Anda di halaman 1dari 17

Untuk mencegah virus, trojan, worm dan sejenisnya dengan memakai antivirus?

, belum
tentu berguna. Karena virus selalu lebih baru dari antivirus, kalau proteksi dengan
program firewall & Antivirus RTS? (Real Time System), bisa juga cumannya komputer
anda akan berjalan lebih lambat, karena program tersebut residen di memory dan
memakan system resource lagi pula setiap anda membuka program baru, selalu akan
muncul pertanyaan apakah program ini boleh dijalankan.
Jadi solusi yang aman, cepat dan praktis bagaimana? Nah baca lebih lanjut artikel ini.
Artikel ini sengaja ditulis bagi anda yang ingin mencegah kerusakan system, file dan data
anda tanpa perlu campur tangan antivirus dan firewall alias MANUAL.
Pertama-tama akan kami jelaskan definisi dan bagaimana virus, trojan, worm dan
sejenisnya bisa masuk ke dalam sistem komputer anda.
1. Virus sebenarnya lain dengan trojan atau worm, tapi pada prakteknya penyebarannya
virus banyak di maanfaatkan oleh program worm dan trojan. Trojan adalah sebuah
program yang dapat dijalankan (biasanya ber-ekstension EXE) oleh pengguna komputer
dan ketika program tersebut dijalankan, dia akan merubah sesuatu dari sistem komputer
kita (pada umumnya registri windows yang diubah). Nah kalau virus itu residen di
memori dan dia akan merubah file yang biasanya ber-ekstension EXE atau COM dan
kadang-kadang file tersebut menjadi rusak. Kalau worm (cacing) merupakan program
kecil yang berupa script yang bisa nempel di mana aja, bahkan bisa nempel di html file
(file website).
Program antivirus pada umumnya menggabungkan semua worm dan trojan dalam
kategori VIRUS, cuma mungkin dikasih kode virusnya contoh yang worm di kasih kode
W depannya baru nama worm tersebut (contoh: w32/sober) dan kita juga akan
menggangapnya sama karena semua itu merusak sistem file komputer. Intinya virus bisa
berupa atau berfungsi seperti trojan/worm dan sebaliknya juga, apalagi kalau file tersebut
telah ter-infeksi, otomatis akan menjadi file trojan/worm juga, karena kalau pengguna
membukanya akan meng-infeksi file-file lainnya.
2. Penyebaran virus dulunya hanya bisa melalui media luar seperti disktet, tapi di jaman
ini virus pada umumnya memanfaatkan teknologi internet untuk menyebar luas. Cara
masuknya bisa melalui E-mail (attachment), mirc, messenger (kirim/download file),
download dr situs (terutama situs porno) atau bahkan memanfaatkan kelemahan dari
sistem browser kita. Banyak cara pembuat virus untuk menjebak orang supaya tertarik
untuk men-download dan membuka file yang ber-virus, antara lain dengan iming-iming
gambar porno, gambar lucu, tools yang berguna buat anda, cara dapat uang, games bagus,
hingga yang baru-baru ada pesan dr FBI/CIA untuk anda.
Sebenarnya cara mengatasi virus itu cukup mudah, antara lain:
1. Jangan membuka atau menerima file yang di dapat dr email, mirc dan messenger kalau
anda belum kenal dengan pengirimnya dan belum yakin file itu berisi virus.
2. Kalau anda browser ke situs yang tidak anda kenal, matikan program java & java
script. Matikan juga fitur install auto atau install on demand supaya program yang berisi
virus tidak akan masuk secara otomatis ke komputer anda.

3. Kalau membuka disket, CD, DVD, USB drive dan media luar apapun bentuknya, scan
dahulu dengan program antivirus untuk memastikan itu benar-benar aman.
Tips di atas mungkin akan mencegah masuknya virus ke komputer anda, tapi tidak akan
100% pasti komputer anda tidak terkena virus, bisa saja anda kecolongan. Lebih dari
90% komputer yang terkoneksi di Internet pernah terkena virus. Nah untuk mengatasi
supaya anda aman dari virus, walaupun virus tersebut sempat masuk ke komputer anda,
berikut ini adalah caranya:
1. Virus pada umumnya akan merusak dan memperlambat proses kerja komputer. Untuk
menghindari kerusakan yang ditimbulkan virus, anda harus punya cadangan
penyimpanan data atau file system. Untuk itulah backup system & data sangat
diperlukan, apalagi kita tidak akan mengetahui virus di masa yang akan datang akan
secanggih apa dan efek kerusakan yang ditimbulkan sejauh apa. cara backup pada winXp
dan winme dengan create restore point dahulu di program> accesories> system tools>
system restore, win98 bisa pakai Microsoft Backup dengan membackup folder windows
semuanya. Khusus untuk data, Winxp dan winme juga harus menggunakan Microsoft
Backup, karena system restore tidak 100% mengembalikan data anda.
Kalau anda males melakukannya secara manual, winxp dan winme sudah otomatis
melakukannya setiap anda mematikan komputer anda, Untuk win98 satu-satunya cara
hanya memakai program system schedule windows atau program lainnya yang berfungsi
sebagai otomatis backup, ketika komputer lagi idle. tapi untuk pastinya, winxp dan
winme juga harus memakai program tersebut supaya bila terjadi apa-apa, anda tinggal
me-restore kembali. Bila komputer anda hari ini terkena virus, anda tinggal restore
system sebelumnya atau yang kemarin.
2. Cara ini adalah untuk mencegah virus merusak file system kita yang biasanya
berakhiran EXE, dan Sebelum anda melakukan hal ini, anda harus terlebih dahulu
membackup system windows anda (baca keterangan no 1 di atas), karena penulis takut
anda melakukan kesalahan yang dapat berakibat fatal terhadap system anda. Anda juga
harus mempunyai dasar Windows untuk melakukan ini, kalau tidak, anda akan bingung
dan kesulitan untuk memahaminya.
Caranya cukup mudah, anda tinggal merubah attribut dari file EXE anda menjadi READ
ONLY alias cuma bisa dibaca, tidak bisa ditulis. caranya bisa anda menggunakan
SEARCH dari windows anda, kemudian cari semua program yang ber-ektenstion EXE
(search key-nya *.exe) di folder windows. Setelah itu blok semua program yang tampil
(atau tekan ctrl+a) terus klik kanan pilih properties. Setelah itu pilih READ-ONLY di
bagian bawah kotak pilihan atributes. Bagi yang tahu DOS (command prompt) bisa
menggunakan perintah ATTRIB, fungsinya sama saja dengan cara di atas. contoh:
c:\windows>attrib +r *.exe
Hal ini akan mencegah virus untuk merubah atau merusak file-file tersebut, karena
pilihan tadi mematikan fitur untuk merubah file-file tersebut. Kalau anda ingin lebih
yakin virus bisa mendeteksi hal tersebut, anda bisa tambahkan pilihan HIDDEN

(menyembunyikan file tersebut) di sebelah kanan dari READ ONLY. Dengan kedua
pilihan tersebut virus-virus pada umumnya tidak akan dapat menginfeksi file tersebut.
Kalau anda ingin menampakan file HIDDEN ketika membuka folder di komputer anda,
anda bisa pilih show all hidden files di folder option.
Anda juga bisa melakukan hal di atas ke semua folder komputer anda, kalau anda merasa
hal ini perlu dilakukan, atau mungkin dilakukan juga ke file lain yang bukan ber-ekstensi
EXE atau COM. Cara ini adalah cara yang paling efektif dan telah diuji coba oleh
penulis. Satu hal yang penting diketahui, kalau anda ingin melakukan penghapusan atau
perubahaan ataupun anda sering meng-update file yang ber-ekstensi EXE tersebut, anda
harus ingat untuk membuka proteksi read-only atau hidden tersebut. Kalau tidak file
tersebut tidak akan bisa dihapus atau diupdate, dan akan muncul pesan error.
Ini adalah salah satu cara untuk memproteksi file, cara lainnya dan cara Untuk
mengetahui cara virus merusak/merubah file, membasmi atau menghapus virus secara
manual, akan penulis bahas di kesempatan lain.

Proteksi PengCopyan Data Dari Komputer ke USB


Removable Drives
Posted on 8 October, 2007 by Henry U.S.S.A
Proteksi PengCopyan Data Dari Komputer ke USB Removable Drives

Anda TIDAK ingin Data Anda sekecil apapun yang ada di Komputer Anda tercuri atau
bisa diCopy secara illegal ke Perangkat USB Removable Drives (USB
FlashDrive/Removable Hardisk) milik Teman atau Musuh atau Kompetitor Anda? Dan
Anda ingin Memproteksi Seluruh Data Anda dari Upaya PengCopyan tersebut?
Bagi User Pemula yang menghendaki Tool Anti Pengcopyan dan Pencurian Data (Anti
Data Theft), Penulis telah buatkan Free USB Access Restrictions for Windows yang
bisa Anda Download DI SINI.
Sedang untuk User Tingkat Lanjut, di bawah ini saya berikan Tips Pemblokiran (Disable)
Access Rights (Hak Akses) dan Write (Tulis/Copy) pada Media USB Removable Drives.
Mari Bermain-main dengan Windows Registry!

Untuk Mengaktifkan (Enable) Proteksi atau Menonaktifkan (Disable) Access and


Write Rights pada USB Removable Drives:
Salin TEKS berwarna merah di bawah ini ke dalam Windows NOTEPAD, dan simpan
sebagai Registry File yang berekstensi .reg misal: UFD_WriteProtect_Enable.reg
(Catatan: sebelum menyimpan, pastikan pada textbox Save as type Anda set pada type
All Files agar File tidak tersimpan sebagai Plain Text File):
Windows Registry Editor Version 5.00
[HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control\StorageDevicePolici
es]
WriteProtect=dword:00000001
Setelah Anda Simpan, jalankan File UFD_WriteProtect_Enable.reg tersebut dengan cara
Double Click File tersebut atau Klik Kanan File tersebut untuk memunculkan Context
Menu, dan klik Merge, sehingga memunculkan Window Konfirmasi import file
Registry ke Windows Registry Database, kemudian Klik OK.
Anda tidak perlu Restart Komputer untuk mengaktifkan Proteksinya. Dan sebagai
Percobaan, coba colokkan UFD (USB Flash Drive) Anda ke Komputer Anda, dan coba
Anda copy sembarang File dari Komputer Anda ke UFD Anda. Tentu saja karena
Proteksi Aktif, Proses PengCopyan GAGAL! dengan menampilkan Dialog Box sbb:

Dan Untuk Menonaktifkan (Disable) Proteksi:


Cara dan Langkah-Langkahnya sama persis dengan Proses Proteksi di atas, kecuali
Registry File yang disimpan dan diimport ke dalam Windows Registry Database LAIN.
Anda buat dulu File PenonAktifan (Disable) Proteksinya dengan menyalin TEKS
berwarna biru di bawah ini ke dalam Windows NOTEPAD, dan simpan sebagai Registry
File yang berekstensi .reg misal: UFD_WriteProtect_Disable.reg:
Windows Registry Editor Version 5.00
[HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control\StorageDevicePolici
es]
WriteProtect=dword:00000000

Intinya: Pada DWORD Value, Ganti nilai 1 (aktif) menjadi 0 (tidak aktif).
Anda juga bisa DOWNLOAD kedua Registry File tersebut di atas di:
1. http://www.petri.co.il/software/usb_write_protect.zip atau via
2. 4shared (saya kemas dalam 2 Registry Entry Files)
Sebagai Alternatif, Anda juga bisa memakai Teknik Proteksi USB Write Protect lain
menggunakan GPedit.msc :
Download di SINI (divShare)
(Original Tech Source: Vaksin.com)
Anda juga bisa mengunakan Freeware Tool semacam Free USB Access Restrictions
for Windows untuk Mencegah Pencurian Data (Data Theft) pada Local Computer
dengan media USB Drive. Fitur-fitur Tool ini antara lain: Memblokir Akses USB dengan
secara ekstrem mematikan fungsi USB (secara teknik bukan fisik) atau dengan USB
Write-Protect yang dua-duanya berguna untuk mencegah: Pencurian Data dari Komputer
dengan media USB Drives dan Anti USB Drive Data Write/Modification/Deletion; fitur
lainnya adalah Mematikan AutoRun dari USB Removable Media, serta Mematikan
AutoPlay dari semua USB Media (termasuk dari CD/DVD). Enjoy my simple program!
Catatan:
1. Bila saat Anda melakukan Percobaan dengan Menon-aktifkan Proteksi dan
melakukan proses Copy, dan kemudian Anda langsung melakukan Percobaan
dengan Mengaktifkan kembali Proteksi tersebut TANPA meng-EJECT UFD
Anda, Efek Proteksi TIDAK akan terjadi, Anda HARUS meng-EJECT UFD Anda
terlebih dulu, kemudian Anda Aktifkan Proteksinya, dan terakhir, Anda colokkan
lagi UFD Anda, agar Proteksi UFD WriteProtect bisa Aktif.
2. Proteksi akan sangat LEMAH dan BISA sia-sia bila Windows Registry Editor
(Regedt32.exe dan Regedit.exe) tidak Di-DISABLE pula. Jadi Saran saya,
Disable juga Windows Registry Editor-nya dengan cara (1) Utak-Atik Registry
(2) Gunakan EXE Censor Program untuk memblokir Eksekusi dua file Registry
Editor tersebut, agar proses import penonaktifan Proteksi illegal bisa
terblokir/digagalkan, dan upaya PengCopyan illegal dengan Penonaktifan Proteksi
UFD WriteProtect secara illegal lebih sulit dilakukan.
3. Proteksi ini berlaku untuk Windows XP maupun Windows Vista (Semua
Edisi/Varian).
4. Pada Komputer Jaringan Windows dengan basis sistem operasi seperti Windows
Server 2000, keberhasilan atau kegagalan proteksi pengcopyan data tergantung
dari konfigurasi client yang telah dibuat oleh pihak Administrator. Jadi, bahasa
klisenya : Please Contact Your Administrator, atau bahasa modernnya: Be
Administrator For Your Self By Your Own For The Sake of Privacy.

Anda juga bisa menggunakan software Safend Personal Free Edition (Freeware)
untuk proteksi Stand Alone Computer atau menggunakan Safend (shareware)
untuk proteksi pada jaringan komputer.
5. Bagi Pengguna Windows Vista, bila tanpa melakukan Restart, Proteksi belum
aktif, coba Restart dulu Komputer Anda.
Mematikan Akses USB Drives Pada Windows Vista

Di bawah ini adalah Teknik untuk Mematikan Akses USB Drives ke Komputer dengan
Sistem Operasi Windows Vista bila teknik di atas mengalami kegagalan:
Bilamana komputer Anda telah diproteksi dengan teknik proteksi Anti-Copy Data ini,
User hanya bisa mengcopy/memindahkan data dari USB Drivenya ke komputer Anda.
sehingga Anda tidak perlu kuatir akan terjadi pencurian data apapun yang tersimpan pada
komputer Anda melalui/dengan menggunakan USB Drive seperti Flash Disk.
Proteksi Akses USB Drives:
Buat dan Import satu File Registry Entry (.reg):
Langkah-Langkah:
1. Buka Program Notepad
2. Ketik Script di bawah ini:
Windows Registry Editor Version 5.00
[HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Explorer\Adv
anced]
EncryptionContextMenu=dword:00000001
3. Simpan dengan nama USB_No_Write_Windows_Vista.reg dengan mode All Files
4. Klik ganda file USB_No_Write_Windows_Vista.reg
atau Klik Kanan file USB_No_Write_Windows_Vista.reg, lalu Pilih dan Klik Merge,
Kemudian Klik Yes pada jendela konfirmasi, dan Klik OK untuk mengakhiri proses
import Registry ke Windows Registry Database.
5. Bila Proteksi UAC aktif dan melakukan prompt, Klik Continue bila Anda sedang
menggunakan administrator priviledge.
6. Klik Yes bila jendela konfirmasi muncul
7. Restart Komputer untuk mengaktifkan efek proteksi.
Bila Anda bermaksud untuk membuka Proteksi Akses USB Drive tersebut, Anda bisa
memilih salah satu dari dua teknik di bawah ini:
I. Buat dan Import satu File Registry Entry (.reg) atau
II. Buat dan Install satu System File (.inf)

I. Buat dan Import satu File Registry Entry (.reg)


Langkah-Langkah:
1. Buka Program Notepad
2. Ketik Script di bawah ini:
Windows Registry Editor Version 5.00
[HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Explorer\Adv
anced]
EncryptionContextMenu=dword:00000000
3. Simpan dengan nama USB_Write_Windows_Vista.reg dengan mode All Files
4. Klik ganda file USB_Write_Windows_Vista.reg
atau Klik Kanan file USB_Write_Windows_Vista.reg, lalu Pilih dan Klik Merge,
Kemudian Klik Yes pada jendela konfirmasi, dan Klik OK untuk mengakhiri proses
import Registry ke Windows Registry Database.
5. Bila Proteksi UAC aktif dan melakukan prompt, Klik Continue bila Anda sedang
menggunakan administrator priviledge.
6. Klik Yes bila jendela konfirmasi muncul
7. Restart Komputer untuk mengaktifkan efek proteksi.
II. Buat dan Install satu System File (.inf)
Langkah-Langkah:
1. Buka Program Notepad
2. Ketik Script di bawah ini:
[Version]
Signature=$Chicago$
Provider=Henry
[DefaultInstall]
DelReg=del
[del]
HKCU, Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Explorer\Advanced,
EncryptionContextMenu
3. Simpan dengan nama USB_Write_Windows_Vista.inf dengan mode All Files
4. Klik ganda file USB_Write_Windows_Vista.inf
atau Klik Kanan file USB_Write_Windows_Vista.inf, lalu Pilih dan Klik Install
5. Bila Proteksi UAC aktif dan melakukan prompt, Klik Continue bila Anda sedang
menggunakan administrator priviledge.
6. Klik Yes bila jendela konfirmasi muncul
7. Restart Komputer untuk mengaktifkan efek proteksi.

Selamat Mencoba
Semoga Bermanfaat
Salam
Related Important Topics:
1. Free USB Access Restrictions for Win (Anti Data Theft & Virus Attack)
2. Software Pemblokir USB + Firewire + PCMCIA
3. Proteksi USB Flash Drive Data dari Virus/Trojan di Infected Host Computer
4. Tips dan Tricks Memblokir AutoRun dan AutoPlay File dari USB Removable
Drives
Filed under: Com

Proteksi USB Flash Drive Data dari Virus/Trojan di


Host Computer
Posted on 20 October, 2007 by Henry U.S.S.A
Proteksi USB Flash Drive Data dari Virus/Trojan di Host Computer
How To Protect USB Removable Drive Data from the Infected Host Computer
Jaman sekarang jamannya Kewaspadaan dan Kehati-hatian karena Sekarang jamannya
Kejahatan dalam berbagai bentuk makin merajalela dan canggih.
Malware Phobia, mungkin unofficial terminology itu bisa saya katakan sebagai
penggambaran kondisi kekinian kejiwaan masyarakat pengguna komputer publik atau
jaringan (non-stand-alone computer). Kenapa? Karena makin banyak saja orang di
seluruh dunia termasuk rekanan mengeluh sedih dan stress karena Flash Disk-nya atau
External HardDisk-nya terinfeksi Virus/Trojan setelah dicolokkan pada Slot USB sebuah
Host Computer yang sudah terinfeksi. Saya sendiri pun dulu beberapa kali jadi victim
seperti mereka .
Di bawah ini ada beberapa Tips/Kiat How To Protect USB Removable Drive Data from
the Infected Host Computer yang sebenarnya sudah cukup basi, tapi tetap perlu diulas
dan makin dijabarkan aplikasinya, karena entah kenapa hingga tulisan ini dibuat ternyata
masih banyak di kalangan masyarakat pengguna komputer yang belum menyadarinya
atau mempedulikannya, sehingga korban penginfeksian malware semacam virus
komputer bukannya berkurang, tapi makin bertambah, hal ini lebih disebabkan oleh
faktor ketidaktahuan dan/atau kecerobohan pengguna komputer sendiri serta faktor
perkembangan pesat Malware dunia termasuk virus-virus buatan orang Indonesia sendiri
yang kian hari jumlahnya makin banyak.
Tips ini lebih bersifat Optional, jadi Anda bisa memilih sesuai keinginan/kecocokan Anda
sendiri.

OPSI 1 : Buang UFD (USB Flash Drive) Konvensional, Ganti dengan U3 Smart
Drive

OPSI 1 merupakan pengamanan UFD secara fisik guna pencegahan Malware masuk ke
dalam UFD.
U3 Smart Drive adalah Next Generation UFD yang sudah diintegrasikan dengan Portable
Software Launcher beserta Panel Launchernya. Dengan U3 Smart, Anda bisa install
Portable AntiVirus dan AntiSpy U3 Edition yang akan otomatis menScan keberadaan
Threats/Malwares seperti Virus,`Trojan,`Spyware,`Adware,`dll. pada Host Computer
begitu Anda mencolokkan U3 Smart Drive Anda pada Host Computer tersebut guna
proteksi U3 Smart Drive Anda agar tidak terinfeksi Threats/Malwares.
Kebetulan saya memakai U3 Toshiba Smart Drive 2 GB yang di dalamnya saya install
Portable avast! AntiVirus U3 Edition, dan begitu ada Threats dari Malware yang
terdeteksi oleh avast, AntiVirus ini akan memberitahukan kepada pengguna U3 Smart
Drive untuk Eject U3 Smart Drive-nya sebagai langkah pencegahan penginfeksian
Malware dari infected host computer atau Anda bisa tetap colokkan U3 Smart Drive Anda
dan Anda bisa menghapus detected Threats secara manual dengan Portable avast!
AntiVirus U3 Edition.

Sebagai Tambahan, U3 Smart Drive memiliki fitur keamanan berupa LogIn Panel, jadi, di
atas kertas, setelah Anda pasang Password Anda, hanya yang tahu Password Andalah
yang bisa mengakses Konten dari U3 Smart Drive Anda. Catatan: Anda Bisa juga
gunakan berbagai macam Next Generation UFD yang sudah terintegrasi dengan sistem
keamanan seperti IronKey, dll.
OPSI 2 : Gunakan Software Pelindung File dan Folder seperti Folder Lock

OPSI 2 merupakan pengamanan Folder dan File pada UFD dari serangan Malware yang
sudah masuk ke dalam UFD.
Folder Lock adalah sebuah software Proteksi Data yang sederhana tapi canggih dan
cantik interface-nya. Oleh Pembuatnya, Folder Lock diKlaim sebagai AntiIntruder/Malware dimana Folder dan File di dalamnya yang diproteksi tidak akan terlihat
dan tersentuh baik oleh User lain maupun oleh Malware walau melalui media DOSPrompt atau DOS SAFE MODE sekalipun, ataupun melalui file viewer/file browser dari
OS lain sekalipun. Dengan Folder Lock, Anda bisa menyembunyikan dan mengunci
Folder beserta isinya yang ada di dalam UFD Anda guna mencegah penginfeksian
Malware terhebat apapun (hingga tulisan ini dibuat). Program ini menggunakan tiga jenis
penguncian Data: Lock (Simply Hide), Scramble, atau Encrypt with AES 256-Bit.
Folder Lock bisa dipakai sebagai software pengaman data untuk Desktop
PC/Notebook/Portable Storage Media.
Proteksi Folder Lock memang hebat, terbukti ketika saya uji coba menginjeksikan
sebuah virus pada UFD saya, dan kemudian setelah proses scanning dengan dua
AntiVirus terkemuka, semua data pada UFD saya dinyatakan terinfeksi, dan tidak ada
Report yang menyebutkan ataupun menampilkan satupun dari semua nama file yang
terproteksi, dengan kata lain, hanya File-File yang terproteksi saja yang tidak terinfeksi.
Terbukti setelah Virus dibersihkan oleh AV, file-file yang terproteksi masih sehat walafiat

ketika saya buka. Sampai tulisan ini dibuat Folder Lock versi terakhir adalah v.5.7.5
yang makin compatible terhadap Windows Vista. Meski dari sekian banyak File dan
Folder Hider di jagad raya ini, saya menganggap Folder Lock salah satu yang terbaik dari
banyak kriteria penilaian, namun begitu, pada Folder Lock versi sebelum Vista Ready
(entah sampai versi berapa), Sayangnya, data yang terproteksi di luar dugaan bisa tampak
terlihat oleh Norton Commander dan algoritma proteksi password yang cukup lemah
mudah sekali dicerna dari dalam Windows Registry Database. Mudah-mudahan pada
versi-versi mendatang, masalah ini sudah di-Patched oleh pihak Vendor, sehingga tidak
kedahuluan Virus/Hacker.
Langkah Proteksi (Tips dan Trik Pemakaian Folder Lock bisa dibaca di sini):
1. Install Folder Lock pada PC Anda
2. Setelah proses instalasi selesai, Klik tombol Lock, lalu Pilih dan Klik tombol
Move To, terakhir, Pilih dan Klik UFD Anda pada optional target window.
Move To tidak berarti memindah instalasi program, tapi mengkopikan instalasi
program ke target UFD yang Anda pilih agar Anda bisa menjalankannya langsung
secara Portable dari UFD Anda.
3. Terakhir, tinggal Main Kunci-Kuncian Data. Anda bisa mengunci Data pada UFD
Anda langsung dari eksekusi file folderlock.exe di dalam UFD Anda atau dari
dalam PC Anda, sama saja. Sebagai Catatan: Password pada UFD sama dengan
pada PC Anda, dan bilamana file eksekutor (folderlock.exe) yang ada di dalam
UFD Anda terhapus atau terinfeksi Virus, maka jalankan saja dari PC Anda untuk
proses Lock/Unlock Folder & File atau jalankan dari UFD Anda dengan
mengcopykan folderlock.exe pada PC ke UFD Anda terlebih dahulu.
Download Folder Lock Terbaru Versi Trial atau Order Full Version melalui
Folder Lock Official Website di http://www.newsoftwares.net/folderlock
OPSI 3 : Gunakan Software TrueCrypt

OPSI 3 merupakan pengamanan File di dalam UFD dari serangan Spyware yang sudah
masuk ke dalam UFD. Sehingga ,dalam hal ini, File Anda yang terproteksi lebih sulit atau
hampir mustahil ditampilkan secara real time visual remote Program ini sangat canggih,
yang mungkin satu-satunya Program Proteksi Data di dunia dengan Double Security
Layer Protection, dalam artian, Anda bisa membuat Protected Virtual Drive (sebagai first
security layer) yang di dalamnya bisa Anda tambahkan Hidden Volume (sebagai second
security layer) sebelum proses pemformatan Virtual Drive dilakukan. Sebagai Informasi,
Hidden Volume dibangun dengan trik konfigurasi partisi pada physical drive yang
dibuat sebagai antisipasi bila dalam situasi/kondisi dimana, misal, Anda terpaksa
memberitahukan Password Anda kepada orang lain yang memaksa Anda menyebutkan
Password Anda dengan ancaman kekerasan. Anda bisa memberitahukan Password Anda
tersebut tanpa harus membuka Hidden Volume. Orang yang memaksa Anda tersebut
hanya akan bisa melihat kode atau data rahasia Anda yang telah Anda palsukan, dan Ia
kemungkinan besar tidak akan pernah mengira keberadaan Hidden Volume yang berisi
kode atau data rahasia Anda yang sebenarnya.
Seperti pada PC, Software PengEnkripsi Data berlisensi Free - Open Source ini bisa
diaplikasikan pada UFD Anda untuk pengamanan data.
Fitur yang ditawarkan TrueCrypt:
1. Proteksi Data dengan Password, dalam hal ini Data di dalam UFD Anda,

2. Algoritma Proteksi yang handal yang bila dioptimalkan bisa sangat mengecilkan
kemungkinan untuk di-crack/dijebol,
3. Terdapat Dua Opsi Proteksi Data Encrypted Single File sebagai Protected
Files Container dan Protected Virtual Drive pada Psychical Drive, dalam hal ini
physical Drive UFD Anda, yang terproteksi melalui teknik mount/dismount
virtual disk.
4. Pada Pembuatan Virtual Drive terdapat Opsi pembuatan Hidden Volume sebagai
Double Layer Protection.
Langkah Proteksi:
1. Install TrueCrypt pada PC, Pastikan Ada ruang kososng (space) yang cukup
bagi pembuatan Virtual Drive-nya,
2. Setelah Instalasi selesai, Copykan file TrueCrypt Format.exe, TrueCrypt.exe
dan truecrypt.sys ke dalam UFD Anda,
3. Jalankan/Klik Ganda file TrueCrypt Format.exe,
4. Pilih Create Standard TrueCrypt Volume, lalu Klik Next,
5. Tentukan Nama File yang akan Anda gunakan sebagai Virtual Drive secara bebas
(misal E:MyVolume), lalu Klik Next,
6. Pilih Algoritma Enkripsinya, Defaultnya AES 256-Bit, tapi Anda bisa pilih sesuka
Anda, lalu Klik Next,
7. Anda tentukan berapa besar File yang akan Anda gunakan sebagai Virtual Drive
(media penyimpanan virtual), lalu Klik Next,
8. Setelah mengisikan Password untuk Virtual Drive baru Anda, Klik Next,
9. Klik Format untuk mulai proses Pemformatan Virtual Drive Anda (Proses ini
BUKAN Format UFD Anda),
10. Setelah Proses Format selesai, Virtual Drive baru Anda telah selesai dibuat, lalu,
terakhir Klik Exit untuk keluar.
11. Untuk melihat Virtual Drive Anda, Klik Ganda/Eksekusi file TrueCrypt.exe
12. Klik Select File, pilih nama File yang telah Anda buat sebagai Virtual Drive
(misal E:MyVolume), lalu Klik Mount
13. Masukkan Valid Password Anda untuk menjalankan proses mounting Virtual
Drive Anda,
14. Setelah Virtual Drive Anda yang telah menjadi sebuah Logical Diskterbuka,
Copy File-File sembarang milik Anda yang akan Anda proteksi ke dalam File
Virtual Drive Anda .
15. Setelah Proses Copy selesai, Eject Virtual Drive Anda dengan mengklik tombol
Dismount setelah Anda Klik Ganda icon TrueCrypt pada Taskbar.
Sebagai Catatan: Sayangnya, bila Anda menggunakan Single File untuk Anda jadikan
sebagai Protected Files Container (sebagai Locker untuk mewadahi/tempat perlidungan
data-data yang diproteksi), File tersebut bisa dengan mudah terhapus/dihapus dan tidak
ada jaminan bebas serangan/infeksi Malware.
Download TrueCrypt Terbaru di SINI
TrueCrypt Official Website di http://www.truecrypt.org

Bila Anda ingin benar-benar mencegah virus masuk ke UFD Anda, saran saya Gunakan
kombinasi Opsi 1 & 2 atau Opsi 1 & 3 atau cukup Opsi 3 saja.
Tapi Yang paling berhasil dalam pencegahan virus masuk ke UFD Anda adalah JANGAN
PAKAI UFD ANDA (Yang ini JOKE).
Tips Tambahan:
Menurut pengalaman penulis bahwa file-file yang tidak terlindungi dan tidak terkompresi
(uncompressed)-lah yang seringkali menjadi sasaran empuk penyerangan malware yang
mungkin saja masih menjadi tren pola penyerangan virus hingga tulisan ini dibuat.
Seringkali yang dijadikan sebagai target utama penyerangan/penginfeksian Virus adalah
file-file pada yang berupa dokumen/database (doc/xls/db/pdf, dan lainnya) serta file-file
yang berupa executable files (exe/bat/com/inf/dan lainnya) yang pada umumnya dalam
kondisi tidak terlindungi dan tidak terkompresi (uncompressed). Oleh karena itu, ada
baiknya bila membiasakan untuk mengemas file-file Anda dalam format kompresi
(Zip/RAR/yang lainnya). Penulis seringkali mendapati sembarang file di dalam kompresi
tersebut relatif sedikit lebih tahan serangan virus daripada file-file yang terbuka tak
terindungi oleh container apapun. Walaupun secara teknik file yang terkompresi
sekalipun sebenarnya tetap relatif mudah terinfeksi Virus juga, namun filosofinya
memakai jaket lebih bisa mencegah sakit masuk angin . Yang jelas Ini hanya tren
pola dan teknik penyerangan virus serta masalah teknik virus programming saja.
Tips di atas hanyalah sebagian teknik pengamanan USB Removable Drives. Anda bisa
mengaplikasikan teknik-teknik lain baik secara manual maupun dengan menggunakan
updated third-party security programs yang informasi atau program instalasinya bisa
Anda dapatkan dari media internet.
Informasi Pendukung:
Empat Trik Sederhana Mengamankan File dan Folder Dari Serangan Virus
Referensi Penggunaan Alt-Codes (UsefulShortcuts - PDF)
Semoga Bermanfaat

Tips dan Tricks Memblokir AutoRun dan AutoPlay File


dari USB Removable Drives
Posted on 8 October, 2007 by Henry U.S.S.A
Tips dan Tricks Memblokir AutoRun dan AutoPlay File dari USB Removable
Drives
Tips Mencegah AutoRun Virus dari USB Removable Drives (UFD/USB Flash Drive
atau External Hardrive) dan AutoInfect Pada Clean Host Computer

Seringkali masih saja saya jumpai Pola Penyebaran Malware semacam Virus atau Trojan
(termasuk made in Indonesia) melalui perangkat penyimpanan media mobile (Removable
Drives) seperti UFD (USB Flash Disk) ataupun perangkat media berjalan lainnya
semacam Removable Hardisk di lingkungan pengguna Internet, khususnya di Indonesia.
TKP (Tempat Kejadian Penginfeksian ) tersebut biasanya pada perangkat jaringan
LAN/WAN seperti Warnet, Perkantoran, dan Lab Komputer di Instansi Sekolah, dan
lainnya.
Di bawah ini adalah Empat Tips dan Tricks yang cukup ampuh untuk digunakan
sebagai Sarana Pencegahan Dasar Penyebaran Virus/Malwares lainnya melalui teknik
AutoRun Virus dari perangkat USB Removable Drives ke dalam Clean Host Computer;
Atau secara dasar bisa dikatakan Tips dan Tricks Pencegahan/Pemblokiran AutoRun dan
AutoPlay Executable File (.exe/.bat/.com) ataupun Non-Executable File dari perangkat
USB Removable Drives seperti UFD (USB Flash Drive) ke Komputer.
Sebagai catatan: sebenarnya tips ini sudah cukup basi, namun tampaknya dari kalangan
pengguna komputer hingga tulisan ini dibuat masih banyak sekali yang belum tahu/belum
menyadarinya atau bahkan sudah tahu tapi tidak terlalu mempedulikan faktor keamanan
pada komputer, sehingga informasi yang menurut saya ini sangatlah penting, perlu diulas
kembali, demi keamanan komputer Anda.
TIPS PERTAMA
Dari ketiga Tips yang akan saya ulas pada artikel ini, tips yang sekaligus sebagai trik
paling sederhana untuk Mencegah/Memblokir AutoRun dan AutoPlay File dari USB
Removable Drives ke Komputer adalah: dengan Menekan dan Menahan Tombol
SHIFT pada Keyboard Komputer selama beberapa detik saat USB Removable
Drives dicolokkan ke Komputer hingga proses inisialisasi Removable Drives yang
dilakukan komputer berhenti (bisa dirasakan saat misal: lampu indikator Flash Disk
berhenti berkedip). Teknik ini juga berlaku untuk Pemblokiran AutoRun File dari Keping
Digital seperti CD/DVD.
TIPS KEDUA
Langkah Preventif (Pencegahan) terhadap penyebaran AutoRun/AutoInfect Malware
melalui perangkat removable drives dengan teknik DISABLE AUTORUN/AUTOPLAY
REMOVABLE STORAGE dengan menggunakan Windows GPEDIT.MSC.

Langkah-Langkah:
1. Klik Run pada Start Menu,
2. Ketik gpedit untuk mengaktifkan file GPEDIT.MSC pada Console GROUP
POLICY, lalu klik OK,
3. Setelah Window GROUP POLICY terbuka, pilih Administrative Templates
pada menu Computer Configuration,
4. Klik View, lalu pilih Filtering,
5. Klik unselect pada checkbox untuk menonaktifkan pilihan Only show policy
settings that can be fully managed, lalu klik OK,
6. Klik kanan pada menu Administrative Template, lalu pilih Add/Remove
Template,
7. Download file write_protect_removable_drives.adm dari
http://www.petri.co.il/software/usb_write_protect_adm.zip,
8. Decompresse downloaded file-nya, dan jalankan/Run file BATCH-nya agar
tercopy ke path: C:\WINDOWS\INF,
9. Kembali ke Group Policy Manager, Klik tombol ADD, lalu pilih file
write_protect_removable_drives.adm yang telah Anda download tersebut,
kemudian klik OPEN,
10. Pada Add/Remove akan muncul file write_protect_removable_drives.adm
tersebut. Klik tombol CLOSE untuk mengakhiri sesi tersebut.
11. Setelah ditutup, maka akan nampak sebuah MENU Baru dengan nama: Custom
Policy Settings dengan sub men: WriteProtection dengan status Disable
(Non-Aktif),
12. Klik 2 (dua) kali pada Write Protect USB Removable Drives. Akan nampak
Write Protect USB Removable Drives Properties. Pada Tab SETTING, pilih
ENABLED dan rubah statusnya menjadi ON untuk mengAktifkan Proteksi.
Klik APPLY dan OK,
13. Bila sudah sesuai prosedur, maka state/statusnya berubah menjadi ENABLE
(Aktif). Dan untuk mengakhiri, klik Apply dan OK,
14. Untuk merubah kembali menjadi DISABLE (Non-Aktif), sama seperti langkah
no. 12, hanya bedanya Anda pilih menu DISABLE, dan statusnya Anda rubah
menjadi OFF untuk Mematikan/Mendeaktifkan Proteksi.
Anda bisa DOWNLOAD File usb_write_protect_adm.zip tersebut di:
http://www.petri.co.il/software/usb_write_protect_adm.zip
(Original Tech Source: Vaksin.com)
TIPS KETIGA
Anda bisa coba gunakan Freware Tool semacam Free USB Access Restrictions for
Windows (Anti Data Theft and Virus Attack) yang saya buat sendiri dan bisa Anda
DOWNLOAD di SINI

TIPS KEEMPAT
Software alternatif lain, bisa dicoba Access Manager ver. 7.5 (atau versi sesudahnya shareware) yang bisa Anda DOWNLOAD dari http://www.softstack.com/
Major Features:
Lock your computer with a password (and personal locker image)
Disable Function Keys on Boot Up
Require Users Validation for Windows Access
Always Check Password on Boot Up
Instantly Lock your screen while leaving PC unattended
Disable Single Mode MS-DOS Applications in Windows
Dont Allow to Change Wallpaper
Restrict Access to the Passwords Control Panel
Hide the Change Passwords Page
Hide the Device Manager Page
Disable USB Removable Drives AutoRun
Disable USB Removable Drives AutoPlay
Dissalow Choiced Program(s) to Run
Only Choiced Program to Run
Disable Registry Editor
Disable Folder Options
Disable Control Panel
Hide Installed Programs from Add/Remove Programs Window
Force Show Supper-Hidden Files
and many mores

CATATAN:

Tips dan Tricks Preventif tersebut hanya bersifat/sebagai DASAR Pencegahan


saja, karena masih ada BANYAK CARA yang bisa dilakukan untuk mengelabuhi
atau menonaktifkan secara illegal Proteksi tersebut dengan menggunakan salah
satu kunci utamanya AKSES WINDOWS REGISTRY .

Anda mungkin juga menyukai