Anda di halaman 1dari 1

Manifestasi Klinis

Edema
Proteinuri
a

Hipoalbumi
n

Hasil Laboratorium

Poteinuria > +3
Protein 24 Jam > 3,5 gr
Hipoalbuminemia
Kolesterol 300-600 mg%

Protein +3
Protein 24 Jam 6578 mg
Albumin 1,5 gr/dl
Kolesterol 353 mg/dl

Tatalaksana

Penanganan suportif pada


pasien dengan edema
anasarka sebaiknya dirawat
inap untuk mengurangi
proteinuria
Diet tinggi protein
Infus Salt-poor human
albumin
Diet Rendah garam
Diuretik
Pemberian Ace-inhibitor
kontraindikasi
Pemberian Antibiotik
Pemberian antikoagulan dan
anti agregasi trombosit
Kortikosteroid
Kontraindikasi pemberian
Siklofosfamide
Siklosporin

Rawat Inap
Diet Rendah garam
Inj Metilprednisolon 125
mg/12 jam selama 3 hari
dan diganti ke
Methylprednisolon oral
4mg 4-4-4
Inj Enoxaparin Sodium
0.6cc/ hari

SINDROMA
NEFROTIK
Hiperkoagubili
tas
Hiperlipidemi
a

SN pada kehamilan secara umum jarang terjadi, hanya 0.012 0.025%


dari seluruh kehamilan. Hal ini sebenarnya timbul karena adanya
penyebab SN, kehamilan hanya koinsiden. Sulit mencari kepustakaan
yang melaporkan prevalensi atau insidensi SN pada kehamilan. Apabila
kehamilan disertai SN, maka pengobatan serta prognosis ibu dan anak
tergantung pada faktor penyebabnya dan pada beratnya insufisiensi
ginjal.

TEORI
KASUS
Edema, Hipoalbumin,
Edema pada wajah, vulva,
hiperlipidemia, Pada beberapa dan kaki
kasus: Kardiovaskular event,
Tromboembolisme, Infeksi,
Malnutrisi, Anemia,
Hipokalsemia

Satu kasus seorang wanita umur 30 tahun, masuk RSUP H. Adam Malik
Medan dengan keluhan bengkak di seluruh tubuh terutama di wajah,
kaki, dan kemaluan. yang dialami penderita sejak 3 bulan. OS juga
dalam keadaan hamil 22-24 minggu yang telah dikonfirmasi dengan
USG. Riwayat darah tinggi disangkal pasien.
Pada pemeriksaan ditemukan nadi 90 kali/menit dan tekanan darah
160/110mmHg. Pada pemeriksaan fisik dijumpai edema pada seluruh
tubuh. Perut membesar karena hamil 24 minggu. Pemeriksaan system
organ lain dalam batas normal. Hasil pemeriksaan darah dijumpai
Albumin1.5 g/dL , Kolesterol total 353 mg/dL, Trigliserida 403 mg/dL.
HDL 66 mg/dL, LDL 240 mg/dL.Pada pemeriksaan urin protein +3, Urin
24 jam Protein Urin 6578 mg. Setelah 48 jam rawatan dan TD turun
menjadi 130/80 mmhg, diagnosis Preeklamsi berat (PEB) disingkiran
oleh bagian Obgyn. Pasien diterapi dengan injeksi Methyl Prednisolone
dengan dosis 125mg/12 jam. Setelah perawatan 7 hari pasien pulang
dengan perbaikan klinis dan protein urin +2. Pasien dianjurkan untuk
rutin berobat jalan

Dilaporkan suatu kasus Sindroma Nefrotik dengan kehamilan, diterapi dengan steroid
selama 7 hari dan pasien pulang dengan perbaikan klinis pada badan dan
kehamilannya.

1. Tripathi K, Prakash J. Kidney diseases in pregnancy. In : Textbook of Nephrology, 1st ed, Jaypee 1993. p.347-82.
2. Gallery EDM. Renal physiology in normal pregnancy. In: Johnson RJ, Feehaely J (eds). Comprehensive clinical nephrology, 1st ed, London : Mosby, 2000. p.46.
3. Brady HR, Brenner BM. Pathogenetic mechanism of glomerular injury. In: Fauci, Braunwald, Isselbacher et al (eds). Harrison's Principles of Internal Medicine,
14th ed, New York : McGraw Hill, 1998.p. 1540-4.
4. Sukandar E, Sulaeman R. Sindrom nefrotik. Dalam: Soeparman, Sukaton U, Waspadji S, dkk (eds). Ilmu penyakit dalam, jilid II, Jakarta: BP FK UI, 1990. hal. 282305
5. Travis L. Nephrotic syndrome. eMedicine. June 11, 2002.

Anda mungkin juga menyukai