Anda di halaman 1dari 24

Tuberkulosis

Paru pada
Orang
Dewasa

HERNI M. RANGAN

SKENARIO
Seorang laki-laki berusia 56 tahun
datang ke poliklinik dengan keluhan batuk
darah sekitar setengah gelas air mineral
sejak 1 hari lalu. Batuk dialami selama 4
bulan terakhir, terdapat
sedikit dahak,
tidak ada sesak dan nyeri dada. Pasien
semakit kurus dalam 3 bulan terakhir.
Pasien belum pernah berobat sebelumnya
untuk keluhan tersebut. Pasien juga sering
merasa
badannya hangat hilang-timbul
selama 1 bulan terakhir. Riwayat keluarga
dengan penyakit serupa tidak ada.

ANAMNESI
Anamnesis merupakan
suatu kegiatan
Swawancara
yang baik
yang mengarahkan
masalah pasien ke
diagnosis penyakit .

Identitas
Keluhan
Utama
Batuk darah
sekitar
setengah gelas
air mineral
sejak 1 hari
lalu

AUTO

ALLO

Riwayat Penyakit Sekarang


Batuk Sputum, Batuk Darah
Nyeri Dada
Sesak Napas
Faktor Pencetus
Gejala Penyerta :
Keringat Pada Malam hari,
Malaise, Demam, Anoreksia,
Penurunan BB

Riwayat Penyakit
Terdahulu
Riwayat Kesehatan
Keluarga
Riwayat Sosio-

KEADAAN UMUM
KESADARAN
TTV

PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Fisik yang meliputi


INSPEK
SI
PALPASI
PERKUSI

AUSKULTASI

KU : Sakit Ringan, K: CM,


TD : 130/90 mmHg, Nadi :
78x, RR : 20x, T : 37.2oC

Karakteristik

Trakeal

Bronkial

Bronkovesikuler

Vesikuler

Intensitas

Sangat keras

Keras

Sedang

Lembut

Nada

Sangat tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

Perbandingan

1:1

1:3

1:1

3:1

I:E*
Deskripsi

Kasar

Seperti

Mendesau tapi

Mendesau

melewati

seperti melewati

lembut

pipa

pipa

Manubrium

Di atas bronkus

Lokasi normal

Trakea di luar
toraks

HASIL PEMERIKSAAN
FISIK

Perifer
paru

Konjugtiva Anemis, Sklera Tidak Ikterik, KGB Tidak Teraba, Tiroid


Normal, Thoraks Suara Napas Bronkovesikular, Rhonki Dex-sin (-),
Wheezing (-), Bunyi Jantung 1 Dan 2 Mur-mur (-); Gallop (-)
Abdomen Perut Datar,
Nyeri Tekan (-), Bising Usus Normal,
Ekstremitas Sianosis (-), Clubbing Fingger (-), Akral Hangat,

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan Darah
Gambaran radiologi Lesi Tb aktif
Pemeriksaan
dan Inaktif
Radiologis
Pemeriksaan BTA
Pemeriksaan Sputum
Tes Tuberkulin
HASIL PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Foto Thorax dan BTA meninggu
hasil
Hb : 10 g/dl
Ht : 30%
Leu : 9900/ul
Trom : 158000/ul
LED : 70 mm/jam

DIAGNOSA BANDING
Carsinoma Paru
Bronkiekstasis

CA PARU
Penyakit keganasan di
paru

Gejala klinis
Lokal
(tumor
setempat) :
Batuk,
Hemoptisis,
kavitas, Atelektasis

tumbuh
Mengi,

Invasi lokal
Nyeri dada, Dispnea, Sindrom
vena kava superior, Sindrom
horner, Suara serak Sindroma
pancoast,
Sindroma paraneoplastik
Sistemik
: penurunan berat
badan, anoreksia, demam
Hematologi
:
leukositosis,
anemia, dan hiperkoagulasi
Hipertrofi osteoartropi
Neurologik
Dermatologik
Renal

BRONKIEKTASIS
Suatu penyakit dengan
adanya
dilatasi
(ektasis) dan distorsi
bronkus
lokal
yang
patologis dan kronik

GEJALA
KLINIS
Batuk
Hemoptisis
Sesak napas (dispnea)
Demam berulang

CA PARU

Batuk
Hemoptisis
Nyeri dada
Penurunan
BB
Anoreksia
Demam
Leukositosi
s

BRONKIEKSTASIS

Batuk
Hemoptisis
Sesak napas
(dispnea)
Demam

TB PARU

Batuk, Batuk
darah, Nyeri
Dada
Deman,
Keringat
malam,

DIAGNOSIS KERJA

TUBERKULOSIS PARU

EPIDEMIOLOGI
Tahun1998 ada 3.617.047 kasus TB yang tercatat
di seluruh dunia.
Tercatat 95% kasus dan kematiannya (98%) terjadi
di negara-negara yang sedang berkembang.
75% berada pada usia produktif yaitu 20-49 tahun
Penduduk yang padat dan tingginya prevalensi
maka lebih dari 65% kasus-kasus TB yang baru
dan kematian
2004 Indonesia : setiap tahun ada 539.000 kasus baru
dan kematian 101.000 orang. Insidensi kasus TB BTA
positif sekitar 110 per 100.000 penduduk.

ETIOLOGI
Bakteri batang aerobic tahan
asam (BTA) yaitu

Mycobacterium
tuberculosis

PATOGENESIS

PERJALANAN PENYAKIT

MANISFENTASI KLINIS
Gejala Lokal (Respiratorik)

Batuk, Batuk darah,

Nyeri Dada, Ronki, Dispneu.

Gejala Sistemik
dan Anoreksia

Deman, Keringat malam, Malaise

PENATALAKSANAAN

natalaksanaan Medika Mentosa


Prinsip
TB

pengobatan

1. OAT
harus
diberikan
dalam bentuk kombinasi
beberapa jenis obat
2. DOT = Directly Observed
Treatment
3. Pengobatan
TB
yaitu
tahap
intensif dan lanjutan.
Obat primer (obat antituberkulosis tingkat satu) : isoniazid,
rimpafisin, pirazinamid, streptomisin, etambutol
Obat sekunder (obat antituberkulosis tingkat dua) : kanamisin, PAS
(para
amino
salicylic
acid),
tiasetazon,
etionamid,
protionamid, sikloserin, viomisin, kapreomisin, amikasin,
ofloksasin,
siprofloksasin,
norfloksasin,
levofloksasin,
klofazimin.

PENATALAKSANAAN
Panduan OAT menurut kategori

PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Non-medika Mentosa
Faktor penting adalah ketaat pasien minum regimen obat.
DOTS (Directly Observed treatment Short Course strategy)

Penatalaksanaan medica mentosa lebih ditujukan kepada orang-orang


dengan keadaan kliniks yang masih baik
Tirah baring
Diet

PENCEGAHAN
KEMOPROFILAKS
IS
INH 10mg/kg/hari (maksimal
300mg) dengan lama terapi
6-12 bulan ( 12 bulan untuk
pasien HIV positif dan pasien
dengan kelainan radiologis
dada)

Vaksinisasi BCG
(Bacillus
Calmatte
Guerin)

KOMPLIKASI
Komplikasi dini:
pleuritis, efusi pleura,
empiema, laringitis, usus,
Poncets arthropathy

Komplikasi lanjut:
Obstruksi jalan napas
Sindrom Obstruksi Pasca
Tuberkulosis, kerusakan
parenkum berat fibrosis
paru, sindrom gagal napas
dewasa

PROGNOSIS
Baik pada pasien dengan
pengobatan dengan baik

Buruk bahkan sampai


kematian

pada pasien yang


tidak menjalani pengobatan.

KESIMPULAN
Hipotesis Kurang Tepat
Pasien Menderita
Tuberkulosis Paru

THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai