Reaksi pasien terhadap rasa nyeri pada persalinan berbeda-beda. Hal ini antara lain
tergantung dari sikap dan keadaan mental pasien, kebiasaan dan budaya.
Mengalihkan perhatian seperti mendengar musik, bercakap-cakap sering digunakan
untuk mengurangi reaksi terhadap rasa nyeri16. Keletihan, kekhawatiran, dan
ketakutan akan rasa nyeri dapat meningkatkan rasa nyeri yang dialami seorang ibu
selama persalinan sehingga menjadi tak tertahankan. 17
Peristiwa berat ringannya rasa nyeri yang dialami seorang ibu dibanding ibu yang
lain atau oleh seorang ibu dari satu persalinan di banding persalinan berikutnya
berbeda-beda. Jika seorang ibu mudah mengeluh rasa nyeri akan sulit dilakukan dan
pasien akan semakin merasa nyeri tak tertahankan. Lingkaran rasa nyeri tersebut
akan sulit diputuskan karena reaksi stress yang kuat dan berkelanjutan sehingga
akhirnya akan berdampak negatif terhadap ibu dan janinnya. Terapi obat-obatan
penghilang stress (anxiolitic) seperti diazepam atau golongan benzodiazepin
menyebabkan kelemahan otot pada bayi baru lahir.17 Felman et al22. Pada
penelitiannya tentang pengalaman ibu melahirkan, menemukan bahwa lebih dari 12
% ibu-ibu yang pernah melahirkan mengatakan bahwa melahirkan adalah
pengalaman yang sangat tidak menyenangkan dalam hidupnya.
C. Pengaruh nyeri persalinan pada ibu dan anak
Nyeri dan ketakutan menimbulkan stress. Stress berakibat meningkatnya sekresi
adrenalin. Salah satu efek adrenalin adalah kontraksi pembuluh darah sehingga
suplai oksigen dan janin menurun. Penurunan aliran darah juga menyebabkan
melemahnya kontraksi rahim dan berakibat memanjangnya proses persalinan. Tidak
hanya sekresi adrenalin yang me ningkat tetapi sekresi ACTH juga meningkat,
menyebabkan peningkatan kadar kortisol serum dan gula darah.
Semua efek tersebut diatas berpotensi membahayakan ibu dan janinnya, khususnya
ibu dan janin dengan resiko tinggi. Karena alasan tersebut diatas, penanggulangan
nyeri persalinan bukan hanya untuk kenikmatan saja tetapi menjadi kebutuhan
yang mendasar untuk memutuskan lingkaran nyeri dan segala akibat yang
ditimbulkannya. Hiperventilasi dapat dicegah, alkalosis respiratorik dapat dihindari,
kejadian asidosis metabolik dapat diturunkan dan akhirnya melahirkan akan
merupakan suatu pengalaman yang menyenangkan dikutip dari 16
F.Lama rasa nyeri pada persalinan
Nyeri dirasakan selama kala pembukaan dan makin hebat dalam kala pengeluaran. Pada
wanita yang baru pertama sekali bersalin, kala pembukaan berlangsung kira kira 13 jam dan kala peneluaran kira-kira 1 jam. Pada wanita yang pernah
melahirkan maka kala pembukaan berlangsung lebih singkat yaitu sekitar 7 jam dan
kala pengeluaran sekitar jam. 16
G.Pengukuran Intentitas rasa nyeri pada persalinan
Rasa nyeri pada persalinan merupakan hal yang lazim terjadi. Penjelasan yang
akurat mengenai hal ini, baik secara nuerologik maupun secara fisiologik persalinan
sudah banyak ditulis orang. Cara-cara mengatasi rasa nyeri secara farmakologik
telah berkembang sejak satu abad yang lalu.
Pengukuran secara kuantitatif rasa nyeri pada persalinan mulai dikembangkan untuk
memperoleh penanganan yang tepat. Untuk mengukur intentitas rasa nyeri ini
biasanya digunakan :
1. Alat Dolorimeter dari Hardy-Wolff-Goodell
Bekerja dengan memproduksi rangsangan panas pada kulit yang diukur selama 3
detik. Intensitas rangsangan memberikan rasa hangat dan dapat dicatat pada alat
Dolorimeter sebagai ambang rasa sakit (threshold). Jika kita meningkatkan
rangsangan sebanyak dua kali lipat, akan mengakibatkan rasa nyeri yang hebat
(ceiling pain), dan pada alat Dolorometer akan tercatat sebesar 10,5 Dols. Tingkat
panas ini sebanding dengan rasa nyeri yang ditimbulkan akibat luka bakar tingkat
tiga.
Intnsitas panas yang diberikan mulai dari nilai ambang nyeri hingga terjadi rasa
nyeri yang hebat ( ceiling pain ) yaitu pada sekitar 10,5 Dols, diberi satuan dalam
milikalori. Selama persalinan, pengukuran intensitas rasa nyeri ini dilakukan selama
kontraksi uterus berlangsung atau segera sesudah selesai kontrksi. Hasil yang
diperoleh dalam satuan milikalori disesuaikan pada skala alat dolorimeter, sehingga
intensitas rasa sakit dalam satuan dols dapat diperoleh.
teman dan sahabat. Tak seorang pun yang menyuruh ibu tersebut untuk berbaring,
dan terlentang. Apapun yang dilakukannya dan yang dilakukan orang lain biasanya
bayi akan lahir. Hal ini menjadi pertentangan diantara para ahli di negara barat. Ahli
kebidanan mulai belajar dari pengalaman bahwa apa yang dirasakan baik oleh ibu
tersebut adalah baik. Jika ibu tersebut ingin berjalan-jalan, berdiri, duduk, atau
jongkok hal itu akan menolongnya dan mengurangi rasa nyeri.11
Pada penelitian terhadap 700 wanita di inggris hampir semua menginginkan
pemakaian obat analgesia yng minimal walaupun mereka akan mendapatkan nyeriyang
cukup atau sangat kuat. Untuk mencegah pemakaian obat mereka mengikuti
kelas pendidikan dan sosial serta latihan pernafasan dan relaksas i dan mereka lebih
puas dibandingkan dengan yang memakai obat-obatan. Alasan yang dikemukakan
adalah ketidakpuasaan akan persalinan sebelumnya, dan emosi yang buruk post
partum27
Madi28 pada penelitiannya terhadap 109 wanita bersalin yang dibagi dalam
kelompok dua kelompok, dimana kelompok pertama ibu bersalin didampingi oleh
seorang anggota keluarga. Dan kelompok kedua tanpa didampingi anggota
keluarga. Hasilnya diperoleh bahwa pada kelompok kelola (di dampingi keluarga)
dijumpai 91% persalinan spontan disbanding 71 % pada kelompok kontrol.
Kelompok kelola membutuhkan 13 % oksitosin sedang pada kelompok kontrol 30
%. Secara statistik berbeda bermakna.
1.b. Hipnosis : Sangat efektif untuk jumlah kecil, tapi membutuhkan waktu lama.
1.c. Fisioterapi : salah satu tujuan fisioterapi, misalnya senam hamil adalah untuk
mengurangi ketegangan fisik dan mental. Dengan cara mengatur pernafasan ,
latihan relaksasi, sehingga masuknya oksigen dalam tubuh dapat dijamin. Pada
latihan ini dapat dicegah hiperventilasi dan hipoventilasi, kelelahan, keletihan, dan
demam.
Austin Phylis29 (1989) di Italia meneliti pengaruh latihan pada wanita hamil. Wanita
yang selama hamil melakukan latihan dengan bersepeda akan mempunayai level
toleransi terhadap sakit yang lebih tinggi, dengan kesimpulan kondisi fisik yang baik
selama kehamilan mengurangi sensasi nyeri selama persalinan, dan menghasilkan
level stress yang lebih rendah.
Artal30 1992 mengatakan bahwa wanita yang aktif secara fisik, akan dapat
mentolerir rasa nyeri lebih baik disbanding yang tidak aktif, dan juga mendapatkan
pertambahan berat badan yang lebih sedikit, bayi yang lebih kecil disbanding
kontrol.
1.d. Transcutaneus nerve stimulation : disini dipakai aliran listrik yang kecil
arusnya, sangat efektif terutama pada fase laten. Umumnya hasil tidak memuaskan
seperti pada akupunktur.31
1.e. Akupuntur : Sampai saat ini peranannya masa kecil dalam penanggulangan
nyeri pada persalinan, karena hasilnya sangat bervariasi dan kurang dapat
diharapkan.
1.f. Elektroanalgesia : Disini dipakai arus listrik yang lemah sekali dengan
elektroda yang ditempelkan di frontal dan mastoid.
Ranta 52 dalam penelitiannya terhadap 1091 persalinan pada wanita Finlandia
mendapatkan bahwa 90 % dari wanita tersebut pada pemeriksaan antenatal
menginginkan diberikannya analgetik untuk nyeri persalinannya.
Mengurangi nyeri pada persalinan sangat dinginkan oleh ibu bersalin, namun
menjadi perdebatan antara kepentingan ibu dan pengaruh pada bayi..33Skibted 34 meneliti
125 wanita yang bersalin di Pusat Bersalin Alternatif yang dijaga
oleh bidan dan asisten bidan dibandingkan dengan 170 wanita yang bersalin di
Ruang Kebidanan yang dijaga oleh Dokter kebidanan mendapatkan bahwa wanita
yang bersalin di Ruang Kebidangan mendapatkan 4 kali lebih banyak pemakaian
Pethidin dibandingkan yang bersalin di ruang bersalin alternatif.
2.Cara farmakologik.
Umumnya pemakaian obat-obat digunakan pada awal fase aktif kala I yaitu
pembukaan mulut rahim telah mencapai 3 cm.
Obat sedativa, bila diperlukan dapat dipakai pada fase laten. Berguna untuk
menghilangkan kegelisahan, sebagai tambahan pada analgesia psikologik.
Edi dan Anatio dalam penelitianya di RSUP Dr. Kariadi, Semarang mendapatkan
perbedaan yang bermakna antara Valetamat Bromida dan Timonium Metilsulfat guna