Anda di halaman 1dari 29

PRESENTASI KASUS

FISTULA PARA-ANAL

Indentitas

Nama
: Ny. Rofiyatun
Umur
: 51 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Kedu Temanggung
Agama
: Islam
Pekerjaan
:Suku
: Jawa
Status
: Menikah
Tanggal Masuk RS : 19 September 2014

Anamnesis
Keluhan Utama

Benjolan di sekitar anus, keluar


nanah, nyeri (+)
Riwayat penyakit Sekarang (RPS)
Pasien datang ke poli bedah tanggal 19 September 2014 dalam
keadaan sadar dengan keluhan sejak 1 bulan timbul benjolan
di sekitar anus, sering keluar cairan berwarna kuning hingga
merembes di celana. Nyeri saat BAK dan BAB disangkal.

Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)


Riwayat keluhan yang sama sejak 4 tahun yang lalu
Riwayat Post OP abses para anal pada bulan Juli 2013
Riwayat penyakit keganasan disangkal.
Riwayat hipertensi (+) dan diabetes disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga (RPK)

Pasien menyatakan bahwa tidak ada anggota keluarga yang


memiliki riwayat penyakit serupa dengan pasien, penyakit DM,
jantung, hipertensi, dan ginjal
Riwayat Sosial, ekonomi, lingkungan dan Pribadi

Pasien tidak bekerja. Biaya perawatan pasien dibantu oleh


Jamkesmas. Pasien mengaku makan tepat waktu tiga kali
sehari, tetapi pasien mengaku memiliki kebiasaan jarang
minum air putih, Hubungan dengan keluarga, dan tetangga
baik.

Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum

Baik
Kesadaran: Compos mentis

Vital Sign
TD : 180/120 mmHg
HR : 88 kali/menit, tegangan kuat, isi cukup, ritmis
RR : 24 kali/menit
T : 36 C
Status Generalis
Kulit: Warna coklat sawo matang, tidak ikterik, tidak hipo/hiperpigmentasi,
tidak tampak tanda peradangan maupun massa abnormal, tidak terjadi
penurunan turgor kulit.

Kepala
Mata

: Penglihatan normal, conjungtiva tidak


anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, reflek
cahaya positif.
Hidung : Simetris, tidak ada deformitas tulang
hidung, sekret hidung tidak ada, perdarahan tidak
ada.
Telinga : Serumen minimal, tidak terdapat sekret,
tidak mengeluarkan darah.
Mulut
: normal, mukosa bibir basah, tidak
tampak kering, tidak tampak ada kelainan.

Leher
Simetris, tidak tampak massa abnormal, tidak ada

tanda peradangan, tidak ada nyeri telan, tidak ada


pembesaran kelenjar getah bening dan tiroid, JVP
dalam batas normal.

Thorax

Paru-paru:
Inspeksi
Simetris kanan kiri, tidak ada deformitas, tidak ada
ketinggalan gerak, tidak ada retraksi dinding dada. Ictus
cordis tidak terlihat.
Palpasi
Fokal fremitus seimbang antara paru-paru kanan dan kiri,
tidak ada pembesaran limfonodi axillaris, dan tidak ada
nyeri tekan pada dada.
Perkusi
Seluruh lapang paru sonor, batas atas hepar SIC VI
midclavicula kanan.
Auskultasi
Suara dasar paru vesikuler, tidak ada suara tambahan di
seluruh lapang paru.

Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat di SIC V
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba pada SIC V
Perkusi : Redup
Auskultasi : S1 > S2 tunggal, irama regular,
bising jantung (-).

Abdomen
Inspeksi
Tidak Distended, dinding perut tidak lebih tinggi dari
pada dinding dada, tidak tampak adanya benjolan, tidak
ada tidak tampak jejas atau tanda peradangan.
Auskultasi
Bising usus dalam batas normal.
Perkusi
Timpani, hepar dan lien dalam batas normal, tidak ada
shifting dullness, Nyeri ketok costovertebra kanan dan
kiri negatif.
Palpasi
Supel, hepar dan lien tidak teraba, ballotement ginjal
negatif, tidak teraba adanya distensi pada kandung
kemih, nyeri tekan pada supra pubik.

Status Lokalis
Eksternal opening (+)
Terdapat pus (+)
Perdarahan (-)
Nyeri tekan (+)

Pemeriksaan Penunjang
Jenis
Pemeriksaan

Hasil

Satuan

Hemoglobin

15,2

g/dl

Hematokrit

45

Leukosit

6,4

10^3/ul

Eritrosit

5,19

10^4/ul

Trombosit

252

10^3/ul

Eosinofil

4,4

Basofil

0,60%

Netrofil

55,20%

Ureum

22,4

Mg/dL

<50

Creatinin

0,80

Mg/dL

0.40-0.90

GDP

92

Mg/dL

70-150

Diagnosis
Fistula Para-anal
Komplikasi
Abses para anal
Penyakit lain
Hipertensi

Tanggal 19 September 2014 di ruang Cempaka


Vital sign
TD : 180/120 mmHg HR: 88x/menit RR :20x/menit T: 36
Kesadaran
: Compos mentis
Pernafasan : Reguler
Kepala : Pupil isokor, Conjungtiva tidak anemis, Sklera tidak ikterik
Leher : JVP normal, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.
Thorax : Cor: S1>S2 tunggal, regular; Pulmo: Suara dasar vesikuler, tidak ada
suara tambahan.
Abdomen : supel, tmpani, BU dalam batas normal, nyeri tekan region
suprapubik
Ekstremitas : tidak ada edema, akral hangat
Diagnosa : Fistula para anal
Usulan : rencana Operasi tanggal 20 September 2014, Operasi fistulotomi,
debridement.
Tata Laksana Sementara
Pre operasi
Lavement pre-op
Injeksi cefotaxim 1 gr

Tanggal 20 September 2014 di ruang Cempaka


Vital sign
TD: 170/110mmHg
HR: 96x/menit RR :20x/menit T: 35,1
Kesadaran
: Compos mentis
Pernafasan : Reguler
Kepala : Pupil isokor, Conjungtiva tidak anemis, Sklera tidak ikterik
Leher : JVP normal, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.
Thorax : Cor: S1>S2 tunggal,regular; Pulmo: Suara dasar vesikuler, tidak
ada suara tambahan.
Abdomen : supel, timpani, BU dalam batas normal, nyeri tekan region
suprapubik
Ekstremitas : tidak ada edema, akral hangat
Tata Laksana Sementara
Post operasi
Infus asering 35 tpm
Injeksi cefotaxim 2x1 gr
Injeksi metronidazole 3x500 gr
Injeksi ketorolac 3x30 gr
Medikasi setiap hari

Tanggal 21 September 2014 di ruang Cempaka


Vital sign
TD : 170/100mmHg HR: 80x/menit RR :24x/menit T: 35,7
Tata Laksana Sementara
Amilodipin 0-0-1
Norflam 1-0-0
Medikasi setiap hari
Tanggal 22 September 2014 di ruang Cempaka
Vital sign
TD : 160/100mmHg HR: 80x/menit RR :20x/menit T: 36
Pada pukul 10.00 terdapat internal bleeding perianal
Tata Laksana Sementara
meneruskan terapi
injeksi kalnex 3x500 mg

Tanggal 23 September 2014 di ruang


Cempaka
Vital sign
TD
: 170/110mmHg
HR: 96x/menit
RR :20x/menit T: 35,1
Obat pulang
Metronidazole 3x1
Amoxicilin 3x1
Ibu profen 3x1
Norflam 3x1

Fistula Para-anal

Definisi
Fistula para anal merupakan saluran yang
menghubungkan kulit perianal dengan anus
atau rektum.
Hampir selalu merupakan kelanjutan dari abses
dikarenakan infeksi disekitar anus yang
berasal dari glandula pensekresi mukus pada
kanal anal

Faktor resiko
Frekuensinya lebih tinggi terjadi pada pria

dibanding wanita dengan perbandingan 2:1


hingga 3:1
Kurang kebih 30% pasien dengan abses
anorektal dilaporkan mendapati abses serupa
dikemudian hari, baik yang sembuh spontan
dengan sendirinya maupun paska tindakan
operatif

Klasifikasi
Klasifikasi Fistula para anal menurut Park

Etiologi
Primer: obtruksi kelenjar anal yang diawali

oelh perhentian dan infeksi dengan abses dan


formasi fistula
Sekunder:
lactrogenik (pembedahan hemoroid)
peradangan usus (Chorn disease)
infeksi
keganasan

Patofisiologi
Sel Goblet di linea dentata dapat berpenetrasi

pada sfingter internal dan bersembunyi dalam


intersfingterik plane. Infeksi dapat membuat
saluran dari intersfingkter plane menuju kulit,
dan sekitar 70% fistula berawal dari sini.
Infeksi juga dapat melewati dua batas sfingter
anal (transfingterik fistul) dan memasuki fossa
ischiorektal, pertumbuhan disini kurang kebih
terjadi pada 20% kasus

Biasanya fistula didahului dengan timbulnya

abses (bisul) dan kemudian bisul tersebut


pecah dan meninggalkan suatu celah
(saluran) yang kemudian disebut fistel.
Saluran (fistel) tersebut merupakan tempat
bersembunyinya bakteri atau kuman,
sehingga memudahkan untuk terjadinya
abses (bisul) dikemudian hari

Gejala dan Tanda


Nyeri
Berdarah atau bernanah
Rasa gatal disekitar anus
Sering disertai demam bila ada

Diagnosis
Radiologi
Fistulography
MRI
CT scan
Barium seri

Penatalaksaan
Fistulotomy

Prognosis
Fistula dapat kambuh bila lubang dalam tidak
tuntas dibuka atau dikeluarkan. Dan akan
kambuh bila cabang fistula tidak tuntas
dibuka atau kulit sudah menutup luka
sebelum jaringan granulasi mencapai
permukaan

referensi
Sjamsuhidayat R, Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu

Bedah, Edisi 2, Jakarta, EGC, 2005 hal: 677678


Sebiston, Buku Ajar Ilmu Bedah, bagian II,
cetakan ke-dua, EGC, Jakarta, 1995, hal: 59-62

Anda mungkin juga menyukai

  • Abang
    Abang
    Dokumen17 halaman
    Abang
    Wila Fajariyantika
    Belum ada peringkat
  • Fraktur
    Fraktur
    Dokumen40 halaman
    Fraktur
    Wila Fajariyantika
    Belum ada peringkat
  • Ecase Dalam
    Ecase Dalam
    Dokumen4 halaman
    Ecase Dalam
    Wila Fajariyantika
    Belum ada peringkat
  • Ecase Mata
    Ecase Mata
    Dokumen16 halaman
    Ecase Mata
    Wila Fajariyantika
    Belum ada peringkat
  • Ovaium
    Ovaium
    Dokumen6 halaman
    Ovaium
    Wila Fajariyantika
    Belum ada peringkat
  • Anas
    Anas
    Dokumen8 halaman
    Anas
    Wila Fajariyantika
    Belum ada peringkat
  • Diagnosis HIV Pada Bayi Dan Anak
    Diagnosis HIV Pada Bayi Dan Anak
    Dokumen1 halaman
    Diagnosis HIV Pada Bayi Dan Anak
    Wila Fajariyantika
    Belum ada peringkat
  • Labiopalatoskisi
    Labiopalatoskisi
    Dokumen16 halaman
    Labiopalatoskisi
    AninditaNndta
    Belum ada peringkat
  • Edema Otak (Jadi)
    Edema Otak (Jadi)
    Dokumen13 halaman
    Edema Otak (Jadi)
    Wila Fajariyantika
    Belum ada peringkat
  • Presentasi Kasus
    Presentasi Kasus
    Dokumen2 halaman
    Presentasi Kasus
    Wila Fajariyantika
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Radiologi CT Scan
    Lapsus Radiologi CT Scan
    Dokumen13 halaman
    Lapsus Radiologi CT Scan
    Wila Fajariyantika
    Belum ada peringkat
  • Naskah Publikasi
    Naskah Publikasi
    Dokumen7 halaman
    Naskah Publikasi
    Wila Fajariyantika
    Belum ada peringkat
  • Volvulus
    Volvulus
    Dokumen17 halaman
    Volvulus
    Wila Fajariyantika
    Belum ada peringkat
  • Lipoma
    Lipoma
    Dokumen5 halaman
    Lipoma
    Wila Fajariyantika
    Belum ada peringkat
  • Refleksi Kasus Ct-Scan
    Refleksi Kasus Ct-Scan
    Dokumen9 halaman
    Refleksi Kasus Ct-Scan
    Wila Fajariyantika
    Belum ada peringkat
  • Ovaium
    Ovaium
    Dokumen6 halaman
    Ovaium
    Wila Fajariyantika
    Belum ada peringkat
  • Presus Orchitis
    Presus Orchitis
    Dokumen15 halaman
    Presus Orchitis
    Wila Fajariyantika
    Belum ada peringkat
  • Refleksi Kasus Anastesi Pediatri
    Refleksi Kasus Anastesi Pediatri
    Dokumen13 halaman
    Refleksi Kasus Anastesi Pediatri
    Wila Fajariyantika
    Belum ada peringkat
  • Anestesi
    Anestesi
    Dokumen7 halaman
    Anestesi
    Wila Fajariyantika
    Belum ada peringkat
  • Ovaium
    Ovaium
    Dokumen6 halaman
    Ovaium
    Wila Fajariyantika
    Belum ada peringkat
  • CEDERA KEPALA Penatalaksanaan Di IGD
    CEDERA KEPALA Penatalaksanaan Di IGD
    Dokumen45 halaman
    CEDERA KEPALA Penatalaksanaan Di IGD
    Nurul W.A
    Belum ada peringkat
  • Gambaran Metastasis Keganasan Ke Paru
    Gambaran Metastasis Keganasan Ke Paru
    Dokumen26 halaman
    Gambaran Metastasis Keganasan Ke Paru
    yandaoke
    Belum ada peringkat
  • In Vaginas I
    In Vaginas I
    Dokumen12 halaman
    In Vaginas I
    Wila Fajariyantika
    Belum ada peringkat
  • He Ma To Pneumo Thorak
    He Ma To Pneumo Thorak
    Dokumen9 halaman
    He Ma To Pneumo Thorak
    Wila Fajariyantika
    Belum ada peringkat
  • Dislokasi
    Dislokasi
    Dokumen16 halaman
    Dislokasi
    Wila Fajariyantika
    Belum ada peringkat
  • Apendiks Vermiformis
    Apendiks Vermiformis
    Dokumen16 halaman
    Apendiks Vermiformis
    Wila Fajariyantika
    Belum ada peringkat
  • Gastro Skis Is
    Gastro Skis Is
    Dokumen12 halaman
    Gastro Skis Is
    Wila Fajariyantika
    Belum ada peringkat
  • Perforasi
    Perforasi
    Dokumen23 halaman
    Perforasi
    Wila Fajariyantika
    Belum ada peringkat
  • Presentasi Kasus Faringitis
    Presentasi Kasus Faringitis
    Dokumen13 halaman
    Presentasi Kasus Faringitis
    Wila Fajariyantika
    Belum ada peringkat