Anda di halaman 1dari 40

1

Sub Direktorat
Pengendalian ISPA

Kebijakan
Program
Pengendalian ISPA
di Indonesia
subditispa@gmail.com

Kementerian Kesehatan RI
Ditjen PP-PL Dit PPML

Pneumonia
Pembunuh Balita di
Dunia
Dari 6,6 juta balita yang

meninggal di dunia , 1. 1
juta meninggal akibat
pneumonia pada tahun
2012
99% kematian pneumonia
anak terjadi di negara
berkembang
Pneumonia di negara maju
banyak disebabkan virus
sedangkan negara
berkembang oleh bakteri.
Target MDGs_4 : reduksi 2/3
kematian bayi/Balita pada
akhir tahun 2015
subditispa@gmail.com

Sub Direktorat
Pengendalian ISPA

Kementerian Kesehatan RI
http://worldpneumoniaday.org
Ditjen PP-PL
Dit PPML

NMR, IMR and U5MR


(SDKI 1987 -2012)

MDGs
2015

Indikator

Jumlah kematian
Per tahun

Per hari

Per jam

Angka kematian neonatal (0-28 hari) 19/1000 kelahiran


hidup

95.301

261

11

AKB (0-12 bulan) 32/1000 kelahiran hidup

160.680

440

18

AKABA (0-59 bulan) 40/1000 kelahiran hidup

201.520

552

23

Kesenjangan antar wilayah yang


sangat besar

Sub Direktorat
Pengendalian ISPA

Kementerian Kesehatan RI
Ditjen
PP-PL
Dit PPML
Pneumonia and diarrhoea: Tackling the deadliest diseases for the worlds
poorest
children

subditispa@gmail.com

Kematian Karena Pneumonia

Sub Direktorat
Pengendalian ISPA

Hasil System Registrasi Sampel Indonesia 2014


:
Semua umur : Pneumonia merupakan
penyebab kematian no 9 ( 2,1 %)
Balita (< 5 tahun) : penyebab kematian no 3
(9,4 %)
Umur 1-4 tahun : penyebab kematian no 3
(12,6%)
Bayi (< 1 tahun) : penyebab kematian no 2
(8,7%)
subditispa@gmail.com

Kementerian Kesehatan RI
Ditjen PP-PL Dit PPML

Kecenderungan Period Prevalence Pneumonia Sub Direktorat


semua Umur*) menurut Provinsi, 2007-2013 Pengendalian ISPA

subditispa@gmail.com
*) Kejadian pneumonia sebulan terakhir

Kementerian Kesehatan RI
Ditjen PP-PL Dit PPML

Period Prevalence Pneumonia per 1000 Balita Sub Direktorat


Pengendalian ISPA
menurut Provinsi, 2013

subditispa@gmail.com

Kementerian Kesehatan RI
Ditjen PP-PL Dit PPML

Ruang Lingkup Pengendalian ISPA

10

Sub Direktorat
Pengendalian ISPA

1. Pengendalian pneumonia Balita.


2. Pengendalian ISPA umur 5 tahun
3. Kesiapsiagaan dan respon terhadap
pandemi influenza serta penyakit
saluran pernapasan lain yang menjadi
perhatian, meresahkan masyarakat dan
berpotensi wabah.
4. Faktor risiko ISPA.
subditispa@gmail.com

Kementerian Kesehatan RI
Ditjen PP-PL Dit PPML

Upaya Pengendalian Pneumonia


Balita
Promotif

Preventif

ANC,
ASI
eksklusif,
Gizi,
PHBS,
polusi udara
Deteksi dini

Imunisasi :

DPT,
Campak,
Hib,
Pneumoko
k (belum jadi
program)

Diagnostik,
Kuratif
Diagnostik :
Hitung nafas
& lihat TDDK,
Kadar O2
Kuratif :
Antibiotik, O2
terapi

11

12

Sub Direktorat
Pengendalian ISPA

Kebijakan Pengendalian ISPA

Advokasi
Regulasi
Penemuan dini dan Tatalaksana Kasus sesuai
Standar
KIE sesuai kondisi setempat
Logistik pusat & daerah
Kerjasama dan kemitraan LS LP
Monev
subditispa@gmail.com

Kementerian Kesehatan RI
Ditjen PP-PL Dit PPML

Kebijakan Baru

13

Sub Direktorat
Pengendalian ISPA

Pemilihan antibiotik untuk pengobatan


Pneumonia
Perhitungan sasaran penemuan kasus
pneumonia balita (estimasi jumlah pneumonia
balita)

subditispa@gmail.com

Kementerian Kesehatan RI
Ditjen PP-PL Dit PPML

Kegiatan Pokok
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

14

Sub Direktorat
Pengendalian ISPA

Advokasi & sosialisasi


Penguatan jejaring kerja dan Tim Ahli
Penguatan penemuan & tatalaksana pneumonia
Penguatan pemberdayaan masyarakat
Dukungan logistik daerah
Penguatan surveilans PHEIC (kedaruratan)
Supervisi
Pencatatan dan pelaporan
Kemitraan
Manajemen program

subditispa@gmail.com

Kementerian Kesehatan RI
Ditjen PP-PL Dit PPML

15

Sub Direktorat
Pengendalian ISPA

Indikator Program 2015-2019


Indikator di buku 3 RPJMN
(output)

Indikator di Resntra Kemenkes


(proses)

Jumlah kab/kota dengan


cakupan penemuan
pneumonia balita minimal
80%

Jumlah kab/kota yang 50%


puskesmasnya
melaksanakan tatalaksana
pneumonia balita melalui
pendekatan MTBS minimal
60%

Target 2015 : 20%

Target 2015 : 20%

subditispa@gmail.com

Kementerian Kesehatan RI
Ditjen PP-PL Dit PPML

GAPPD

Sub Direktorat
Pengendalian ISPA

Global Action
Plan for
Pneumonia &
Diarrhoea

subditispa@gmail.com

Kementerian Kesehatan RI
Ditjen PP-PL Dit PPML

Kerangka GAPPD

Cakupan intervensi inti kelangsungan hidup Sub


anak
Direktorat
Pengendalian ISPA
masih penuh tantangan, terlebih di Indonesia
Global (%)

Source: UNICEF's State of the World's Children 2013

subditispa@gmail.com

Indonesia (%)

Sumber: SDKI 2012

Kementerian Kesehatan RI
Ditjen PP-PL Dit PPML

LiST projection: Additional deaths prevented in children


Sub Direktorat
ISPA
under-five years of age by intervention by 2025Pengendalian
in Indonesia

Kementerian Kesehatan RI
Pneumonia and diarrhoea: Tackling the deadliest diseases for the worlds poorest children
subditispa@gmail.com
Ditjen PP-PL Dit PPML

KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBIK INDONESIA

Subdit Pengendalian ISPA


Direktorat PPML Ditjen PP-PL

PENYAKIT ISPA SEBAGAI KEDARURATAN


KESEHATAN YANG MERESAHKAN DUNIA
(PHEIC-PUBLIC HEALTH EMERGENCY OF
INTERNATIONAL CONCERN)

TAHUN

ISPA-PHEIC

1918

FLU SPANYOL (A H1N1)-KEMATIAN 40-50 JUTA


JIWA

1957

FLU ASIA (A H2N2)- KEMATIAN 4-5 JUTA JIWA

1968

FLU HONGKONG (A H3N2)-KEMATIAN SATU


JUTA JIWA

2003

SARS-SEVERE ACUTE RESPIRATORY


SYNDROME

2005SEKARANG

FLU BURUNG H5N1

PANDEMIPANDEMI
INFLUENZA
TERJADI
INFLUENZAJARANG
A BARU H1N1-DERAJAT
SEDANG BERULANG
TETAPIKEPARAHAN
CENDERUNG

2009

Upaya Pengendalian Influenza


Promotif

Penyuluhan
PHBS,
CTPS
polusi udara
Etika batuk

Preventif
Pengendalian
infeksi di
yankes
Imunisasi
influenza
(belum jadi
program)

Diagnostik,
Kuratif

Diagnosis : PCR
Kuratif :

Simptomatis,
Oseltamivir (utk flu
burung dan pada
saat pandemi)

22

Jenis virus influenza yang teridentifikasi adalah


influenza B, A(H1N1)pdm09, dan A(H3N2).

Kasus ISPA Berat banyak ditemukan pada kelompok umur 1 4 tahun


(37%), < 1 tahun (29%), dan 5 14 tahun (16%). Kasus influenza
banyak diidentifikasi pada kelompok umur 1-4 tahun (40%).

Permasalahan

Kondisi / Permasalahan

27

Sub Direktorat
Pengendalian ISPA

Sebagian besar SDM ISPA belum terlatih


Ketergantungan Daerah kepada Pusat
(Fasilitator/Nara Sumber, dukungan logistik;
Alkes, pedoman, media KIE, dll)
Hanya beberapa daerah yang memiliki dana
operasional, namun terbatas.
Daerah belum menindaklanjuti rencana
kontijensi dan kesiapsiagaan pandemi

subditispa@gmail.com

Kementerian Kesehatan RI
Ditjen PP-PL Dit PPML

Issue dan Permasalahan


Pneumonia dan faktor risiko:
1.Indikator cakupan penemuan pneumonia balita tidak pernah tercapai
2.Intervensi faktor risiko pneumonia ada di unit-unit lain (anak, gizi, PL, imunisasi)
3.Perlu indikator kinerja yang lain ? indikator proses
4.Global Action Plan for Pneumonia and Diarrhea (GAPPD)
5.Pengembangan program vaksinasi Pneumonok ? S. Pneumonia merupakan bakteri
penyebab pneumonia terbesar selain H. Influenza.
6.Data jumlah balita dengan batuk dan atau sukar bernafas (ISPA + pneumonia?) ??
Influenza dan new emerging infectious diseases lainnya
1.Evaluasi terhadap kesiapsiagaan pandemi influenza belum dilakukan
2.Program Pengendalian Influenza (khususnya influenza musiman) belum ada, hanya
sebatas surveilans untuk kesiapsiagaan pandemi
3.Koordinasi kegiatan dengan unit lain (surveilans, KKP, Krisis Kesehatan, Kemenag,
Pariwisata dll)
28

Analisis Masalah Cakupan

Upaya yang dilakukan :


1.Memperbaiki perhitungan
estimasi pneumonia balita
(sasaran) menggunakan
model sedang dilakukan
2.Melibatkan organisasi
profesi dalam sosialisasi
dan pembinaan nakes di
lapangan surat dukungan
sudah dittd
3.Meningkatkan surveilans
4.Meningkatkan awareness
masyarakat dengan
penguatan kader dan media
KIE
5.Meningkatkan monev

Beberapa Terobosan 20142015


Pelibatan organisasi profesi dalam sosialisasi dan
penguatan kapasitas petugas

Pre service training (Materi program masuk


kurikulum NAKES >>> mengurangi pelatihan)

Modeling perhitungan estimasi


pneumonia balita (sasaran cakupan
penemuan kasus)
Rencana Aksi Pneumonia & Diare (Global
Action Plan for Pneumonia & Diare)
Pelatihan penggunaan alkes langsung kepada
operator di puskesmas
30

MERS-CoV

MERS CORONA VIRUS

Penyakit sindroma pernapasan yang disebabkan


oleh virus Corona yang menyerang saluran
pernapasan mulai dari ringan s/d berat
Gejala : demam, batuk dan sesak nafas, bersifat
akut, biasanya pasien memiliki penyakit ko-morbid
(penyakit penyerta)
Masa inkubasi : 2-14 hari
Kemungkinan penularannya dapat melalui :

Langsung : melalui percikan dahak


(droplet) pada saat pasien batuk atau
bersin.
Tidak Langsung : melalui kontak
dengan benda yang terkontaminasi
virus
Vaksin belum tersedia.
Pengobatan yang bersifat spesifik belum ada

Pencegahan
PHBS,
menghindari kontak erat dengan penderita,
menggunakan masker,
cuci tangan pakai sabun
etika batuk ketika sakit
Menghindari kontak dengan unta
Tidak mengkonsumsi makanan/minuman
yang belum dimasak

Situasi Global MERS CoV

Korea : 15 kasus dengan 2 kematian.


China : 1 kasus (kasus Korea datang
ke China)

Data per 1 Juni

Strategi

STRATEGI
Penguatan Koordinasi lintas program
dan lintas Sektor.
Advokasi dan Sosialisasi
Surveilans di pintu masuk ke Indonesia
Surveilans di Pelayanan Kesehatan
Dasar dan Rumah Sakit
Penguatan jejaring laboratorium
Komunikasi Risiko /KIE
Penguatan kapasitas
Tata laksana kasus
Pengendalian Infeksi

Upaya yang sudah dilakukan


Koordinasi lintas program dan lintas sektor
Surat
edaran
kesiapsiagaan
kepada
seluruh Dinkes, RS dan KKP, lintas
sektor/kementerian
Penyiapan RS rujukan dan Laboratorium
Penyusunan dan distribusi Pedoman
Penyusunan dan distribusi media KIE
Penguatan pemantauan di pintu masuk
negara
Penguatan surveilans di fasyankes
Sosialisasi kepada petugas kesehatan dan
lintas sektor (swasta terkait, asosiasi haji
dan umroh dll)
Penerbitan Permenkes tentang MERS CoV
(no 161/2014) dan Ebola (no 405/ 2014)

Pesan untuk Calon Jamaah


Umrah & Haji
1. PHBS
2. CTPS
3. Masker
4. Penyakit Kronik
5. Unta dan susu mentah
6. Keluhan di Arab
7. 14 hari sesudah kembali
8. Ikuti perkembangan WHO, dll.

Pesan Untuk Petugas


Kesehatan
Meningkatkan kewaspadaan dan deteksi
dini akan munculnya kasus MERS CoV
Meningkatkan dan menerapkan infection
control di pelayanan kesehatan
Pedoman kesiapsiagaan menghadapi
MERS CoV, leaflet, brosure, poster dari
Kemkes RI dapat di unduh di
ispa.pppl.depkes.go.id
www.pppl.depkes.go.id

Sub Direktorat
Hari Pneumonia Sedunia 12 November
Pengendalian ISPA

FIGHT PNEUMONIA
SAVE CHILDREN LIVE
subditispa@gmail.com

Kementerian Kesehatan RI
Ditjen PP-PL Dit PPML

KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBIK INDONESIA

Terima kasih

Subdit Pengendalian ISPA


Direktorat Jenderal
Direktorat PPML
Ditjen PP-PL
Pengendalian Penyakit & Penyehatan
Lingkungan

Anda mungkin juga menyukai