Anda di halaman 1dari 2

I.

Pemeriksaan Parasit pada Hospes Intermedier


a. Penjelasan pengertian dari hospes intermedier
b. Penjelasan cacing parasit yang biasa hidup di hati sapi, empedu sapi, babat sapi, usus
ayam dan usus bebek.
c. Penjelasan siput sebagai hospes intermedier dan fase-fase yang terjadi dalam tubuh
hospes intermedier.
d. Hasil VS pustaka (Apa saja yang ditemukan pada hati sapi, empedu sapi, babat sapi,
usus ayam, usus bebek ,dan siput saat praktikum dan jelaskan stadium hidup nya
serta bandingkan dengan pustaka).
Hospes intermedier adalah hospes tempat parasit hidup dan berkembang
termasuk reproduksi aseksual sampai menjadi stadium nfektif terhadap hospes
definitifnya. Contoh adalah Lymna rubgenosa, dimana keong dengan genus Lymnea
pada umumnya merupakan hospes intermedier cacing trematoda Fasciola gigantica
dalam fase mirasidium (larva yang keluar dari telur fasciola) yang merupakan parasit
pada hati sapi (). Menurut Noble dan Noble (1989) Telur Trematoda yang telah
menetas di perairan akan menetas menjadi larva mirasidium yang bersilia dan
berenang di perairan. Mirasidium akan menginfeksi tubuh siput yang sesuai melalui
kulit siput. Di dalam tubuh siput, larva mirasidium akan berubah menjadi kantungkantung panjang yang disebut sporokista yang kemudian berubah menjadi redia.
Redia akan memperbanyak diri dan berubah menjadi larva berstadium empat yang
berekor disebut serkaria. Stadium-stadium tersebut berada dalam organ hati siput.
Menurut Brotowidjoyo (1987) Mirasidium dapat menembus tubuh siput karena
mempunyai enzim litik. Mirasidium lebih senang pada spesies siput karena
dipengaruhi faktor kemotaksis cairan jaringan dan lendir yang terdapat pada tubuh
siput tersebut. Setelah berada di perairan, kemudian mirasidium melepaskan silia dan
menembus tubuh siput, hanya memerlukan waktu beberapa menit di dalam tubuh
siput.
Pada usus kecil sapi, Neoascaris vitulorum mampu hidup dan tumbuh
mencapai ukuran 15 30 cm, cacing ini dapat ditemukan di daerah tropic dan
subtropik. N. vitulorum ini dapat menyebabkan anemia, diare, penurunan berat
badan, anorexia, dan kadang kadang kematian. Bentuk larva Neoascaris vitulorum
dapat menyebabkan focal lesion pada hati dan paru paru, menyebabkan radang
pada nodus limfatikus dan eosinofilia selama seklus hidup parasit (Subronto, 2007)
Parampistomiasis pada sapi disebabkan oleh satu atau lebih cacing dari genus

Paramphistomum, misalnya Paramphistomum cervi, P. microbotrioides, P. liorchis,


P. ichikawi, dan Calicophoron sp. Umumnya cacing dari family Paramphistomatidae
menyerang lambung bagian depan dari ruminansia, atau utamanya di bagian rumen
hingga abomasum (Kauffman, 1996). Di daerah tropic fascioliasis paling sering
disebabkan oleh spesies

Fasciola gigantic, yang menyerang hati sapi, kerbau,

kambing, dan domba juga babi. Sedangkan di bagian bumi lain (Australia, Amerika,
Eropa) sering disebabkan oleh cacing trematoda Fasciola hepatica. Untuk daerah
kutub sering ditemukan F. magna (Kauffman, 1996).

Anda mungkin juga menyukai