Biokimia
Hari/ tanggal
Waktu
PJP
Asisten
VITAMIN
Kelompok 7
Ayu Septra Wulandari
J3L112029
Yaya Nugraha
J3L112089
Diana Agustini Raharja
J3L112168
Pendahuluan
Vitamin merupakan golongan senyawa organik sebagai pelengkap makanan
yang sangat diperlukan oleh tubuh (Suhardjo 1886). Vitamin memiliki peran
sangat penting untuk pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan, dan fungsi-fungsi
tubuh lainnya agar metabolisme berjalan normal. Vitamin dibagi menjadi dua
golongan utama, yaitu vitamin yang larut dalam air yang meliputi vitamin B dan
C, serta vitamin yang larut dalam lemak yang meliputi vitamin A, D, E, dan K
(Poedjiadi 1994).
Vitamin yang larut dalam air di sebut prakoenzim. Vitamin-vitamin ini dapat
bergerak bebas dalam badan, darah, dan limfa. Vitamin yang larut dalam air
mudah rusak dalam pengolahan dan mudah hilang atau terlarut bersama air selama
pencucian bahan. Vitamin ini di dalam tubuh disimpan dalam jumlah terbatas dan
kelebihan vitamin akan dikeluarkan atau diekskresikan melalui urin, oleh karena
itu untuk mempertahankan saturasi jaringan vitamin ini harus sering dikonsumsi
(Poedjiadi 1994).
Golongan vitamin yang larut dalam lemak di sebut alosterin. Vitamin
setelah diserap dalam tubuh akan disimpan dalam jaringan-jaringan lemak
terutama hati. Vitamin-vitamin ini tidak diekskresikan, sehingga di dalam tubuh
akan disimpan dalam jumlah banyak dan kemungkinan terjadinya toksisitas jauh
lebih besar daripada vitamin yang larut dalam air (Poedjiadi 1994). Kebanyakan
vitamin yang larut dalam air berperan sebagai kofaktor enzim tertentu dalam
mengkatalisis berbagai reaksi biokimia. Vitamin A dan D mempunyai sifat
menyerupai hormon, vitamin E memiliki sifat antioksidan, dan vitamin K
diperlukan bagi biosintesis faktor pembekuan darah (Winarno 1984).
Tujuan
Percobaan dilakukan untuk menentukan kandungan vitamin C dalam tablet
vitamin C dan sari buah jeruk dengan cara iodometri tidak langsung.
Metode
Pembahasan
Vitamin C termasuk vitamin yang larut dalam air. Vitamin C atau asam
askorbat merupakan asam gula yang banyak terdapat pada buah-buahan. Vitamin
C dapat membantu menjaga daya tahan tubuh terhadap penyakit. Struktur vitamin
C dapat dilihat pada gambar 1.
C6 H8 O 6
I2
C6 H6 O 6
2HI
I2
Na2S4O 6
2NaI
dan larutan menjadi bersifat koloid karena keruh oleh kehadiran belerang dapat
dilihat pada gambar 4.
S 2O 3
2-
2H
H2SO 3
jeruk 1 dan 2 lebih besar dari 35,71 mg per 5 mL minuman sari buah jeruk.
Minuman sari buah jeruk yang tertera pada kemasan mengandung 1000 mg
vitamin C dalam 140 mL yang menunjukkan terdapat 35,71 mg vitamin C dalam 5
mL. Hasil yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan yang tertera di
kemasan yang dapat disebabkan oleh adanya kealahan dalam melakukan titrasi,
seperti penambahan titran yang berlebih sehingga terjadi kesalahan titrasi positif.
Penentuan kadar vitamin C dalam suatu bahan terutama produk makanan
maupun minuman ini sangat penting dalam bidang industri agar kadar vitamin C
yang tedapat di dalam suatu produk dapat memenuhi kebutuhan akan vitamin C
yang diperlukan oleh konsumen. Kebutuhan akan vitamin C diperlukan, karena
vitamin C berperan penting dalam oksidasi fenilalanina menjadi tirosin,
mereduksi ion feri menjadi fero dalam saluran pencernaan, mengubah asam folat
menjadi bentuk aktif asam folinat, serta sintesis hormon-hormon steroid dari
kolesterol. Penyakit atau gejala yang tampak yang disebabkan oleh defisiensi
vitamin C di antaranya skorbut, pendarahan gusi, mudah terjadi luka dan infeksi
tubuh, dan jika sudah terjadi sukar disembuhkan. Selain itu, terjadinya hambatan
pertumbuhna pada bayi dan anak-anak, pembentukan tulang yang tidak normal
pada bayi dan anak-anak, serta kulit mudah mengelupas.
Vitamin sangat penting bagi tubuh, akan tetapi apabila kelebihan ataupun
kekurangan vitamin ini memiliki dampak buruk bagi kesehatan tubuh. Vitamin A
memiliki fungsi untuk melindungi mata, membangun sel-sel kulit, menjaga tubuh
dari infeksi, membatu pertumbuhan tulang dan gigi. Sumber-sumber vitamin A
dapat diperoleh dari ikan, telur, susu, hati, daging sapi, wortel, labu, dan bayam.
Dampak kekurangan vitamin A ialah adanya gangguan pada mata, rentan terhadap
penyakit infeksi, dan masalah pada kulit, sedangkan dampak kelebihan vitamin A
ialah menimbulkan keracunan, kerusakan hati, kelelahan, nyeri persendian, dan
kulit kering.
Vitamin B kompleks yaitu B1, B2, B3, B6, dan B12 memiliki manfaat yang
cukup besar untuk metabolisme pembentukan energi yang diperlukan sel-sel otak
seperti menjaga kesehatan, mendorong nafsu makan, memproduksi energi,
membantu pembentukan antibody dan saraf, meningkatkan nafsu makan,
mencegah anemia, menjaga kesehatan jantung, serta meningkatkan kekebalan
Hart H, Leslie EC, David JH. 2003. Kimia Organik. Achmadi SS, penerjemah;
Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari: Organic Chemistry. Ed. Ke-11.
Khopkar SM. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Saptorahardjo A, penerjemah;
Jakarta: UI Press. Terjemahan dari: Basic Concepts of Analytical Chemistry.
Poedjiadi A. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI Press.
Suharjdo. 1886. Pangan, Gizi, dan Pertanian. Jakarta: UI Press.
Winarno FG. 1984. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.