STATUS PASIEN
NAMA PASIEN
: Tn. T
Masuk RS
Nama
: Tn. T
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Status Perkawinan
: Kawin
Agama
: Islam
Warga Negara
: Indonesia
Suku Bangsa
: Tanah toraja
Pekerjaan
: Berkebun
Alamat
Dikirim Oleh
: (sepupu)
: dr. Sp.KJ
Diagnosa Sementara
Gejala-gejala Utama
Anamnesis
: Heteroanamnesis
LAPORAN PSIKIATRIK
I.
RIWAYAT PENYAKIT
1. Keluhan Utama dan Alasan MRSJ
sedikit
Hendaya waktu senggang : ada, pasien hanya mau tidur saja dan nafsu makan
menurun, pasien hanya suka melamun
o Faktor stressor psikososial :
- Pasien hampir cerai dengan istri karena disuruh ibunya
- Pasien tidak tinggal dengan istri dan hanya dikunjungi 3 kali sebulan dan
tidak menginap
- Ibu dan istri pasien tidak akur
o Hubungan gangguan sekarang dengan riwayat penyakit fisik dan psikis
sebelumnya : tidak ada
3. Riwayat Gangguan Sebelumnya:
1. Penyakit fisik : tidak ada
2. Riwayat pengguna zat psikoaktif : pasien pernah minum alkohol 1 kali 1 tahun
yang lalu dan pasien merokok 1 bungkus
sehari
3. Riwayat gangguan psikiatrik sebelumnya : tidak ada
4. Riwayat Kehidupan Pribadi
:
1. Riwayat Pranatal dan Perinatal
Pasien lahir ditolong oleh dukun tapi tidak tau apakah lahir normal atau
bukan karena pasien adalah anak angkat
2. Riwayat Masa Kanak Awal (usia 1-3 tahun)
Pasien tidak ingat dan sepupu pasien yang mengantar juga tidak tau
perkembangan dan pertumbuhan pasien
3. Riwayat Masa Kanak Pertengahan (usia 4-11 tahun)
Pasien mulai masuk sekolah umur 6 tahun, prestasi pasien tidak terlalu
tinggi tapi tidak pernah tinggal kelas saat di SD
4. Riwayat Masa Kanak Akhir Remaja (usia 12-18 tahun)
Pasien masuk SMP usia 12 tahun namun pasien tidak naik kelas saat SMP
kelas 2 tapi sekolah pasien tetap lanjut sampai tamat SMP. Setelah tamat SMP,
pasien tidak melanjutkan sekolah ke tingkat SMA
5. Riwayat Masa Dewasa
a. Riwayat Pendidikan : pasien hanya tamap SMP
b. Riwayat Pekerjaan : pasien bekerja berkebun
c. Riwayat Pernikahan : pasien telah menikah sejak usia 16 tahun atas kemauan
II.
3. Daya ingat
a. Panjang : sulit dinilai
b. Sedang : sulit dinilai
c. Pendek : sulit dinilai
d. Segera : sulit dinilai
4. Daya konsentrasi dan perhatian : normal
5. Pikiran abstrak : sulit dinilai
6. Bakat kreatif : 7. Kemampuan menolong diri sendiri : baik
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : tidak ada
2. Ilusi : tidak ada
3. Depersonalisasi : tidak ada
4. Derealisasi : tidak ada
E. Proses berfikir
1. Arus pikiran
a. Produktivitas : baik
b. Kontinuitas : baik
c. Hendaya berbahasa : tidak ada
2. Isi pikiran
a. Preokupasi : tidak ada
b. Gangguan isi pikiran : pasien selalu merasa ada yang mau membunuh pasien
F. Pengendalian impuls : baik
G. Daya nilai dan tilikan
1. Norma sosial : sadar dengan apa yang dilakukan
2. Uji daya nilai : sulit dinilai
3. Penilaian realitas : terganggu
4. Tilikan : derajat 4
(sadar bahwa penyakitnya disebabkan oleh sesuatu yang tidak diketahui
III.
IV.
oleh dirinya)
H. Taraf dapat dipercaya : informasi masih diragukan kepercayaannya
PEMERIKSAAN FISIK DAN NEUROLOGI
A. Status Internus
T : 120/80 mmHg
N : 80 kali/menit
BB : 47 kg
S : 36,1 C
P : 20 kali/menit
TB : 158 cm
B. Status Neurologis
- GCS : E4 M6 V5
- Pupil dalam batas normal
- Reflex fisiologi dalam batas normal
- Reflex patologi dalam batas normal
IKTHISAR PENEMUAN BERMAKNA
Pasien laki-laki berusia 23 tahun datang dengan diantar oleh sepupunya. Pasien
mengeluh pusing berputar. Keluhan ini dirasakan sejak 3 hari yang lalu. Sejak saat itu,
pasien tidak pernah pergi bekerja di kebun lagi dan selalu merasa capek. Pasien hanya
tinggal di rumah, selalu mau tidur, nafsu makan berkurang, hanya berdiam diri dan tidak
mau berbicara dengan siapapun. Pasien juga selalu merasa putus asa. Menurut sepupu
pasien, rumah tangga pasien kacau dan hampir cerai tapi tidak jadi sejak 4 bulan yang
lalu. Pasien disuruh cerai oleh ibunya karena istri pasien tidak akur dengan ibu pasien.
Istri pasien hanya datang di rumah bila pasien memiliki uang dan akan pergi lagi. Pasien
tetap tinggal bersama ibunya dan istri pasien tetap tnggal bersama orang tuanya. Ibu
pasien melarang pasien untuk mengunjungi rumah istrinya. Istri pasien biasanya datang
bersama anaknya (Rizky/2 tahun) hanya 3 kali dalam sebulan dan tidak pernah
menginap. Pasien juga tidak pernah lagi berhubungan sumai-istri. Pasien menikah
dengan istri saat berusia 16 tahun atas kemauan sendiri. Pasien pernah tinggal kelas saat
SMP kelas 2 dan hanya tamat SMP. Pasien adalah anak tunggal, namun menurut sepupu
pasien, pasien adalah anak angkat dan pasien tidak tau. Pasien berpindah agama dari
Kristen ke Islam mengikuti agama keyankinan istri.
Pada pemeriksaan status mental, pasien datang dengan menggunakan kemeja
berwarna hitam dan celana jins panjang berwarna biru. Pasien berbadan kurus, kulit
sawo matang berambut agak keriting berwarna hitam. Kesadaran apatis, namun perilaku
dan aktivitas psikomotorik pasien hipoaktif, pembicaraan mutisme dan bersikap tidak
kooperatif terhadap pemeriksa. Mood disforik dan ekspresi afek depresi dan serasi.
Fungsi intelektual (kognitif) baik. Tidak ada gangguan persepsi. Terdapat waham kejar
V.
tidak pergi bekerja, serta ada penurunan nafsu makan, gangguan tidur, rasa tidak
-
VI.
VII.
sosioterapi
PROGNOSIS
Faktor pendukung : pasien tidak menolak unutk berobat
Faktor penghambat : keluarga (ibu dan istri) tidak akur sehingga berdampak buruk pada
pasien
Dubia ad malam
VIII. RENCANA TERAPI
A. Psikofarmaka :
Zofredal 2 mg 0--1
Amitriphilin 2 mg 0-0-1
THP 2 mg 2x1
B. Psikoterapi : ventilasi dan persuasi
C. Sosioterapi : konseling pernikahan
IX.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Fisik-Biologis : tidak ada
B. Psikometri : tidak ada
X.
DISKUSI/PEMBAHASAN
F32. EPISODE DEPRESIF
Gejala utama
- Afek depresif
- Kehilangan minat dan kegembiraan
lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas
Gejala lainnya
a. Konsentrasi dan perhatian berkurang
b. Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
c. Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
d. Pandangan masa depan yang suram dan pesimistik
e. Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri
f. Tidur terganggu
g. Nafsu makan terganggu
Untuk episode depresif dari ketiga tingkat keparahan tersebut diperlukan masa
sekurang-kurangnya 2 minggu untuk menegakkan diagnosis, akan tetapi periode
lebih pendek dapat dibenarkan jika gejala luar biasa bertanya dan berlangsung cepat
Kategori diagnosis episode depresi ringan (F32.0), sedang (F32.1) dan berat (F32.2)
hanya digunakan untuk episode depresi tunggal (yang pertama). Episode depresif
berikutnya harus diklasifikasi di bawah salah satu diagnosis gangguan depresif
berulang (F33.)