan dan tata rumah tangga
Imunisasi orangorang kontak
Penyelidikan orangorang kontak Tuberculintest

KOMPLIKASI
Hemoptisis masif (perdarahan dari saluran napas bawah) kematian karena

sumbatan jalan napas, atau syok hipo volemik


Kolaps lobus akibat sumbatan bronkus
Bronkietasis (pelebaran bronkus setempat) dan fibrosis (pembentukan jaringan ikat
pada proses pemulihan atau reaktif )
Pneumotoraks spontan kolaps spontan karena bula/ blep yang pecah

PROGNOSIS
Jika berobat teratur sembuh total (95%)
Jika dalam 2 tahun penyakit tidak aktif, hanya sekitar 1 % yang mungkin relaps
Terapi yang cepat sembuh baik
Bila daya tahan tubuh baik sembuh baik

KESIMPULAN
Pasien (+) menderita penyakit TB Paru

Anda mungkin juga menyukai