Kelompok 6
Roy Andre Gultom
5215141103
Annisa Fitri
5215141112
Marie Muhamad
5215144174
Taufik Hidayat
5215144161
FAKULTAS TEKNIK
S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2016
PENDAHULUAN
1.1 Teori
Thyristor berakar kata dari bahasa Yunani yang berarti pintu'. Dinamakan demikian
barangkali karena sifat dari komponen ini yang mirip dengan pintu yang dapat dibuka dan
ditutup untuk melewatkan arus listrik. Ada beberapa komponen yang termasuk thyristor
antara lain PUT (programmable uni-junction transistor), UJT (uni-junction transistor ),
GTO (gate turn off switch), photo SCR dan sebagainya. SCR sendiri memiliki singkatan
dari Silicon Control Rectifier.
pengendali. SCR atau Tyristor masih termasuk keluarga semikonduktor dengan karateristik
yang serupa dengan tabung thiratron. Sebagai pengendalinya adalah gate (G). SCR sering
disebut Therystor. SCR sebetulnya dari bahan campuran P dan N. Isi SCR terdiri dari
PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) dan biasanya disebut PNPN Trioda.
Ciri dari sebuah thyristor adalah komponen yang terbuat dari bahan semiconductor
silicon. Walaupun bahannya sama, tetapi struktur P-N junction yang dimilikinya lebih
kompleks dibanding transistor bipolar atau MOS. Komponen thyristor lebih digunakan
sebagai saklar (switch) daripada sebagai penguat arus atau tegangan seperti halnya
transistor.
Karakteristik Thyristor dapat dilihat pada Gambar 5. Karaktristik tegangan versus arus
ini diperlihatkan bahwa thyristor mempunyai 3 keadaan atau daerah, yaitu :
1. Keadaan pada saat tegangan balik (daerah I)
2. Keadaan pada saat tegangan maju (daerah II)
3. Keadaan pada saat thyristor konduksi (daerah III)
Pada daerah 1, thrystor sama seperti dioda dimana pada keadaan ini tidak ada arus yang
mengalir sampai dicapainya batas tegangan tembus (VR). Pada daerah II terlihat bahwa arus tetap tidak
akan mengalir sampai dicapainya batas tegangan penyalaan( Vbo). Apabila tegangan mencapai tegangan
penyalaan, maka tiba tiba tegangan akan menjadi kecil dan arus mengalir pada saat ini thrystor mulai
konduksi dan ini merupakan daerah tingkat III. Arus yang terjadi saat Thrystor konduksi dapat
disebutkan sebagai arus tegangan. (IH = holding current ). Arus IH ini cukup kecil yaitu dalam orde
miliamper
.
Untuk membuat thrystor kembali off, dapat dilakukan dengan menurunkan arus thrystor
tersebut sedikit dibawah arus genggamnya (IH = holding current ), dan selanjutnya thrystor tidak akan
menyala (on) kembali, sebelum diberikan tegangan penyalaan .
3. Lakukan analisis untuk menentukan jenis transistor yang digunakan, untuk membedakan
transistor jenis PNP atau jenis NPN.
4. Letakan komponen dan bahan yang telah di sediakan , dan susun dengan menggunakan
protoboard.
5. Ukur besarnya I1,I2,I3,I4,I5 , secara bergantian, baik dalam keadaan saklar on, ataupun off
6. Ukur besarnya nilai I gate saat saklar dalam kondisi on
Hasil Pengukuran
3.1 Hasil Pengukuran
Arus
On
I1
7.58
I2
5.38
6.5
I3
2.5
3.3
I4
1.5
1.7
I5
7.5
11.7
IGate
4.5
ketika saklar ditutup (ON), arus mengalir melalui resistor 560 dan masuk kekaki emitter
transistor PNP sebesar I1 = 8 mA. Lalu arus terbagi menjadi dua yaitu arus masuk kekaki basis
dan arus masuk kekaki collector. Arus pada kaki basis sebesar I2 = 6.5 mA dan arus pada kaki
collector sebesar I4 = 1.7 mA. Setelah itu arus dari kaki collector transistor PNP masuk kekaki
basis transistor NPN sebesar I3 = 3.3 mA. Lalu arus masuk kekaki emitter menuju ground
sebesar I5 = 11.7 mA. Dikarenakan saklar tertutup (ON) maka arus melalui saklar lalu melewati
resistor 1K sebesar IGate = 4.5 mA .
4.1
Kesimpulan
Dari hasil praktikum terdapat beberapa perbedaan antara kelompok 1 dengan kelompok
Q1
Q2
Operasi kerja thyristor dapat dijelaskan dengan menggunakan model penahan ideal seperti
ditunjukkan pada gambar diatas. Transistor Q1 adalah PNP dan transistor Q2 adalah NPN.
Kolektor dari transistor Q1 menjalankan basis transistor Q2 dan kolektor transistor
Q2 menjalankan basis transistor Q1.
Dengan susunan seperti ini akan diperoleh umpan balik positif yang dinamakan
sebagai regenerasi. Artinya apabila arus basis Q2 naik, maka arus kolektor Q2 juga naik.
Kenaikan arus kolektor Q2 ini mengakibatkan kenaikan pada arus basis Q1, sehingga arus
kolektor Q1 juga ikut naik, yang mengakibatkan arus basis Q2 akan semakin besar. Kenaikan
arus yang terus menerus ini akan terus berlangsung sampai kedua transistor menjadi jenuh.
Pada keadaan ini penahan akan berlaku sebagai switch yang tertutup begitu juga sebaliknya .
Cara untuk menghidupkan rangkaian pada thrystor adalah dengan :