Anda di halaman 1dari 25

KOPI ROBUSTA

Oleh:
(Kelompok 3)
Dewi Rahmalia Ningsih
(1305102010016)
Peggi Epaga
(1305102010035)
Siti Maulidini
(1305102010056)
Hesti Rahmasari
(1305102010063)

BUDIDAYA KOPI ROBUSTA


Kopi robusta berasal dari kata robust
yang artinya kuat, sesuai dengan
gambaran postur (body) atau tingkat
kekentalannya yang kuat. Kopi robusta
bukan merupakan spesies karena jenis
ini
turunan
dari
spesies
Coffea
canephora. Kopi Robusta mempunyai
kandungan kafein yang kuat. Khasiat
kafein tinggi ini justru disukai oleh
mereka yang menginginkan kesegaran

Ada empat faktor yang menentukan


keberhasilan budidaya kopi, yaitu:
1. Teknik penyediaan sarana produksi
2. Proses produksi/budidaya
3. Teknik penanganan pasca
pengolahan
(agroindustri)
4. Sistem pemasarannya

panen

dan

KOPI ROBUSTA MEMILIKI


PERSYARATAN TUMBUH SBB:
Syarat Tumbuh
Iklim
Tinggi Tempat
Suhu Udara Harian
Curah Hujan Rata-rata
Jumlah Bulan Kering
Tanah
pH tanah
Kandungan Bahan
Organik
Kedalaman Tanah Efektif
Kemiringan Tanah
Maksimum

Jenis Kopi Robusta


300 600 m dpl
24 30 oC
1.500 3.000 mm/th
1-3 bulan/tahun
5,5 6,5
Minimal 2%
100 cm
40 %

Tahap-tahap Dalam
Budidaya Kopi Robusta
Pembukaan
lahan

Pembukaan lahan dilaksanakan pada 6 bulan


sebelum jadwal tanam yang meliputi pekerjaan
pendongkelan tanaman asal, pembersihan lahan,
pembuatan jalan/saluran air, pembuatan teras dan

Penentuan titik tanam tanaman kopi


(pemancanagan)
Penentuan titik tanam dilakukan setelah
kondisi lahan dalam keadaan bersih, sesuai
dengan jarak tanam yaitu 2 x 3 m.
Pembuatan lubang
tanam
Lubang tanam dibuat dengan ukuran 40 x 40
x 40 cm untuk memperkecil biaya pembuatan
lubang, yang seharusnya lubang tanam
anjuran adalah 60 x 60 x 60 cm.

Penanaman pohon pelindung


clereside

Penanaman pohon pelindung di tanam dengan


pola diantara tanaman kopi, dengan jumlah
populasi 75% dari tanaman kopi yaitu sekitar
1.250 batang.

Pemilihan bibit kopi robusta berkualitas


Cepat
berproduksi
Produktifitasnya
tinggi
Ruas cabang produksi
pendekbiji perdompol
Jumlah
banyak
Ukuran bijinya besar
normal,merata
Tahan hama dan
penyakit/opt
Responsif terhadap
pemupukan

Penanama
n

Penanaman akan di laksanakan 6 bulan setelah


persiapan
lahan.
Setelah
pohon
pelindung
diperkirakan sudah dapat melindungi tanaman kopi.
Sebelum menanam diberikan pupuk dasar berupa
pupuk kandang 5 kg/lubang sebagai pupuk dasar 1
minggu sebelum penanaman. Benih diperoleh dari
penangkar
benih setempat.
Penyulam

an

Penyulaman
penanaman,
kelihatan.

dilakukan
setelah
1
dimana
tanaman
mati

bulan
sudah

Pemelihara
an

Pemeliharaaan yang di lakukan adalah pembubunan


yang di lakukan 1 kali dalam setahun. Pengendalian
gulma di lakukan dengan penyemprotan herbisida 1
kali dalam setahun, pengendalian hama dan
penyakit di sesuaikan kebutuhan lapangan, serta
pembentukan cabang pada umur tanaman 3 tahun.

Pemupuka
n

Pupuk yang digunakan adalah NPK dengan dosis


anjuran sebelum tanaman menghasilkan yaitu 100
kg Urea, 50 kg TSP dan 50 kg KCL. Pemupukan di
lakukan 2 kali dalam 1 tahun, pemupukan pertama
bersamaan dengan pembumbunan sedangkan
pemupukan kedua disetiap tahun nya dengan sistim
lubang 3 titik di sekitar pohon. Dosis pemupukan

Panen
Kopi akan berbuah setelah berumur 4 tahun
dengan masa produktif pada umumnya 15 tahun.
Penanganan pasca panen akan dilaksanakan
dengan pengolahan basah agar kualitas biji kopi
bermutu dan bernilai jual tinggi.
Tahapan pascapanen kopi :
1. Pemanenan (harvesting)
2. Pengupasan (peeling)
3. Pengeringan (drying)
4. Penyangraian (roasting)
5. Penggilingan (miling)
6. Pengemasan (packaging)

Saluran Pemasaran Kopi Robusta


Berdasarkan pengertian dari margin tataniaga
atau pemasaran yaitu selisih harga yang dijual
oleh petani produsen dengan harga yang harus
dibayar oleh konsumen, maka sebelumnya perlu
untuk
mengetahui
berapa
banyak
saluran
pemasaran yang ada pada suatu lokasi, yang
dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1 : Saluran Pemasaran Kopi Robusta

Rencana Usaha Tani Kopi


Robusta
Pada tahapan ini standar keuntungan bersih dimana
akan dihitung biaya yang dikeluarkan sampai panen
perdana, kemudiaan menentukan prediksi harga
produk. Dari perhitungan tersebut maka akan dapat
ditentukan
prediksi
keuntungan
yang
akan
diperoleh oleh petani. Untuk mengetahui hal
tersebut maka diperlukan analisis pembiayaan
berdasarkan urutan-urutan sesuai perencanaan.
Analisis pembiayaan usaha tani disajikan pada tabel
1.

Tabel 1. Analisa pembiayaan usaha tani kopi Robuska


sampai menghasilkan (Pada tahun pertama)

Dari tabel analisis diatas dapat dilihat bahwa


untuk melaksanakan usaha tanaman kopi di
butuhkan biaya Rp28.722.000,- untuk 1 hektar
lahan, bila prediksi produktifitas rata-rata 1
ton/hektar dengan harga prediksi 20.000/kg dari
rekomendasi 2 ton/hektar maka dapat ditentukan:
a) Pendapatan petani di tahun pertama setelah
berproduksi hanya Rp 20.000.000, artinya pada
tahun ini modal awal petani belum kembali.
b) Keuntungan rata-rata petani/tahun di tahun
berikutnya, dapat di lihat pada tabel 2.

Tabel 2. Analisa pembiayaan usaha tani kopi Robuska


sampai menghasilkan (Pada tahun kedua)

Dari tabel diatas maka dapat diketahui bahwa


keuntungan yang akan diperoleh petani/tahun
adalah Rp15.416.000
c) Petani dapat mengembalikan modal awal pada
tahun ke dua

B/C =
=
= 1,20

ROI = x 100%
= x 100%
= 120,09 %

BEP Produksi
=
=
= 1.665,3/kg

BEP Harga Usahatani =


=
= Rp 33.306 kg

RASIO BIAYA DENGAN PENDAPATAN


ATAU BENEFIT COST RATIO (B/C)
B/C merupakan salah satu cara untuk
mengukur kelayakan usaha kopi robusta.
B/C merupakan pembanding antara hasil
penjualan dengan total pengeluaran biaya
produksi, B/C usaha tani kopi robusta =
1,20
Jadi, Net B/C ratio dalam proyek tersebut
adalah 1,20. 1,20 > 1, artinya usaha

TITIK BALIK MODAL ATAU BREAK


EVENT POINT (BEP)
Titik inpas (BEP) produksi diperoleh dari
total pengeluaran dibagi harga per-1 kopi
robusta saat itu, berarti pada jumlah
produksi tertentu usahatani kopi robusta
berada pada titik inpas. Sedangkan BEP
harga diperoleh dari total pengeluaran
dibagi total produksi kopi robusta, berarti
harga yang diperoleh usaha tidak merugi.
BEP produksi usahatani kopi robusta =
1.665,3/kg

EFISIENSI PENGGUNAAN
MODAL ATAU RETURN OD
INVESMENT (ROI)
Perhitungan
nilai
keuntungan
usahatani kopi robusta yang dikaitkan
dengan modal yang telah dikeluarkan.
ROI diperoleh dari hasil bagi antara
penjualan
dengan
biaya
produksi
dikalikan 100%. ROI usahatani kopi
ribusta adalah 120,09 %

Kesimpulan
Dari uraian perencanaaan usaha tani tersebut
maka dapat di tarik kesimpulan
Perencanaan usaha tani dimulai dari penyusunan
rencana secara terperinci, pengujian perencanaan
untuk mengetahui kendala-kendala yang akan
dihadapi
dan
evaluasi
perencanaan
guna
pelaksanaan sesuai urutan alternatif sesuai
standar.
Bila dilihat dari pendapatan/keuntungan yang
diperoleh dari perencanaan tersebut, maka usaha
tani kopi robusta secara poliklonal layak untuk
dilaksanakan.
Net
B/C ratio pada Usahatani Kopi Robusta adalah
1,20. 1,20 > 1, artinya usaha budidaya kopi
robusta Layak Dijalankan.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai