Data Penlit
Data Penlit
1 vote
Selama ini, pengawet dipakai produsen makanan agar produk mereka tahan lama
dan tak mudah busuk. Pengawetan makanan juga bisa meningkatkan kualitas produk
makanan. Sebab, pengawet makanan mencegah pertumbuhan mikroorganisme
pembusuk
sehinggamemperpanjang
daya
simpan.
Namun, tidak semua pengawet aman digunakan. Bahkan, sebagian besar malah
membahayakan tubuh. Pengawet bisa menyebabkan gangguan kesehatan jangka
pendek seperti infeksi saluran pernapasan dan diare. Juga gangguan kesehatan
jangka
panjang
macam
kerusakan
jantung
dan
ginjal.
Tahukah Ibu, ada cara aman dan sehat dalam mengawetkan makanan? Caranya
adalah dengan mengawetkan makanan secara alami dengan pengawet dari bahan
pangan seperti garam dan gula. Hal ini membuat pola hidup sehat keluarga tidak
terganggu.
Baca juga : Kiat mengatur makanan di kulkas
Garam
Dapur
Garam dapur adalah senyawa kimia Natrium chlorida (NaCl). Garam dapur
merupakan bumbu utama setiap masakan yang berfungsi memberikan rasa asin.
Selain meningkatkan cita rasa, garam juga berfungsi sebagai pengawet. Sifat garam
dapur adalah higroskopis atau menyerap air. Karena itu, garam menyebabkan sel-sel
mikroorganisme mati karena dehidrasi. Garam dapur juga menghambat dan
menghentikan reaksi autolisis yang dapat mematikan bakteri di dalam bahan
pangan. Penggunaan garam sebagai pengawet disebut penggaraman. Contohnya
ada pada proses pembuatan ikan asin dan telur asin. Cara penggunaannya
sederhana. Ibu tinggal menambahkan garam dalam jumlah tinggi ke dalam bahan
pangan yang akan diawetkan.
2.
Gula
Pasir
Gula pasir adalah butiran menyerupai kristal hasil pemanasan dan pengeringan sari
tebu atau bit. Ibu tentu tahu bentuk gula pasir, yaitu butiran berwarna putih yang
tersusun atas 99.9 persen sakarosa murni. Selain dalam bentuk butiran, gula pasir
juga dijual dalam bentuk tepung atau disebut gula halus. Fungsi gula pasir biasanya
untuk memberikan rasa manis. Selain memberikan rasa, gula pasir bisa menjadi
bahan pengawet. Sama halnya dengan garam, sifat gula pasir adalah higroskopis
atau menyerap air sehingga sel-sel bakteri akan dehidrasi dan akhirnya
mati.Penggunaan gula sebagai pengawet disebut penggulaan. Penggunaanya bisa
ditaburkan atau dicampur dan dilarutkan dengan bahan makanan atau minuman
yang akan diawetkan. Contoh produk yang diawetkan dengan penggulaan adalah
manisan, selai, dan dodol.
3.
Cuka
Apel
Cuka adalah produk hasil fermentasi dari bakteri acetobacter. Banyak jenis cuka di
pasaran, seperti cuka apel, cuka hitam, cuka aren, dan cuka limau. Beragam cuka ini
diperoleh dari bahan fermentasi yang berbeda. Adalagi satu jenis cuka yang sering
digunakan untuk memasak yang disebut cuka masak. Cuka jenis ini adalah cuka
sintetis/kimiawi dengan rasa asam yang kuat. Biasanya cuka mengandung asam
asetat 98 persen.Selain memberikan rasa asam pada masakan, cuka bisa digunakan
sebagai bahan pengawet. Produk yang diawetkan dengan cuka adalah acar, kimchi,
jeli dan minuman. Penggunaanya disesuaikan dengan jenis produk yang diawetkan.
Selain meningkatkan daya simpan, cuka dapat mempertahankan warna atau
mencegah pencokelatan pada buah dan sayuran. Dengan penambahan cuka, warna
sayuran
dan
buah
akan
tahan
lama.
Baca juga : Bolehkah memberi perasa pada makanan bayi?
4.
Bawang
Putih
Bawang putih (Allium sativum) merupakan bumbu dapur yang populer. Aroma dan
rasanya yang khas, dapat memberikan citarasa lezat dan harum pada masakan.
Selain sebagai bumbu dapur, bawang putih ternyata sangat efektif sebagai
pengawet. Sebab, bawang putih dapat menghambat pertumbuhan khamir dan
bakteri. Menurut Richard S. Rivlin di Journal of Nutrition, kandungan allicin dalam
bawang putih sangat efektif mematikan bakteri gram positif dan gram negatif.
Bawang putih juga bersifat antimikroba E.coli, Shigella sonnei, Staphylococcus
sureus dan Aerobacter aerogenes. Manfaat lainya adalah mengurangi jumlah bakteri
aerob dan kaliform sehingga bahan makanan yang ditambahkan bawang putih lebih
awet. Penggunaannya mudah. Tambahkan bawang putih ke dalam potongan daging
atau ikan dan simpan di dalam freezer. Dengan cara ini daging atau ikan bisa
bertahan
20
hari.
5.
Kluwak
Selain sebagai bumbu dan pemberi warna, kluwak (Pangium edule Reinw.) bisa
digunakan sebagai pengawet. Kluwak biasanya digunakan sebagai pengawet ikan
segar. Dengan kluwak, ikan segar bisa bertahan hingga enam hari. Cara
penggunaanya cukup mudah. Buah kluwak dicincang halus, dikeringkan kemudian
dimasukkan ke dalam perut ikan yang telah dibersihkan. Pengawetan ikan segar
dengan kluwak lazim dilakukan nelayan di daerah Banten. Mereka mengawetkan
ikan dengan kluwak untuk pengiriman ikan jarak jauh. Pengawetan dengan kluwak
seringkali
dikombinasikan
dengan
penggaraman
dan
pendinginan.
6.
Daun
gambir
Daun yang satu ini ternyata juga berfungsi efektif sebagai pengawet alami makanan.
Sebab, daun gambir Uncariae Romulus et Uncus memiliki kandungan zat katekin.
Katekin mampu menjaga makanan dari pengaruh mikroorganisme perusak dan
penyebab basi.Daun gambir bisa digunakan pada telur asin. Caranya, telur yang
akan dibuat telur asin direndam di air sisa penirisan setelah pembuatan gambir.
7.
Pengeringan
Selain menggunakan bahan pangan alami, pengawetan makanan bisa dilakukan
dengan metode pengeringan. Pengeringan adalah cara pengawetan bahan makanan
paling praktis, aman, murah dan sehat. Hampir semua bahan pangan baik sayuran,
buah, kacang-kacangan hingga daging dapat diawetkan dengan metode
pengeringan. Tujuannya adalah mengurangi sebagian air dalam bahan pangan
hingga 10-15 persen sehingga mikroorganisme pembusuk tidak dapat hidup.
Metodenya bisa dengan cara pengeringan menggunakan sinar matahari maupun
panas oven. Bahan pangan yang dikeringkan seperti ubi, sayuran dan buah diiris
tipis-tipis kemudian dijemur atau dioven dalam suhu rendah (di bawah 40 derajat
Celsius) hingga kering. Selanjutnya bahan pangan tinggal disimpan di tempat yang
sejuk, kering dan tertutup rapat. Bahan pangan yang dikeringkan biasanya bertahan
hingga 1 bulan.
Metode pengawetan makanan baik yang alami atau yang buatan akan
mempengaruhi kualitas gizi yang terkandung, terutama vitamin dan mineral - zat
gizi yang mudah rusak jika diawetkan dalam jangka waktu lama. Oleh karena itu,
mengkonsumsi bahan pangan segar adalah cara terbaik untuk mendapatkan asupan
nutrisi optimal
Home Ke sehatan , Kul iner , T IPS DAN TRIK , T IPS KESEH ATAN Dua Pu lu h Bahan Pen gaw et
Makana n Ala mi
Di jaman sekarang ini tidaklah mudah mencari dan membeli makanan minuman olahan, baik
dalam kemasan maupun bukan yang tidak menggunakan bahan pengawet kimia. Apalagi bila
makanan minuman itu terbuat dari bahan-bahan yang tidak bisa bertahan lama, sebab alasan
penggunaan
pengawet
adalah
untuk
mencegah
Belum lagi kalau produsen makanan minuman-nya tidak mau merugi, maka bisa dipastikan
makanan olahan yang dijualnya menggunakan bahan pengawet makanan, yang umumnya
terbuat dari bahan kimia. Akan tetapi bukan hanya makanan minuman olahan yang dijual
secara umum yang menggunakannya, bahkan terkadang makanan olahan rumah tangga-pun
ikut-ikutan menggunakan bahan pengawet yang mengandung zat kimia.
Padahal bahan pengawet kimia itu efeknya bagi kesehatan tubuh sangatlah tidak menyehatkan,
selain
itu
harganya
pun
sangatlah
mahal.
Meskipun
sudah
diizinkan
oleh
departemen
kesehatan dan BPOM mengenai penggunaannya dengan kadar tertentu, namun bila dikonsumsi
secara terus menerus setiap hari, maka bisa dipastikan akan menyebabkan tubuh menjadi
rentan terhadap penyakit akibat bahan pengawet kimia semakin menumpuk dalam tubuh karena
tak
bisa
terurai.
Kalau
sudah
demikian,
apakah
itu
berarti
konsumsi
makanan
yang
mengandung makanan bahan pengawet kimia harus dihentikan, lalu alternatif penggantinya ada
nggak???
Sahabat-sahibit blogger se-dunia tak perlu kuatir, sebab ternyata alam memberikan solusi agar
kalian bisa menerapkan pola hidup sehat. Salah satunya adalah dengan menggunakan
beberapa sumber yang diperoleh dari alam sebagai alternatif pengganti penggunaan pengawet
bahan kimia. Selain aman dan menyehatkan, bahan pengawet alamiah ini tergolong murah
harganya serta sangat mudah diperoleh di mana-mana, bahkan bisa ditemukan di pojok dapur
rumah kalian.
Kali ini saya akan menyajikan khusus untuk sahabat-sahibit blogger se-dunia Dua Puluh
Bahan Pengaw et Makanan Alami , selanjutnya kalian bisa melihat bahan alami tersebut di
bawah inicekidot :-)
1. Garam
Inilah pengawet makanan tertua di dunia, produk yang menggunakan garam sebagai pengawet
umumnya memiliki kondisi yang baik dan tahan selama beberapa tahun. Garam mampu
menyerap air, tempat tumbuhnya mikroorganisme dan mencegah mereka tumbuh merusak
makanan. Selain itu garam juga mampu membunuh bakteri yang menyebabkan makanan
menjadi basi, serta menjaga makanan tetap kering sehingga mencegah tumbuhnya ragi dan
jamur.
2. Larutan Cuka
Larutan Cuka dibuat dari fermentasi gula dan air serta mengandung kadar asam asetat yang
tinggi.
Penggunaannya
membunuh mikrobayang
selain
membuat
untuk
makanan
mengawetkan
cepat
busuk.
makanan,
Umumnya
juga
digunakan
untuk
untuk
mengawetkan makanan kaleng dan acar, selain itu dipakai untuk mencuci ikan, ayam dan
daging sebelum disimpan dalam lemari es, dan masa simpan di dalam lemari es menjadi lebih
lama.
3. Gula
Gula
mampu
mengawetkan
makanan
dengan
menyerap
kelebihan
air
dan
mencegah
4. Jeruk Lemon
Vitamin
dozis
tinggi
terkandung
dalam
buah
jeruk
lemon,
yang
diketahui
mampu
membunuhmikroorganisme perusak gizi makanan. Oksidasi makanan dapat dicegah dengan zat
antioksidan yang ada dalam jeruk lemon. Sangat dianjurkan sebelum disimpan dalam lemari es,
sebaiknya ikan, daging atau sayuran terlebih dahulu dilumuri perasan Jeruk Lemon.
5. Min yak
Minyak diketahui memiliki kemampuan untuk memperlambat proses oksidasi dan membunuh
mikroorganisme lebih cepat. Makanan yang digoreng atau diolah dengan minyak akan menjadi
lebih tahan lama.
6. Chitosan
Bahan
pengawet
makanan
ini
terbuat
dari
produk
turunan
dari polimer
tandukyang terdapat pada kulit hewan laut berkulit keras, misalnya udang galah dan kepiting
atau ranjungan. Idenya muncul dari kenyataan bahwa kulit kepiting dan udang tetap bertahan
lama, meskipun sudah mati selama beberapa tahun lamanya. Umumnya digunakan untuk
mengawetkan bakso dan tahu serta ikan asin.
7. Cengkeh
Bangsa Cina dan India sejak dahulu telah menggunakan cengkeh untuk mencegah tumbuhnya
jamur serta bakteri pada makanan. Karena cengkeh juga banyak tumbuh di Indonesia, selain
digunakan untuk rempah,-rempah, tak ada salahnya bisa digunakan juga sebagai pengawet
alami makanan sebagaimana penggunaannya oleh bangsa Cina danIndia.
8.Kun yit
Kunyit bisa digunakan untuk menekan laju pertumbuhan mikroba, umumnya digunakan pada
produksi makanan seperti tahu. Caranya adalah dengan mengolesinya pada permukaan kulit
tahu.
Selain
itu
kunyit
juga
digunakan
untuk
pembuatan
nasi
kuning.
Ekstrak
yang
diperoleh
dari
penyulingan
daun-nya
mampu
11. Karagenan
Karagenan terbuat dari rumput laut, umumnya digunakan sebagai bahan pengawet alami pada
produk makanan berupa mie basah, bakso dan nugget. Makanan yang mengandung karagenan
akan menjadi lebih kenyal, serat tinggi dan kandungan antioksidan yang tinggi.
pengasamanan
dan
peruraian
lain
terhadap
makanan
yang
disebabkan oleh mikroorganisme . Selain itu bisa juga mencegah dan menghambat rasa tengik
yang diakibatkan udara dan mikroorganisme serta menambah kandungan gizi dalam makanan
sehingga lebih sehat untuk dikonsumsi.
efektif
mematikan
gram
positif
dan
gram
negatif.
Selain
itu
bawang
putih
bersif atantimikroba E.coli , aerobacter aeroganes , sigella sonnei, dan staphylococcus sureus .
Bawang
putih
juga
bermanf aat
untuk
mengurangi
jumlah bakteri
aerob,
kaliform
dan
mikrooganisme lainya sehingga bahan makanan yang ditambahkan bawang putih akan menjadi
lebih tahan lama.
Daun
gambir
bisa
membuat
makanan
terhindar
dari
kerusakan
yang
disebabkan
oleh
18. Kalow ak
Kalowak atau keluak atau dikenal juga sebagai Buah Picung umumnya digunakan sebagai
bahan pengawet untuk ikan yang masih segar. Bila di campur dengan garam sanggup
mengawetkan ikan segar selama enam hari tanpa mengurangi kandungan gizinya.
Itulah Dua Puluh Bahan Pengaw et Makanan Alami yang bisa saya sajikan untuk kalian.
Dengan
menggunakan-nya,
sahabat-sahibit
blogger
se-dunia
bisa
menjadikan
makanan
minuman menjadi lebih awet dan tahan lama,. Selain itu penggunaannya juga lebih aman
terhadap tubuh dan tidak mengganggu kesehatan, semoga bermanfaat.