Anda di halaman 1dari 11

POTENSI DAN SOLUSI LIMBAH DI JALAN NAMBANGAN, KECAMATAN

BULAK, SURABAYA UTARA, KOTA SURABAYA


Renny Fatmawati
2515100013
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
rennyfatmawati@gmail.com

Abstrak
Kota Surabaya memiliki potensi pada sektor kelautan. Kota Surabaya bagian utara
merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan Laut Kenjeran. Di daerah ini
bermukim para nelayan yang membuat perkampungan yang biasa disebut sebagai
perkampungan nelayan. Seperti pada Jalan Nambangan, Kedung Cowek, Kecamatan Bulak,
Surabaya Utara. Berdasarkan survei lokasi di Jalan Nambangan terdapat 104 bangunan, 704
penduduk dan 22 hewan peliharaan. Potensi limbah yang dihasilkan di Jalan Nambangan
adalah limbah rumah tangga, limbah perikanan dan limbah peternakan. Dampak yang
ditimbulkan akibat adanya limbah adalah menyebabkan kuman penyakit berkembang biak
sehingga rawan mengganggu kesehatan penduduk, menurunnya kualitas hasil olahan laut
dan pencemaran lingkungan seperti tersumbatnya saluran air. Berdasarkan permasalahan
yang ada timbul solusi-solusi untuk melakukan penanggulangan. Solusi untuk sampah
anorganik adalah reuse, remanufacturing dan recycle. Solusi saluran air yang tersumbat
adalah dengan membersihkan dan membuat IPAL. Solusi untuk limbah padat hasil perikanan
adalah menjadikannya sebagai pakan ternak dan pupuk kompos sedangkan cangkang kerang
adalah menjadikan cangkang kerang sebagai substitusi pembuatan beton. Sedangkan untuk
limbah cair perikanan dapat menggunakan mikroba untuk menetralisirnya. Solusi untuk
limbah peternakan baik berupa limbah padat maupun cair adalah menjadikan limbah
tersebut sebagai pupuk kompos.
Kata kunci : Jalan Nambangan, Limbah, Dampak, Solusi
1. PENDAHULUAN
Kota Surabaya merupakan kota
terbesar kedua di Indonesia. Kota paling
metropolitan kedua setelah ibukota negara,
Jakarta. Sebagai kota besar, tentu saja
beberapa sektor yang ada di Surabaya sudah
sangat modern seperti pembangunan dimanamana yang diperlihatkan dengan gedunggedung tinggi pencakar langit dan industriindustri besar yang menyumbangkan polusi
terbanyak di Kota Surabaya.
Namun, Kota Surabaya memiliki
potensi lain yaitu pada sektor kelautan. Dapat
dilihat dalam Peta Surabaya bagian utara
merupakan daerah yang berbatasan langsung
dengan laut. Bagian utara dari Kota Surabaya
merupakan daerah yang berbatasan langsung
Laut Kenjeran. Di daerah ini bermukim para
nelayan yang membuat perkampungan yang

biasa disebut sebagai perkampungan nelayan.


Seperti pada Jalan Nambangan, Kedung
Cowek, Kecamatan Bulak yang termasuk
daerah Surabaya Utara (Pinoci, 2013).
Sebagai kampung dengan mayoritas
penduduknya bermata pencaharian sebagai
nelayan, penduduknya tidak hanya mencari
tetapi juga mengolah hasil lautnya sendiri.
Apalagi lokasi jalan tersebut berdekatan
dengan Sentra Ikan Bulak yang merupakan
sentra ikan terbesar dan bergaya modern di
Kecamatan Bulak. Namun sayangnya,
kondisi lingkungan di sana masih dinilai
kurang layak. Seperti pada kampung nelayan
pada umumnya, pemukiman penduduknya
sangat padat dengan rumah-rumah yang
saling berhimpitan.
Secara umum, industri pengolahan
hasil laut di Jalan Nambangan masih dalam
1

skala kecil yaitu skala rumah tangga.


Sehingga penduduk di sana kurang
mengetahui cara-cara pengolahan limbah
yang
baik.
Penduduk
melakukan
pembuangan limbah hasil laut di buang di
sembarangan tempat, serta menjadikan
sebagai tempat akhir pembuangan sampah.
Jika kondisi seperti ini terus dibiarkan
tanpa adanya usaha untuk perbaikan, akan
muncul berbagai dampak negatif seperti
gangguan kesehatan penduduknya sendiri.
Dampak lainnya adalah kualitas olahan hasil
laut nelayan menjadi rendah sehingga
menjadi kurang laku di pasaran jika
dibandingkan dengan olahan hasil laut dari
industri besar yang sudah modern dan teruji
kualitasnya.

pada hari Jumat, 4 Maret 2016 dan Minggu,


6 Maret 2016.
3.2. Tahap Pengumpulan Data
Tahap
ini
merupakan
tahap
pengumpulan data yang didapatkan melalui
survei yaitu:
3.2.1. Data
Bangunan
di
Jalan
Nambangan
Data bangunan yang ada di Jalan
Nambangan ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 1 Data Bangunan di Jalan Nambangan

No
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

2. TUJUAN DAN SASARAN


Tujuan dari kegiatan ini adalah
mengetahui jumlah rumah dan bangunan
lainnya, penduduk, hewan peliharaan yang
ada dan mengetahui potensi dari limbah yang
dihasilkan di sepanjang Jalan Nambangan
serta dampak apa saja ditimbulkan.
Sasaran dari kegiatan ini adalah
mengetahui potensi pencemaran lingkungan
akibat limbah-limbah yang dihasilkan
penduduk dan menentukan langkah yang
tepat
untuk
mengatasi
pencemaran
lingkungan yang ada di Jalan Nambangan.

Bangunan
Rumah Besar
Rumah Kecil
Sekolah
Masjid
Kandang
Warung
Total

Jumla
h
7
78
2
2
3
12
104

3.2.2. Data Penduduk


Data penduduk yang ada di Jalan
Nambangan dihitung secara tidak langsung
dengan
cara
melakukan
perkiraan
berdasarkan bangunan yang ada. Data
penduduk di Jalan Nambangan ditunjukkan
pada tabel berikut:
Tabel 2 Data Penduduk di Jalan Nambangan

No
.

3. METODOLOGI
Metodologi yang digunakan dalam
kegiatan ini adalah sebagai berikut:
3.1. Tahap Survei Lokasi
Tahap ini dilaksanakan dengan cara
observasi secara langsung di Jalan
Nambangan dan melakukan pendataan
terhadap rumah dan bangunan lainnya,
jumlah penduduk serta hewan peliharaan
yang ada di sepanjang Jalan Nambangan.
Tahap ini dibatasi dengan pengamatan yang
hanya dilakukan di sepanjang jalan, tidak
termasuk
gang-gang
yang
ada
di
perkampungan. Survei lokasi dilaksanakan

1.
2.
3.
4.
5.

Banguna Perkiraa
n
n
Rumah
6
Besar
Rumah
3
Kecil
Sekolah
150
Masjid
40
Warung
4
Jumlah Penduduk

Jumlah
42
234
300
80
48
704

3.2.3. Data Hewan Peliharaan


Data hewan peliharaan yang ada di
Jalan
Nambangan
dihitung
hanya
berdasarkan hewan yang ada terlihat di
sepanjang jalan saat dilakukan survei lokaso.

Data hewan peliharaan di Jalan Nambangan


ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 3 Data Hewan Peliharaan di Jalan Nambangan

No
.
1.
2.
3.

Hewan
Kambing
Ayam
Kucing
Total

Jumla
h
12
7
3
22

Gambar 3. Saluran Air di Depan Sentra Ikan Bulak

Dari gambar jelas terlihat bahwa


keadaan di sekitar Sentra Ikan Bulak masih
jauh dari layak. Hal ini dapat mengakibatkan
pembeli yang datang menjadi kurang nyaman
sehingga membatalkan transaksi akibatnya
banyak dari hasil olahan laut yang tidak laku
karena dinilai kualitasnya kurang baik dilihat
dari lingkungan yang ada di sekitar sentra
ikan.
4.2. Kondisi Pemukiman
Sama seperti perkampungan nelayan
pada umumnya, penataan perumahan
penduduk di Jalan Nambangan juga
berhimpitan dan cenderung tidak memiliki
lahan kosong untuk sekedar menjadi halaman
pada setiap rumahnya. Terlihat pada gambar
berikut

3.3. Tahap Pengolahan Data dan Analisis


Tahap terakhir adalah melakukan
pengolahan terhadap data yang didapatkan
baik secara primer melalui survei lokasi dan
data sekunder melalui referensi yang ada.
Setelah data diolah dilakukan analisis.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Kondisi Sekitar Jalan Nambangan
Jalan Nambangan merupakan lokasi
yang berdekatan dengan Sentra Ikan Bulak,
namun sayangnya di sekitar Sentra Ikan
Bulak yang notabene merupakan sentra ikan
besar dan sudah terhitung cukup modern
masih ditemukan sampah yang menumpuk.
Terutama di depan Sentra Ikan Bulak, seperti
terlihat pada gambar berikut

Gambar 4. Penataan Rumah Penduduk

Dari gambar terlihat bahwa penataan


rumah penduduk yang sangat berhimpitan
mengakibatkan kondisinya kurang layak.
Terlihat bahwa penduduk meletakkan perabot
rumah tangga bahkan jemuran di sembarang
tempat yang cukup mengganggu.
Saluran air yang ada di sepanjang Jalan
Nambangan juga tidak mengalir dengan baik,
dari warnanya terlihat bahwa air yang ada
berwarna sangat keruh dan tersumbat
sampah.

Gambar 1. Sentra Ikan Bulak

Gambar 2. Tumpukan Sampah di Depan Sentra Ikan


Bulak

Gambar 10. Tempat Pengolahan Ikan

Gambar 5. Saluran Air Dipenuhi Sampah

Terlihat dari Gambar 10, tempat


pengolahan ikan yang biasa digunakan
penduduk untuk menjemur ikan berlokasi di
dekat pembuangan sampah. Hal ini
menyebabkan
banyak
lalat
yang
menghinggapi ikan dan mengurangi kualitas
ikan asin yang dihasilkan.
Pada saat dilakukan survei di sekitar
lokasi ditemukan penjual jajanan yang
membuang
sampah
pembungkus
di
sembarang tempat yang ditunjukkan pada
gambar 11.

Gambar 6. Saluran Air Tersumbat

Gambar 7. Saluran Air Kotor

Gambar 11. Penjual Jajanan Anak

Di laut yang ada di dekat jalan, terlihat


anak-anak kecil sedang berenang padahal air
Laut Kenjeran saat itu sangat keruh dan ada
beberapa sampah plastik yang mengapung di
sana. Hal ini berbahaya untuk kesehatan
anak-anak tersebut terutama untuk kesehatan
kulitnya karena air yang kotor dapat
mengakibatkan berbagai permasalahan kulit.

Gambar 8. Saluran Air dari Pemukiman

4.3. Kegiatan Sehari-Hari Penduduk


Secara garis besar penduduk di Jalan
Nambangan merupakan nelayan, sehingga
kegiatan sehari-hari mereka dihabiskan
dengan mengolah hasil laut seperti gambar
berikut

Gambar 12. Anak-anak Berenang di Laut

Gambar 9. Kegiatan Sehari-hari Penduduk

4.4. Potensi Limbah


Berdasarkan survei yang dilakukan di
Jalan Nambangan, terdapat berbagai
potensi limbah yang ada yaitu:
4.4.1. Limbah Rumah Tangga/Limbah
Domestik
Jalan Nambangan merupakan jalan
yang padat penduduk. Semakin banyak
penduduk, semakin banyak limbah yang
dihasilkan. Di bagian awal jalan, terdapat
sebuah tempat yang berasal dari bekas
bangunan yang sengaja dijadikan penduduk
sekitar sebagai tempat pembuangan sampah.
Padahal
di
sekitarnya
terdapat
pemukiman padat penduduk. Keberadaan
tempat pembuangan sampah ini dinilai cukup
mengganggu karena mengakibatkan banyak
serangga berdatangan dan menimbulkan bau
yang kurang sedap.

pasang yang ada di pinggir pantai sebagai


tempat pembuangan sampah.

Gambar 16. Ranting-ranting Dibuang Sembarangan

Gambar 17. Perabot Rumah Tangga Dibuang


Sembarangan

4.4.2. Limbah Hasil Laut


Sebagai kampung nelayan yang terletak
di pinggir pantai, Jalan Nambangan
menghasilkan banyak limbah hasil laut.
Pengolahan hasil laut di Jalan Nambangan
sendiri masih sangat sederhana sehingga
kurang mengetahui cara pengelolaan limbah
yang baik dan benar. Kebanyakan limbah
padat akan dibuang di pinggir pantai
sedangkan limbah cair dialirkan di saluran air
yang ada tanpa diolah terlebih dahulu.
Padahal limbah hasil laut yang tidak
diolah terlebih dahulu dan dibuang langsung
dapat mengakibatkan efek yang buruk untuk
lingkungan karena mengandung bahan
organik yang dapat menjadi racun dan
mencemari lingkungan.
Dari hasil survei, didapatkan bahwa
limbah hasil olahan laut yang ditemukan
adalah kulit kerang yang dibuang di pinggir
pantai dan sisa-sisa ikan asin yang dibiarkan
begitu saja di pinggir pantai.

Gambar 13. Tempat Pembuangan Sampah

Gambar 14. Sampah Plastik yang Menumpuk

Gambar 15. Pembuangan Sampah di Bekas Bangunan

Selain di tempat tersebut, penduduk


juga menggunakan batu-batu penghalang laut

dengan rumah yang ada penghuninya. Hal ini


tentu saja berbahaya untuk kesehatan
penghuni rumah.
Selain itu, di ujung jalan terdapat
tempat penampungan pakan ternak yang
dibiarkan menumpuk dalam waktu yang lama
sehingga dihinggapi banyak lalat dan
menimbulkan bau yang tidak sedap pula.

Gambar 18. Limbah Kulit Kerang

Gambar 19. Limbah Kulit Kerang dari Dekat


Gambar 22. Hewan Ternak di Rumah Penduduk

Gambar 20. Sisa Ikan Asin

Gambar 23. Tumpukan Pakan Ternak

5. SOLUSI YANG DITAWARKAN


Berdasarkan
permasalahan
yang
didapatkan dari data melalui survei lokasi di
Jalan Nambangan, penulis menawarkan
beberapa solusi yang didapatkan dari
berbagai referensi. Solusi yang ditawarkan
adalah sebagai berikut:
5.1. Solusi Terhadap Limbah Anorganik
Sebagai pemukiman padat penduduk,
Jalan Nambangan menghasilkan banyak
sampah anorganik seperti botol, plastik
pembungkus makanan dan lain sebagainya.
Sampah anorganik akan sulit diuraikan
secara alami, maka dari itu solusi yang dapat
ditawarkan adalah mengubah sampah
anorganik menjadi kerajinan yang dapat
menambah daya tarik dan daya guna sampah
anorganik.
Dengan
konsep
reuse
remanufacturing dan recycle sampah
anorganik dapat dikurangi pencemaran yang
diakibatkannya.
5.2. Solusi
Terhadap
Permasalahan
Saluran Air

Gambar 21. Ikan yang Dibiarkan Rusak

4.4.3. Limbah Hewan Peliharaan


Selain sebagai nelayan, terdapat
beberapa penduduk yang memiliki hewan
peliharaan, seperti kambing, ayam dan
kucing. Namun hewan peliharaan yang
paling banyak meghasilkan limbah adalah
kambing.
Kambing yang dipelihara di Jalan
Nambangan dibiarkan berada di jalan bukan
di kandang. Akibatnya kotoran yang
dihasilkan berserakan di sepanjang jalan. Hal
ini menimbulkan bau yang tidak sedap dan
lingkungan menjadi kotor.
Bahkan ada penduduk yang tidak
mengandangkan hewan peliharaannya di
tempat sendiri melainkan dijadikan satu
6

Cara
paling
mudah
adalah
membersihkan saluran air dari kotorankotoran yang menyumbatnya lalu melakukan
pencegahan agar tidak membuang kotoran di
saluran air. Sehingga saluran air tidak mudah
tersumbat.
Melakukan riset lebih dalam untuk
menentukan pembuatan IPAL (Instalasi
Pengolahan Air Limbah) seperti pada
penelitian di Perumahan PT. Pertamina Unit
Pelayanan III Plaju Sumatera Selatan. IPAL
hasil penelitian di tempat tersebut terdiri dari
bagian bak pemisah lemak/minyak, bak
ekualisasi, bak pengendap awal, bak biofilter
anaerob, bak biofilter aerob dan bak
pengendap akhir (Wulandari, 2014)
5.3. Solusi Terhadap Limbah Padat
Perikanan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
di Kota Tegal Jawa Tengah, limbah padat
ikan dapat dijadikan sebagai pakan ternak.
Limbah ikan berupa tulang, kepala dan sisik
mengandung protein yang cukup tinggi. Pada
penelitian ini limbah ikan tersebut
dihancurkan menjadi tepung untuk kemudian
diolah dan dicampur dengan pakan ternak
ayam berupa dedak. Hasilnya ayam menjadi
lebih berstamina dan menjaga kekuatan
cangkang telur. Selain itu, limbah ikan juga
dapat dijadikan sebagai campuran pupuk
kompos yang berguna untuk kegiatan
pertanian (Usaha Ternak, 2013).
5.4. Solusi Terhadap Limbah Kulit
Kerang
Berdasarkan referensi, limbah kulit
kerang cocok dijadikan sebagai bahan
pengganti semen untuk pembuatan beton.
Penelitian terhadap cangkang Kerang
Lokan yang ada di Bengkulu sebagai bahan
tambahan untuk pembuatan beton melalui
tahap pemeriksaan agregat beton yang berupa
agregat kasar dan agregat halus melalui
berbagai pemeriksaan fisik, tahap selanjutnya
adalah pendesainan beton karena desain
merupakan inti dari sebuah produk, tahap

terakhir adalah pengujian terhadap sampel


dengan mesin uji tekan berkapasitas 150 kN.
Dari penelitian tersebut didapatkan
bahwa penambahan cangkang Kerang Lokan
sebagai bahan campuran pembuatan beton
yang paling efektif adalah sebanyak 5%
(Supriani, 2013).
Penelitian lain menyebutkan bahwa
cangkang kerang dicampur dengan ampas
tebu dapat dijadikan bahan substitusi pada
beton. Dengan cara yang sama seperti
penelitian sebelumnya, campuran cangkang
kerang dan ampas tebu yang paling efektif
untuk bahan substitusi pada beton adalah 9%
dan 8%. Campuran ini merupakan hasil yang
paling kuat diantara pilihan yang lain.
(Katrina, 2014)
5.5. Solusi Terhadap Limbah Cair
Perikanan
Solusi
yang
dapat
ditawarkan
berdasarkan penelitian sebelumnya adalah
penggunaan mikroba. Pada penelitian
terhadap limbah cair perikanan berupa
limbah rajungan dapat dikurangi kadar
protein maupun lemak berbahayanya dengan
menggunakan
konsorsium
mikroba
indigenous proteolitik dan lipolitik (Oktavia,
2012)
5.6. Solusi Terhadap Limbah Peternakan
Kandungan bahan organik yang ada di
kotoran sapi dan kambing hampir sama.
Penelitian tentang pemanfaatan limbah
kotoran sapi menunjukkan bahwa kotoran
sapi dapat dimanfaatkan sebagai pupuk
kompos. (Risal, 2013).
Solusi ini dapat diterapkan pada
kotoran kambing yang dimiliki penduduk.
Cara pertama adalah membuat kandang
untuk kambing agar kotoran yang dihasilkan
dapat dikumpulkan. Selanjutnya adalah
membuat kompos padat yang terbuat dari
kotoran kambing dicampur dengan sisa-sisa
pakan dan kompos cair yang terbuat dari urin
kambing.
6. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
7

6.1. Data
Data yang didapatkan dari survei lokasi
di Jalan Nambangan adalah 104 bangunan,
704 penduduk dan 22 hewan peliharaan.
6.2. Potensi Limbah
Potensi limbah yang dihasilkan di Jalan
Nambangan adalah limbah rumah tangga,
limbah perikanan dan limbah peternakan.
Selain itu, penataan pemukiman penduduk
masih dinilai kurang layak.
6.3. Dampak
Dampak yang ditimbulkan akibat
adanya limbah di Jalan Nambangan ini
adalah menyebabkan kuman penyakit
berkembang
biak
sehingga
rawan
mengganggu
kesehatan
penduduk,
menurunnya kualitas hasil olahan laut dan
pencemaran lingkungan seperti tersumbatnya
saluran air.
6.4. Penanggulangan
Berdasarkan permasalahan yang ada
timbul solusi-solusi untuk melakukan
penanggulangan. Solusi untuk sampah
anorganik
adalah
melakukan
reuse,
remanufacturing
dan
recycle
untuk
menjadikan sampah anorganik menjadi suatu
kerajinan. Solusi saluran air yang tersumbat
adalah dengan membersihkan dan membuat
IPAL. Solusi untuk limbah padat hasil
perikanan adalah dengan menjadikan limbah
menjadi pakan ternak dan pupuk sedangkan
untuk limbah cangkang kerang adalah
menjadikan cangkang kerang sebagai
substitusi pembuatan beton. Sedangkan untuk
limbah cair perikanan dapat menggunakan
mikroba. Solusi untuk limbah peternakan
baik berupa limbah padat maupun cair adalah
menjadikan limbah tersebut sebagai pupuk
kompos.

Katrina, G. (2014, September). Pemanfaatan


Limbah
Kulit
Kerang
sebagai
Substitusi Pasir dan Abu Ampas Tebu
sebagai Substitusi Semen pada
Campuran Beton Mutu K-225. Jurnal
Teknik Sipil dan Lingkungan, Vol.
2(No. 3), 308-313.
Oktavia, D. A. (2012, Agustus). Pengolahan
Limbah Cari Perikanan Menggunakan
Konsorsium Mikroba Indogenous
Proteolitik
dan
Lipolitik.
AGROINTEK, Vol. 6(No. 2), 65-71.
Pinoci, A. (2013, Agustus). Daftar
Kelurahan-Kecamatan di Surabaya.
Dipetik Maret 13, 2016, dari Arie
Pinoci: www.ariepinoci.web.id
Pramudyanto, B. (2014, Oktober-Desember).
Pengendalian
Pencemaran
dan
Kerusakan di Wilayah Pesisir. Jurnal
Lingkar Widyaiswara, Vol. 1(No. 4),
21-40.
Risal, M. (2013). Strategi Pemanfaatan
Limbah Ternak Sapi sebagai Solusi
Peningkatan Kesejahteraan Petani di
Kabupaten
Maros.
Universitas
Hasanuddin, Fakultas Peternakan.
Makassar: Universitas Hasanuddin.
Supriani, F. (2013, Oktober). Pengaruh Umur
Beton Terhadap Kuat Tekan Beton
Akibat Penambahan Abu Cangkang
Lokan. Jurnal Teknik Sipil Inersia, Vol.
5(No. 2), 41-49.
Usaha Ternak. (2013, Februari 14). Limbah
Ikan Diburu Sebagai Pakan Ternak.
Dipetik Maret 13, 2016, dari Dunia
Ternak: http://duniaternak.com/
Wulandari, P. R. (2014, September).
Perencanaan Pengolahan Air Limbah
Sistem Terpusat (Studi Kasus di
Perumahan PT. Pertamina Unit
Pelayanan III Plaju Sumatera
Selatan). Jurnal Teknik Sipil dan
Lingkungan, Vol. 2(No. 3), 499-509.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
Lampiran 1 Foto Selfie

Lampiran 2 Panorama Pinggir Pantai Jalan Nambangan

Lampiran 3 Street View Jalan Nambangan Via Google Maps

Lampiran 4 Jalan Nambangan Via Google Maps

SALURAN AIR

PEMUKIMAN PENDUDUK
SAMPAH ORGANIK

IPAL

PENGGU-NAAN MIKROBA

SAMPAH ANORGANIK

JALAN NAMBANGAN, KECAMATAN BULAK

SAMPAH ORGANIK

SAMPAH ANORGANIK

PENG-OLAHAN KOMPOS
KAN-DANG KAMBING

PEMBUATAN BETON
PEMUKIMAN PENDUDUK
TANGGUL ABRASI BERSIH

LAUT

Lampiran 5 Denah Jalan Nambangan Berdasarkan Solusi yang Ditawarkan

Lampiran 6. Flow Diagram Jalan Nambangan

Anda mungkin juga menyukai