SKENARIO
Sesosok mayat dikirimkan ke bagian kedokteran
forensik FKUI/ RSCM oleh sebuah polsek dijakarta.
Ia adalah tersangka pelaku pemerkosaan terhadap
seorang emaja putra yang kebetulan anak dari
seorang pejabat kepolisian. Berita yang dituliskan
di dalam surat permintaan visum et repetum
adalah bahwa laki-laki ini mati karena gantung diri
di dalam sel tahanan polsek.
Keluarga korban datang ke dokter dan menanyakan
tentang sebab-sebab kematian korban karena
mereka mencurigai adanya tindakaan kekerasan
selama ditahanan polsek. Mereka melihat sendiri
adanya memar-memar di tubuh korban.
Hipotesis
Mayat laki-laki tersebut adalah
korban pembunuhan yang
meninggal bukan karena
gantung diri tetapi karena
trauma yang dia dapatkan
sebelumnya.
Visum Et Repertum
Ada 3 tujuan pembuatan VeR, yaitu:
1. Memberikan kenyataan (barang
bukti) pada hakim
2. Menyimpulkan berdasarkan
hubungan sebab akibat
3. Memungkinkan hakim memanggil
dokter ahli lainnya untuk membuat
kesimpulan VeR yang lebih baru
Prosedur medikolegal
Pasal 133 KUHAP : mengatur kewajiban dokter
untuk membuat keterangan ahli
Pasal 186 KUHAP : Keterangan ahli ialah apa
yang seorang ahli nyatakan di sidang pengadilan
Pasal 222 KUHP :Barangsiapa dengan sengaja
mencegah,
menghalang-halangi
menggagalkan
pemeriksaan
mayat
atau
untuk
Kesimpulan
Pria tersebut
asfiksia mekanik
kemudian baru
terdapat tanda
pencekikan dan
asfiksia
meninggal karena
dengan cara dicekik
digantung karena
tanda adanya
juga tanda tanda