Anda di halaman 1dari 22

AKHLAK DAN AKTUALISASINYA

DALAM KEHIDUPAN
Oleh :

1.
2.
3.
4.
5.
6.
TEKNIK INDUSTRI
2011/2012

AKHLAK DAN AKTUALISASINYA


DALAM KEHIDUPAN
klik

Pengertian Akhlaq

klik

Karakteristik
Akhlaq

klik

Aktualisasi Akhlaq
dalamberbagai
bidang kehidupan

klik

Faktor-Faktor
Pembentuk
Akhlaq

PENGERTIAN AKHLAK
Perkataan akhlak berasal dari bahasa
Arab, jama dari khuluqun yang berarti
budi pekerti. Kata akhlaq mengandung
segi-segi persesuaian dengan khalqun
(ciptaan) serta erat hubungannya dengan
khaliq dan makhluq. Setiap perbuatan
dan perilaku manusia (makhluq), baik
secara individu maupun interaksi sosial
tidak bisa terlepas dari pengawasan
khaliq (Tuhan)

Menurut Ibnu Miskawaih


Akhlak adalah keadaan
jiwa seseorang yang
mendorongnya
untuk
melakukan perbuatanperbuatan tanpa melalui
pertimbangan
fikiran
terlebih dahulu

Menurut Al Ghazali
Akhlak adalah suatu sifat
yang tertanam dalam
jiwa yang darinya timbul
perbuatan-perbuatan
dengan mudah tanpa
memerlukan
pertimbangan fikiran

Penggabungan Dua Definisi


Akhlak secara substansial adalah
sifat hati yang tercermin dalam
perilaku. Jika sifat hatinya baik,
maka yang muncul adalah akhlak
yang baik (akhlaqul karimah) dan
jika sifat hatinya busuk maka yang
keluar dalam perilakunya adalah
akhlak yang buruk (akhlaqul
mazmumah)

Pengertian menurut Ulama


Akhlak
Ilmu yang memberikan
pengertian tentang baik dan
buruk, ilmu yang mengajarkan
tentang pergaulan manusia dan
tujuan mereka yang terakhir
dari seluruh usaha dan
pekerjaan mereka
Home

Karakteristik Akhlak
Yusuf Qardhawi mengajukan tujuh karakter akhlak Islam:
1.Moral yang beralasan dan dapat dipahami
Moral Islam terlepas dari tabiat ritual absolut
dogmatis yang dikenal oleh agama Yahudi dan yang
diasumsikan oleh sebagian peneliti tentang moral sebagai
suatu konsekuensi langsung bagi bahasa dakwah kepada
moral dalam semua agama,namun mereka tidak mengetahui
bahwa Islam justru kebalikan dari itu.Islam selalu bersandar
pada penilaian yang logis dan argumentasi yang dapat
diteriam oleh akal yang lurus dan naluri yang sehat.

2.Moral Universal
Moral dalam Islam berdasar karakter manusiawi yang
universal,yaitu larangan bagi suatu ras manusia
berlaku juga bagi ras lain.Bahkan moral umat Islam
dan umat lain adalah sama dihadapan moral Islam
yang universal. Maka dari itu akhlak Islam adalah
bebas dari segala tendensi rasisme
kebangsaan,kesukuan maupun golongan
3.Kesesuaian dengan fitrah
Islam mengakui eksistensi manusia sebagai mana yang
telah diciptakan Allah SWT dengan segala dorongan
kejiwaan,kecendurungan fitrah serta segala yang telah
di gariskan-Nya.Islam membolehkan manusia untuk
menikmati barang atau rezeki yang baik,namun syariat
Islam tidak membenarkan naluri jika barang barang
dan hal hal najis atau merupakan perbuatan maksiat.

4.Memperhatikan realita
Allah SWT memberikan perintah hanya pada manusia yang memiliki
dorongan atau nafsu,keinginan dan cita cita,kepentingan dan
kebutuhan,juga memiliki kecenderungan akan kesenangan duniawi
sebagaimana mereka juga memiliki kerinduan jiwa kepada Allah
SWT yang mengangkat tinggi derajat manusia.Alquran tidak
mewajibkan manusia untuk mencintai musuh musuhnya,tetapi
memerintahkan manusia untuk berlaku adil terhadap musuh
musuhnya agar tidak tercipta pelanggaran terhadap musuh musuh
mereka

5.Moral positif
Moral Islam menganjurkan untuk menggalangkan
kekuatan,perjuangan dan meneruskan amal usaha dengan penuh
keyakinan dan cita cita,melawan sikap ketidakberdayaan dan
pesimis,malas,serta segala bentuk penyebab kelemahan.Islam juga
menolak sikap pasif dalam menghadapi kerusakan sosial
politik,dekadensi moral dan agama.Bahkan Islam memerintahkan
kepada muslim untuk merubah suatu kemungkaran dengan
tangannya bila ia tak mampu dengan lisannya.

6.Komprehensifitas
Moral dalam agama Islam tidak hanya berkisar pada
pelaksanaan ibadah ritual,seremonial dan sebagainya,karena
moral Islam tidak membiarkan kegiatan manusia hanya pada
ibadah saja.Moral Islam mencakup hubungan manusia dengan
alam secara global maupun detail dan untuk itu moral Islam
meletakkan apa yang dikehendaki manusia dari adab susila
yang tinggi dan ajaran yang luhur

7.Tawazun (Keseimbangan)
Tawazun menggabungkan sesuatu dengan penuh keserasian
dan keharmonisan tanpa sikap berlebihan maupun
pengurangan.Contoh tawazun adalah seimbang dalam
mengejar dunia maupun akhirat.Islam menganggap dunia ini
adalah ladang untuk akhirat dan Allah SWT menjadikan
manusia sebagai khalifah di bumi,maka tidak pantas bila
mereka merusak kehidupan dunia ,karena orang yang bahagia
adalah orang yang beruntung dengan kebaikan dunia maupun
kebaikan akhirat
Home

Faktor-faktor pembentuk
akhlak
Perbuatan yang berbeda pada dasarnya
ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu:
O Faktor dari dalam / internal : sifat-sifat

bawaan sejak lahir.


O Faktor dari luar / eksternal : pengaruh dari
aksi dan interaksi.

faktor-faktor yang mempengaruhi


perilaku manusia
O Naluri

Naluri merupakan tabiat yang dibawa manusia sejak lahir.


Ada yang mengartikan bahwa naluri adalah sifat yang
dapat menimbulkan perbuatan yang menyampaikannya
pada tujuan dengan terpikir lebih dahulu ke arah tujuan
itu tanpa didahului latihan perbuatan itu.
O Keturunan

Maksud dari keturunan disini adalah bahwa cabang itu


menyerupai pokoknya dan pokok itu melahirkan sesuatu
yang mirip dengannya. Contoh dalam dunia botani
misalnya, petani lebih memilih bibit unggul karena dari
bibit unggul tersebut dihasilkan buah yang unggul juga.

O Azam / kemauan keras

Kemauan keras ini yang menggerakkan manusia untuk


berbuat dengan sungguh-sungguh. Sebenarnya
kehudupan orang-orang yang suses pun dalam
perjalanannya menjadi sukses juga digerakkan oleh
kemauan yang keras pula. Allah memesankan dalam AlQuran surat Al-Ahqaf ayat 35 :








Hendaklah engkau tabah seperti ketabahan rasul-rasul yang
memiliki kehendak yang keras.

O Suara batin

Dalam tubuh manusia terdapat kekuatan yang sewaktu-waktu


memberikan peringatan jika manusia tersebut berada di ambang
bahaya atau keburukan
O Kebiasaan

Kebiasaan adalah perbuatan yang selalu dilakukan berulang-ulang


sehingga menjadi mudah dilakukan.
O Lingkungan

Lingkungan disini terbagi menjadi 2 yaitu :


1.

2.

lingkungan alam
alam juga turut menentukan tingkah laku manusia. Sebagai contoh
orang yang hidup di hutan dan di gunung akan hidup senbagai
pemburu atau petani yang berpinda-pindah, sedang tingkat
ekonomidan kebudayaannya terbelakang, dibandingkan orangorang yang tinggal di kota.
lingkungan pergaulan
Manusia adalah makhluk sosial sehingga juga dengan sendirinya
juga akan bergaul.

Home

Aktualisasi Akhlaq dalamberbagai bidang


kehidupan
O Dalam bidang sosial

Masyarakat industrialis cenderung menuju tata hidup yang


liberal dan sekuler di dalam mengartikan sebuah agama dan
keberpihakan pada materi semakin tinggi dan nyaris menjadi tujuan
hidupnya, begitu pula ada semacam kecenderungan dalam masyarakat
kita untuk kembali pada budayanya yang kadang tidak sesuai dengan
Islam. Tradisi-tradisi tadi dikembangkan sehingga ia seakan-akan
merupakan ajaran agama yang meski dilaksanakan.
Kedua hal di atas adalah tantangan yang perlu dipecahkan
bersama. Ahklak Islam tentunya meski mampu menyikapi hal-hal yang
demikian sehingga Islam tidak ditinggalkan dan dijadikan ajaran
agama nomor dua. Kecenderungan tersebut adalah tantangan yang
nyata dihadapan kita. Adapun usaha-usaha ke arah ajaran agama yang
lebih dapat menarik bagi masyarakat tentu diperlukan pembaharuan di
dalam pemikiran dan konsep yang relevan dengan zaman. Dengan kata
lain, diperlukan interprestasi atau pengkajian ulang terhadap ajaranajaran Islam secara lebih konkret, realistik, dan kreatif sehingga
ajaran-ajarannya benar-benar berfungsi sebagai petunjuk.

O Dalam bidang pendidikan

Masalah yang ada dalam pendidikan yang berkaitan dengan


pendidikan akhlak antara lain adalah masalah pendekatan dan
kelembagaan serta pola pengembangannya. Dari sudut pendekatan
dalam proses Pendidikan Agama cenderung dipelajari hanya sebagai
teori dan ilmu semata. Pendidikan Agama seharusnya menjadi
pandangan hidup yang akan melahirkan pemikiran dan perilaku yang
islami. Semakin kurangnya para ahli dan ulama menunjukkan
perlunya kaderisasi dan metode baru yang semakin ilmiah
menjadikan Islam sebagai Agama yang mengatur kehidupan di dunia
dan di akhirat. Pendikotomian Agama dengan masalah sosial meski
dihilangkan dalam dunia Pendidikan Islam.
Dalam kelembagaan hendaknya lembaga Islam lebih mandiri dan
modern dengan kurikulum yang jelas dan terencana. Sehingga
melahirkan kader-kader yang mempunyai integritas yang tinggi
tentang Islam, tidak statis dan tidak tradisional dan tidak pula
menjadi sekuler. Masjid sebagai tempat pembinaan Ahklak
hendaknya menjadi pusat pengembangan dan penyusunan strategi
sosial lainnya.

Kita sama-sama mengharapkan sebuah sistem Pendidikan yang ada


beserta komponen yang ada di dalamnya secara matang sesuai dengan
kebutuhan masa depan dan memiliki kompetensi dalam penyelenggaraan
pendidikan, serta mampu menjalankan amanat pendidikan Islam dalam
proses belajar mengajar secara sempurna. Pemberdayaan kampus sebagai
lembaga yang berahklak perlu kita dukung dengan semaksimal mungkin.
Kampus sebagai lembaga yang mampu mencetak generasi bangsa dan
umat terutama sekolah tinggi agama Islam hendaknya mampu
memberikan contoh dan solusi akan model pendidikan yang Islami. Dengan
banyaknya unit-unit kajian di kampus hendaknya sama-sama mendapat
dukungan dari semua pihak terutama petinggi kampus. Kegairahan dalam
mengkaji masalah keagamaan hendaknya dipahami oleh penguasa
kampus dan memberikan otonomi yangseluas-luasnya kepada mahasisiwa.
Adanya kecenderungan rasionalitas yang kadang membawa kepada sikap
sekularis perlu diantisipasi. Oleh karena itu, perlu pendekatan yang lebih
efektif dengan mengutamakan kebebasan dalam pemikiran dan kreasi dari
pada sebuah doktinisasi. Diharapkan sekolah tinggi agama Islam dan
semacamnya mampu mencetak generasi yang mempunyai ahklaq yang
tinggi di samping keunggulan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Tidak
dapat disangkal bahwa masih banyak mahasiswa perguruan tinggi Islam
yang belum menjalankan syariat dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu,
pendidikan ahklaq bagi mahasiswa perlu terus dikuatkan karena
mahasiswa adalah generasi muda potensial dan strategis.

O Dalam bidang dakwah

Dakwah adalah sarana yang biasa dilakukan oleh


para dai maupun oleh para kaum muslimin. Dalam
dakwah terjadi interaksi dan komunikasi antara
banyak komponen masyarakat yang ada, baik ulama,
pemerintah, umat, dan hartawan serta kaum
cendekiawan lainnya. Dakwah adalah media
komunikasi yang bertujuan menumbuhkan kesadaran
pada umat. Dengan adanya dakwah dapat terjadi
reformasi bahkan revolusi sosial yang pada dasarnya
berusaha meningkatkan kualitas diri pribadi dan
kemajuan bersama.

Adapun yang perlu diusahakan dalam rangkaian


pembentukan masyarakat yang berakhlak adalah dengan
melalui :
a. Dalam bidang pendekatan misalnya perlu adanya
perencanaan yang berorientasi pada pemecahan
masalah yang didasarkan pada kesesuaian dengan objek
masalah.
b. Kemudian perlu adanya pengorganisasian yang lebih
baik dan berkesinambungan.
c. Meningkatkan medan dakwah pada hal-hal yang
meliputi segala aspek kehidupan dengan bil hikmah wal
mauidhotil hasanah. Serta dalam berdakwah
memperhatikan prinsip yaitu: Mudahkan dan jangan
menyulitkan dan prinsip gembirakanlah dan jangan
membuat orang lain lari.

Demikian antara lain usaha-usaha yang harus ditempuh


dalam rangka pembentukan masyarakat yang berakhlak.
Peran-peran organisasi Islam baik yang formal maupun
nonformal meski kita tingkatkan dan lebih menyentuh
pada kehidupan terutama remaja. Organisasi Islam perlu
menyatukan visi dalam rangka pembinaan umat secara
bersama. Serta perlu meningkatkan ukhuwah Islamiyah.
Pada akhir nantinya umat akan merasa memiliki Islam
dan terbiasa dengan kemajemukan tanpa meninggalkan
nilai-nilai akhlak yang ada dalam Islam. Ada baiknya kita
melihat kembali pesan Allah dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang berakhlaq yaitu dalam QS. Al Ashr ayat
13: Demi masa sesungguhnya manusia itu benarbenar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal sholeh dan menasehati
supaya menetapi kebenaran.
End

Anda mungkin juga menyukai