TINJAUAN PUSTAKA
Page 6
kesehatan
perumahan
adalah
ketentuan
teknis
kebutuhan
fisiologis
antara
lain
pencahayaan,
Page 7
Page 8
dibawahnya.
Adapun persyaratan untuk langit-langit yang baik adalah :
a. Langit-langit harus dapat menahan debu dan kotoran lain yang
jatuh dari atap
b. Langit-langit harus menutup rata kerangka atap kuda-kuda
penyangga dengan konstruksi bebas tikus
c. Tinggi langit-langit sekurang-kurangnya 2,40 dari permukaan
lantai, kecuali dalam hal langit-langit/kasau-kasaunya miring
sekurang-kurangnya mempunyai tinggi rumah 2,40 m dan
tinggi ruang selebihnya pada titik terendah titik kurang dari
1,75 m, serta ruang cuci dan ruang kamar mandi diperbolehkan
sekurang-kurangnya sampai 2,40 m
2. Dinding
Adapun syarat-syarat untuk dinding antara lain:
a. Dinding harus tegak lurus agar dapat memikul berat sendiri,
beban tekanan angin dan bila sebagai dinding pemikul harus
pula dapat memikul beban diatasnya
b. Dinding harus terpisah dari pondasi oleh suatu lapisan air rapat
air sekurang-kurangnya 15 cm dibawah permukaan tanah
sampai 20 cm di atas lantai bangunan, agar air tanah tidak
dapat meresap naik keatas, sehingga dinding tembok terhindar
dari basah dan lembab dan tampak bersih tidak berlumut
c. Lubang jendela dan pintu pada dinding, bila lebarnya kurang
dari 1 m dapat diberi susunan batu tersusun tegak di atas batu,
batu tersusun tegak di atas lubang harus di pasang balok lantai
dari beton bertulang atau kayu awet.
d. Untuk memperkuat berdirinya tembok bata digunakan
rangka pengkaku yang terdiri dari plester-plester atau balok
beton bertulang setiap luas 12 meter.
3. Lantai
Lantai harus cukup kuat untuk menahan beban diatasnya.
Bahan untuk lantai biasanya digunakan ubin, kayu plesteran, atau
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UPT-PTC INDRAPURA
FAKULTAS KEDOKTERAN BAITURRAHMAH PADANG 2016
Page 9
kolong rumah
Untuk kayu-kayu yang tertanam dalam air harus yang
tahan air dan rayap serta untuk konstruksi di atasnya agar
cahaya
yang
bila
dibandingkan
dengan
diminum.
Syarat-syarat kualitas air bersih diantaranya adalah sebagai
berikut :
a. Syarat fisik : tidak berbau, tidak berasa, dan tidak
berwarna
b. Syarat kimia : kadar besi maksimum yang diperbolehkan
0,3 mg/l, Kesadahan (maks 500 mg/l)
c. Syarat mikrobiologis : koliform tinja/total koliform
(maks 0 per 100 ml air)
2. Jamban dan Pembuangan Tinja
Angka kesakitan penyakit diare di Indonesia masih tinggi.
Salah satu penyebab tingginya angka kejadian diare adalah
rendahnya cakupan penduduk yang memanfaatkan sarana air bersih
dan jamban serta PHBS yang belum memadai. Menurut data dari
200.000 anak balita yang meninggal karena diare setiap tahun di
Asia, separuh di antaranya adalah di Indonesia.
Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban
dengan syarat antara lain sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
mungkin
Jamban harus bebas dari bau atau kondisi yang tidak sedap
g.
dipandang
Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan
tidak mahal
Ada 4 cara pembuangan tinja yaitu :
dalam.
Kakus air (aqua privy), cara ini hampir mirip dengan
kakus lubang gali, hanya lubang kakus dibuat dari
tangki yang kedap air yang berisi air, terletak
langsung di bawah tempat jongkok. Cara kerjanya
merupakan peralihan antara lubang kakus dengan
septic tank. Fungsi dari tank adalah untuk menerima,
menyimpan, mencernakan tinja serta melindunginya
dari lalat dan serangga lainnya. Bentuk bulat, bujur
sangkar atau empat persegi panjang diletakkan
rumah
tangga.
Terdiri
dari
tangki
berakibat
terhadap
serta
mempersukar
dipertahankan
menimbulkan
lagi.
kerugian
Disamping
lain,
itu,
diantaranya
cara
:
ini
bahaya
udara.
Kebiasaan
membuang
pengolahan
dan
pemanfaatan
kembali
d. Pengangkutan
e. Pembuangan
Agar sampah tidak membahayakan kesehatan
manusia, maka perlu pengaturan pembuangannya, seperti
penyimpanan sampah yaitu tempat penyimpanan sementara
sebelum sampah tersebut dikumpulkan untuk diangkut serta
dibuang (dimusnahkan). Untuk tempat sampah tiap-tiap
rumah isinya cukup 1 m3. Tempat sampah janganlah
ditempatkan di dalam rumah atau pojok dapur, karena akan
menjadi gudang makanan bagi tikus-tikus sehingga rumah
banyak tikusnya.
Adapun syarat tempat sampah adalah sebagai
berikut :
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UPT-PTC INDRAPURA
FAKULTAS KEDOKTERAN BAITURRAHMAH PADANG 2016 Page 19
a.
b.
c.
mengotori tangan
Ukuran tempat sampah
sedemikian
rupa
ditutup
Harus ditutup rapat sehingga tidak menarik
serangga atau binatang-binatang lainnya seperti
tikus, ayam, kucing dan sebagainya
2.2 Tuberkulosis
2.2.1 Definisi
Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan
oleh bakteri yang berkembang biak tidak hanya di paru-paru saja tetapi
juga bisa menyebar ke organ lainnya, misalnya tulang, limfe, dll.
Pengertian dari TB paru sebagai suatu penyakit menular langsung yang
menyerang paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosa.
2.2.2 Epidemiologi
Data WHO dalam Global Tuberculosis Control tahun 2010,
terdapat 9,4 juta insiden TB paru dan lebih dari 90% penderita TB paru
terjadi di Negara berkembang seperti ASEAN (35%). Kematian tertinggi
terjadi di Asia Tenggara sebesar 480.000 kematian dan merupaka
kematian tertinggi dibandingkan dengan kawasan lain di dunia. Di
Indonesia, prevalensi angka kematian pada tahun 2010 sebesar 27 per
100.000 penduduk. Insiden TB paru semakin hari semakin meningkat
dengan meningkatnya angka pengangguran, kemiskinan, penyalahgunaan
obat terlarang dan meningkatnya penderita HIV dan AIDS.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UPT-PTC INDRAPURA
FAKULTAS KEDOKTERAN BAITURRAHMAH PADANG 2016 Page 20
2.1.3 Etiologi
Kuman ini berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu tahan
terhadap asam pada pewarnaan. Oleh karena itu disebut pula sebagai
Basil Tahan Asam (BTA). Kuman TBC cepat mati dengan sinar matahari
langsung, tetapi dapat hidup beberapa jam di tempat yang gelap dan
lembab. Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat dormant, tertidur lama
selama beberapa hari.
2.1.4 Gejala Klinis
Gejala yang timbul adalah batuk produktif yang terjadi selama tiga
minggu atau lebih. Gejala batuk dapat diikuti dengan gejala yang lain
yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, berkeringat pada
malam hari, nafsu makan menurun, malaise, dan demam.
2.1.5 Cara Penularan
Penderita TB paru dapat menularkan penyakit TB melalui beberapa
cara yaitu:
1.
2.
3.
(droplet
infection).
Sekali
batuk
dapat
4.
5.
orang lain.
Faktor yang mempengaruhi seseorang tertular TB paru
2.
3.
timbul
atau
manifest,
tetapi
agent
sendiri
tidak
adalah
daya
suatu
mikroorganisme
untuk
umur
berperan
dalam
kejadian
penyakit
terinfeksi
HIV
meningkat,
maka
jumlah
penderita
dan
berkembang
biak
lebih
bagi
Departemen
Kesehatan
Republik
Indonesia
dalam
berkembangbiaknya
rumah
akan
mikroorganisme
antara
mempermudah
lain
bakteri
berkurangnya
konsentrasi
oksien
dan
bakteri-bakteri,
terutama
bakteri
patogen
seperti
dalam
ruangan.
Lantai
tanah
cenderung