Anda di halaman 1dari 25

PSORIASIS

VULGARIS
HERNI MARIATI RANGAN
102013363

ANAMNESIS
Anamnesis merupakacn
suatu kegiatan wawancara
yang baik yang
mengarahkan masalah
pasien ke diagnosis
penyakit .

Psoriasis
Identitas
Keluhan Utama
Riwayat Penyakit
Sekarang
Riwayat Penyakit
Terdahulu,
Riwayat
Kesehatan
kebersihan
tempat
Keluarga
tinggal, kebiasaan
Riwayat
merawatPribadi.
kebersihan
diri serta perilaku
pasien.

AUTO
AUTO

ALLO
ALLO

Gatal
Bersisik : Halus/tebal
Bercak merah : (+/-) gatal,
Meluas atau tidak
Bercak putih : (+/-) gatal, (+/-)
baal
Keputihan
Riwayat pengobatan
Gejala penyerta lainnya

DM, Alergi, HIV/AIDS,


Penakit Autoimun

PEMERIKSAAN FISIK
PSORIASIS

KEADAAN UMUM
KESADARAN
TTV

Pemeriksaan Fisik yang meliputi


Kulit, Kuku dan Rambut
Pemeriksaan Kulit :
Warna kulit
Suhu kulit
Kelembaban kulit
Tekstur kulit
Lesi kulit
Pemeriksaan lesi kulit /Test
Potlot Gunawan
Bila ada sisik maka harus
dilakukan pemeriksaan :
Fenomena test lilin, Test
Auspitz (Pin Poin
Bleeding), Test Koubner

Pemeriksaan Rambut :
Memeriksa keadaan rambut..
Memeriksa kulit dasar
kepala/scalp.
lesi scarring
lesi non scarring
Pemeriksaan Kuku :
Memeriksa warna
kuku
Memeriksa keadaan
kuku
Memeriksa
permukaan kuku

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
PSORIASIS

PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI
perpanjangan
(akantosis)
reterdges
dengan
bentuk
clubike, perpanjangan papila
dermis, lapisan sel granuler
menghilang,
parakeratosis,
mikro abses munro dalam
stratum korneum, penebalan
10.000/mm3
suprapapiler N :5000 -epidermis,
dilatasi
kapiler
dermis,
infiltrat
inflamasi
limfohistiositik
PEMERIKSAANringan sampai
sedang
dalam papila dermis
LABORATORIUM
Menganalisis penyebab
atas.
psoriasis seperti pemeriksaan
darah rutin, kimia darah, gula
darah, koleterol dan asam urat.
Serta bertujuan untuk
mencegah munculnya penyakit
lainnya akibat psoriasis

DIAGNOSIS BANDING
PARAPSORIASI
S
Parapsoriasis
merupakan
penyakit idiopatik. Penyebab
penyakit dikaitkan dengan
cutaneous
T
cell
lymphoproliferative.
SPP
dan LPP
terdiri
dari sel T
LESI
DARI
LPP
CD4.
Oval Irregular
Plak Bisa Berbatas Tegas
Ukuran Lesi 5cm >>
Lesi Pada
(Badan)/Fleksura, Warna
Lesi Coklat Muda /Merah
Muda Dilapisi Skuama
Halus
Dapat Juga Muncul Dengan
Varian Berupa Bentuk
Retiform

DIAGNOSA BANDING
PARAPSORIASIS
LESI DARI SPP
Kronik Superfisial
Dermatitis
Bulat Atau Oval Plak
Tipis Pada Bagian
Batang Tubuh.
Ukurannya <5cm
Sedikit Skuama Halus
Variasi Khas
Berupa Digitate
Dermatosis, Yang
Mengikuti Alur/Lipat
Garis Kulit Dengan
Gambaran Finger
Print

DIAGNOSA BANDING
GAMBARAN MANISFENTASI KLINIS

PTIRIASIS ROSEA
Merupakan Penyakit Kulit
Idiopatik. Kemungkinan
Reaktivasi Virus Herpes
(HHV6 Dan HHV7) Endogen.

MANISFENTASI
KLINIS DAN
PENYEBARAN
Bercak Eritematosa Dengan
Skuama Halus (Herald
Patch Dan Garis Langer)
Umumnya Soliter, Bentuk
Oval, Anular
Lesi Primer Lama
Hipopigmentasi
Selain Berupa Urtikaria,
Vesikel Dan Papul
Predileksi Tempat Batang
Tubuh, Lengan Atas, Leher
Dan Proksimal Paha.

Herald
Patch

DIAGNOSA KERJA
PSORIASIS

ETIOLOG
I FAKTOR IMUN
Peningkatan Sel
limfosit T teraktivasi
di epidermis dan
dermis
Terjadi peningkatan
keratinosit
Aktivasi pengrusakan
yang tinggi oleh TCD8
Pembetukan
epidermis lebih
cepat, hanya 3-4 hari

DIAGNOSA KERJA
FAKTOR GENETIK
12%

34-39%

Hal yang
menyokong
adanya faktor
genetik ialah
psoriasis
berkaitan
dengan HLA.

Psoriasis tipe I dengan awitan


berhubungan dengan HLA-B13, B17,
Bw57, dan Cw6
Psoriasis tipe II dengan awitan lambat
bersifat nonfamilial dan berhubungan
dengan HLA-B27 dan Cw2
Serta Psoriasis Pustulosa berkolerasi
dengan HLA-B27.

ETIOLOG
IFAKTOR PENCETUS
Infeksi : Streptococus,
candida albicans, HIV,
Staphylococus
Obat-obatan : antimalaria,
beta-adrenergic blocker,
corticosteroid, lithium, ACEinhibitor.
Trauma fisik : Koebner
phenomenon
Stress
Cuaca yang panas
menguntungkan
Alkohol
Faktor endokrin
Pada waktu kehamilan
umumnya membaik,
sedangkan pada masa pasca

DIAGNOSA KERJA
Koebner phenomenon

EPIDEMIOLOG
I
Psoriasis ditemukan di seluruh dunia,
tetapi catatan prevalensi di daerah
yang berbeda bervariasi kurang dari
1% hingga mencapai 3% dari
populasi

DIAGNOSA KERJA
Faktor resiko
Ras
>> orang putih
Seks
Wanita << Pria
Umur
20-30 tahun dan 50-60
tahun
Meningkat pada daerah
dingin dan musim hujan
Di Indonesia sendiri prevalensi
penderita psoriasis mencapai
1-3% dari populasi penduduk
Indonesia.

Patofisiologis
PSORIASIS
keratinosit
(90% dari sel),
melanosit (8%),
sel Langerhans,
dan menisci
taktil (juga
dikenal sebagai
sel Merkel).

DIAGNOSA KERJA
Psoriasis
Skin

NORMAL
SKIN

<< terkeratinisasi, dan selsel epidermis menebal


secara abnormal dan
menjadi bersisik.

berdeferensiasi dan matang

Pembelahan sel 1,5 hari,


dan migrasi keratinosit 4
hari

Pembuluh darah melebar, dan


sel-sel inflamasi seperti
neutrofil, menginfiltrasi
epidermis

Patofisiologis
PSORIASIS

Manifestasi
Bercak eritema dan
klinik
skuama tebal
Eritema berbatas tegas
dan merata
Skuama berlapis-lapis,
kasar dan berwarna putih
seperti mika, serta
transparan.
Besar kelainan bervariasi
mulai dari lentikular,
numular sampai plakat
dan dapat berkonfluensi.

Arthritis
Kelainan mukosa

DIAGNOSA KERJA

Manifestasi
Fenomena tetesan lilin,
klinik
Auspitz, dan Kobner

DIAGNOSA KERJA
Nail Pitting
Lekukan-lekukan
miliiar,
kuku yang keruh, tebal,
bagian distal terangkat
karena terdapat lapisan
tanduk dibawahnya, dan
onikolisis.

Bentuk Klinis
PSORIASIS VULGARIS

DIAGNOSA KERJA

PSORIASIS GUTATA

PSORIASIS INVERSA

Bentuk Klinis
PSORIASIS EKSUDATIVA

PSORIASIS SEBOROIK

DIAGNOSA KERJA
PSORIASIS PUSTULA

ERITRODERRMA PSORIATIK

PREDILEKSI TEMPAT
SERANGAN PSORIASIS
Kulit Kepala
Wajah
Sekitar mata.
Daerah telinga.
Sekitar mulut dan hidung.
Tangan, Kaki dan Kuku
Psoriasis genital
Pubis:
Paha atas:
Lipatan antara paha dan pangkal
paha:.
Kelamin:
Anus dan kulit di sekitarnya
Bokong lipatan
Lipatan kulit

DIAGNOSA KERJA

Penatalaksan
Mediakamentosa
NON-Mediakamentosa = EDUKASI
aan
Pengobatan Topikal
Anthralin
konsentrasi 0,05-0,1%. Efek samping
bersifat iritasi dan mewarnai kulit dan
pakaian
Vitamin D3 (Calcipotriol)
Mempunyai efek anti inflamasi dan
menghambat poliferasi keratinosit
dengan menghambat pembentukan
IL-6. Dapat menimbulkan iritasi lokal.
Preparat Tar
2-5%, Mempunyai efek menghambat
proliferasi keratinosit. Dapat di
berikan dalam jangka lama tanpa
iritasi.
Kortikosteroid Topikal
Mempunyai efek anti inflamasi dan

Penatalaksan
Mediakamentosa
aan
Pengobatan Sistemik
Kortikosteroid
Dosis 40-60 mg, kemudian
diturunkan perlahan-lahan.
Methotrexate
Dosisyang diberikan adalah 1012mg per minggu.
Siklosporin
Dosis adalah 2-5 mg/kg BB.
Bersifat nefrotoksik dan
hepatoksik.

DIAGNOSA KERJA

Retinoid
Merupakan derivat vitamin A,
misalnya etretinat atau acitretin.
DDS (diaminodifenilsulfon)
dosis 2 x100 mg/hari.

Penatalaksan
aan

85%
Efektif

Psoralen (8-metoksipsoralen,
metoksalen) PUVA cara
Goeckerman

Dosis 0,6 mg/kgBB secara oral 2 jam


sebelum penyinaran UV dalam 2x
semminggu. Selanjutnya tiap 2 bulan
Dosis UVB pertama 12-23 mnit
dinaikan secara bertahap 15%
dari dosis sebelumnya selama
seminggu 3x
dikombinasikan dengan salep likuor
karbonis detergent (LCD) 5-7%yang
dioleskan sehari 2x sebelum disinar
dicuci dahulu.
75%
Efektif

DIAGNOSA KERJA

Komplikasi
Infeksi kulit
Artritis (Psoriasis
Artritis)
Berdampak psikis pada
penurunan harga diri
pasien yang
menimbulkan stres
psikologis, ansietas,
depresi, dan marah.

PROGNOSIS
PENATALAKSANAA
N
Secara Farmako
dan non farmako

PROGNOSIS
BAIK

Psoriasis
adalah
penyakit
seumur hidup

TIDAK ADA
PENATALAKSANAA
N

KOMPLIKASI

PROGNOSIS
BURUK

KESIMPULAN
HIPOTESIS DITERIMA

THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai