Anda di halaman 1dari 27

BUDIDAYA JAHE

Oleh:
Faridah Hidayati, Lisa Oktaviani, Menti Mentari,
dan Rahmatul Fajri

Latar Belakang
Jahe merupakan tanaman obat berupa tumbuhan

rumpun berbatang semu. Jahe berasal dari Asia Pasifik


yang tersebar dari India sampai Cina
Tanaman jahe tumbuh subur di Indonesia
Jahe juga merupakan tanaman rempah-rempah yang
memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan
Usaha budidaya jahe mempunyai peluang yang
sangatlah besar

Deskripsi tanaman jahe


Jahe (Zingiber officinale Rosc) :
tanaman yang tumbuh tegak berbatang semu,
tinggi 30 cm sampai 1 m,
rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga.
Daun sempit,
tangkai daun berbulu,
bentuk lidah daun memanjang, panjang 7,5 10 mm,

dan tidak berbulu.

Klasifikasi
Divisi :

Spermatophyta
Sub-divisi :
Angiospermae
Kelas :
Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili :
Zingiberaceae
Genus : Zingiber

Jenis tanaman jahe


Tanaman Jahe dibedakan menjadi tiga jenis:
Jahe putih/kuning besar atau disebut juga jahe gajah
atau jahe badak
2. Jahe putih/kuning kecil atau disebut juga jahe sunti
atau jahe emprit
3. Jahe merah
1.

Manfaat tanaman jahe


Rimpang jahe bumbu masak, pemberi aroma dan rasa pada

makanan seperti roti, kue dan berbagai minuman


Dapat digunakan pada industri obat
Dapat diolah menjadi minyak wangi, industri jamu tradisional, asinan
jahe, dibuat acar, lalap, bandrek dan sirup
Bisa dijadikan sebagai pestisida alami, dsb.
manfaat secara pharmakologi antara lain adalah
sebagai karminatif (peluruh kentut),
anti muntah, pereda kejang
anti mikroba dan parasit, anti rematik,
serta merangsang pengeluaran getah lambung dan getah empedu.

Sentra penanaman
Jahe terdapat di seluruh Indonesia, ditanam

di kebun dan di pekarangan


banyak dibudidayakan di Australia,
Srilangka, Cina, Mesir, Yunani, India,
Indonesia, Jamaika, Jepang, Meksiko,
Nigeria, Pakistan
Jahe dari Jamaika mempunyai kualitas
tertinggi
India merupakan negara produsen jahe
terbesar, yaitu lebih dari 50 % dari total
produksi jahe dunia

Syarat-syarat pertumbuhan
1. Iklim
curah hujan relatif tinggi, antara 2.500-4.000

mm/tahun.
Pada umur 2,5-7 bulan atau lebih tanaman jahe
memerlukan sinar matahari.
Suhu udara optimum untuk budidaya tanaman jahe
antara 20-35 oC.
2. Media tanam
ditanam pada tanah yang subur, gembur dan banyak

mengandung humus.
Tekstur tanah yang baik adalah lempung berpasir, liat
berpasir dan tanah laterik.
Tanaman jahe dapat tumbuh pada keasaman tanah
(PH) sekitar 4,3-7,4. PH optimum untuk jahe gajah
adalah 6,8-7,0.

3. Ketinggian Tempat
Jahe tumbuh baik di daerah tropis dan

subtropis dengan ketinggian 0 2.000 m dpl.


Di Indonesia pada umumnya ditanam pada
ketinggian 200 600 m dpl.

Teknik Budidaya Tanaman Jahe


1. Pembibitan
. Persyaratan bibit
Memenuhi syarat mutu genetik, mutu fisiologik, dan

mutu fisik
Bahan bibit diambil langsung dari kebun
Dipilih bahan bibit dari tanaman yang sudah tua
(berumur 9-10 bulan).
Dipilih pula dari tanaman yang sehat dan kulit rimpang
tidak terluka atau lecet.

2.

Teknik Penyemaian Bibit


Untuk pertumbuhan tanaman yang serentak, bibit jangan

langsung ditanam, terlebih dahulu dikecambahkan.


Penyemaian bibit dapat dilakukan dengan peti kayu atau
dengan bedengan
3. Penyiapan Bibit
Sebelum ditanam, bibit harus dibebaskan dari ancaman
penyakit dengan cara bibit tersebut dimasukkan ke dalam
karung dan dicelupkan ke dalam larutan fungisida sekitar 8
jam.
Kemudian bibit dijemur 2-4 jam, barulah ditanam.

Pengolahan Media Tanam


1. Persiapan Lahan
2. Pembentukan Bedengan
3. Pengapuran
4. Penentuan Pola Tanaman
5. Pembutan Lubang Tanam
6. Cara Penanaman
7. Perioda Tanam

Pemeliharaan Jahe
Penyulaman
Penyiangan
Pembubunan
Pemupukan
Pengairan dan Penyiraman
Waktu Penyemprotan

Pestisida

Pemupukan
1. Pemupukan Organik
.Pemupukan secara organik yaitu dengan

menggunakan pupuk kompos organik atau


pupuk kandang.
dilakukan pada awal pertanaman sebagai
pupuk dasar sebanyak 60 80 ton per Ha
yang ditebar dan dicampur tanah olahan.
dapat juga dilakukan dengan mengisi tiaptiap lobang tanam di awal pertanaman
sebanyak 0.5 1kg per tanaman.
Pupuk sisipan selanjutnya dilakukan pada
umur 2 3 bulan, 4 6 bulan, dan 8 10
bulan.

Pemupukan Konvensional
Pemupukan secara Konvensional yaitu dengan
menggunakan pupuk kompos organik atau pupuk
kandang serta dengan tambahan pupuk buatan.

2.

Pupuk dasar yang digunakan adalah pupuk organik 1520 ton/ha.


Pemupukan tahap kedua pemupukan dilakukan dengan
memberikan pupuk kandang dan pupuk buatan seperti:

Urea, TSP dan ZK


K2O
Pupuk N, P, dan K
Diberi berdasarkan pertimbangan dosis yang diperlukan
tanaman

Hama dan Penyakit pada Jahe


Hama

Kepik, menyerang daun tanaman hingga berlubanglubang.


b. Ulat penggesek akar, menyerang akar tanaman jahe
hingga menyebabkan tanaman jahe menjadi kering
dan mati.
c. Kumbang.
a.

Penyakit

Penyakit layu bakeri


Gejalanya yaitu
. mula-mula helaian daun bagian bawah melipat dan
menggulung kemudian
. terjadi perubahan warna dari hijau menjadi kuning dan
mengering.
. Kemudian tunas batang menjadi busuk dan akhirnya
tanaman mati rebah.
a.

b. Penyakit busuk
rimpang

c. Penyakit bercak
daun

Penyakit ini dapat menular dengan

Daun bagian bawah yang

berubah menjadi kuning lalu


layu dan akhirnya tanaman mati

bantuan angin, akan masuk melalui luka


maupun tanpa luka. Pada daun yang
bercak-bercak berukuran 3-5 mm,
selanjutnya bercak -bercak itu berwarna
abu-abu dan ditengahnya terdapat bintikbintik berwarna hitam, sedangkan
pinggirnya busuk basah. Tanaman yang
terserang bisa mati.

Gulma
Gulma potensial pada pertanaman temu

lawak adalah gulma kebun antara lain


adalah rumput teki, alang-alang, ageratum,
dan gulma berdaun lebar lainnya

Panen
1. Ciri dan umur panen
. Bila

kebutuhan untuk bumbu penyedap


masakan, maka tanaman jahe sudah bisa
ditanam pada umur kurang lebih 4 bulan
dengan
cara
mematahkan
sebagian
rimpang dan sisanya dibiarkan sampai tua
. Umur tanaman jahe yang sudah bisa
dipanen antara 10-12 bulan, dengan ciri-ciri
warna daun berubah dari hijau menjadi
kuning dan batang semua mengering.

Cara Panen
Cara panen yang baik, tanah dibongkar

dengan hati-hati menggunakan alat garpu


atau cangkul, diusahakan jangan sampai
rimpang jahe terluka
tanah dan kotoran lainnya yang menempel
pada rimpang dibersihkan dan bila perlu
dicuci
Sesudah itu jahe dijemur di atas papan atau
daun pisang kira-kira selama 1 minggu.

Periode Panen

Waktu panen sebaiknya dilakukan

sebelum musim hujan, yaitu diantara


bulan Juni Agustus. Saat panen
biasanya ditandai dengan
mengeringnya bagian atas tanah.

Perkiraan Hasil Panen

Produksi rimpang segar untuk klon jahe

gajah berkisar antara 15-25 ton/hektar,


sedangkan untuk klon jahe emprit atau
jahe sunti berkisar antara 10-15
ton/hektar.

Analisi Biaya Usaha Tanaman Jahe

Biaya Usaha Bisnis Budidaya Tanaman


Jahe Dalam Satu Musim Tanam (12
Bulan)
Sewa Lahan: Rp 10.000.000, Benih: 1.000 kg X Rp 6.000,- = Rp 6.000.000, Pupuk kandang: 40 ton X Rp 250.000,- = Rp

10.000.000,NPK: 1.500 kg X Rp 2.300,- = Rp 3.450.000, Pengendalian Hama Terpadu: Rp 450.000,-

Tenaga Kerja
Pembuatan Bedengan: 60 HOK X Rp 25.000,- = Rp

1.500.000,
Penanaman: 60 HOK X Rp 25.000,- = Rp 1.500.000, Pemeliharaan: 300 HOK X Rp 25.000,- = Rp
7.500.000, Sortasi dan Seleksi: 100 HOK X Rp 25.000,- = Rp
2.500.000, Panen dan Pasca Panen: 100 HOK X Rp 25.000,- =
Rp 2.500.000,
JUMLAH= Rp 45.400.000,-

Pendapatan Usaha Bisnis


Budidaya Tanaman Jahe
Panen = 18.000 kg
Penjualan = 18.000 kg X Rp 6.000,- = Rp

108.000.000, Pengeluaran = Rp 45.400.000, Laba Kotor = Rp 108.000.000,- Rp


45.400.000,- = Rp 62.600.000, Bunga Bank = 12%/thn X Rp 45.400.000,- = Rp
5.448.000, Laba Bersih = Rp 57.152.000,-

Kesimpulan
Jahe merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun

berbatang semu.
Jahe juga merupakan tanaman rempah-rempah yang memiliki
banyak sekali manfaat untuk kesehatan
Jahe dapat digunakan , sebagai bumbu masak, pemberi aroma
dan rasa pada makanan
Teknik budidaya jahe terdiri dari pembibitan, pengolahan
media tanam, pemelihraan, pengendalian hama dan penyakit.

ARIGATOU GOZAIMATSU
SYUKRON
TEURIMONG GEUNASEH BEEUH..

Anda mungkin juga menyukai