Pekerjaan
Lokasi
Instansi
Th. Anggaran
1. Latar Belakang
Sungai merupakan jalan air alami. mengalir menuju Samudera, Danau atau laut,
atau ke sungai yang lain. Sungai terdiri dari beberapa bagian, bermula dari mata air
yang mengalir ke anak sungai. Beberapa anak sungai akan bergabung untuk
membentuk sungai utama. Aliran air biasanya berbatasan dengan kepada saluran
dengan dasar dan tebing di sebelah kiri dan kanan. Penghujung sungai di mana
sungai bertemu laut dikenali sebagai muara sungai.
Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai
umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan,embun, mata air, limpasan
bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu air sungai juga berasal dari lelehan
es / salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Manfaat sungai:
a. untuk irigasi pertanian
b. bahan baku air minum
c. sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah
d. potensial untuk dijadikan objek wisata sungai.
Sungai merupakan tempat berkumpulnya air dari lingkungan sekitarnya yang
mengalir menuju tempat yang lebih rendah. Daerah sekitar sungai yang mensuplai
air ke sungai dikenal dengan daerah tangkapan air atau daerah penyangga sungai.
Kualitas air sungai dipengaruhi oleh kondisi sungai dan kondisi suplai air dari
daerah penyangga. Kondisi suplai air dari daerah penyangga dipengaruhi aktivitas
dan perilaku penghuninya.
Sejalan dengan perkembangan pembangunan dan perubahan berbagai tatanan
kehidupan, sering kali terjadi perubahan dan peningkatan intensitas pola
penggunaan lahan di sekitar daerah aliran sungai. Perubahan dan konversi lahan di
sekitar daerah aliran sungai seringkali tidak memperhatikan dampak yang akan
timbul, terutama berkaitan dengan produksi polutan.
Adanya pemanfaatan sumber daya alam yang kurang seimbang, di sekitar wilayah
sungai menyebabkan peningkatan cemaran yang masuk ke sungai. Secara alamiah
air sungai juga mempunyai kemampuan pemulihan purifikasi yang terbatas (Lina
Warlina, 2004).
Pada umumnya daerah hulu mempunyai kualitas air yang lebih baik daripada
daerah hilir. Dari sudut pemanfaatan lahan, daerah hulu relatif sederhana dan
bersifat alami seperti hutan dan perkampungan kecil. Semakin ke arah hilir
keragaman pemanfaatan lahan menjadi meningkat. Sejalan dengan hal tersebut
suplai limbah cair dari daerah hulu yang menuju daerah hilirpun menjadi meningkat.
Pada akhirnya daerah hilir merupakan tempat akumulasi dari proses pembuangan
limbah cair yang di mulai dari hulu.
Untuk menilai tingkat cemaran sungai tersebut maka diperlukan Perhitungan Daya
Tampung Beban Pencemar Sungai. Daya tampung beban pencemaran air adalah
kemampuan air pada suatu sumber air, untuk menerima masukan beban
pencemaran tanpa mengakibatkan air tersebut menjadi cemar;
Sungai Banjaran, Logawa dan Tajum di Kabupaten Banyumas, merupakan
beberapa sungai yang teridentifikasi memiliki beban pencemaran yang tinggi. Hal ini
diakibatkan oleh aktivitas industri, permukiman dan pertanian yang berada di
sepanjang sungai tersebut.
Dalam menetapkan daya tampung beban pencemaran air pada sungai-sungai
tersebut, digunakan metoda perhitungan yang telah teruji secara ilmiah, yaitu :
a. Metoda Neraca Massa;
b. Metoda Streeter-Phelps;
Metoda Neraca Massa adalah metoda penetapan daya tampung beban
pencemaran air dengan menggunakan perhitungan neraca massa komponenkomponen sumber pencemaran, sedangkan Metoda Streeter-Phelps adalah
metoda penetapan daya tampung beban pencemaran air pada sumber air dengan
menggunakan model matematik yang dikembangkan oleh Streeter-Phelps;
2. Maksud
3. Tujuan
4. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini bagi Pemerintah Kabupaten Banyumas khususnya BLH
Kabupaten Banyumas adalah sebagai data mutakhir yang diperoleh pada saat
kegiatan ini dilakukan dengan mengetahui perkembangan saat sekarang dan
prediksi mendatang sehingga dapat memberikan masukan terhadap kebijakan yang
akan dilakukan, terutama dalam rangka mengendalikan/menanggulangi dampak
lingkungan yang ada, dan yang mungkin akan timbul pada lahan untuk produksi
biomassa.
5. Dasar Hukum
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
6. Dokumen dan
Data
Pendukung
7. Ruang Lingkup
Pekerjaan yang diuraikan di atas, harus diselasaikan selama 150 (seratus lima
puluh) hari kalender terhitung sejak dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
9. Kualifikasi
Tenaga Ahli
Beberapa tenaga ahli dan tenaga pendukung yang akan terlibat aktif dalam
penyusunan studi ini, terbagi atas Tim Leader dan Tenaga Ahli yang meliputi bidang
keahlian sebagai berikut:
a. Team Leader (Tenaga Ahli Ilmu Lingkungan)
Ketua tim disyaratkan minimal seorang Magister Ilmu Lingkungan (S2) lulusan
universitas negeri atau yang telah disamakan, berpengalaman dalam
pelaksanaan pekerjaan dibidangnya sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.
Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir
seluruh kegiatan anggota-anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan
sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.
b. Tenaga Ahli Kimia Air
Tenaga ahli yang disyaratkan minimal adalah Sarjana Teknik Lingkungan/
Penyehatan Lingkungan/Ilmu Kimia (S1) lulusan universitas negeri atau yang
telah disamakan, berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan dibidangnya
sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun. Sebagai ahli Analisa Kimia Air, maka
tenaga ahli ini memiliki tugas untuk mentelaah/mengkaji lebih dalam mengenai
aspek analisa kimia air sungai.
c.
Seluruh hasil pekerjaan akan dibuatkan pelaporan dalam Bahasa Indonesia yang
terdiri dari sebagai berikut:
a. Laporan Pendahuluan
Merupakan tahap awal pelaporan disusun setelah melaksanakan survei awal
12.Nama dan
Organisasi
Pejabat
Pembuat
Komitmen
Nama
Jabatan
NIP
Organisasi
13.Penutup
:
:
:
:
Nama Pejabat..
NIP