FISTULA PARA-ANAL
Indentitas
Nama
: Ny. Rofiyatun
Umur
: 51 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Kedu Temanggung
Agama
: Islam
Pekerjaan
:Suku
: Jawa
Status
: Menikah
Tanggal Masuk RS : 19 September 2014
Anamnesis
Keluhan Utama
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Baik
Kesadaran: Compos mentis
Vital Sign
TD : 180/120 mmHg
HR : 88 kali/menit, tegangan kuat, isi cukup, ritmis
RR : 24 kali/menit
T : 36 C
Status Generalis
Kulit: Warna coklat sawo matang, tidak ikterik, tidak hipo/hiperpigmentasi,
tidak tampak tanda peradangan maupun massa abnormal, tidak terjadi
penurunan turgor kulit.
Kepala
Mata
Leher
Simetris, tidak tampak massa abnormal, tidak ada
Thorax
Paru-paru:
Inspeksi
Simetris kanan kiri, tidak ada deformitas, tidak ada
ketinggalan gerak, tidak ada retraksi dinding dada. Ictus
cordis tidak terlihat.
Palpasi
Fokal fremitus seimbang antara paru-paru kanan dan kiri,
tidak ada pembesaran limfonodi axillaris, dan tidak ada
nyeri tekan pada dada.
Perkusi
Seluruh lapang paru sonor, batas atas hepar SIC VI
midclavicula kanan.
Auskultasi
Suara dasar paru vesikuler, tidak ada suara tambahan di
seluruh lapang paru.
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat di SIC V
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba pada SIC V
Perkusi : Redup
Auskultasi : S1 > S2 tunggal, irama regular,
bising jantung (-).
Abdomen
Inspeksi
Tidak Distended, dinding perut tidak lebih tinggi dari
pada dinding dada, tidak tampak adanya benjolan, tidak
ada tidak tampak jejas atau tanda peradangan.
Auskultasi
Bising usus dalam batas normal.
Perkusi
Timpani, hepar dan lien dalam batas normal, tidak ada
shifting dullness, Nyeri ketok costovertebra kanan dan
kiri negatif.
Palpasi
Supel, hepar dan lien tidak teraba, ballotement ginjal
negatif, tidak teraba adanya distensi pada kandung
kemih, nyeri tekan pada supra pubik.
Status Lokalis
Eksternal opening (+)
Terdapat pus (+)
Perdarahan (-)
Nyeri tekan (+)
Pemeriksaan Penunjang
Jenis
Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Hemoglobin
15,2
g/dl
Hematokrit
45
Leukosit
6,4
10^3/ul
Eritrosit
5,19
10^4/ul
Trombosit
252
10^3/ul
Eosinofil
4,4
Basofil
0,60%
Netrofil
55,20%
Ureum
22,4
Mg/dL
<50
Creatinin
0,80
Mg/dL
0.40-0.90
GDP
92
Mg/dL
70-150
Diagnosis
Fistula Para-anal
Komplikasi
Abses para anal
Penyakit lain
Hipertensi
Fistula Para-anal
Definisi
Fistula para anal merupakan saluran yang
menghubungkan kulit perianal dengan anus
atau rektum.
Hampir selalu merupakan kelanjutan dari abses
dikarenakan infeksi disekitar anus yang
berasal dari glandula pensekresi mukus pada
kanal anal
Faktor resiko
Frekuensinya lebih tinggi terjadi pada pria
Klasifikasi
Klasifikasi Fistula para anal menurut Park
Etiologi
Primer: obtruksi kelenjar anal yang diawali
Patofisiologi
Sel Goblet di linea dentata dapat berpenetrasi
Diagnosis
Radiologi
Fistulography
MRI
CT scan
Barium seri
Penatalaksaan
Fistulotomy
Prognosis
Fistula dapat kambuh bila lubang dalam tidak
tuntas dibuka atau dikeluarkan. Dan akan
kambuh bila cabang fistula tidak tuntas
dibuka atau kulit sudah menutup luka
sebelum jaringan granulasi mencapai
permukaan
referensi
Sjamsuhidayat R, Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu