Adanya kehendak kuat dari para founding fathers untuk menyatukan Indonesia sebagai bangsa dan bangsa terbentuk oleh/ sebagai kesatuan atas dasar etikhistoris. Namun kondisi yang ada menunjukkan tingginya pluralitas kesukuan, ras dan agama. Karena itu dibutuhkan sebuah ideology yang mampu mewujudkan kehendak baik tersebut tanpa harus meniadakan keberagaman di Indonesia. LANJUTNYA GOOGLINGEN AE AKEH. KEYWORD: SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
2. Bandingkan ideology pancasila dengan ideology lain
Umumnya ideology di dunia diartikan sebagai serangkaian nilai (norma) atau sistem nilai dasar yang bersifat menyeluruh & mendalam yang dimiliki & dipegang oleh suatu masyarakat/bangsa sebagai wawasan atau pendangan hidupnya1. Namun Pancasila sebagai ideology Negara Indonesia berarti lebih dari itu. Pancasila dijadikan sebagai dasar nilai, norma, filsafat, keyakinan, loyalitas, hingga mitos dan sejarah. Pancasila sebagai dasar norma berarti Pancasila dijadikan sebagai suatu kebijaksanaan yang rasional dari segala sesuatu untuk memutuskan persoalan yang terjadi. Pancasila sebagai keyakinan dijadikan sebagai dasar pertimbangan untuk menyatakan sikap dan merupakan pandangan hidup; Pancasila sebagai dasar nilai karena nilai-nilai di dalamnya yang bersifat fundamental dan hakiki untuk menjawab persoalan berbangsa dan bernegara; Pancasila sebagai dasar filsafat karena filsafat merupakan usaha untuk memperoleh pandangan yang lebih komprehensif (sintesis); dan Pancasila adalah hasil kerja pemikiran para pendiri bangsa dalam menjawab persoalan mendasar sehingga memiliki harga sejarah yang tinggi di mata Negara. 3. Pancasila sebagai ideology terbuka dan tertutup - Terbuka Negara Indonesia selalu berkembang mengikuti perkembangan jaman. Maka dari itu ideologi yang dipakai pun harus fleksibel juga. Tapi perkembangan yang dimaksud di sini merupakan perubahan ke arah yang lebih baik dan perubahan yang dilakukan membawa Indonesia ke arah politik yang terbuka. Namun bukan berarti ideologi Pancasila dapat diubah-diubah saat ini. Berbeda dengan UUD 45 yang dapat diamandemen sesuai perubahan, sejak awal dicetuskannya Pancasila telah diatur sedemikian rupa oleh para founding father-nya sehingga dapat mengikuti perubahan zaman. Dilihat dari dimensi idealitas, isi dari Pancasila telah mewakili seluruh kelompok di Indonesia dan bersumber dari segala budaya, adat, agama, dan unsur-unsur lain yang mewakili masyarakat di Indonesia. Bila dilihat dari dimensi realitas, Nilai-nilai dasar 1 Wisnu Pramutanto, Bahan kuliah PPKN FISIP Unair
yang terkandung dalam ideologi bersumber dari nilai-nilai yang hidup
dalam masyarakatnya, sehingga tatanannya telah mentradisi dalam kehidupan masyarakat. Sedangkan dari dimensi fleksibilitas, Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam ideologi mampu mengakomodasikan, mentransplantasikan perubahan-perubahan internal dan eksternal tanpa kehilangan jatidirinya. Yang berubah mengikuti zaman bukanlah esensi dari butir-butir Pancasila itu, melainkan bagaimana cara menafsirkan butirbutir tersebut. Pancasila juga saling mengkualifikasi satu sama lain. Karena itu Pancasila bersifat fleksibel. Satu sila senantiasa mengkualifikasi 4 sila lainnya.Misalnya sila Ketuhanan yang maha esa dikualifikasi sila kemanusiaan yang adil dan beradab,persatuan Indonesia,Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyarawatan perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. - Tertutup Pancasila merupakan ideologi terbuka, bukan tertutup karena dalam proses perumusannya dilakukan melalui musyawarah tanpa pressure dari pihak manapun. Hal ini dibuktikan juga dari isi Pancasila yang sama sekali tidak mengistimewakan pihak tertentu dan bahkan sama sekali tidak menyebutkan pihak-pihak tertentu. Dasar pemikiran Pancasila adalah BERPUSAT PADA MANUSIA, bukan pada kelompok tertentu: - Manusia Tuhan - Manusia diri manusia (sendiri) - Manusia manusia lain - Manusia bangsa2