Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA

Pekerjaan
Lokasi
Instansi
Th. Anggaran

: Perhitungan Daya Tampung Beban Pencemar Sungai


: Sungai Banjaran, Logawa dan Tajum Kabupaten Banyumas
: Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas
: 2012

1. Latar Belakang

Sungai merupakan jalan air alami. mengalir menuju Samudera, Danau atau laut,
atau ke sungai yang lain. Sungai terdiri dari beberapa bagian, bermula dari mata air
yang mengalir ke anak sungai. Beberapa anak sungai akan bergabung untuk
membentuk sungai utama. Aliran air biasanya berbatasan dengan kepada saluran
dengan dasar dan tebing di sebelah kiri dan kanan. Penghujung sungai di mana
sungai bertemu laut dikenali sebagai muara sungai.
Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai
umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan,embun, mata air, limpasan
bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu air sungai juga berasal dari lelehan
es / salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Manfaat sungai:
a. untuk irigasi pertanian
b. bahan baku air minum
c. sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah
d. potensial untuk dijadikan objek wisata sungai.
Sungai merupakan tempat berkumpulnya air dari lingkungan sekitarnya yang
mengalir menuju tempat yang lebih rendah. Daerah sekitar sungai yang mensuplai
air ke sungai dikenal dengan daerah tangkapan air atau daerah penyangga sungai.
Kualitas air sungai dipengaruhi oleh kondisi sungai dan kondisi suplai air dari
daerah penyangga. Kondisi suplai air dari daerah penyangga dipengaruhi aktivitas
dan perilaku penghuninya.
Sejalan dengan perkembangan pembangunan dan perubahan berbagai tatanan
kehidupan, sering kali terjadi perubahan dan peningkatan intensitas pola
penggunaan lahan di sekitar daerah aliran sungai. Perubahan dan konversi lahan di
sekitar daerah aliran sungai seringkali tidak memperhatikan dampak yang akan
timbul, terutama berkaitan dengan produksi polutan.
Adanya pemanfaatan sumber daya alam yang kurang seimbang, di sekitar wilayah
sungai menyebabkan peningkatan cemaran yang masuk ke sungai. Secara alamiah
air sungai juga mempunyai kemampuan pemulihan purifikasi yang terbatas (Lina
Warlina, 2004).
Pada umumnya daerah hulu mempunyai kualitas air yang lebih baik daripada
daerah hilir. Dari sudut pemanfaatan lahan, daerah hulu relatif sederhana dan
bersifat alami seperti hutan dan perkampungan kecil. Semakin ke arah hilir
keragaman pemanfaatan lahan menjadi meningkat. Sejalan dengan hal tersebut
suplai limbah cair dari daerah hulu yang menuju daerah hilirpun menjadi meningkat.
Pada akhirnya daerah hilir merupakan tempat akumulasi dari proses pembuangan
limbah cair yang di mulai dari hulu.
Untuk menilai tingkat cemaran sungai tersebut maka diperlukan Perhitungan Daya
Tampung Beban Pencemar Sungai. Daya tampung beban pencemaran air adalah
kemampuan air pada suatu sumber air, untuk menerima masukan beban
pencemaran tanpa mengakibatkan air tersebut menjadi cemar;
Sungai Banjaran, Logawa dan Tajum di Kabupaten Banyumas, merupakan

beberapa sungai yang teridentifikasi memiliki beban pencemaran yang tinggi. Hal ini
diakibatkan oleh aktivitas industri, permukiman dan pertanian yang berada di
sepanjang sungai tersebut.
Dalam menetapkan daya tampung beban pencemaran air pada sungai-sungai
tersebut, digunakan metoda perhitungan yang telah teruji secara ilmiah, yaitu :
a. Metoda Neraca Massa;
b. Metoda Streeter-Phelps;
Metoda Neraca Massa adalah metoda penetapan daya tampung beban
pencemaran air dengan menggunakan perhitungan neraca massa komponenkomponen sumber pencemaran, sedangkan Metoda Streeter-Phelps adalah
metoda penetapan daya tampung beban pencemaran air pada sumber air dengan
menggunakan model matematik yang dikembangkan oleh Streeter-Phelps;
2. Maksud

Maksud Perhitungan Daya Tampung Beban Pencemar Sungai adalah untuk


mengetahui daya tampung beban pencemar di Sungai Banjaran, Logawa dan
Tajum Kabupaten Banyumas.

3. Tujuan

Tujuan Perhitungan Daya Tampung Beban Pencemar Sungai adalah :


a. Mengidentifikasi daya tampung beban cemaran di Sungai Banjaran, Logawa
dan Tajum Kabupaten Banyumas dengan menggunakan metode neraca massa
dan Streeter-Phelps.
b. Merekomendasikan kelas Sungai Banjaran, Logawa dan Tajum Kabupaten
Banyumas untuk pengendalian pencemaran sungai di masa yang akan datang.

4. Sasaran

Sasaran dari kegiatan ini bagi Pemerintah Kabupaten Banyumas khususnya BLH
Kabupaten Banyumas adalah sebagai data mutakhir yang diperoleh pada saat
kegiatan ini dilakukan dengan mengetahui perkembangan saat sekarang dan
prediksi mendatang sehingga dapat memberikan masukan terhadap kebijakan yang
akan dilakukan, terutama dalam rangka mengendalikan/menanggulangi dampak
lingkungan yang ada, dan yang mungkin akan timbul pada lahan untuk produksi
biomassa.

5. Dasar Hukum

Peraturan perundang-undangan yang dipedomani yang berkaitan dengan kegiatan


ini adalah :
a. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah
Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah;
b. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok
Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 1960,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 2043);
c. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati
dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 49 Tahun
1990, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3419);
d. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 1990, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia No. 3427);
e. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 115 Tahun 1992, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3478);
f. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
g. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 167 Tahun 1999, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia No. 3888);
h. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran

i.
j.

k.
l.
m.
n.

o.

p.
q.
r.

Negara Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004, Tambahan Lembaran


Negara Republik Indonesia No. 4377);
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2007, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia No. 4725);
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintah Daerah;
Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air
(Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3326);
Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan
Lindung;
Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1986 tentang Pemindahan Ibukota
Kabupaten Daerah Tingkat II Pekalongan dari Wilayah Kotamadya Daerah
Tingkat II Pekalongan ke Kota Kajen di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II
Pekalongan
Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan
Kawasan Pelestarian Alam (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 132
Tahun 1998, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3776);
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Ekosistemnya;
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah;
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 110 Tahun 2003 tentang
Pedoman Penetapan Daya Tampung Beban Pencemaran Air Pada Sumber Air.

6. Dokumen dan
Data
Pendukung

Di dalam pelaksanaan Perhitungan Daya Tampung Beban Pencemar Sungai


Kabupaten Banyumas ini, didukung oleh beberapa dokumen perencanaan dan data
pendukung sebagai katalisator dan dukungan data terkait. Dokumen pendukung
tersebut antara lain :
a. Dokumen RTRW Kabupaten Banyumas tahun 2011-2031;
b. Data-data sektor industri, permukiman, pertambangan, pariwisata, pertanian
dan peternakan pada wilayah Sungai Logawa, Banjaran dan Tajum Kabupaten
Banyumas.

7. Ruang Lingkup

a. Ruang Lingkup Wilayah :


Ruang lingkup wilayah Perhitungan Daya Tampung Beban Pencemar Sungai
Kabupaten Banyumas adalah Kabupaten Banyumas yang secara khusus
mengerucut pada wilayah Sungai Logawa, Banjaran dan Tajum.
b. Ruang Lingkup Materi :
Ruang lingkup kegiatan Perhitungan Daya Tampung Beban Pencemar Sungai
Kabupaten Banyumas ini meliputi :
1) Pengukuran kriteria perhitungan daya tampung beban pencemar sungai,
yaitu meliputi :
a) Identifikasi rona wilayah, yang didapatkan dari beberapa peta :
Peta administrasi;
Peta penggunaan lahan;
Peta topografi/kelerengan;
Peta jenis tanah;
Peta DAS Serayu dan Sub DAS Tajum;
Peta curah hujan.
b) Identifikasi kondisi awal sungai, yang dilakukan melalui inventarisasi data
sekunder dan/atau data primer (termasuk data kualitas air, debit sungai,
profil sungai, iklim, topografi, tutupan lahan, potensi sumber kerusakan
sungai yang bersifat alami maupun dan akibat kegiatan manusia).

2) Analisis dan uji laboratorium, yang meliputi :


Analisis kualitas air dilakukan pada seluruh parameter kriteria perhitungan
beban pencemar air yang tertuang dalam Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 110 Tahun 2003 tentang Pedoman Penetapan
Daya Tampung Beban Pencemaran Air Pada Sumber Air.
3) Perhitungan daya tampung beban pencemar sungai, dengan metode ;
a) Metoda Neraca Massa;
b) Metoda Streeter-Phelps; dan
4) Merumuskan rekomendasi kelas Sungai Banjaran, Logawa dan Tajum
Kabupaten Banyumas untuk pengendalian pencemaran sungai di masa
yang akan datang
8. Jangka Waktu
Pelaksanaan

Pekerjaan yang diuraikan di atas, harus diselasaikan selama 150 (seratus lima
puluh) hari kalender terhitung sejak dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

9. Kualifikasi
Tenaga Ahli

Beberapa tenaga ahli dan tenaga pendukung yang akan terlibat aktif dalam
penyusunan studi ini, terbagi atas Tim Leader dan Tenaga Ahli yang meliputi bidang
keahlian sebagai berikut:
a. Team Leader (Tenaga Ahli Ilmu Lingkungan)
Ketua tim disyaratkan minimal seorang Magister Ilmu Lingkungan (S2) lulusan
universitas negeri atau yang telah disamakan, berpengalaman dalam
pelaksanaan pekerjaan dibidangnya sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.
Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir
seluruh kegiatan anggota-anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan
sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.
b. Tenaga Ahli Kimia Air
Tenaga ahli yang disyaratkan minimal adalah Sarjana Teknik Lingkungan/
Penyehatan Lingkungan/Ilmu Kimia (S1) lulusan universitas negeri atau yang
telah disamakan, berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan dibidangnya
sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun. Sebagai ahli Analisa Kimia Air, maka
tenaga ahli ini memiliki tugas untuk mentelaah/mengkaji lebih dalam mengenai
aspek analisa kimia air sungai.
c.

Tenaga Ahli Biologi


Tenaga ahli yang disyaratkan minimal adalah Sarjana Ilmu Biologi (S1) lulusan
universitas negeri atau yang telah disamakan, berpengalaman dalam
pelaksanaan pekerjaan dibidangnya sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.
Sebagai ahli Biologi, maka tenaga ahli ini memiliki tugas untuk
mentelaah/mengkaji lebih dalam mengenai kandungan biologis pada air sungai.

d. Tenaga Ahli Hidrologi


Tenaga ahli yang disyaratkan minimal adalah Sarjana Teknik Sipil (S1) lulusan
universitas negeri atau yang telah disamakan, berpengalaman dalam
pelaksanaan pekerjaan dibidangnya sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.
Sebagai ahli Hidrologi, maka tenaga ahli ini memiliki tugas untuk
mentelaah/mengkaji lebih dalam mengenai analisa debit dan aliran air sungai.
Selain tenaga ahli di atas, juga disyaratkan harus menyediakan tenaga pendukung
demi kelancaran pekerjaan, yaitu antara lain :
a. Tenaga Administrasi
b. Surveyor
10.Pelaporan
Hasil
Pekerjaan Dan
Pembahasan

Seluruh hasil pekerjaan akan dibuatkan pelaporan dalam Bahasa Indonesia yang
terdiri dari sebagai berikut:
a. Laporan Pendahuluan
Merupakan tahap awal pelaporan disusun setelah melaksanakan survei awal

(pendahuluan) dan melakukan curah pendapat dengan Pemerintah Kabupaten


Banyumas dan Stake Holders. Laporan Pendahuluan diserahkan paling lambat
30 hari setelah diterbitkannya SPK. Laporan ini diserahkan sebanyak 10 buku.
b. Laporan Akhir
Merupakan produk akhir pekerjaan hasil diskusi dari pemberi tugas, tim teknis
dan stake holders merupakan kesepakatan yang harus dipenuhi mengacu pada
hasil pembahasan laporan pendahuluan dan berupa hasil dari pelaksanaan
pekerjaan. Dokumen laporan akhir diserahkan paling lambat 150 hari setelah
diterbitkannya SPK. Laporan akhir diserahkan sebanyak 10 buku.
c. CD
Merupakan kepingan CD yang berisi tentang softcopy seluruh produk yang
dihasilkan. CD ini diserahkan sebanyak 10 keping.
Sebelum dilakukan penyerahan produk final, pada masing-masing tahapan
dilakukan pembahasan yang dibekali draf laporan untuk masing-masing tahapan
(Draf Laporan Pendahuluan dan Draf Laporan Akhir) yang setidaknya diserahkan 3
(tiga) hari sebelum pelaksanaan pembahasan sebanyak 15 buku.
11.Biaya

Biaya yang dibutuhkan dalam melaksanakan kegiatan Perhitungan Daya Tampung


Beban Pencemar Sungai Kabupaten Banyumas ini bersumber dari APBD
Kabupaten Banyumas Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp. 141.000.000,00 dengan
kode rekening 1.08.1.08.01.16.22.5.2.2.21.01.

12.Nama dan
Organisasi
Pejabat
Pembuat
Komitmen

Nama
Jabatan
NIP
Organisasi

13.Penutup

Demikian kerangka acuan kerja Perhitungan Daya Tampung Beban Pencemar


Sungai disusun untuk dimanfaatkan dan dipergunakan sebagaimana mestinya. Halhal yang memerlukan penjelasan lebih lanjut akan ditindaklanjuti pada acara
Anwizjing.

:
:
:
:

Ir. H. Didi Rudwianto, SH, M.Si


Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas
19620622 198903 1 003
Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas

Purwokerto, Mei 2012


Jabatan

Nama Pejabat..
NIP

Anda mungkin juga menyukai