Anda di halaman 1dari 14

ELEKTRONIKA

OUTLINE
Bahan semi konduktor
Dioda
Transistor
Thyristor
Diac
Triac
Mosfet dan semi konduktor lainnya
Operasional amplifier (op-amp)
Rangkaian logik
IC dan Microprosessor
Rangkaian Analog
Pendahuluan
Elektronika merupakan ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan
dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat
seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya
Komponen Elektronika
Dalam elektronika ada dua golongan besar jenis komponen elektronika yaitu komponen pasif
dan komponen aktif
1.Komponen pasif adalah komponen yang dapat bekerja tanpa catu daya
Contoh : Resistor, Kapasitor, Induktor, Transformator dan sebagainya
2.Komponen Aktif
Komponen aktif merupakan komponen yang hanya akan bekerja bila ada catu daya
Contoh : Transistor, IC (integrated circuit)
SYARAT DASAR
Voltage
Electrical Current
Resistance
Hukum Ohm
Hukum Kirchhoff tentang arus (KCL)
Hukum Kirchhoff tentang tegangan (KVL)

SEMIKONDUKTOR
Kelas 1A
OUTLINE
Atom
Material yang digunakan dlm elektronik
Arus dalam semikonduktor
Semikonduktor tipe N dan P
PN junction
Introduction
Untuk memahami bagaimana diode, transistor, IC bekerja yang pertama kali perlu diketahui
adalah piranti semikonduktor: material yang bukan konduktor juga bukan insulator.
Semikonduktor terdiri dari elektron bebas, yang membuat perbedaan adalah terdapat hole.
Electronic devices such as diodes, transistors, and integrated circuits are made of a
semiconductive material. To understand how these devices work, you should have a basic
knowledge of the structure of atoms and the interaction of atomic particles. An important
concept introduced is that of the pn junction that is formed when two different types of
semiconductive material are joined. The pn junction is fundamental to the operation of
devices such as the solar cell, the diode, and certain types of transistors.
Atom
Setiap material terdiri dari atom, dan setiap atom terdiri dari elektron, proton dan neutron.
Berdasarkan pemodelan Bohr, atom mempunyai struktur yang terdiri dari inti nucleus yang
dikelilingi oleh orbit elektron
The nucleus consists of positively charged particles called protons and uncharged
particles called neutrons. The basic particles of negative charge are called electrons.

The Bohr model of an atom showing electrons in orbits around the nucleus, which consists of
protons and neutrons. The tails on the electrons indicate motion.

Terdapat jarak tertentu antara nucleus dan tempat elektron mengorbit. Elektron yang lebih
dekat dengan nucleus memiliki energi yang lebih sedikit dibandingkan dengan yang lebih
jauh jaraknya tetapi mempunyai ikatan yang lebih kuat dengan inti (nucleus)
Setiap jarak diskrit (orbit) dari inti(nucleus) sesuai dengan tingkat energi tertentu. Dalam
sebuah atom, orbit dikelompokkan ke tingkat energi yang dikenal sebagai shells
Elektron Valensi
Elektron yang berada di orbit lebih jauh dari inti (nucleus) memiliki energi yang lebih
tinggi dan kurang erat terikat pada atom daripada mereka lebih dekat ke inti. Hal ini
karena gaya tarik-menarik antara inti bermuatan positif dan elektron bermuatan
negatif menurun dengan meningkatnya jarak dari inti.
Elektron dengan energi tertinggi ada di kulit terluar dari atom dan relatif lebih
longgar ikatannya. Shell terluar ini dikenal sebagai shell valensi dan elektron di kulit
ini disebut elektron valensi.
Elektron valensi ini berkontribusi dalam reaksi kimia dan ikatan dalam struktur
material dan menentukan sifat listriknya. Ketika elektron valensi mendapatkan energi
yang cukup dari sumber eksternal, hal itu dapat membebaskan diri dari atom-nya. Ini
adalah dasar untuk konduksi bahan.
Bahan yang digunakan dalam piranti elektronik
Material, dalam sifat listriknya, dibagi menjadi 3 bagian yaitu: konduktor, semikonduktor,
dan isolator
Semua material terbuat dari atom. Atom-atom ini berkontribusi terhadap sifat listrik dari
bahan, termasuk kemampuannya untuk menghantarkan arus listrik.
Insulators, Conductors, and Semiconductors
Isolator (insulator) adalah bahan yang tidak menghantarkan arus listrik dalam kondisi
normal. Contoh : karet, plastik, kaca, mika, dan kuarsa
Konduktor adalah bahan yang mudah menghantarkan arus listrik. Contoh: kebanyakan
metal(logam), tembaga (Cu), perak (Ag), emas (Au), dan aluminium (Al)

Semikonduktor adalah bahan yang ada di antara konduktor dan isolator pada kemampuannya
untuk menghantarkan arus listrik. Contoh: silicon (Si), dan germanium (Ge)
Band Gap
Shell valensi dalam atom merepresentasikan sebuah pita (band) tingkat energi serta elektron
valensi yang membatasi pita tersebut. Ketika elektron memperoleh energi tambahan yang
cukup, elektron tersebut disebut elektron bebas karena bisa meninggalkan shell valensi dan
berada pada pita konduksi
Perbedaan energi antara pita valensi dan pita konduksi disebut celah energi atau celah pita
energi gap or band gap, yang merupakan jumlah energi yang harus dimiliki oleh leketro
valensi agar dapat berpindah dari pita valensi ke pita konduksi. Setelah di pita konduksi,
elektron yang bebas bergerak di seluruh material dan tidak terikat pada atom

Untuk isolator, gap bisa disebrangi hanya bila terjadi kondisi breakdown, seperti bila
material dikenakan tegangan yang sangat tinggi.
Untuk semikonduktor gap lebih sempit, yang memungkinkan elektron dalam pita
valensi melompat ke pita konduksi bila menyerap photon. Besarnya gap ini
tergantung pada material semikonduktor
Pada konduktor pita konduksi dan pita valensi saling overlapped, hal ini berarti
bahwa elektron dalam pita valensi bergerak bebas ke pita konduksi, sehingga selalu
ada elektron yang tersedia sebagai elektron bebas.

Comparison of a Semiconductor Atom to a Conductor Atom (Contoh)

Elektron valensi pada tembaga 1, pada silikon 4


Elektron valensi pada tembaga terletak pada shell ke 4, sedang pada silikon pada shell ke 3
Hal ini berarti bahwa lebih mudah bagi elektron valensi tembaga untuk memperoleh
tambahan energi yang cukup untuk melarikan diri dari atom mereka dan menjadi elektron
bebas daripada di silikon
Silicon and Germanium

Silicon is used in diodes, transistors, integrated circuits, and other semiconductor devices
Notice that both silicon and germanium have the characteristic four valence electrons
Elektron valensi dalam germanium berada di shell keempat sementara yang di silikon berada
di shell ketiga, lebih dekat ke inti. Ini berarti bahwa elektron germanium valensi berada pada
tingkat energi yang lebih tinggi dibandingkan dengan silikon dan, oleh karena itu,
memerlukan lebih sedikit energi tambahan untuk melarikan diri dari atom. Properti ini
membuat germanium lebih tidak stabil pada suhu tinggi dan menghasilkan arus balik yang
berlebihan. Inilah sebabnya mengapa silikon merupakan bahan semikonduktor yang lebih
banyak digunakan

COVALENT BONDS

Pembentukan kristal silikon


A silicon (Si) atom with its four valence electrons shares an electron with each of its four
neighbors. This effectively creates eight shared valence electrons for each atom and produces
a state of chemical stability. Also, this sharing of valence electrons produces the covalent
bonds that hold the atoms together; each valence electron is attracted equally by the two
adjacent atoms which share it.
ARUS DALAM SEMICONDUCTORS
Cara material menghantarkan arus listrik sangat penting dalam memahami bagaimana
perangkat elektronik beroperasi. Kita tidak bisa benar-benar memahami pengoperasian
semikonduktor tersebut sebagai dioda atau transistor tanpa mengetahui arus dalam
semikonduktor

Sebagaimana kita ketahui, elektron dalam


atom elektron dalam atom berada pada pita
energi tertentu. Masing-masing shell di
sekeliling nucleus mempunyai energi
tertentu dan antar shell dipisahkan oleh
sebuah gap dimana tdk terdapat elektron

Conduction Electrons and


Holes

Silikon murni pada suhu ruangan memiliki energi panas yang cukup bagi elektron valensi
untuk berpindah dari pita valensi ke pita konduksi menjadi elektron bebas. Elektron bebas ini
disebut juga elektron konduksi.
Ketika elektron berpindah ke pita konduksi, tempat yang ditinggalkannya di pita valensi
disebut hole. Dan terbentuklah electron-hole pair.
Rekombinasi terjadi apabila elektron pada pita konduksi kehilangan energi sehingga kembali
ke hole pada pita valensi yang sebelumnya ditinggalkannya.

To summarize, a piece of intrinsic silicon at room temperature has, at any instant, a number
of conduction-band (free) electrons that are unattached to any atom and are essentially
drifting randomly throughout the material. There is also an equal number of holes in the
valence band created when these electrons jump into the conduction band. This is illustrated
in Figure above
ARUS ELEKTRON DAN ARUS HOLE

Ketika diberikan tegangan pada silikon, seperti gambar di atas,secara termal akan
membangkitkan elektron bebas dalam pita konduksi, yang bebas bergerak secara acak
dalam struktur kristal akan secara mudah tertarik ke arah positif
Pergerakan elektron bebas ini merupakan salah satu tipe arus dalam material semikonduktor
dan disebut sebagai arus elektron (electron current)

Dalam pita valensi juga terdapat arus hole.


Arus hole terjadi dengan kronologi berikut:
Ketika elektron bebas, terbentuklah hole. Elektron yang masih terdapat dalam pita valensi
masih terikat pada atomnya dan tidak bisa bergerak bebas secara acak sebagaimana elektron
bebas. Akan tetapi elektron dalam pita valensi ini dapat bergerak ke arah hole terdekat (hole
tetangganya) dengan hanya perubahan kecil pada level energinya, yang akan meninggalkan
hole baru. Secara efektif hole berpindah dari satu tempat ke tempat berikutnya di dalam
struktur kristal. Wlaupun arus yang muncul pada pita valensi disebabkan oleh elektron
valensi, arus ini disebut arus hole untuk membedakannya dari arus elektron yang terdapat
pada pita konduksi.
N-TYPE AND P-TYPE SEMICONDUCTORS
Material semikonduktor tidak dapat menghantarkan arus dengan baik berkaitan nilai
intrinsiknya. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya jumlah elektron bebas di dalam pita
konduksi dan hole di dalam pita valensi.
Salah satu cara untuk menaikkan nilai konduktivitas bahan adalah dengan cara meningkatkan
jumlah elektron bebas dan hole
Hal ini bisa dilakukan dengan cara menambahkan pengotor (impurities) ke dalam intrinsik
material
Terdapat 2 tipe pengotor untuk material semikonduktor
1. Tipe N
2. Tipe P
Proses penambahan impurities ke dalam semikonduktor ini disebut sebagai doping.
Proses ini akan menambahkan jumlah elektron atau hole (current carriers)
N-Type Semiconductor
Untuk meningkatkan jumlah elektron dalam pita pita konduksi, atom pengotor pentavalent
bisa ditambahkan. Atom ini merupakan atom dengan elektron valensi 5 seperti arsenic (As),

phosphorus (P), bismuth (Bi), and antimony (Sb)


Contoh

Masing-masing atom pentavalent (antimony) membentuk ikatan kovalent dengan


empat atom silikon yang berdekatan, menyisakan satu elektron ekstra. Elektron ekstra
ini akan menjadi lektron konduksi karena tidak termasuk dalam ikatan.
Pentavalent ini disebut sebagai donor atom
Jumlah elektron konduksi dapat dikontrol dengan mengatur jumlah atom pengotor
yang ditambahkan ke silikon

Karena kebanyakan penghantar arus adalah elektron, silikon yang didoping dengan atom
pentavalent disebut dengan semikonduktor tipe N (N merupakan tanda untuk muatan negatif
pada elektron)Elektron dalam material tipe N disebut sebagai majority carriers
P-Type Semiconductor
Untuk menambahkan jumlah hole di dalam silikon, bisa ditambahkan dengan atom pengotor
trivalent.
Atom ini merupakan atom dengan alektron valensi 3 seperti as boron (B), indium (In), and
gallium (Ga)
Contoh

Masing-masing atom trivalent (boron) membentuk ikatan kovalent dengan 4 atom silikon
yang saling berdekatan.
Tiga elektron valensi pada atom boron digunakan untuk membentuk ikatan kovalent

Karena yang dibutuhkan 4 elektron, maka terbentuklah hole ketika masing-masing atom
trivalent ditambahkan
Atom trivalent disebut sebagai atom acceptor, karena yang mengambil elektron
Jumlah hole disa dikontrol dengan pengaturan pemberian jumlah atom pengotor trivalent
pada silikon
Keran penghantar arus adalah hole, maka silikon (atau germanium) yang didoping dengan
atom trivalent disebut sebagai semikonduktor tipe P
THE PN JUNCTION
Ketika dibuat blok pada silikon dan mendoping satu bagian dengan pengotor trivalent dan
bagian yang lain dengan pengotor pentavalent, maka terbentuklah PN junction
PN junction ini merupakan dasar dari diode, transistor, solar cell dan beberapa devices yang
lain
Ketika silikon didoping sehingga satu
bagian merupakan tipe N dan sebagian
yang lain tipe P maka terbentuklah pn
junction pada batas diantara 2 bagian
tersebut

FORMATION OF THE DEPLETION REGION

Elektron bebas di area N bergerak secara acak ke semua arah. Pada PN junction,
elektron bebas pada daerah N yang berdekatan dg junction menyebrang ke daerah P
dimana elektron tersebut akan bergabung dengan hole yang juga berdekatan dengan
junction

Ketika PN junction terbentuk, daerah N kehilangan elektron bebas karena elektron ini
telah membaur (berdifusi), hal ini akan membentuk layer (muatan) positif
(pentavalent ions) di dekat junction

Begitu pula ketika elektron menyeberangi junction, daerah P akan kehilangan hole
karena tergabungnya elektron dan hole, dan hal ini membentuk layer (muatan) negatif
(trivalents ions) di dekat junction

Layer postif dan negatif ini membentuk daerah deplesi (depletion region)
The term depletion refers to the fact that the region near the pn junction is depleted of
charge carriers (electrons and holes) due to diffusion across the junction. Keep in
mind that the depletion region is formed very quickly and is very thin compared to
the n region and p region.

After the initial surge of free electrons across the pn junction, the depletion region
has expanded to a point where equilibrium is established and there is no further
diffusion of electrons across the junction

Difusi elektron akan terus terjadi sampai daerah deplesi menolak dan difusi terhenti

Dengan kata lain daerah deplesi berlaku seperti barrier untuk berlangsungnya
pergerakan elektron menyeberangi junction
In the depletion region there are many positive charges and many negative charges on
opposite sides of the pn junction. The forces between the opposite charges form an
electric field as illustrated by the blue arrows between the positive charges and the
negative charges. This electric field is a barrier to the free electrons in the n region,
and energy must be expended to move an electron through the electric field. That is,
external energy must be applied to get the electrons to move across the barrier of the
electric field in the depletion region

This potential difference is


called the barrier
potential

Barrier Potential

Gaya tarik yang terbentuk antara daerah positif dan daerah negatif membentuk medan
listrik
Medan listrik ini merupakan barrier bagi elektron bebas di daerah N, dan diperlukan
energi untuk memindahkan elektron melalui medan listrik
Oleh karenanya diperlukan energi eksternal agar elektron dapat menyeberangi barrier
pada depletion layer
The potential difference of the electric field across the depletion region is the amount of
voltage required to move electrons through the electric field. This potential difference is
called the barrier potential and is expressed in volts

Stated another way, a certain amount of voltage equal to the barrier potential and with the
proper polarity must be applied across a pn junction before electrons will begin to flow
across the junction ----------------- biasing
The barrier potential of a pn junction depends on several factors, including the type of
semiconductive material, the amount of doping, and the temperature
The typical barrier potential is approximately 0.7 V for silicon and 0.3 V for germanium
at 25 C.
Latihan

Berikan penjelasan diagram energi serta daerah depletion dari PN junction di atas
Berikan contoh aplikasi PN junction serta berikan penjelasan untuk cara kerjanya

Anda mungkin juga menyukai