Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi
Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi
1. Eksplorasi
Eksplorasi merupakan langkah awal dalam membangun pengetahuan melalui peningkatan
pemahaman atas suatu fenomena (American Dictionary). Strategi yang digunakan dalam siklus
ini adalah memperluas dan memperdalam pengetahuan dengan menerapkan strategi belajar aktif.
Melalui siklus eksplorasi, siswa diharapkan dapat membangun pengetahuannya sendiri melalui
stimulus-stimulus yang diberikan oleh guru. Dalam kegiatan eksplorasi, guru melibatkan peserta
didik dalam mencari dan menghimpun informasi, menggunakan, menggunakan media untuk
memperkaya pengalaman mengelolah informasi, memfasilitasi peserta didik berinteraksi
sehingga peserta didik aktif, mendorong peserta didik mengamati gejala, menangkap tanda-tanda
yang membedakan dengan gejala pada peristiwa lain, mengamati objek dilapangan dan
laboratorium.
Kegiatan guru dan peserta didik dalam siklus eksplorasi adalah:
a. Peserta didik
Membentuk kelompok kecil dan bersama teman kelompoknya menelusuri informasi
yang mereka butuhkan dan merumuskan masalah
Mengali informasi melalui membaca, berdiskusi atau melakukan percobaan (eksperimen)
Mengumpulkan dan mengolah data
b. Guru
Menggunakan berbagai macam pendekatan atau media pembelajaran
Memfasilitasi terjadinya interaksi antara peserta didik dengan guru, peserta didik dengan
2.
Elaborasi
Elaborasi merupakan suatu proses dimana informasi yang baru diterima dan dikaitkan
sedemikian rupa dengan pengetahuan atau informasi lama yang telah tersimpan di dalam Longterm memory. Dengan elaborasi, pengetahuan lama yang telah tersimpan dalam memori dapat
dikembangkan menjadi pengetahuan baru, dimodifikasi atau diralat. Dalam kegiatan elaborasi,
guru mendorong peserta didik untuk menulis hasil yang diperoleh melalui kegiatan eksplorasi,
mendiskusikan, mendengar pendapat untuk lebih mendalami sesuatu. Menganilisi kekuatan atau
kelemahan argument, mendalami pengetahuan tentang sesuatu, membangun kesepakatan melalui
kegiatan kooperatif dan kolaborasi, menguji prediksi atau hipotesis, menyusun laporan atau
tulisan, menyajikan hasil belajar.
Kegiatan guru dan peserta didik dalam siklus elaborasi:
1.
Peserta didik
Melaporkan hasil yang diperoleh melalui kegiatan eksplorasi secara lisan maupun tertulis
2.
Guru
Memfasilitasi peserta didik untuk berpikir kritis, menganalisis, memecahkan masalah,
3.
Konfirmasi
Pada kegiatan konfirmasi, peserta didik mendapat penguatan dari berbagai sumber
sehingga siswa tahu mana yang salah/mana yang benar. Kegiatan ini dilaksanakan pada akhir.
proses pembelajaran kegiatan inti. Kegiatan ini diadakan untuk mengetahui apa yang telah
mereka kuasai setelah mengikuti proses pembelajaran, apa yang tidak berhasil mereka kuasai,
apakah masih perlu diberi ulangan materi maupun latihan .
Dalam kegiatan konfirmasi, guru memberikan umpan balik terhadap apa yang
dihasilkan atau dikerjakan oleh peserta didik melalui pengalaman belajar. Memberi apresiasi
terhadap kelemahan atau kekuatan dengan menggunakan teori yang dikuasai oleh guru,
menambaha informasi yang seharusnya dikuasai oleh peserta didik, mendorong peserta didik
untuk menggunakan pengetahuan lebih lanjut dari sumber yang dipercaya untuk lebih
menguatkan penguasaan kompetensi belajar agar lebih bermakna, setelah memperoleh
keyakinan, maka peserta didik mengerjakan tugas-tugas untuk menghasilkan produk belajar
yang kongkrit dan kontekstual. Guru membantu peserta didik menyelesaikan masalah dan
menerapkan ilmu dalam aktivitas yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan guru dan peserta didik dalam siklus konfirmasi
1. Peserta didik
Melakukan refleksi terhadap pengalaman belajar
Mengkonfirmasi terhadap unsur-unsur yang dapat meningkatkan kejelasan atau
konsep
2. Guru
Memberikan umpan balik positif kepada peserta didik dan penguatan dalam bentuk
A. IDENTITAS
Sekolah
Mata Pelajaran
: SMA/MA
: Kimia
Kelas/Semester
Materi Pokok
Sub Materi Pokok
: XII/1
: Sifat Koligatif Larutan
: Penurunan Titik Beku (Tf)
B. INDIKATOR
1. Menjelaskan penyebab adanya penurunan titik beku pada larutan
2. Melakukan percobaan tentang adanya penurunan titik beku
3. Menyimpulkan hasil percobaan tentang adanya penurunan titik beku
4. Mengemukakan hasil percobaan tentang adanya penurunan titik beku
C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan penyebab adanya penurunan titik beku pada larutan
2. Peserta didik dapat melakukan percobaan tentang adanya penurunan titik beku
3. Peserta didik dapat menyimpulkan hasil percobaan tentang adanya penurunan titik beku
4. Peserta didik dapat mengemukakan hasil percobaan tentang adananya penurunan titik beku
D. MATERI PEMBELAJARAN
1) Materi Prasyarat
: - Penurunan Tekanan Uap
- Kenaikan Titik Didih
2) Materi Inti
: Penurunan Titik Beku
Titik beku adalah suhu pada saat suatu cairan membeku. Pada suhu ini, fasa cair suatu zat
berada dalam kesetimbangan dengan fasa padatannya. Proses pembekuan sendiri adalah suatu
proses dimana gerakan partikel-partikel zat cair melambat sehingga mereka memiliki kesempatan
untuk berikatan dengan partikel-partikel sesamanya untuk membentuk suatu kristal padatan. Pada
tekanan 1 atm, air murni membeku pada temperatur 0 oC. Temperatur itu dinamakan titik beku
normal air. Adanya zat terlarut dalam air, menyebabkan pada temperatur 0 oC air belum
membeku. Pada temperatur itu tekanan uap jenuh larutan lebih kecil dari 1 atm. Untuk membuat
larutan dapat membeku kembali, temperatur larutan harus diturunkan sampai tekanan uap jenuh
larutan mencapai 1 atm. Besarnya perbedaan antara titik beku zat pelarut dengan titik beku
larutan disebut penurunan titik beku (T f = freezing point depression). Secara matematis dapat
dituliskan:
Tf = titik beku pelarut titik beku larutan
Penurunan titik beku yang disebabkan oleh 1 mol zat terlarut dalam 1000 gram zat pelarut dan
mempunyai harga tetap dinamakan penurunan titik beku (Kf).
Hubungan antara titik beku larutan dengan molalitas larutan dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
Tf = penurunan titik beku
m = molalitas
Kf = tetapan penurunan titik beku molal
E. STRATEGI PEMBELAJARAN
- Model: Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)
- Pendekatan : Sainstifik
- Metode
: Percobaan dan diskusi
Rincian Kegiatan
Alokasi
No
Guru
A.
Siswa
Kegiatan Awal
1.
-
10 Menit
Pendahuluan
Guru
menjawab
salam
untuk
berdoa
dan
Waktu
2. Apersepsi
- Guru memberikan pertanyaan
kepada siswa minggu lalu, kita
sudah belajar tentang penurunan
tekanan uap dan kenaikan titik
didih.
Ada yang masih ingat, apa itu
tekanan uap dan titik didih ?
guru
3. Motivasi
Guru memberikan
pertanyaan
kepada siswa
minggu lalu, kalian diberikan
guru
yang
menyebabkan
terjadinya
adalah
adanya
menyebabkan
pelarutnya,
zat
terlarut
patrtikel
pelarut
terjadinya penurunan
tekanan uap.
pembelajaran
Siswa mendengarkan
penyampaian mengenai tujuan
- Guru mengarahkan siswa dalam
berbagai kelompok
- Siswa membagi kelompok sesuai
dengan arahan dari guru
B.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Mengamati
Guru memaparkan suatu fenomena
berkaitan
telah
membeku
menjadi
es
ditambahkan
garam
dengan
proses
Menanya
pelajaran,
dirumuskan
rumusan
dan
kemudian
dalam
bentuk
masalah/pertanyaan
jawabannya
bersifat
Siswa
mengidentifikasi
yang
relevan
masalah
dengan
bentuk
rumusan
masalah/pertanyaan
hipotesis.
bahan
dan
3. Mengumpulkan Data
Guru membimbing siswa untuk
mengumpulkan
data
dan
sebagai fasititator.
70
-Siswa
dikondisikan
untuk
sumber
informasi
yang dimiliki .
Elaborasi
4. Mengasosiasi
tersebut meleleh.
Siswa
5. Pembuktian
Guru membimbing siswa dan
sebagai fasilitator.
melakukan
pemeriksaan
didapat
membuktikan
tidaknya
benar
hipotesis
untuk
atau
yang
hasil
Penutup
Guru memberi pertanyaan untuk
guru
10 menit