Anda di halaman 1dari 28

PENYAKIT AKIBAT

KERJA DAN
PENCEGAHANNYA

Pendahuluan
Sepanjang tahun 2009, pemerintah mencatat telah
terjadi sebanyak 54.398 kasus kecelakaan kerja di
Indonesia.
Kerugian akibat kecelakaan kerja tidak hanya dirasakan oleh
tenaga kerja itu sendiri, namun juga bisa berdampak pada
masyarakat sekitar

TINJAUAN PUSTAKA

Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang disebabkan


oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses maupun
lingkungan kerja. Dengan demikian Penyakit Akibat Kerja
merupakan penyakit yang artifisial atau man made disease

Penyakit akibat kerja Occupational Disease:


Penyakit yang mempunyai penyebab yang spesifik atau asosiasi
kuat dengan pekerjaan, yang pada umumnya terdiri dari satu
agen penyebab yang sudah diakui

Simposium
Internasional
mengenai
PAK

Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan (Work Related Disease):


Penyakit yang mempunyai beberapa agen penyebab, dimana faktor pada
pekerjaan memegang peranan bersama dengan faktor risiko lainnya dalam
berkembangnya penyakit yang mempunyai etiologi yang kompleks

Penyakit yang Mengenai Populasi Kerja Disease of Fecting Working


Populations
Penyakit yang terjadi pada populasi pekerja tanpa adanya agen penyebab ditempat
kerja, namun dapat diperberat oleh kondisi pekerjaan yang buruk bagi kesehatan

WHO
membeda
kan empat
kategori
Penyakit
Akibat
Kerja,
yaitu:

Penyakit yang
hanya disebabkan
oleh pekerjaan,
misalnya
Pneumoconiosis.

Penyakit yang
salah satu
penyebabnya
adalah pekerjaan,
misalnya
Karsinoma
Bronkhogenik.

Penyakit dengan
pekerjaan
Penyakit dimana
merupakan salah
pekerjaan
satu penyebab di memperberat suatu
antara faktor-faktor kondisi yang sudah
penyebab lainnya,
ada sebelumnya,
misalnya
misalnya asma.
Bronkhitis khronis.

PENYAKIT AKIBAT KERJA


Keppres 22 th 1993:
terdapat 31 kelompok PAK

26 kel akibat faktor kimia


4 kel akibat faktor fisik
1 kel akibat faktor biologik
6

Penyakit Paru akibat kerja


Pneumokoniosis
Segolongan penyakit akibat penimbunan
debu di paru-paru
Asma akibat kerja
Bahan sensitisasi : tumbuhan/padi-padian,
debu kerang, tungau, dll
Bahan iritan : asam, alkali, oksidan kuat
(amonia, klor, dll)

Pneumokoniosis
Berdasarkan jenis debu yang di timbun :
1. Silicosis: SiO2 bebas
2. Antrakosis: debu arang batu
3. Asbestosis: debu asbes
4. Berryliosis: debu berilium
5. Siderosis: debu Fe2O3
6. Stannosis: debu timah putih (SnO2)
7. Bissynosis: debu kapas

Alergi akibat kerja


Disebabkan oleh berbagai faktor di tpt kerja spt. debu, bahan kimia,
bahan dari hewan/ tumbuhan, dll
Merupakan reaksi setelah kontak dengan alergen.
Perlu dicermati
kapan dimulai
penyebab ada di lingkungan kerja
mekanisme timbulnya penyakit (infeksi, iritasi, sensitivitas, )
Uji : patch test, cuti kerja
9

Dermatosis
Dermatosis akibat kerja : segala kel. kulit
yang timbul waktu bekerja/disebabkan
oleh faktor pekerjaan
dermatitis,
alergi, dll
Penyebab :

Fisik : kelembaban, suhu, radiasi

Bahan tanaman : getah, daun, bunga,


dll

Makhluk hidup : jamur, bakteri,


serangga
10

Contoh dermatosis akibat kerja


Penyamakan kulit hewan : antrax
Perkebunan/bunga: sporotrikosis
Bengkel: oli dermatitis
Pembalsem mayat: dermatitis krn
formaldehid

11

Dermatitis Kontak

Disebabkan oleh pelarut spt.


Kerosin yang digunakan sebagai
pembersih kulit

Strong alkalies, such as sodium or


potassium hydroxide produce the type
of caustic burns
12

Chromium
In the United States, all cement
contains chromium. Allergic
sensitivity to dichromate is often
associated with a cement dermatitis.
In such cases the primary irritant
action of the alkali plus the abrasive
and hygroscopoc properties of
cement precede and favor
sensitization by the chrome salts.

13

Contact Dermatitis,
Subacute
Kasus di samping
disebabkan oleh karet,
mercapto benzothiazole,
Disebabkan oleh sepatu
kerja dan keringat.

14

Kanker
Zat karsinogen :
Bahan yang
langsung/tdk
langsung
mengakibatkan
metamorfose
sel- sel jaringan
sehat dan
proliferasi cepat
sel tubuh

Primer
Ter,minyak bumi
organ hemopoetik
Amina aromatik
paru, sal. kemih
Sekunder
Radiasi
kulit,
hemopoetik, tulang
Kromat, asbes, arsen
kulit, paru hati
15

Bahan

Jalan masuk

Kimia organik
benzen
Amina aromatik

- kulit, sal nafas


- kulit, sal nafas, sal cerna
- kulit, sal nafas

aspal, batubara, minyak


bumi

Organ sasaran
Organ hemopoetik
Sal kemih, paru, usus
Kulit, paru

Kimia anorganik
arsen
asbes
kromat

-kulit, nafas, cerna


- kulit, nafas
- kulit nafas

Kulit, paru, hati


Paru
Kulit, sinus nasal

Radiasi
uv
Sinar Rontgen

-Kulit
- kulit

Kulit
Kulit, jaringan penghubung,
tulang, sum sum tulang
Kulit, tulang, hemopoetik,
paru

zat radio aktif


- kulit, nafas, sal cerna

Blok 4.3 Kesker-YL-2013

16

UPAYA PENCEGAHAN ???


Selalu dimulai dengan kemampuan
untuk mengidentifikasi Hazard

17

KESIMPULAN
Ada banyak penyakit akibat kerja dan kerugian akibat kecelakaan kerja
tidak hanya dirasakan oleh tenaga kerja itu sendiri, namun juga bisa
berdampak pada masyarakat sekitar. Oleh karena itu perlu adanya
penerapan sebuah sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
(SMK3) di tempat kerja berbasis paradigma sehat.

ih
s
a
K
a
m
i
r
Te

28

Anda mungkin juga menyukai