KELOMPOK
A-1
Ketua
: RIZKY AGUSTIAN HADI
(1102011238)
SEKRETARIS : RATIH LAURA SABRINA
(1102012227)
ANGGOTA :
IMADUDDIN BASKORO HADINEGORO
(1102011123)
BAIQ NADIA SYAUQI
(1102012040)
CHAIRUNNISSA
(1102012045)
DENTY SARASWATI
(1102012056)
KHALIDA HANDAYACITA
(1102012140)
SKENARIO 2
MAYAT PEREMPUAN DI KAMAR KOS
Mayat seorang perempuan diduga berusia 23 tahun
ditemukan meninggal di kamar kos0kosannya di
daerah
salemba.
Korban
ditemukan
setengah
telanjang dengan tangan diikat dan mulut di sumpal.
Mayat dalam keadaan mulai membusuk,berbau,
ditemukan
belatung
pada
bagian
lubang
hidungnya,kulit mulai mengelupas dan tampak
pembuluh darah mulai melebar pada bagian dada dan
leher. Diperkirakan kejadian sekitar 3 hari yang lalu.
Polisi menduga korban diperkosa sebelum dibunuh.
Tim identifikasi mengambil sidik jari korban dn
mengambil swab vagina untuk memastikan adanha
sperma pelaku.
SASARAN BELAJAR :
LI.1. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN PERUBAHANPERUBAHAN
SETELAH KEMATIAN.
LI.2. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN INVESTIGASI
PADA KASUS
PEMERKOSAAN.
LI.3. MEMAHAMI DAN MENGETAHUI SANKI HUKUM
PELAKU
PEMERKOSAAN PEMBUNUHAN MENURUT
PANDANGN
ISLAM.
c) Keadaan Lingkungan
Keadaan kering lebih lambat dari pada panas dan lembab
Pada mayat dalam air dingin, kaku mayat akan cepat terjadi
dan berlangsung lama.
Pada udara suhu tinggi, kaku mayat terjadi lebih cepat dan
singkat, tetapi pada suhu rendah kaku mayat lebih lambat
dan lama.
Kaku mayat tidak terjadi pada suhu dibawah 10oC,
kekakuan yang terjadi pembekuan atau cold stiffening.
d) Cara Kematian
Pada mayat dengan penyakit kronis dan kurus, kuku mayat
lebih cepat terjadi dan berlangsung tidak lama.
Pada mati mendadak, kaku mayat terjadi lebih lambat dan
berlangsung lebih lama.
D. Mumifikasi
E. Saponifikasi
F. Penurunan suhu tubuh mayat/algor mortis
Ada 2 faktor terjadi penurunan suhu tubuh mayat, yaitu :
Masih adanya sisa metabolisme dalam tubuh mayat, yakni
karena masih adanya proses glikogenolisis dari cadangan
glikogen yang disimpan di otot dan hepar
Perbedaan koefisien hantar sehingga butuh waktu
mencapai tangga suhu.
Terdapat dua hal yang mempengaruhi cepatnya penurunan
suhu mayat ini yakni:
1. Faktor internal
Suhu tubuh saat mati
Keadaan tubuh mayat
2. Faktor Eksternal
Suhu medium
Keadaan udara di sekitarnya
Jenis medium
Pakaian mayat
C. Memeriksa pakaian
Robekan
Kancing putus
Bercak darah
Air mani
Lumpur
Rapi atau tidak
D. Memeriksa tubuh korban
Umum :
Penampilan
Keadaan emosional
Tanda bekas hilang kesadaran
Tanda needle mark
Tanda kekerasan
(tidak
sengaja).
mukmin
karena
Dan
barangsiapa
tersalah,
membunuh
(hendaklah)
ia
Jika
ia
(si
terbunuh)
dari
kaum
yang
memerdekakan
hamba
sahaya
yang
mukmin.
Luka-luka
Lenyapnya fungsi anggota tubuh
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Qadir Audah, At-Tasyri al-Jinai al-Islami, Juz II, Beirut:
Dar al-Kitab alArabi, t.t
Bernard Knight.2004.Forensic Phatology: 3rd edition.
Budiyanto.1997. Ilmu Kedokteran Forensik.
Dahlan, Sofwan. 2007. Ilmu Kedokteran Forensik. Pedoman
Bagi Dokter dan Penegak Hukum. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro: Semarang. 47-65.
Di Maio Dominick J. and Di Maio Vincent J.M; Time of Death;
Forensic Pathology;CRC Press,Inc;1993:2:21-41
http://aceh.tribunnews.com/2013/05/03/pembunuhandalam-perspektif-islamDiunduh tanggal 27 Maret 2016 jam
19.00 WIB
Wahbah Zuhaili,. Fiqih Islam Wa adillatuhu juz 7 ; 358.
Gema insane. Indonesia, 2011
Syekh Muhammad Najib Al-MuthiI, Al-Mujmu Syarah AlMuhadzdzab Lis-Syoirozi juz 20 ; 18,Maktabah Al-Irsyad,
Jeddah Arab Saudi