Anda di halaman 1dari 5

1. II.

PENGERTIAN HIBRIDISASI

Hibridisasi adalah sebuah konsep bersatunya orbital-orbital atom membentuk orbital hibrid yang
baru yang sesuai dengan penjelasan kualitatif sifat ikatan atom.
2. RESONANSI
Resonansi secara singkat dapat dikatakan dengan suatu senyawa kimia yang
strukturnya sama tetapi konfigurasi elektronnya berbeda.
3. KONJUGASI
Pengaturan kembali electron melalui orbital , terutama dalam system konjugasi atau
senyawa organic yang atom-atomnya secara kovalen berikatan tunggal dan ganda
secara bergantian (C=C-C=C-C) dan mempengaruhi satu sama lainnya membentuk
daerah delokalisasi electron disebut dengan konjugasi.
4. HIPERKONJUGASI
Merupakan delokalisasi yang melibatkan elektron . Hiperkonjugasi di atas dapat
dipandang sebagai overlap antara orbital ikatan C-H dengan orbital ikatan C=C,
analog dengan overlap -. Hiperkonjugasi disebut juga resonansi tanpa ikatan.
Secara singkat efek hiperkonjugasi merupakan perubahan dari suatu ikatan C-H
menjadi ikatan C=C atau CC oleh H. Hiperkonjugasi dapat meningkatakan kestabilan
molekul dengan semakin banyaknya H maka suatu molekul tersebut akan semakin
stabil.

5. Adisi dan eliminasi


Adisi dan pasangannya eliminasi merupakan reaksi yang mengubah jumlah substituen dalam
atom karbon, dan membentuk ikatan kovalen. Ikatan ganda dan tiga dapat dihasilkan dengan
mengeliminasi gugus lepas yang cocok. Seperti substitusi nukleofilik, ada beberapa mekanisme
reaksi yang mungkin terjadi. Dalam mekanisme E1, gugus lepas terlebih dahulu melepas dan
membentuk karbokation. Selanjutnya, pembentukan ikatan ganda terjadi melalui eliminasi
proton (deprotonasi). Dalam mekanisme E1cb, urutan pelepasan terbalik: proton dieliminasi
terlebih dahulu. Dalam mekanisme ini keterlibatan suatu basa harus ada.[35] Reaksi dalam
eliminasi E1 maupun E1cb selalu bersaing dengan substitusi SN1 karena memiliki kondisi reaksi
kondisi yang sama.[36]

Eliminasi E1

eliminasi E1cb

Eliminasi E2
Mekanisme E2 juga memerlukan basa. Akan tetapi, pergantian posisi basa dan eliminasi gugus
lepas berlangsung secara serentak dan tidak menghasilkan zat antara ionik. Berbeda dengan
eliminasi E1, konfigurasi stereokimia yang berbeda dapat dihasilkan dalam reaksi yang memiliki
mekanisme E2 karena basa akan lebih memfavoritkan eleminasi proton yang berada pada posisianti terhadap gugus lepas. Oleh karena kondisi dan reagen reaksi yang mirip, eliminasi E2 selalu
bersaing dengan substitusi SN2.[37]

Adisi elektrofilik hidrogen bromida


Kebalikan dari reaksi eliminasi adalah reaksi adisi. Pada reaksi adisi, ikatan rangkap dua atau
rangkap tiga diubah menjadi ikatan rangkap tunggal. Mirip dengan reaksi substitusi, ada
beberapa tipe dari adisi yang dibedakan dari partikel yang mengadisi. Contohnya, pada adisi
elektrofilik hidrogen bromida, sebuah elektrofil (proton) akan mengganti ikatan rangkap ganda
dan membentuk karbokation, lalu kemudian bereaksi dengan nukleofil (bromin). Karbokation
dapat terbentuk di salah satu ikatan rangkap tergantung dari gugus yang melekat di akhir.
Konfigurasi yang lebih tepat dapat diprediksikan dengan aturan Markovnikov.[38] Aturan
Markovnikov mengatakan: "Pada adisi heterolitik dari sebuuah molekul polar pada alkena atau
alkuna, atom yang mempunyai keelektronegatifan yang besar, maka akan terikat pada atom
karbon yang mengikat atom hidrogen yang lebih sedikit."[
6. Stereokimia adalah susunan ruang dari atom dan gugus fungsi dalam molekul
umumnya
molekul organik dalam obyek tiga dimensi yang merupakan hasil hibridisasi
dan ikatan secara geometri dari atom dalam molekul. Artinya bagaimana
atom-atom dalam sebuah molekul diatur dalam ruang satu terhadap ruang
yang lainnya.

7. Mekanisme reaksi adalah proses nyata yang terjadi dalam suatu reaksi, memperlihatkan
ikatan yang putus, urutan-untannya, berapa tahap yang terlibat, kecepatan relatif
masing-masing tahap, dan sebagainya. Untuk menyatakan mekanisme secara lengkap
maka posisi semua atom harus ditentukan, termasuk molekul pelarut dan energi sistem
pada setiap titik dalam proses.
8. Kinetika kimia adalah ilmu yang mempelajari laju reaksi, atau seberapa cepat
proses reaksi berlangsung dalam waktu tertentu
9. Reaksi substitusi adalah suatu reaksi penggantian gugus fungsional pada senyawa kimia
tertentu dengan gugus fungsional yang lain.
10.Mekanisme eliminasi Bila suatu alkil halida diolah dengan suatu basa kuat, dapat terjadi
suatu reaksi eliminasi. Dalam reaksi ini sebuah molekul kehilangan atom-atom atau ionion dari struktur-strukturnya. Produk organik suatu reaksi eliminasi suatu alkil halida
adalah suatu alkena. Dalam suatu tipe reaksi eliminasi ini, unsur H dan X keluar dari
dalam alkil halida; oleh karena itu reaksi ini disebut reaksi dehidrohalogenasi. (awalan
de- berarti minus atau hilangnya
11.Radikal bebas adalah molekul yang kehilangan satu buah elektron dari
pasangan elektron bebasnya, atau merupakan hasil pemisahan homolitik
suatu ikatan kovalen.

12. Dalam kimia organik, gugus karbonil adalah sebuah gugus fungsi yang terdiri dari
sebuah atom karbon yang berikatan rangkap dengan sebuah atom oksigen: C=O.
13. Istilah karbonil juga dapat merujuk pada karbon monoksida sebagai sebuah ligan pada
senyawa anorganik atau kompleks organologam (misalnya nikel karbonil); dalam situasi
ini, karbon berikatan rangkap tiga dengan oksigen CO.
14.Reaksi perisiklik adalah reaksi poliena terkonjugasi yang berlangsung
denganmekanisme serempak seperti reaksi SN2 yakni ikatan ikatan lama
terputus ketikaikatan baru terbentuk dan semuanya terjadi dalam satu
tahapan. Reaksi perisiklik dikarakteristikan oleh suatu keadaan transisi siklik
yang melibatkan ikatan ikatan pi
15.Polimer merupakan senyawa yang besar yang terbentuk dari hasil
penggabungan sejumlah (banyak) unit-unit molekul yang kecil. Unit molekul
kecil pembentuk senyawa ini disebut monomer. Ini artinya senyawa polimer
terdiri dari banyak monomer.
16.Polimerisasi adalah proses bereaksi molekul monomer bersama dalam
reaksi kimia untuk membentuk tiga dimensi jaringan atau rantai polimer. [1][2][3]
Polimerisasi digolongkan ke beberapa sistem: sistem adisi-kondensasi dan
sistem pertumbuhan rantai bertahap.
17.Muatan formal (atau disebut juga muatan resmi) adalah suatu
perhitungan yang dapat digunakan pada struktur Lewis untuk menentukan
muatan dari atomatom yang membentuk suatu ikatan ionik maupun ikatan
kovalen. Muatan formal merupakan jumlah elektron valensi dalam atom
bebasnya dikurangi dengan jumlah elektron yang dimiliki oleh atom tersebut
dalam sruktur Lewisnya.

18. Efek induksi adalah : Suatu aksi elektrostatik yang diteruskan


melalui rantai atom dalam suatu molekul (lewat ikatan ).
Dan efek itu dapat dinyatakan sebagai I + dan I
I + jika subtituen yang terikat mendorong elektron
( melepaskan e - )
I - jika subtituen yang terikat menarik Elektron ( mengambil e

)
Efek induksi dari gugus yang terikat pada rantai R dari asam
karboksilat (gugus COOH)
19.Semua karbokation (yang sebelumnya disebut ion karbonium) membawa
satu muatan positif pada sebuah atom karbon. Disebut karbokation karena
sebuah kation adalah sebuah ion positif, dan "karbo" menunjuk pada sebuah
atom karbon. Akan tetapi, ada perbedaan penting dalam hal struktur
berbagai jenis karbokation.
Karbokation menunjukkan satu dari sangat penting dan sering dijumpai dari
jenis zat antara yang terlibat dalam reaksi senyawa organic.Stabilitas relative
karbokation dapat dijadikan indikasi untuk keberadaannya dalam reaksi yang
sedang berlangsung.Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjelaskan
kestabilan karbokation,salah satunya adalah hiperkonjugasi

20. Karbanion adalah sejenis anion dari karbon yang memiliki satu pasangan elektron
menyendiri. Karbanion memiliki geometri trigonal piramida dan secara formal
merupakan konjugat basa dari asam karbon:
R3C-H + B R3C + H-B
dengan B merujuk pada basa. Karbanion merupakan salah satu dari beberapa zat antara reaktif
kimia organik.
21. Alkil halida adalah turunan hidrokarbon di mana satu atau lebih hidrogennya

diganti dengan halogen. Tiap-tiap hydrogen dalam hidrokarbon potensil


digantikan dengan halogen, bahkan ada senyawa hidrokarbon yang semua
hidrogennya dapat diganti. Senyawa terflkuorinasi sempurna yang dikenal
sebagai fluorocarbon, cukup menarik karena kestabilannya pada suhu tinggi.

22. Molekul polar merupakan molekul yang muatan positif dan muatan negatif pada
strukturnya terdapat pada tempat yang berbeda, sehingga molekul tersebut memiliki dua
buah kutub dengan muatan yang berbeda, yang dikenal dengan dipol. Oleh karena itu
molekul tersebut berprilaku seperti magnet yang memiliki kutub utara dan kutub selatan.
Ikatan pada dipol dapat digambarkan dengan anak panah dimana ujung anak panah
menyatakan kutub negatif dan pangkalnya menyatakan kutub positif.
23. Senyawa non polar : Senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan
antar elektron pada unsur-unsur yang membentuknya. Hal ini terjadi karena

unsur yang berikatan mempunyai nilai elektronegatifitas yang sama/hampir


sama.
24. Elektronegativitas atau keelektronegatifan (Simbol: ) adalah sebuah
sifat kimia yang menjelaskan kemampuan sebuah atom (atau lebih jarangnya
sebuah gugus fungsi) untuk menarik elektron (atau rapatan elektron) menuju
dirinya sendiri pada ikatan kovalen.[1]
25. Keelektronegatifan adalah kemampuan atau kecenderungan suatu atom
untuk menangkap atau menarik elektron dari atom lain. Misalnya, fluorin
memiliki kecenderungan menarik elektron lebih kuat daripada hidrogen. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa keelektronegatifan fluorin lebih besar daripada
hidrogen. Konsep keelektronegatifan ini pertama kali diajukan oleh Linus
Pauling (1901 1994) pada tahun 1932.

26. Struktur Lewis adalah diagram yang menunjukkan ikatan-ikatan antar atom dalam suatu
molekul. Struktur Lewis digunakan untuk menggambarkan ikatan kovalen dan ikatan
kovalen koordinasi.
27. Struktur Lewis dikembangkan oleh Gilbert N. Lewis, yang menyatakan bahwa atomatom bergabung untuk mencapai konfigurasi elektron yang lebih stabil.
28.

Anda mungkin juga menyukai