Anda di halaman 1dari 12

PROTEIN ENERGI MALNUTRISI

OLEH : JEANET PRISILIA


PEMBIMBING : dr. MUSTARING, SP.A

PENDAHULUAN

Malnutrisi energy protein merupakan salah

satu masalah gizi utama di Indonesia.


Prevalensi yang tinggi terdapat pada anak
dibawah umur 5 tahun (Balita). Serta pada
ibu hamil dan menyusui.
Berdasarkan
lama
dan
beratnya
kekurangan energy dan protein, MEP
diklasifikasikan menjadi MEP derajat ringan
sedang (gizi kurang) dan MEP derajat Berat
(gizi buruk).
Pada gizi buruk didapatkan 3 bentuk klinis
yaitu
kwarsiorkor,
marasmus,
dan
marasmik-kwarsiorkor, walaupun dalam

EPIDEMIOLOGI

Di Indonesia masalah keuangan, pangan

dan kelaparan merupakan saah satu


masalah pokok yang dihadapi memasuki
Repelita I dengan banyaknya kasus HO dan
kematian di beberapa daerah. Oleh karena
itu
tepat
bahwa
sejak
Repelita
I
pembangunan pertanian untuk mencukupi
kebutuhan pangan penduduk merupakan
tulang punggung pembangunan nasional
kita.
Bahkan
sejak
Repelita
III
pembangunan pertanian tidak hanya
ditujukan untuk meningkatkan pendapatan
petani,
tetapi
secara
eksplisit
juga

ETIOLOGI

KEP disebabkan oleh disebabkan masukan

energy dan protein yang sangat kurang


dalam kehidupan sehari-hari dengan jangka
waktu yang cukup lama. Pada umumnya
KEP disebabkan oleh :
Faktor kemiskinan
Kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang makanan pendamping ASI (MP-ASI)
dan pemberian makanan sesudah disapih.
Pengetahuan mengenai pemeliharaan
lingkungan yang sehat

PATOFISIOLOGI
KEP

merupakan manifestasi dari kurangnya asam


protein dan energy dalam makanan sehari-sehari yang
tidak memenuhi angka kecukupan gizi (AKG), dan
biasanya juga disertai kekurangan dari beberapa
nutrisi lainnya. Disebut malnutrisi primer bila kejadian
KEP akibat kekurangan asupan nutrisi yang pada
umumnya didasari oleh masalah social ekonomi,
pendidikan serta rendahnya pengetahuan di bidang
gizi. Malnutrisi sekunder bila kondisi masalah nutrisi
disebabkan karena adanya penyakit utama, seperti
kelainaan bawaan, infeksi kronis, ataupun kelainan
pencernaan dan metabolic yang mengakibatkan
kebutuhan nutrisi meningkat, penyerapan nutrisi yang
turun dan meningkatnya kehilangan nutrisi.

KLASIFIKASI
Menurut klasifikasi WELCOME
dari FAO/WHO, 1971 :
Keadaan Gizi
BB Harvard
Gizi Normal
>80%
PEM
ringan
+ 60-80%
Sedang
PEM
Kwarsiorkor
60-80%
Marasmus<60%
kwarsiorkor
<60%
Marasmus
<60%
Nutrional dwarfism

Edema
(-)
(-)

(+)
(+)
(-)
(-)

BB/T B
N

MANIFESTASI KLINIK
PEM Ringan
Sering ditemukan gangguan pertumbuhan :
Anak tampak kurus
Pertumbuhan linear berkurang atau terhenti
Berat badan tidak bertambah, adakalanya bahkan

turun
Ukuran lingkar lengan atas lebih kecil dari normal
Maturasi tulang terhambat
Rasio berat badan terhadap tinggi badan
normal/menurun
Tebal lipatan kulit normal atau berkurang
Anemia ringan.

CONTINUE
PEM

Berat
Kwarsiorkor
Perubahan mental sampai apatis
Anemia
Perubahan warna dan tekstur rambut, mudah dicabut/rontok
Gangguan system gastrointestinal
Pembesaran Hati
Perubahan kulit (dermatosis)
Atrofi otot
Edema simetris pada kedua punggung kaki, dapat seluruh tubuh
Marasmus
Penampilan wajah seperti orang tua terlihat sangat kurus
Perubahan mental, cengeng
Kulit kering, dingin, dan mengendur keriput
Lemak subkutan menghilang hingga turgor kulit berkurang
Otot atrofi sehingga kontur tulang terlihat jelas
Bradikardi
Tekanan darah lebih renda dibandingkan anak sehat sebayanya
Marasmik-kwarsiorkor
Terdapat tanda dan gejala klinis marasmus secara bersamaan.

DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN FISIK
ANAMNESIS
LABORATORIUM
ANTROPOMETRIK

PENATALSANAAN

Penanganan umum meliputi 10 langkah

dan terbagi dalam 2 fase yaitu: fase


stabilisasi dan fase rehabilitasi :

KOMPLIKASI

Pada penderita gangguan gizi sering terjadi

gangguan asupan vitamin dan mineral.


Karena begitu banyaknya asupan jenis
vitamin dan mineral yang terganggu dan
begitu luasnya fungsi dan organ tubuh
yang terganggu maka jenis gangguannya
sangat banyak. Pengaruh KEP bisa terjadi
pada semua organ sistem tubuh. Beberapa
organ tubuh yang sering terganggu adalah
saluran cerna, otot dan tulang, hati,
pancreas, ginjal, jantung, dan gangguan
hormonal.

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai