Anda di halaman 1dari 12

Soal dan Jawaban Materi Modul V

1.

Pengertian HAM
Jawab:
HAM adalah hak-hak dasar yang melekat pada diri manusia,tanpa hakhak itu manusia tidak dapat hidup layak sebagai manusia.
Menurut John Locke HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung
oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati.
Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM
disebutkan bahwa Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat
pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa
dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan
dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan
serta perlindungan harkat dan martabat manusia

2.

Apa-apa saja yang tercakup dalam hak-hak asasi manusia dan


kewajiban asasi manusia?
Jawab:
Yang mencakup HAM:
a. Hak untuk hidup
b. Kemerdekaan dan keamanan badan
c. Hak untuk diakui kepribadiannya menurut hukum
d. Hak untuk mendapat jaminan hukum dalam perkara pidana
e. Hak untuk masuk dan keluar wilayah suatu Negara
f. Hak untuk mendapat hak milik atas benda
g. Hak untuk bebas mengutarakan pikiran dan perasaan
h. Hak untuk bebas memeluk agama
i. Hak untuk mendapat pekerjaan
j. Hak untuk berdagang
k. Hak untuk mendapatkan pendidikan
l. Hak untuk turut serta dalam gerakan kebudayaan masyarakat

m. Hak untuk menikmati kesenian dan turut serta dalam kemajuan


keilmuan.
Yang mencakup Kewajiban asasi manusia:
a. Kewajiban menjunjung hukum dan pemerintahan.
b. Kewajiban

untuk

memiliki

kemampuan

beroganisasi

dan

melaksanakan aturan-aturan lainnya


c. Kewajiban memelihara alat-alat sekolah, kebersihan dan ketertibannya.
d. Kewajiban ikut menanggung biaya pendidikan.
e. Kewajiban memelihara kebudayaan nasional dan daerah.
f. Kewajiban bekerja keras dan terarah untuk menggali dan mengolah
berbagai sumber daya alam.
g. Kewajiban

dalam

mengembangkan

kehidupan

ekonomi

yang

berazaskan kekeluargaan, tidak merugikan kepentingan orang lain..


h. Kewajiban

membantu

negara

dalam

pembangunan

misalnya

membayar pajak tepat waktu.

3.

Karakteristik

masyarakat

yang

bagaimanakah

yang

dapat

memperkuat dan dapat menghalangi perkembangan demokrasi?


Jawab:
Demokrasi tidak akan datang, tumbuh dan berkembang dengan
sendirinya dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara dan berbangsa, oleh
karena itu demokrasi memerlukan usaha nyata setiap warga dan perangkat
pendukung yaitu budaya yang kondusif sebagai manifestasi dari suatu mind
set (kerangka berpikir) dan setting social (rancangan masyarakat).
Sebuah pemerintahan yang baik dapat tumbuh dan stabil apabila
masyarakat pada umumnya punya sikap positif dan proaktif terhadap normanorma dasar demokrasi. Oleh sebab itu masyarakat harus menjadikan
demokrasi pandangan hidup.

Tegaknya demokrasi sebagai tata kehidupan sosial dan sistem politik


sangat bergantung kepada tegaknya unsur-unsur penopang demokrasi itu
sendiri. Unsur-unsur yang dapat menopang tegaknya demokrasi antara lain:
1) Negara hukum
2) Masyarakat Madani (Civil Society)
3) Infrastruktur politik
4) Pers yang bebas dan bertanggung jawab
Sukses atau gagalnya suatu transisi demokrasi sangat tergantung pada empat
faktor kunci di atas. Oleh karena iru keempat faktor tersebut harus berjalan secara
sinergis dan terpadu.

Tingakah laku yang dapat menghambat demokrasi tergantung pada


bebrapa faktor salah satunya adalah keadaan sosial budaya masyarakat
Indonesia yang prularisme atau majemuk.
4.

Apa yang dimaksud dengan negara demokrasi? Apakah negara


Indonesia

sudah

menerapkan

ajaran

demokrasi

dalam

pemerintahannya? Jelaskan pendapat Anda!


Jawab:
Secara bahasa demo-cratein atau demo-cratos (demokrasi) adalah
keadaaan negara dimana dalam sistem pemerintahannya kedaulatan berada
ditanga rakyat, rakyat berkuasa, pemerintahan rakyat dan kekuasaan oleh
rakyat.
Menurut

Joseph

A.

Schementer,

demokrasi

merupakan

sustu

perencanaan institusional untuk mencapai keputusan politik dimana individuindividu memperolah kekuasaan untuk memutuskan cara perjuangan
kompetitif atas suara rakyat .
Sejak reformasi tahun 1998 Indonesia saaat ini sedang memasuki fase
transisi demokrasi. Transisi demokrasi merupakan fase krusial yang kritis,
karena dalam fase ini akan ditentukan kemana arah demokrasi yang akan
dibangun.

Disamping itu dalam fase transisi juga bisa saja terjadi pembalikan arah
perjalanan bangsa dan negara yang menghantarkan Indonesia kembali
memasuki masa otoriter sebagaimana yang terjadi pada Orde Lama dan Orde
Baru. Sukses atau gagalnya suatu transisi demokrasi sangat tergantung pada
empat faktor kunci yaitu (1) komposisi elite politik, (2) desain institusi politik,
(3) kultur politik atau perubahan sikap terhadap politik dikalangan elite dan
non-elite, dan (4) peran masyarakat madani (civil society). Oleh karena iru
keempat faktor tersebut harus berjalan secara sinergis dan terpadu.
Indonesia

sendiri

telah

menggunakan

sistem

demokrasi

dalam

pemerintahannya:
1. Tahun 1945-1959; Demokrasi Parlementer
2. Tahun 1959-1965; Demokrasi Terpimpin
3. Tahun 1965-1998; Demokrasi Pancasila
4. Tahun 1998- sekarang, orde reformasi
5. Demokrasi Pasca MoU Heksinki
5.

Bagaimanakah ciri-ciri negara yang menerapkan sistem demokrasi


pada negaranya?
Jawab:
a. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan
keputusan politik, baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan).
b. Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak
asasi rakyat (warga negara).
c. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala
bidang.
d. Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen
sebagai alat penegakan hukum
e. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.
f. Adanya pers (media massa) yang bebas untuk menyampaikan
informasi dan mengontrol perilaku dan kebijakan pemerintah.

g. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di


lembaga perwakilan rakyat.
h. Adanya pemilihan umum yang bebas, jujur, adil untuk menentukan
(memilih) pemimpin negara dan pemerintahan serta anggota lembaga
perwakilan rakyat.
i. Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragamaan (suku, agama,
golongan, dan sebagainya).

6.

Bagaimana cara mensosialisasikan pendidikan demokrasi dan HAM


dalam dunia pendidikan terutama di lingkungan Anda bertugas?
Jawab:
Nilai kerjasama, toleransi dan saling menghargai merupakan soko
guru dalam demokrasi seperti yang telah diungkapkan sebelumnya. Nilainilai ini akan terlihat dalam penyusunan dan pelaksanaan program kerja dari
suatu organisasi, dalam prilaku kehidupan sehari-hari baik dalam keluarga,
sekolah ataupun dalam masyarakat. Pelaksanaan dari nilai-nilai ini akan
melahirkan program kerja yang aspiratif bukan kemauan seseorang.
Biasanya program kerja yang aspiratif ini akan didukung oleh semua
anggota dalam pelaksanaannya. Pragmatisme memperlihatkan bahwa
penyusunan dan pelaksanaan program bermanfaat bagi seluruh anggota. Jadi
bukan dalam alam idealis semata atau kemauan sekelompok orang. inti
tindakan demokrasi adalah partisipasi aktif pilihan warga sendiri dalam
kehidupan umum masyarakat dan bangsa mereka.
Proses pembudayaan berlangsung sepanjang kehidupan manusia
dalam lingkungannya, mulai dari lingkungan keluarga, lingkungan bermain,
lingkungan sekolah sampai kepada lingkungan masyarakat yang lebih luas.
Nilai-nilai yang berkembang dalam lingkungan masyarkat itulah yang
mempengaruhi prilakunya dalam kehidupan. Nilai-nilai itu beraneka ragam
termasuk di dalamnya nilai-nilai demokrasi dan pelaksanaan HAM.

Bila kita ingin mewujudkan masyarakat yang demokratis dan tidak


melanggar HAM, tingkatkanlah pendidikan dan pengetahuan serta
berprilakulah sesuai dengan nilai-nilai demokrasi dan HAM seperti yang
diungkapkan di atas. Suatu hal yang sangat penting dalam mewujudkan
demokrasi dan HAM adalah taat akan nilai dan aturan-aturan hukum yang
telah disepakati, karena nilai dan aturan hukum itulah yang membingkai
demokrasi dan pelaksanaan HAM.
7.

Apa yang Anda ketahui tentang PKKBI, baik maksdu maupun


tujuannya dan bagaimana karakteristik dari PKKBI tersebut?
Jawab:
Model pembelajaran demokrasi dan HAM yang kini dikembangkan di
sekolah-sekolah rintisan Ditjen Dikdasmen dan Center for Civic Education
Indonesia (CCEI) di seluruh Indonesia adalah model Praktik-Belajar
Kewarganegaraan Kami Bangsa Indonesia yang secara pedagogis dan
sosial kultural diadaptasi dari We the People Project Citizen. Secara utuh
dalam modul ini disajikan profil pedagogis dari model tersebut yang di
adaptasi dari Buku Panduan Guru untuk model tersebut yang diterbitkan oleh
CCEI bekerjasama dengan Depdiknas (2002).
Maksud dan Tujuan PKKBI :
Secara pedagogis model Praktik-Belajar Kewarganegaraan .... kami
Bangsa Indonesia dirancang untuk memberikan pengalaman belajar kepada
para peserta didik, langkah-langkah dan metode yang digunakan di dalam
proses politik.
Secara khusus kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan komitmen
peserta didik terhadap kewarganegaraan dan pemerintahan dengan cara:
a. Memfasilitasi peserta didik untuk mendapatkan pengetahuan ddan
keterampilan yang diperlukan agar dapat berpartisipasi secara efektif dan
bermakna

b. Memberikan pengalaman praktis yang dirancang untuk mengembangkan


kompetensi kewarganegaraan yang demokratis;
c. Mengembangkan pemahaman tentang pentingnya partisipasi warganegara
secara demokratis.
d. Program pembelajaran diyakini akan menambah pengetahuan siswa,
meningkatkan keterampilan, dan memperdalam pengertian dan hakikat
rakyat sehingga dapat bekerja bersama-sama menciptakan masyarakat
Indonesia yang lebih baik.

Model pembelajaran PKKBI memiliki karakteristik substantif dan psikopedagogis sebagai berikut.
1. Bergerak dalam konteks substantif dan sosial-kultural kebijakan publik
sebagai salah satu koridor demokrasi yang berfungsi sebagai wahana
interaksi warganegara dengan negara dalam melaksanakan hak, kewajiban,
dan tanggung jawabnya sebagai warganegara Indonesia yang cerdas,
partisipatif dan bertanggung jawab, yang secara kurikuler dan pedagogis
merupakan misi utama pendidikan kewarganegaraan.
2. Menerapkan model portfolio-based learning atau model belajar yang
berbasis pengalaman utuh peserta didik dan portfolio-assissted assessment
atau penilaian berbantuan hasil belajar utuh peserta didik yang dirancang
dalam disain pembelajaran yang memadukan secara sinergis model-model
social problem solving (pemecahan masalah), social inquiry (penelitian
sosial), social involvement (perlibatan sosial), cooperative learning
(belajar bersama), simulated hearing (simulasi dengar pendapat), deepdialogue and critical thinking (dialog mendalam dan berpikir kritis), value
clarification (klarifikasi nilai), democratic teaching (pembelajaran
demokratis). Dengan demikian model ini potensial menghasilkan
powerful learning atau belajar yang berbobot dan bermakna yang secara
pedagogis bercirikan prinsip meaningful (bermakna), integrative (terpadu),

value-based

(berbasis

nilai),

challenging

(menantang),

activating

(mengaktifkan), and joyfull (menyenangkan).


3. Kerangka operasional pedagogis dasar yang digunakan adalah modifikasi
langkah strategi pemecahan masalah dengan langkah-langkah, identifikasi
masalah, pemilihan masalah, pengumpulan data, pembuatan portofolio,
show case, dan refleksi. sedangkan kemasan portofolionya mencakup
panel sajian/file dokumentasi dikemas dengan menggunakan sistematika
identifikasi dan pemilihan masalah, alternatif kebijakan, usulan kebijakan,
dan rencana tindakan. Sementara itu kegiatan Show Case didesain sebagai
forum dengar pendapat (simulated public hearing).

8.

Contohkan salah satu kompetensi dasar yang membahas tentang


demokrasi atau HAM dengan menggunakan model pembelajaran agar
siswa mendapat pengalaman belajar!
Jawab:
Contoh kompetensi dasar yang membahas tentang demokrasi:
a. Mendeskripsikan pengertian dan prinsip-prinsip budaya demokrasi
b. Mengidentifikasi ciri-ciri masyarakat madani
c. Menganalisis pelaksanaan demokrasi di Indonesia sejak orde lama, orde
baru, dan reformasi
d. Menampilkan perilaku budaya demokrasi dalam kehidupan sehari-hari
Contoh kompetensi dasar yang membahas tentang HAM:
a. Menguraikan hakikat hukum dan kelembagaan HAM
b. Mendeskripsikan kasus pelanggaran dan upaya penegakaan HAM
c. Menghargai upaya perlindungan HAM
d. Menghargai upaya penegakkan HAM

9.

Apa yang Anda ketahui tentang portofolio, baik pengertian maupun


spesifikasinya?
Jawab:
Portofolio adalah sebuah kumpulan pekerjaan peserta didik yang
bermanfaat, terintegrasi dan diseleksi menurut garis panduan yang ditetapkan.
Garis panduan ini beragam tergantung pada subjek atau disiplin dan tujuan
penilaian portofolio.
Portofolio biasanya merupakan karya peserta didik perorangan yang
diseleksi. Namun dalam Praktik-Belajar Kewarganegaraan ... kami Bangsa
Indonesia, masing-masing portofolio berisi karya pilihan dari keseluruhan
kelas yang bekerja secara kooperatif untuk mengembangkan kebijakan publik
yang terpusat pada masalah kemasyarakatan. Dalam menilai beberapa
portofolio Praktik-Belajar Kewarganegaraan ... kami Bangsa Indonesia, kata
karya-karya terpilih merupakan istilah yang sensitif. Bagian Tayangan
maupun Bagian Dokumentasi dalam portofolio kelas bukanlah semata-mata
sebuah kumpulan materi yang dikumpulkan oleh siswa menurut topik yang
dikaji. Sebaliknya, portofolio tersebut haruslah berisi bahan-bahan yang
mencerminkan usaha keras para siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang
telah ditetapkan, serta merupakan pemikiran terbaik mereka dalam
mempertimbangkan

bahan-bahan

mana

yang

paling

penting

untuk

dimasukkan dalam portofolio kelas.


Spesifikasi Portofolio
Karya yang ditayangkan dalam portofolio kelas merupakan karya dari
masing-masing keempat kelompok. Portofolio ini terdiri dari dua bagian
yaitu, bagian tayangan dan bagian dokumentasi. Bacalah spesifikasi kedua
bagian tersebut secara seksama.
a. Bagian Tayangan.
Bagian tayangan harus terdiri dari empat panel papan poster atau
papan busa, atau yang sejenis. Masing-masing dari keempat panel

tersebut luas dan tingginya tidak lebih dari 40 cm dan 60 cm. Karya
masing-masing dari keempat kelompok dalam bagian ini hendaknya
ditempatkan pada satu panel masing-masing, dari keempat lembaran
tayangan. Empat panel tayangan ini hendaknya dikembangkan
sedemikian rupa sehingga dapat diletakkan di atas meja maupun
ditempelkan pada papan buletin.
Untuk pengiriman pos, keempat panel tayangan tersebut
hendaknya tidak lebih besar dari 40 cm dan tidak lebih tinggi dari 60 cm,
dengan ketebalan tidak lebih dari 2 cm. Bahan-bahan yang ditayangkan
dapat meliputi pernyataan-pernyataan tertulis, daftar sumber informasi,
peta, grafik, foto-foto, hasil karya sendiri, dan sebagainya.
b. Bagian Dokumentasi
Masing-masing dari keempat kelompok tersebut harus memilih
bahan

yang

terdokumentasi

paling

baik

dan/atau

yang

dapat

membuktikan penelitian mereka. Bahan-bahan ini harus ditempatkan


pada sebuah folder yang tebalnya tidak lebih dari 2 cm. Keempat bagian
dokumentasi untuk keempat kelompok dibedakan oleh warna. Folder
tersebut harus memiliki satu daftar isi keseluruhan Bagian Dokumentasi
dan empat daftar isi yang dimasukkan pada masing-masing bagian.
Bagian kelima dari bagian dokumentasi ini hendaknya berisi
bahan-bahan yang disarankan dalam langkah VI, yaitu Merefleksi
Pengalaman Belajar. Bagian ini juga dipisahkan oleh warna.
Catatan: Spesifikasi ini hanya berlaku dalam rangka kompetisi.

10.

Apa-apa saja contoh masalah yang terjadi di lingkungan sekitar Anda


yang terkait dengan kebijakan publik?
Jawab:
a.

Kebijakan tentang sekolah gratis namun masih banyak anak-anak yang


belum mendapat hak tersebut.

b. Terjadinya korupsi di sekolah-sekolah yang mendapatkan dana bantuan


untuk siswa yang tidak mampu

11.

Kapankah

gerakan

reformasi

mulai

bergema?

Apakah

ada

dampaknya terhadap bangsa indonesia baik dari segi hukum, politik,


HAM, dan pendidikan di negara Indonesia?
Jawab:
Reformasi adalah pembaharuan radikal untuk perbaikan bidang sosial,
politik, atau agama (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Dengan demikian
reformasi merupakan penggantian susunan tatanan perikehidupan lama
menjadi tatanan perikehidupan baru secara hukum menuju perbaikan.
Reformasi yang digalang sejak 1998 merupakan formulasi menuju
Indonesia baru dengan tatanan baru, maka diperlukan agenda reformasi yang
jelas dengan penetapan skala prioritas, pentahapan pelaksanaan, dan kontrol
agar tepat tujuan dan sasaran.
Reformasi memiliki dua dampak sekaligus, yaitu:
a. Dampak Positif
Yaitu reformasi telah menghasilkanmobilitas vertical, misalnya para
politisi yang dapat memasuki kancah politik pasca reformasi. Kyai, ustadz,
aktivis organisasi, dan kaum terpelajar kemudian memasuki kancah
politik. Andaikan tidak ada reformasi, maka sangat tidak mungkinseorang
aktivis organisasi, pengusuha, dan bahkankyai dapat menjadi bupati,
gebernur apalagi menteri.

b. Dampak negative
Yaitu reformasi telah menghasilkan banyak orang yang kemudian
memasuki rumah tahanan (rutan), karena kesalahan yang dilakukannya.
Rutan pun kemudian dimasuki oleh para terpelajar, kaum terdidik, para
aktivis partai dan juga kaum birokrat. Seandainya tidak ada reformasi,
maka juga kecil kemungkinan kyai, aktivis organisasi atau lainnya terjerat
kasus politik seperti sekarang.

Anda mungkin juga menyukai