Anda di halaman 1dari 5

Bahan Pemanis Buatan

Pemanis buatan adalah senyawa hasil sintetis laboratorium yang merupakan bahan tambahan
makanan yang dapat menyebabkan rasa manis pada makanan.
Pemanis buatan tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi. Sebagaimana pemanis alami,
pemanis buatan juga mudah larut dalam air. Beberapa pemanis buatan yang beredar di pasaran di
antaranya adalah sebagai berikut:
a. Aspartam
Aspartam mempunyai nama kimia aspartil fenilalanin metil ester, merupakan pemanis yang
digunakan dalam produk-produk minuman ringan. Aspartam merupakan pemanis yang
berkalori sedang.
Tingkat kemanisan dari aspartam 200 kali lebih manis daripada gula pasir. Aspartam dapat
terhidrolisis atau bereaksi dengan air dan kehilangan rasa manis, sehingga lebih cocok
digunakan untuk pemanis yang berkadar air rendah.
b. Sakarin
Sakarin merupakan pemanis buatan yang paling tua. Tingkat kemanisan sakarin kurang lebih
300 kali lebih manis dibandingkan gula pasir.
Namun, jika penambahan sakarin terlalu banyak justru menimbulkan rasa pahit dan getir. Es
krim, gula-gula, es puter, selai, kue kering, dan minuman fermentasi biasanya diberi pemanis
sakarin.
Sakarin sangat populer digunakan dalam industri makanan dan minuman karena harganya
yang murah. Namun penggunaan sakarin tidak boleh melampaui batas maksimal yang
ditetapkan, karena bersifat karsogenik (dapat memicu timbulnya kanker).
Dalam setiap kilogram bahan makanan, kadar sakarin yang diperbolehkan adalah 50300
mg. Sakarin hanya boleh digunakan untuk makanan rendah kalori, dan dibatasi tingkat
konsumsinya sebesar maksimal 0,5 mg tiap kilogram berat badan per hari.
Jika berat badanmu 40 kilogram, berapakah massa kue dengan kandungan sakarin 50 mg/kg
maksimal yang boleh kamu konsumsi?
c. Siklamat
Siklamat terdapat dalam bentuk kalsium dan natrium siklamat dengan tingkat kemanisan
yang dihasilkan kurang lebih 30 kali lebih manis daripada gula pasir.
Makanan dan minuman yang sering dijumpai mengandung siklamat antara lain: es krim, es
puter,
selai,
saus,
es
lilin,
dan
berbagai
minuman
fermentasi.
Beberapa negara melarang penggunaan siklamat karena diperkirakan mempunyai efek
karsinogen. Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 5003.000 mg per kg bahan
makanan.
d. Sorbitol
Sorbitol merupakan pemanis yang biasa digunakan untuk pemanis kismis, selai dan roti,
serta makanan lain.
e. Asesulfam K
Asesulfam K merupakan senyawa 6-metil-1,2,3-oksatiazin-4(3H)-on-2,3-dioksida atau
merupakan
asam
asetoasetat
dan
asam
sulfamat.
Tingkat kemanisan dari asesulfam K adalah 200 kali lebih manis daripada gula pasir.

Berdasarkan hasil pengujian laboratorium, asesulfam K merupakan pemanis yang tidak


berbahaya.
f. Sukralosa (Sucralose)
Sukralosa merupakan derivate dari sukrosa, mempunyai tingkat kemanisan sekitar 600 kali
gula pasir. Sukralosa tidak dapat dicerna dan diserap organ pencernaan sehingga tidak
meningkatkan kadar gula dalam darah. Sukralosa tidak menyebabkan kerusakan gigi,
perubahan genetik dan cacat bawaan. Salah satu keunggulan sukralosa adalah tahan panas
sehingga tingkat kemanisan yang diperoleh tidak menurun selama pengolahan suhu tinggi.
Nilai Kalori: 0 kkal/gram
ADI: 15 mg/kg berat badan.
g. Sorbitol (Sorbitol)
Merupakan monosakarida (glukosa) dengan derajat kemanisan 0,5-0,7 kali gula pasir.
Sorbitol juga bisa menjadi humektan, pengental, dan mencegah terbentuknya kristal pada
sirup. Termasuk GRAS (Generally Recognized As Safe) atau umumnya dikenal aman. Tidak
menyebabkan karies gigi. Dapat digunakan untuk produk bagi penderita diabetes dan diet
rendah kalori. Konsumsi sorbitol perhari > 50 g akan berefek laksatif.
Nilai Kalori: 2,6 kkal/gram
ADI: tidak dinyatakan
h.

Isomalt (Isomalt)
Dibuat dari sukrosa (gula pasir) dan merupakan campuran dua disakarida alkohol: glukomanitol dan gluko-sorbitol. Mempunyai derajat kemanisan 0,45 0,65 kali gula pasir.
Termasuk GRAS (Generally Recognized As Safe) atau umumnya dikenal aman. Tidak
menyebabkan karies gigi, tidak menyebabkan peningkatan kadar gula darah penderita
diabetes tipe I dan II.
Nilai Kalori: >2 kkal/gram
ADI: tidak dinyatakan.

i.

Maltitol (Maltitol)
Dibuat dengan cara hidrogenasi maltosa yang diperoleh dari hidrolisis pati. Merupakan gula
alkohol dengan derajat kemanisan 0,9 kali gula pasir. Termasuk GRAS (Generally
Recognized As Safe) atau umumnya dikenal aman. Tidak menyebabkan karies gigi, tidak
menyebabkan peningkatan kadar gula darah penderita diabetes tipe I dan II.
Nilai Kalori: 2,1 kkal/gram
ADI: tidak dinyatakan.

j.

Silitol (Xylitol)
Merupakan gula alkohol dengan derajat kemanisan 1 kali gula pasir. Termasuk GRAS
(Generally Recognized As Safe) atau umumnya dikenal aman. Tidak menyebabkan karies
gigi.
Nilai Kalori: 2,4 kkal/gram
ADI: tidak dinyatakan.

k.

Manitol (Manitol)
Merupakan gula alkohol dengan derajat kemanisan 0,5-0,7 kali gula pasir. Termasuk GRAS
(Generally Recognized As Safe) atau umumnya dikenal aman. Dapat digunakan sebagai
pengganti gula untuk produk bagi penderita diabetes. Konsumsi manitol perhari > 20 g akan
berefek laksatif.
Nilai Kalori: 1,6 kkal/gram
ADI: tidak dinyatakan.

l.

Laktitol (Lactitol)
Merupakan gula alkohol dengan derajat kemanisan 0,3-0,4 kali gula pasir. Termasuk GRAS
(Generally Recognized As Safe) atau umumnya dikenal aman.Tidak menyebabkan karies gigi

dan aman digunakan untuk produk khusus penderita diabetes.Konsumsi laktitol perhari > 20
g akan berefek laksatif.
Nilai Kalori: 2 kkal/gram
ADI: tidak dinyatakan.
m. Eritritol (Erythritol)
Merupakan gula alkohol dengan derajat kemanisan 0,7 kali gula pasir. Termasuk GRAS
(Generally Recognized As Safe) atau umumnya dikenal aman.Lebih dari 90% eritritol yang
diserap usus halus dikeluarkan melalui urine tanpa perubahan dalam kurun waktu 24
jam.Tidak menyebabkan karies gigi, tidak menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan
insulin penderita diabetes.
Nilai Kalori: 0.2 kkal/gram
ADI: 1 g/kg berat badan
n.

Neotam (Neotame)
Merupakan jenis pemanis turunan aspartam dengan derajat kemanisan yang sangat tinggi,
yaitu 7.000 13.000 kali gula pasir. Penambahan neotam pada konsentrasi tertentu dapat
menghilangkan rasa pahit, rasa mentah, dan rasa beany (kacang-kacangan) dari produk
kacang kedelai. Beberapa studi mengenai neotam telah aman dikonsumsi dan tidak
menimbulkan efek mutegenik, teratogenik, karsinogenik, ataupun sistem reproduksi. Selain
itu, neotam dapat dimetabolisis oleh tubuh dan tidak akan terakumulasi di dalam tubuh
karena akan dikeluarkan melalui urin atau feses.
Nilai Kalori: 0 kkal/gram
ADI: 0 2 mg/kg berat badan

10 Bentuk Perubahan Energi


Perubahan energi panas menjadi energi gerak, contohnya kertas yang dibentuk spiral
bergerak saat dipanaskan di atas lilin;
Perubahan energi gerak menjadi energi panas. Contoh : tangan kanan dan kiri kita ketika
digosok-gosokkan terasa hangat, ban sepeda/sepeda motor setelah perjalanan cukup jauh
maka menjadi panas;
Perubahan energi panas menjadi energi listrik. Contoh: Pembangkit Listrik Tenaga
Geothermal ( panas bumi );
Perubahan energi cahaya menjadi energi listrik. Contoh: panel surya
Perubahan energi kimia menjadi energi gerak. Contoh: kereta uap(menggunakan bahan
bakar dari batu bara), kendaraan bermotor ( menggunakan bahan bakar bensin, solar, atau
avtur), gergaji mesin;
Perubahan energi gerak menjadi energi listrik. Contoh:dinamo, kincir angin, generator
(PLTA)
Perubahan energi listrik menjadi energi gerak. Contoh: mixer, AC, pompa air, mobil
mainan, kipas angin listrik;
Perubahan energi listrik menjadi energi kimia. Contoh: pengisian accumulator/aki, charger
batu baterai;
Perubahan energi gerak menjadi energi bunyi. Contoh : ketika kita bertepuk tangan maka
akan terdengar bunyi;
Perubahan energi kimia menjadi energi panas. Contoh: energi makanan akan berubah
menjadi panas setelah dimakan;

Anda mungkin juga menyukai