Anda di halaman 1dari 134

BAB 1

ANALISIS VEKTOR UNTUK GERAK PARABOLA DAN GERAK


MELINGKAR
A. ANALISIS VEKTOR
Ingat! Vektor merupakan salah satu besaran fisika yang memiliki
nilai dan juga arah.
Besaran yang termasuk dalam vektor adalah perpindahan,
kecepatan, percepatan, dan gaya. Penjumlahan dari banyak vektor
disebut resultan vektor, dapat dihitung dengan metode-metode
berikut.
a. Resultan Vektor dengan Metode Poligon
Perhatikan gambar dua buah vektor di bawah ini!
Vektor dengan kondisi titik tangkap sama dan mengapit sudut
sebesar arah resultannya berada di antara kedua vektor tersebut.

R F12 F22 2 F1 F2 cos

Keterangan:
R : resultan
F1 : vektor 1
F2 : vektor 2
: sudut apit vektor 1 dan vektor 2
TIPS: Metode poligon umumnya digunakan untuk mencari besar
resultan vektor yang tidak berjumlah lebih dari dua.
b. Resultan Vektor dengan Metode Analisis
Perhatikan gambar tiga buah vektor di bawah ini!

Keterangan:
: sudut vektor 1
: sudut vektor 2
: sudut vektor 3
Analisis komponen arah vektor:
Komponen arah X
F1x F1 cos

Komponen arah Y
F1y F1 sin

F2x F2 cos

F2y F2 sin

F3x F3 cos

F3y F3 sin

R x F1x F2x F3x

R y F1y F2y F3y

B. POSISI, KECEPATAN, DAN PERCEPATAN GERAK DUA DIMENSI


Jika vektor terdapat pada bidang dua dimensi, maka dinyatakan

dengan i (searah sumbu X) dan j (searah sumbu Y) dengan titik


asal O sebagai acuan.
Ingat! Nilai besaran vektor resultan gerak dua dimensi dengan arah

tegak lurus dapat diketahui dengan rumus R (i)2 (j)2


a. Persamaan Posisi Gerak Lurus
Perpindahan posisi partikel dinyatakan sebagai berikut:

r xi y j
Perpindahan adalah perubahan posisi suatu benda terhadap titik
acuan. Dinyatakan dengan

r xi y j
atau

r ro v dt

b. Persamaan Kecepatan Gerak Lurus


Jika suatu partikel memerlukan waktu t untuk mengalami
perpindahan s, maka:
1. Kecepatan (v)

Berlaku persamaan: v v x i v y j
2.

Kecepatan sesaat
Berlaku persamaan: v

3.

dr
dt

Kecepatan rata-rata

r r
Berlaku persamaan: v 2 1
t2 t1

Ingat! Persamaan kecepatan: v v o a dt


c. Persamaan Percepatan Gerak Lurus
Jika suatu partikel mengalami perubahan kecepatan v dalam
selang waktu t, maka:
1. Percepatan (v)

Berlaku persamaan: a ax i ay j
2.

Percepatan sesaat
Berlaku persamaan: a

3.

dv
dt

Percepatan rata-rata

v v
Berlaku persamaan: a 2 1
t2 t1
Ingat! Percepatan linier adalah nilai diferensial dari persamaan
kecepatan linier.

C. POSISI, KECEPATAN, DAN PERCEPATAN GERAK MELINGKAR


a. Persamaan Posisi Sudut
Posisi sudut partikel dinyatakan sebagai berikut:
f(t)

o dt

b. Persamaan Kecepatan Sudut


1. Kecepatan sudut ( )

Berlaku persamaan: o dt
2.

Kecepatan sudut sesaat

d
dt
3. Kecepatan sudut rata-rata

Berlaku persamaan: 2 1
t2 t1
Ingat! Kecepatan sudut adalah nilai diferensial dari persamaan
posisi sudut.

Berlaku persamaan:

c. Persamaan Percepatan Sudut


1. Percepatan sudut sesaat
d
Berlaku persamaan:
dt
2. Percepatan sudut rata-rata
1
Berlaku persamaan: 2
t 2 t1
Ingat! Percepatan sudut adalah nilai diferensial dari persamaan
kecepatan sudut.
CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN
1. Seorang anak berjalan lurus 2 meter ke barat, kemudian belok ke
selatan sejauh 6 meter dan belok lagi ke timur sejauh 10 meter.
Perpindahan yang dilakukan anak tersebut dari posisi awal adalah
....

A. 18 meter arah barat daya


B. 14 meter arah selatan
C. 10 meter arah tenggara

D. 6 meter arah timur


E. 2 meter arah tenggara
Pembahasan:
Diketahui: AB = 2 m; BC = 6 m; CD = 10 m
Ditanya: AD....?
Analisis gambar:

OD CD AB 10 2 8 m
AO BC 6 m
Vektor resultan

AD AO2 OD2 62 82 100 10 m ke arah tenggara


Jawaban: C

2. Sebuah benda bergerak dengan lintasan seperti grafik berikut:

Perpindahan yang dialami benda sebesar ....


A. 23 m
B. 21 m
C. 19 m
D. 17 m
E. 15 m
Pembahasan:
Analisis gambar:

Jika AC merupakan besar perpindahan benda karena vektor AB dan


AC, maka
AC AB2 BC2 152 82 17 m

Jawaban: D
3. Seorang anak berjalan 4 meter ke barat kemudian belok ke selatan
sejauh 12 m dan belok lagi ke timur sejauh 20 m. Perpindahan yang
dilakukan anak tersebut dari posisi awal adalah .... (UN 2012)
A. 10 m
B. 16 m
C. 20 m
D. 23 m
E. 36 m
Pembahasan:
Diketahui: AB = 4 m; BC = 12 m; CD = 20 m
Ditanya: AD....?
Analisis gambar:

Jika AD adalah besar perpindahan dari posisi awal ke akhir, maka


OD CD AB 20 4 16 m
AO BC 12 m
Vektor resultan
AD AO2 OD2 122 162 400 20 m

Jawaban: C
4. Sebuah benda bergerak dengan persamaan perpindahan:

S (3t 2 6t)i (4t 2 )j

Jika S dalam meter dan t dalam sekon, maka nilai percepatan


sesaatnya adalah ....
A. 10 m/s2
B. 15 m/s2
C. 20 m/s2
D. 25 m/s2
E. 30 m/s2
Pembahasan:

Diketahui: posisi dalam S (3t 2 6t)i (4t 2 )j .


Ditanya: a....?
Persamaan percepatan

2
2

dS d (3t 6t)i 4t j
v

(6t 6)i 8t j
dt
dt


dv d (6t 6)i 8t j
a

6i 8j
dt
dt
Nilai vektor percepatan

| a| 62 82 36 64 10 ms2

Ingat! Percepatan adalah nilai turunan dari persamaan kecepatan.


Jawaban: A
5. Posisi sudut suatu titik pada roda dinyatakan:
(t 2 4t 2)rad
Nilai kecepatan sudut pada saat t = 10 sekon adalah .... (t dalam
sekon)
A. 20 rad/s
B. 22 rad/s
C. 23 rad/s
D. 24 rad/s
E. 25 rad/s
Pembahasan:
Diketahui: (t 2 4t 2)rad ; t = 10 s
Ditanya: ....?
d d(t 2 4t 2)

2t 4
dt
dt

Kecepatan sudut saat t = 10 s


(10) 2(10) 4 24
Ingat! Nilai kecepatan sudut adalah hasil diferensial dari posisi
sudut.
Jawaban: D
6. Persamaan kecepatan sudut dinyatakan sebagai:
(t 2 3t 9) rad/s
maka persamaan percepatan sudutnya adalah ....
A. 3t + 2
B. 2t + 3
C. 2t + 4
D. 2t + 5
E. 3t + 3
Pembahasan:
Diketahui: (t 2 3t 9) rad/s
Ditanya: ....?
d

dt
d(t 2 3t 9)

dt
2t 3
Ingat! Percepatan sudut adalah nilai diferensial dari kecepatan
sudut.
Jawaban: B
7. Posisi sudut suatu titik pada roda dinyatakan:
(5t 2 4t 6)rad
Jika jari-jari lintasannya adalah 20 cm, maka kecepatan linier titik
pada saat t = 5 sekon adalah ....
A. 10,8 m/s
B. 10,5 m/s
C. 10,4 m/s
D. 10,2 m/s
E. 10,0 m/s
Pembahasan:

Diketahui: (5t 2 4t 6)rad ; t = 5 s; r = 0,2 m


Ditanya: v....?
Persamaan kecepatan sudut
d d(5t 2 4t 6)

10t 4
dt
dt
(5) 10(5) 4 54 rads 1
Maka, kecepatan linier roda adalah
v r 54 0,2 10,8 m/s
Jawaban: A
8. Posisi sebuah benda di suatu bidang datar dinyatakan dengan

persamaan r (5t 2 2t)i 6t j , di mana dalam meter dan t dalam


sekon. Nilai percepatan benda tersebut adalah ....
A. 20 m/s2
B. 18 m/s2
C. 10 m/s2
D. 8 m/s2
E. 28 m/s2
Pembahasan:

Ingat! Vektor i searah sumbu X) dan j searah sumbu Y.


Komponen sumbu X
x 5t 2 2t
dx d(5t2 2t)

10t 2
dt
dt
dv
d(10t 2)
ax x
10 ms 2
dt
dt
Komponen sumbu Y
y 6t
dy d(6t)
vy

6
dt
dt
dv y
ay
0
dt
Vektor resultan percepatan benda
vx

a ax 2 ay 2 10 ms 2

Jawaban: C
9. Sebuah mobil bergerak di sepanjang lintasan searah sumbu x

dengan kecepatan awal 3 m/s dan percepatan a (3t 2 4)i m/s.


Besar kecepatan pada detik keempat adalah ....
A. 53 m/s
B. 83 m/s
C. 33 m/s
D. 30 m/s
E. 20 m/s
Pembahasan:
Diketahui: a (3t 2 4) m/s; v0 = 3 m/s; t = 4
Ditanya: v....?

Ingat! Persamaan kecepatan linier gerak lurus: v v o a dt maka

v v o a dt

v 3 (3t 2 4) dt
v 3 t 3 4t
v(4) 3 (4)3 4(4) 83 ms 1

Jawaban: B
10. Sebuah benda berotasi dengan kecepatan anguler t 3 t 2 4
rad/s. Percepatan anguler benda tersebut saat t = 2 s adalah ....
A. 18 rad/s2
B. 6 rad/s2
C. 3 rad/s2
D. 10 rad/s2
E. 20 rad/s2
Pembahasan:
Diketahui: t 3 t 2 4 rad/s; t = 2 s
Ditanya: ....?

Ingat! Percepatan sudut adalah nilai diferensial dari kecepatan


sudut, maka
d (t 3 2t 5)

3t 2 4t
dt
dt
Pada saat t = 2 s
(2) 3(2)2 4(2) 20 ms 2
Jawaban: E

BAB 2
HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI
A. GAYA GRAVITASI DAN ENERGI POTENSIAL GRAVITASI NEWTON
a. Gaya Gravitasi Newton
Ingat! Hukum gravitasi Newton: Gaya tarik gravitasi yang bekerja
antara dua benda sebanding dengan massa masing-masing benda
dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda.
m m
FG 1 2 2
r
Keterangan:
F : gaya gravitasi (N)
G : konstanta gravitasi umum (6,673 1011 Nm2/kg2)
m1 : massa benda 1 (kg)
m2 : massa benda 2 (kg)
r : jarak antara kedua benda (m)
TIPS: penerapan hukum gravitasi Newton umumnya untuk bendabenda langit (angkasa).
b. Energi Potensial Gravitasi Newton
Ingat! Energi potensial gravitasi Newton adalah energi yang dimiliki
oleh suatu benda akibat gaya gravitasi benda lain.
mM
Ep G
r
Keterangan:
Ep : energi potensial gravitasi Newton (Joule)
G : konstanta gravitasi umum (6,673 1011 Nm2/kg2)
m : massa benda (kg)
M : massa planet (kg)
r : jarak benda ke pusat planet (m)
TIPS: penerapan hukum gravitasi Newton umumnya untuk bendabenda langit (angkasa).
B. KUAT MEDAN GRAVITASI DAN PERCEPATAN GRAVITASI

Ingat! Besarnya kuat medan gravitasi ditunjukkan dengan besarnya


percepatan gravitasi.
a. Percepatan Gravitasi
Makin besar percepatan gravitasi, makin besar pula kuat medan
gravitasinya. Besarnya percepatan gravitasi akibat gaya gravitasi
sebuah planet dapat dihitung dengan hukum Newton II dan hukum
gravitasi Newton.
F
g
m
M
gG 2
r
Untuk benda yang terletak pada ketinggian h di atas permukaan
planet yang berjari-jari R, percepatannya adalah:
M
gG
(R h)2
Keterangan:
g : percepatan gravitasi/ kuat medan gravitasi (m/s2)
M : massa planet (kg)
b. Berat Benda Akibat Percepatan Gravitasi
Ingat! Percepatan gravitasi (g) berhubungan dengan berat benda
(W). Hubungan keduanya dirumuskan sebagai berikut:
W m g
M
W m G 2
r
TIPS: Berdasarkan persamaan di atas, persamaan berikut dapat
digunakan untuk mengetahui berat benda di antara dua planet
yang berbeda.
W1 r12 W2 r22

M1
M2
Keterangan:
W1 : berat benda di planet 1 (N)
W2 : berat benda di planet 2 (N)
M1 : massa planet 1 (kg)
M1 : massa planet 2 (kg)
r1 : jari-jari planet 1 (m)

r2 : jari-jari planet 2 (m)


C. HUKUM KEPLER
Keppler menemukan keteraturan-keteraturan gerak planet. Ia
mengungkapkan tiga kaidah mengenai gerak planet, yang
sekarang dikenal sebagai hukum Kepler I, II, dan III.
a. Hukum Kepler I
Ingat! Hukum Kepler I Planet mengitari matahari dalam orbit elips
dan matahari berada pada satu titik elipsnya (titik api)
b. Hukum Kepler II
Ingat! Hukum Kepler II Garis yang menghubungkan sebuah planet
ke matahari akan memberikan luas sapuan yang sama dalam waktu
yang sama.
c. Hukum Kepler III
Ingat! Hukum Kepler III Kuadrat periode suatu planet mengelilingi
matahari (revolusi) sebanding dengan pangkat tiga jarak rata-rata
planet ke matahari. Dirumuskan dengan persamaan berikut:
T2
T 2 R3 atau 3 konstan
R
Keterangan:
T : periode revolusi
R : jarak planet ke matahari
CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN
1. Titik A, B, dan C terletak dalam medan gravitasi bumi seperti pada
gambar.

Diketahui M = massa bumi, R = jari-jari bumi, kuat medan gravitasi


di titik A sama dengan g (N/kg), perbandingan kuat medan gravitasi
di titik A dan C adalah ....
A. 5 : 1
B. 4 : 1
C. 3 : 1
D. 2 : 1
E. 1 : 1
Pembahasan:
Diketahui: roa = R ; rac = 2R
Ditanya: ga : gc....?
gA
M
M
G 2 G 2
gC
rOA
rAC
gA
1 r 2
2 AC
gC rOA
1
gA 1 (2R)2

gC R2
1
gA 4

gC 1

Jawaban: B
2. Planet A dan planet B masing-masing berjarak rata-rata sebesar p
dan q terhadap matahari. Planet A mengitari matahari dengan
periode T. Jika planet p = 4 q, maka B mengitari matahari dengan
periode ....
1
A.
T
6
1
B.
T
2
2
C.
T
6
1
D.
T
8
3
E.
T
8

Pembahasan:
Diketahui: RA = p ; RB = q ; dengan p = 4q; TA = T
Ditanya: TB....?
TA 2 TB2

R A 3 RB 3
TA 2
p3

TB2
q3

T 2 TB2

4q3 q3
TB2

T 2 q3
4 q3

1
TB T
2

Ingat! Hukum Kepler III:

T2
konstan
R3

Jawaban: B

3. Tabel data fisis benda A dan B terhadap permukaan bumi yang


memiliki jari-jari R, antara lain:
Massa benda
Posisi benda
Benda A
M
R
Benda B
2M
2R
Perbandingan kuat medan gravitasi antara benda A dan benda B
adalah ....
A. 5 : 1
B. 4 : 1
C. 3 : 1
D. 2 : 1
E. 2 : 1
Pembahasan:
Diketahui: ma = M ; mb = 2M; ra = R ; rb = 2R
Ditanya: ga : gb....?
Jika M adalah massa bumi. Maka,

gA
M
M
G 2 G 2
gB
rA
rB
gA
1
2 rB2
gB rA
gA (2R)2
2
gB
R
gA 4

gB 1

Jawaban: B
4. Perhatikan gambar lintasan bumi mengelilingi matahari di bawah ini!

Jika luas daerah A = B = C, maka waktu yang diperlukan bumi untuk


menempuh busur lintasan a-b, c-d, dan e-f adalah ....
A. mungkin tidak sama
B. sering sama
C. mungkin sama
D. selalu tidak sama
E. sama
Jawaban: E
Luasan juring yang sama dari lintasan bumi saat mengelilingi
matahari berarti menunjukkan waktu/periode yang sama dari gerak
rotasi tersebut.
Ingat! Hukum Kepler II Garis yang menghubungkan sebuah planet
ke matahari akan memberikan luas sapuan yang sama dalam waktu
yang sama.
Pembahasan:
5. Dua benda A dan B masing-masing massanya 100 kg dan 25 kg,
diletakkan pada jarak 10 m satu terhadap lainnya. Titik P terletak di

antara kedua benda tersebut. Letak titik P dari benda A agar kuat
medan gravitasi di titik P sama dengan nol adalah ....
A. 5,57
B. 4,56
C. 6,57
D. 6,56
E. 6,67
Jawaban: E
Diketahui: ma = 100 kg ; mb = 25 kg; r = 10 m
Ditanya: Letak titik P....?
Analisis gambar

Kuat medan gravitasi di titik P = 0, maka gA gB 0


gA gB
m
m
G A2 G B2
rAP
rBP
100
25

2
x
(10 x)2
10
5

x (10 x)
100 10x 5x
100
15x 100 x
6,67 m
15
Pembahasan:
6. Berat benda di permukaan bumi adalah W Newton. Jika R adalah
jari-jari bumi, maka berat benda tersebut di luar bumi yang jauhnya
4R dari pusat bumi adalah ....
1
A.
W
2
1
B.
W
4

1
W
6
1
D.
W
8
1
E.
W
16
Pembahasan:
Diketahui: W1 = W Newton; r2 = 4R
Ditanya: W2....?
Ingat! Persamaan untuk mengetahui berat benda (W) di antara dua
planet yang berbeda, yaitu:
W1 r12 W2 r22

, karena massa bumi = M1 = M2 maka


M1
M2

C.

W1 r12 W2 r22
W R2 W2 (4R)2
W R2 1
W
(4R)2 16
1
W2 W
16
W2

Jawaban: E

7. Diketahui massa benda A adalah 9 kg dan benda B adalah 4 kg.


Benda A berjarak 5 m dari benda B, kemudian di antara keduanya
diletakkan benda C bermassa 5 kg. Benda C memiliki gaya gravitasi
sama dengan nol jika diletakkan sejauh ....
A. 2 m dari B dan 3 m dari A
B. 3 m dari B dan 2 m dari A
C. 1 m dari B dan 4 m dari A
D. 4 m dari B dan 1 m dari A
E. 2,5 m dari B dan 2,5 m dari A
Pembahasan:
Diketahui: mA = 9 kg; mB = 4 kg; mC = 5 kg; FC = 0
Ditanya: letak benda C....?
Analisis gambar:

Misal: rAC = x, maka rBC 5 x


FAC FBC
G

mA mC
rAC

mBmC
rBC2

; mC mC

9
4

2
x
(5 x)2
3
2

x (5 x)
15 3x 2x
5x 15 x 3
Jadi, benda C harus diletakkan 3 m dari benda A dan 2 m dari benda
B.
Jawaban: A

8. Dua planet P dan Q mengorbit matahari. Apabila perbandingan


antara jarak planet P dan planet Q ke matahari adalah 4 : 9 dan
periode planet P mengelilingi matahari 24 hari, maka periode
planet Q mengelilingi matahari adalah ....
A. 60 hari
B. 70 hari
C. 80 hari
D. 91 hari
E. 81 hari
Pembahasan:

TP2

RP 3

TQ2
RQ3

2
24 2 TQ

43
93
24 2 93
TQ2
43
24 9 3
TQ
81hari
4 2
Ingat! Hukum Keppler III.

Jawaban: E

9. Sebuah benda di permukaan bumi beratnya 48 N. Benda tersebut


kemudian tiba di planet lain yang massanya 3 kali massa bumi dan
jari-jarinya 4 kali jari-jari bumi. Berat benda di permukaan planet
tersebut adalah ....
A. 12 N
B. 9 N
C. 6 N
D. 40 N
E. 16 N
Pembahasan:
Diketahui: WB = 48 N; mP = 3 mB; rP = 4 rB
Ditanya: WP....?
Ingat! Persamaan untuk mengetahui berat benda di antara dua
planet yang berbeda. Maka:
WB rB2 WP rP2

mB
mP
48 rB2 WP (4rB )2

mB
3mB
48 rB2 WP 16rB2

1
3
48 3
WP
9N
16

Jawaban: B

10. Gaya gravitasi bumi dengan planet yang berjarak 9R dari jari-jari
bumi dan memiliki massa 4M adalah .... (massa bumi = M)
A. 26,68 10 13 M2R 2
B.

53,54 10 13 M2R 2

C.

32,93 10 13 M2R 2

D. 93,38 10 13 M2R 2
E. 74,11 10 13 M2R 2
Pembahasan:
Diketahui: mP = 4M; r = 9R
Ditanya: F....?
m m
FG 1 2 2
r
M 4M
F 6,67 10 11
(9R)2
M 4M
F 6,67 10 11
81 R2
13
F 32,93 10 M 2R 2
Jawaban: C

BAB 3
USAHA DAN ENERGI
A. ENERGI KINETIK DAN ENERGI POTENSIAL
Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat
diciptakan dan dimusnahkan melainkan hanya dapat diubah
bentuknya.
a. Energi Potensial Gravitasi
Energi potensial gravitasi adalah energi yang dimiliki benda karena
kedudukan ketinggiannya dari benda lain.
EP m g h
Keterangan:
EP : energi potensial gravitasi (N)
m : massa benda (kg)
g : percepatan gravitasi (m/s2)
h : ketinggian terhadap acuan (m)
b. Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda yang
bergerak. Secara matematis besar energi kinetik suatu benda
dituliskan sebagai berikut:
1
EK m v 2
2
Keterangan:
Ek : energi kinetik (J)
m : massa benda yang bergerak (kg)
v : kecepatan benda (m/s2)
B. KONSEP USAHA
Usaha dalam fisika didefinisikan sebagai perkalian antara besar
gaya penyebab benda berpindah dengan besar perpindahan
benda yang searah dengan arah gaya tersebut.
W F s
Keterangan:
W : usaha (J)
F : gaya yang beraksi pada benda (N)
s : jarak perpindahan (m)

Jika sebuah benda bergerak searah dengan arah gerak benda dan
membentuk sudut , maka besar usaha yang dilakukan terhadap
benda adalah sebagai berikut.

W Fcos s
Dengan adalah sudut yang dibentuk oleh gaya terhadap benda.

C. HUBUNGAN USAHA DAN ENERGI KINETIK


Hubungan energi kinetik dengan usaha, yaitu:
W EK
W EK 2 EK1
1
1
W mv 22 mv12
2
2

D. HUBUNGAN USAHA DENGAN ENERGI POTENSIAL


a. Usaha dan Energi Potensial Gravitasi
Hubungan antara usaha dengan EP dinyatakan secara matematis
sebagai berikut:
W EP
W mgh mg(h2 h1 )
b. Usaha dan Energi Potensial Pegas
Perhatikan gambar diagram percobaan elastisitas berikut!

Daerah yang diarsir merupakan usaha yang dilakukan pegas. Secara


matematis dapat dituliskan sebagai berikut:

Karena F k X , maka

1
W F X
2

1
k X 2
2
Di mana usaha adalah perubahan energi potensial:
1
W E P k X 2
2
Keterangan:
W : usaha (J)
F : gaya yang bekerja pada pegas (N)
k : konstanta pegas (N/m)
X : perubahan panjang pegas (m)
W

E. HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK


Energi mekanik yang dimiliki suatu benda terdiri atas energi kinetik
dan energi potensial suatu benda. Berdasarkan hukum kekekalan
energi, maka besar energi mekanik suatu benda dapat dituliskan
sebagai berikut:
EMA EMB
1
1
mgh1 mv12 mgh2 mv 22
2
2
CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN
1. Sebuah benda 2 kg bergerak pada permukaan licin dengan
kecepatan 2 m/s. Pada benda dilakukan usaha 21 J maka kecepatan
benda tersebut akan berubah menjadi .... (UN 2007)
A. 1 m/s
B. 2 m/s
C. 3 m/s
D. 5 m/s
E. 17 m/s
Pembahasan:
Ingat! Besarnya usaha yang diberikan pada benda yang bergerak
tanpa mengalami gesekan berbanding lurus dengan perubahan
energi kinetiknya.

1
W EK m(v 22 v12 )
2
1
21 2 (v 22 22 )
2
21 v 22 4
v 2 25 5 ms 1
Ingat! Perubahan energi kinetik adalah usaha.

Jawaban: D

2. Gambar berikut memperlihatkan balok besi yang diarahkan pada


sebuah paku. Pada gambar tersebut ketika balok besi mengenai
paku secara tegak lurus, maka usaha yang dilakukan balok besi
terhadap paku adalah .... (anggap g = 10 m/s2) (UN 2010)

A. 12 J
B. 10 J
C. 8 J
D. 5 J
E. 4 J
Pembahasan:
Usaha yang dilakukan balok terhadap paku merupakan besarnya
energi potensial yang dimiliki balok ketika mengenai paku tersebut,
maka:
W Ep m g h
2 10 (0,45 0,05)
20 0,4 8 J
Ingat! Perubahan energi potensial adalah usaha.

Jawaban: C

3. Odi mengendarai mobil bermassa 4000 kg di jalan lurus dengan


kecepatan 25 m/s, karena melihat kemacetan dari jauh dia
mengerem mobil sehingga kecepatan mobilnya berkurang secara
teratur menjadi 15 m/s. Usaha oleh gaya pengereman adalah .... (UN
2011)
A. 200 kJ
B. 300 kJ
C. 400 kJ
D. 450 kJ
E. 800 kJ
Pembahasan:
Ingat! Besarnya usaha yang diberikan pada benda yang bergerak
tanpa mengalami gesekan akan berbanding lurus dengan
perubahan energi kinetiknya.
1
W EK m(v 22 v12 )
2
1
W 4000 (152 252 )
2
W 2000 400
W 800.000 J 800 kJ
Ingat! Perubahan energi kinetik adalah usaha.
Jawaban: E
4. Sebuah benda bermassa 2 kg bergerak dengan kecepatan 2 m/s,
beberapa saat kemudian benda itu bergerak dengan kecepatan 5
m/s. Usaha total yang dikerjakan pada benda adalah .... (UN 2012)
A. 4 J
B. 9 J
C. 15 J
D. 21 J
E. 25 J
Pembahasan:
Ingat! Besarnya usaha yang diberikan pada benda yang bergerak
tanpa mengalami gesekan akan berbanding lurus dengan
perubahan energi kinetiknya.

1
W EK m(v 22 v12 )
2
1
W 2 (52 22 )
2
W 25 4 21J
Ingat! Perubahan energi kinetik adalah usaha.

Jawaban: D

5. Sebuah tali karet diberi beban 300 gram dan digantung vertikal
pada sebuah statif. Ternyata karet bertambah panjang 4 cm (g = 10
m/s2). Energi potensial karet tersebut adalah .... (UN 2012)
A. 7,5 . 10-2 J
B. 6,0 . 10-2 J
C. 4,5 . 10-2 J
D. 3,0 . 10-2 J
E. 1,5 . 10-2 J
Pembahasan:
Diketahui:
m =300 gr = 0,3 kg; x = 4 cm = 0,04 m
Ditanya: Ep ....?
Jawab:
Besarnya energi potensial pada bahan elastis berbanding lurus
dengan pertambahan panjangnya, maka:
1
Ep F x
2
1
(m g) x
2
1
(0,3 10) 0,04 0,06 J
2
Jawaban: B
6. Sebuah benda bermassa 10 kg mula-mula dalam keadaan diam,
kemudian bergerak dengan percepatan 2 m/s2. Perubahan energi
kinetik yang terjadi pada benda tersebut dalam 5 detik adalah ....
A. 200 Joule
B. 300 Joule
C. 400 Joule

D. 500 Joule
E. 600 Joule
Pembahasan:
Diketahui:
m = 10 kg; v1 = 0; a = 2 m/s2; t = 5 s
Ditanya: Ek ?
Jawab:
Benda diam kemudian mengalami percepatan: GLBB dipercepat.
Mencari nilai kecepatan benda:
vt v0 a t
v t 0 2 5 10 ms 1
Perubahan energi kinetik:
1
EK m(v 22 v12 )
2
1
10 (102 02 )
2
500 J
Ingat! Benda yang bergerak akan mengalami perubahan energi
kinetik (Ek).
Jawaban: D

7. Dua buah pegas yang dipasang secara paralel memiliki konstanta


pegas masing-masing 10 N/m dan 20 N/m, keduanya diberi beban
sehingga mengalami pertambahan panjang 10 cm. Energi potensial
pegas yang terjadi pada sistem adalah ....
A. 0,125 Joule
B. 0,150 Joule
C. 0,175 Joule
D. 0,20 Joule
E. 0,225 Joule
Pembahasan:
Tips! Susunan paralel harus diserikan terlebih dahulu.
k p k1 k 2 10 20 30 Nm1
k T 30 Nm1
Energi potensial pada sistem:

W E p

1
k X 2
2

1
30 (0,1)2
2
0,15 J
Ingat! Paralel maka konstanta penjumlahan. Perubahan energi
potensial adalah usaha.
Jawaban: B

8. Sebuah pesawat terbang bergerak dengan energi kinetik T, jika


kemudian kecepatannya menjadi dua kali kecepatan semula, maka
energi kinetiknya menjadi ....
A. 5 T
B. 4 T
C. 3 T
D. 2 T
1
E.
T
2
Pembahasan:
1 2
mv
Ek1 2 1

Ek 2 1 mv 2
2
2
v2
T
1 2
Ek 2 (2v1 )
T 1

Ek 2 4
Ek 2 4 T

Jawaban: B
9. Sebuah mobil dengan massa 1 ton, bergerak dari keadaan diam.
Sesaat kemudian kecepatannya 5 ms-1. Besar usaha yang dilakukan
oleh mesin mobil tersebut adalah ....
A. 13.000 J
B. 12.500 J
C. 10.500 J

D. 10.000 J
E. 9.990 J
Pembahasan:
Diketahui:
m = 1 ton = 1000 kg; vo = 0 (mobil diam); vt = 5 m/s
Ditanya: W....?
Jawab:
1
W m ( v t 2 v o 2 )
2
1
W (1000)(52 02 )
2
W (500)(25)
W 12.500 Joule
Ingat! Usaha = perubahan energi kinetik.

Jawaban: B

10. Balok bermassa 3 kg bergerak dengan kecepatan 10 m/s. Kemudian


balok diberi gaya F sejauh 4 m, sehingga kecepatannya berubah
menjadi 20 m/s. Maka, besar gaya F adalah ....
A. 105,50 N
B. 102,50 N
C. 110,00 N
D. 112,50 N
E. 115,50 N
Pembahasan:
Diketahui:
m = 3 kg; vo =10 m/s; v = 20 m/s; s = 4 m
Ditanya: F....?
Jawab:
W Ek
1
F s m(v 2 v 0 2 )
2
1
F 4 3 (202 102 )
2
F 4 450
F 112,5 N

Ingat! Usaha = perubahan energi kinetik.

Jawaban: D

BAB 4
GETARAN HARMONIS
A. KARAKTERISTIK GETARAN HARMONIS PADA GETARAN PEGAS
DAN AYUNAN BANDUL
Ingat! Getaran harmonis merupakan gerak bolak-balik sebuah
benda di sekitar titik setimbang. Posisi partikel dinyatakan sebagai
fungsi waktu berupa grafik sinus (dapat dinyatakan dalam bentuk
sinus atau kosinus). Gerak harmonis sederhana linier contohnya
terdapat pada pegas, sedangkan gerak harmonis sederhana
angular terdapat pada bandul atau osilasi ayunan.
a. Getaran Harmonis pada Pegas
1. Gaya pemulih
Perhatikan getaran harmonis pada pegas berikut!

Ingat! Gaya pemulih adalah gaya yang dilakukan pegas untuk


mengembalikan benda pada posisi keseimbangan.
Fpemulih k X

2.

Tanda minus menunjukkan bahwa gaya pemulih selalu


berlawanan arah dengan simpangannya.
Periode, Frekuensi, dan Konstanta pegas
Perhatikan gambar ayunan pegas berikut!

Periode ayunan pegas:

m
k
Ingat! Periode adalah waktu untuk satu kali bergetar.
Frekuensi ayunan pegas:
1 1 k
f
T 2 m
Ingat! Frekuensi adalah banyak getaran yang terjadi dalam
satuan waktu dan nilainya berkebalikan dengan periode.
Konstanta pegas:
k m 2
Keterangan:
T : periode ayunan pegas (s)
f : frekuensi ayunan pegas (Hz)
k : konstanta pegas (N/m)
m : massa benda (kg)
X atau y: simpangan (m)
T 2

b. Getaran Harmonis pada Bandul Sederhana


Perhatikan analisis getaran harmonis pada bandul berikut!

TIPS: Satu getaran misalnya adalah C A B A C


1. Gaya pemulih ayunan sederhana
Gaya pemulih pada bandul sederhana secara matematis dapat
ditulis sebagai berikut:
Fpemulih m g sin
Untuk sudut kecil, dapat ditulis:
X

Tanda minus menunjukkan bahwa gaya pemulih selalu


berlawanan arah dengan simpangannya.
Periode dan Frekuensi
Periode dan frekuensi dapat diperoleh dengan substitusi gaya
sentripetal.
Fsentripental Fpemulih
Fp m g

2.

X
4 2m f 2 X m g

Jadi, periode dan frekuensi pada bandul sederhana, yaitu:


1 g

f
dan T 2
2
g
Keterangan:
m : massa bandul (kg)
: panjang tali ayunan (m)
X : besar simpangan (m)
: posisi sudut
g : gaya gravitasi bumi (m/s2)

B. PERSAMAAN SIMPANGAN, KECEPATAN, DAN PERCEPATAN


GETARAN HARMONIS
a. Persamaan Simpangan
Simpangan getaran harmonik sederhana dapat dianggap sebagai
proyeksi partikel yang bergerak melingkar beraturan (GMB) pada
diameter lingkaran.
Ingat! Posisi getaran harmonis sederhana memiliki fungsi sinus,
maka persamaan simpangannya adalah
y Asin
Diketahui bahwa adalah sudut fase yang bernilai t 0 maka
persamaan simpangan getaran harmonis dinyatakan sebagai
berikut:
y Asin( t 0 )
1. Simpangan maksimum
Berdasarkan persamaan simpangan, maka berlaku:
y max A
2. Fase dan sudut fase
Fase suatu titik bergetar didefinisikan sebagai waktu sejak
meninggalkan titik seimbang dibagi dengan periode,
t
dirumuskan dengan
T
Persamaan simpangan y Asin( t 0 )

2
Sudut fase: y Asin( t 0 ) t 0 2ft 0
T

t 0

tf 0
Fase:
2 T 2
2
Persamaan simpangan y Asin t
2
Sudut fase: y Asin t t 2ft
T
t
tf
Fase:
2 T

Dua titik memiliki fase yang sama, jika:


n 2 atau n
Dua titik memiliki fase yang berlawanan, jika:
1
(2n 1) atau n
2
Di mana n = 0, 1, 2, ....
Keterangan:
y : simpangan getaran harmonis (m)
A : amplitudo getaran
: kecepatan sudut (rad/s)
: fase

b. Persamaan Kecepatan
Ingat! Kecepatan benda yang bergerak harmonis sederhana adalah
turunan pertama persamaan simpangan.
dy d Asin(t 0 )

vy
dt
dt
v y A cos(t 0 )
vmaks A
TIPS: Perlu diingat kembali hubungan kecepatan sudut dengan
2
periode dan frekuensi:
2f
T

c. Persamaan Percepatan
Ingat! Percepatan benda dapat diperoleh dari turunan pertama
persamaan kecepatan atau turunan kedua persamaan simpangan.
dv y d Acos(t 0 )
ay

dt
dt
ay 2 Asin(t 0 )
amaks 2 A

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN


1. Sebuah pegas dengan konstanta pegas k dan sebuah balok
bermassa m membentuk sistem getaran harmonik horizontal tanpa

gesekan. Kemudian, pegas ditarik sejauh x dari titik setimbang dan


dilepaskan. Jika massa pegas diabaikan, pernyataan berikut yang
benar adalah ...
(1) Pegas bergetar dengan periode tetap.
(2) Energi mekanik total bergantung pada waktu.
(3) Percepatan getaran bergantung pada x.
(4) Frekuensi getaran tidak bergantung pada k dan m.
Pembahasan:
(1) f, T, A konstan
1
(2) Em kA 2 konstan ; tidak bergantung waktu (t)
2
(3) Karena x = A maka a 2 x sin t
1 k
(4) f
2 m
Jadi, pernyataan 1 dan 3 benar.
Jawaban: B
2. Pada getaran selaras sederhana, jika t = 0, x = x0, dan v = v0, maka
amplitudo getarannya adalah

Energi totalnya sebesar

v
x 02 0

SEBAB

1 2
kA .
2

Pembahasan:
Ingat! Hubungan kecepatan sudut dengan konstanta pegas dan
massa pegas:
k

k m2
m
Ingat! Hukum kekekalan energi mekanik:

E M EP EK
1 2 1 2 1 2
kA kx mv
2
2
2
m 2 A 2 m 2 x 2 m v 2
v2
2
Jadi, pernyataan salah, alasan benar.
A x2

Jawaban: D

3. Sebuah pegas diberi beban hingga bertambah panjang 15 cm.


Pegas tersebut kemudian ditarik vertikal hingga 4 cm, namun
kembali ke posisi semula dengan gaya pemulih 2 N. Massa beban
pada ayunan pegas tersebut adalah .... (g = 10 m/s2)
A. 500 gr
B. 750 gr
C. 120 gr
D. 150 gr
E. 100 gr
Pembahasan:
Diketahui: x = 15 cm; y = 4 cm; Fp = 2 N; g = 10 m/s2
Ditanya: m beban....?
Ingat! Gaya pemulih berlaku pada sistem ayunan pegas.
Fp k y 2
Fp

2
50 Nm1
y 2 0,04
Ingat! Hukum Hooke pada pegas.
F k x
k

m g k x
k x 50 0,15
m

0,75 kg 750 gr
g
10

Jawaban: B
4. Sebuah bandul sederhana terdiri dari tali yang mempunyai panjang
2 m dan pada ujung bawah tali digantungi beban bermassa 2 kg.

Jika percepatan gravitasi 10 m/s2 maka periode ayunan bandul


sederhana adalah ....
A. 1,8 s
B. 2,2 s
C. 2,8 s
D. 3,1 s
E. 3,8 s
Pembahasan:
Diketahui: = 2 m; m = 2 kg; g = 10 m/s2
Ditanya: T....?
Ingat! Periode getaran harmonis pada ayunan bandul sederhana.

T 2
g
T 2(3,14 )

2
10

T 6,28 0,2
T 6,28 0,44
T 2,8 sekon

Jawaban: C
5. Sebuah pegas digantungi massa m. Jika x adalah perbedaan
panjang pegas sesudah dan sebelum massa m digantungkan, maka
periode benda jika dibiarkan bergetar adalah ....
mx
A. 2
sekon
g
B.
C.

mx
sekon
g
1

x mg

D. 2
E.

sekon

x
sekon
g
g
sekon
x

Pembahasan:
Ingat! Pada getaran harmonis suatu pegas dengan massa beban m
berlaku persamaan hukum Hooke dan hukum Newton II berikut:
F k x dan F m g
F mg

sehingga k
x
x
Jadi, periode benda yang bergetar adalah
m
T 2
k

T 2 m

mg
x
2
x
g
Jawaban: D

6. Sebuah beban bermassa 200 gr digantung dengan sebuah pegas


yang memiliki nilai konstanta pegas 80 N/m. Benda tersebut
kemudian disimpangkan hingga menghasilkan getaran selaras
dengan frekuensi ....
10
A.
Hz

20
B.
Hz

C. 10 Hz
D. 20 Hz
E. 25 Hz
Pembahasan:
Diketahui: k = 80 N/m; m = 200 gr = 0,2 kg
Ditanya: f....?
1 k
1 80 10
f

Hz
2 m 2 0,2
Ingat! Persamaan frekuensi untuk getaran harmonis pada pegas
1 k
adalah f
2 m
Jawaban: A

7. Sebuah benda membentuk suatu getaran harmonis dengan


persamaan: y 0,8 sin20 t
Nilai dari periode getaran benda tersebut adalah ....
A. 0,5 s
B. 0,6 s
C. 0,1 s
D. 0,2 s
E. 0,3 s
Pembahasan:
Ingat! Persamaan simpangan getaran harmonis adalah
y A sin t 0
Maka = 20 sehingga
2
2 2

0,1s
T
20
TIPS: Periode adalah waktu yang diperlukan benda tersebut untuk
melakukan satu kali getaran.
Jawaban: C
8. Persamaan simpangan suatu sistem ayunan yang bergerak
harmonis adalah y 0,2 sin70 t . Benda tersebut bergetar dengan
kecepatan yang maksimum sebesar ....
A. 4 m/s
B. 14 m/s
C. 11 m/s
D. 8 m/s
E. 6 m/s
Pembahasan:
Ingat! Persamaan simpangan getaran harmonis y A sin t 0 ,
maka diketahui 70 dan A = 0,2
Jadi, kecepatan maksimum untuk getaran harmonis adalah
vmax A 70 0,2 14 ms 1
Jawaban: B
9. Pegas yang tergantung tanpa beban panjangnya 20 cm. Ujung
bawahnya digantung beban 200 gr sehingga panjang pegas

menjadi 30 cm. Jika beban ditarik ke bawah sejauh 6 cm, maka


besar gaya pemulih pegas adalah .... (g = 10 m/s2)
A. 0,8 N
B. 1,1 N
C. 1,2 N
D. 1,5 N
E. 2,2 N
Pembahasan:
Diketahui: y = 20 cm; y1 = 30 cm; y2 = 6 cm; m = 200 gr; g = 10 m/s2
Ditanya: Fp....?
Ingat! Hukum Hooke berlaku pada pegas (yang diam) dengan
persamaan F k x .
Nilai
x adalah
pertambahan
panjang pegas, yaitu:
y1 y 2 30 20 10 cm sehingga nilai konstanta pegas adalah
F kx
m g k x
m g 0,2 10
k

20 Nm1
x
0,1
Gaya pemulih pada ayunan pegas:
Fp k y 2
20 0,06 1,2 N

Jawaban: C
10. Sebuah benda melakukan gerak harmonis dengan periode 2 detik.
Benda tersebut bergerak dari titik setimbang dengan amplitudo
sebesar A. Saat t = 0,5 detik perbandingan nilai amplitudo dan
simpangan getaran harmonis yang terjadi adalah ....
A. 1 : 2
B. 1 : 1
C. 2 : 1
D. 1 : 3
E. 1 : 4
Pembahasan:
Ingat! Persamaan simpangan untuk getaran harmonis: y Asin t
maka

2 2

rad/s
T
2
y Asin t

y Asin 0,5
y Asin90
y A 1
y : A 1: 1

Jawaban: B

BAB 5
MOMENTUM, IMPULS, DAN TUMBUKAN
A. MOMENTUM
Momentum merupakan hasil kali antara massa dengan kecepatan
benda. Karena kecepatan merupakan besaran vektor, maka
momentum juga termasuk besaran vektor yang arahnya sama
dengan arah kecepatan benda.
p m v
Keterangan:
p = momentum benda (kg.m/s)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan benda (m/s)
Ingat! Hukum kekekalan momentum Jika tidak ada gaya luar yang
bekerja pada sistem, maka momentum total sesaat sebelum sama
dengan momentum total sesudah tumbukan.
pawal pakhir
p1 p2 p'1 p'2
m1.v1 m2 .v 2 m'1 .v'1 m'2 .v'2

B. IMPULS
Impuls benda didefinisikan sebagai hasil kali antara selang waktu
dan gaya yang bekerja pada benda. Secara matematis impuls
dituliskan sebagai berikut:
I F t
Keterangan:
I = besar impuls (N.s)
F = gaya yang bekerja pada benda (N)
t = selang waktu (s)
Ingat! Impuls merupakan perubahan momentum.
I p
F t m (v v')
Keterangan:
p : perubahan momentum (kg.m/s)
v : kecepatan benda sebelum tumbukan (m/s)

v' : kecepatan benda setelah tumbukan (m/s)


C. TUMBUKAN
a. Jenis Tumbukan
Ingat! Hukum kekekalan momentum berlaku untuk semua jenis
tumbukan.
Tumbukan
Tumbukan tidak
Tumbukan lenting
lenting
lenting sama sekali
sebagian
sempurna
Ek= Ek
Ek< Ek
Ek < Ek
e=1
e=0
e<1
m1v1 m2v2 m1v1 ' m2v2 '
v ' v '
e 1 2 1
v1 v2

m1v1 m2 v 2 m1v1 ' m2 v 2 '

m1v1 m2 v 2 m1v1 ' m2 v 2 '

v ' v 2 '
e 1
0
v1 v 2

0e

v1 ' v 2 '
1
v1 v 2

Keterangan:
e : koefisien restitusi benda
v1 : kecepatan benda 1 sebelum tumbukan (m/s)
v1 : kecepatan benda 1 setelah tumbukan (m/s)
v2 : kecepatan benda 2 sebelum tumbukan (m/s)
v2 : kecepatan benda 2 setelah tumbukan (m/s)
TIPS: Pada peristiwa tumbukan terjadi gaya aksi dan reaksi (Ingat!
Hukum Newton III) sehingga dalam perhitungan momentum, arah
dari kecepatan diikutsertakan.
b. Macam-Macam Peristiwa Tumbukan
1. Peluru bersarang di dalam balok

vp

mb

v gab

mp

sebelum

2.

sesudah

mp mb
Berlaku persamaan: vp
mp

Balok bergerak pada lantai kasar

v gab

v0

s
Berlaku persamaan: v 2gs
3.

Balok bergerak parabola


v
h

Berlaku persamaan: v x
4.

g
2h

Tumbukan pada bandul

h cos

Berlaku persamaan: v 2gh


5.

Tumbukan bola dengan lantai

Berlaku persamaan: e

2gh'
v'
h'

v
h
2gh

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN


1. Perhatikan gambar!

Dari pernyataan-pernyataan di bawah ini:


(1) Jika tumbukan lenting sempurna, maka A diam dan B bergerak
dengan kecepatan 5 m/s.
(2) Jika tumbukan lenting sempurna, maka B tetap diam dan A
bergerak dengan kecepatan berlawanan arah (-5 m/s).
(3) Jika tumbukan tidak lenting sama sekali maka vA = vB = 2,5 m/s.
Pernyataan yang benar berkaitan dengan gerak benda A dan B
setelah tumbukan adalah ....
A. (1) saja
B. (2) saja
C. (3) saja
D. (1) dan (3)
E. (2) dan (3)
Pembahasan:
Diketahui: mA = mB; vA = 5 m/s; vB = 0
Ditanya: vA dan vB serta jenis tumbukan....?
Tumbukan lenting sempurna
Persamaan 1
v ' v '
e A B 1
vA vB

(vA ' vB ') vA vB 5


vB ' 5 vA '
Persamaan 2
mA vA mBvB mA vA ' mBvB '
5 5 5 0 5(vA ' vB ')
vA ' vB ' 5
Hasil substitusi: vA = 0 dan vB = -5 m/s (pernyataan 1 benar).

Tumbukan tidak lenting sama sekali


Nilai koefisien restitusi adalah 0 maka
m v mB vB m 5 m 0 5m
v A ' vB ' A A

2,5 m/s
(mA mB )
(m m)
2m
(pernyataan 3 benar)

TRIK! Tumbukan lenting sempurna: v1 v 2 ' dan v 2 v1 '


Tumbukan
tidak
lenting
sama
sekali:
mA v A mB vB (mA mB )v A,B ' (benda menyatu dan bergerak
bersama).

Jawaban: D

2. Dua troli A dan B masing-masing 1,5 kg bergerak saling mendekat


dengan vA = 4 m/s dan vB = 5 m/s seperti pada gambar. Jika kedua
troli bertumbukan tidak lenting sama sekali, maka kecepatan kedua
troli sesudah tumbukan adalah ....

A. 4,5 m/s ke kanan


B. 4,5 m/s ke kiri
C. 1,0 m/s ke kiri
D. 0,5 m/s ke kiri
E. 0,5 m/s ke kanan
Pembahasan:
Diketahui: mA = mB = 1,5 kg; vA = 4 m/s; vB = 5 m/s
Ditanya: vA dan vB....?
Ingat!
Tumbukan
tidak
lenting
sama
sekali:
mA v A mB vB (mA mB )v A,B ' (benda menyatu dan bergerak
bersama).

mA v A mB vB (mA mB )v A,B '


v A,B '

mA .v A mB .vB
(mA mB )

1,5 . 4 + 1,5 ( 5) 6 7,5

0,5 ms 1
(1,5+1,5)
3
Karena vB > vA maka arah kecepatan setelah tumbukan mengikuti
arah gerak troli B, yaitu ke kiri.
Jawaban: D
v A,B '

3. Sebuah bola karet massanya 75 gram dilemparkan horizontal


hingga membentur dinding seperti gambar. Jika bola karet
dipantulkan dengan laju yang sama, maka besar impuls bola yang
terjadi adalah ....

A. nol
B. 1,5 N.s
C. 3,0 N.s
D. 3,7 N.s
E. 5,5 N.s
Pembahasan:
Diketahui: v = 20 m/s; v = -20 m/s; m = 75 gr
Ditanya: I....?
Ingat! Besarnya impuls berbanding lurus dengan perubahan
momentum benda tersebut ketika terjadi benturan atau tumbukan.
I p
m(v v')
0,75(20 ( 20))
0,75 40 30 Ns
TIPS: Tanda negatif pada nilai kecepatan setelah tumbukan
menyatakan arahnya berbeda dengan kecepatan sebelum
tumbukan.
Jawaban: C

4. Benda A dan benda B masing-masing bermassa 4 kg dan 5 kg


bergerak berlawanan arah seperti gambar. Keduanya kemudian
bertumbukan dan setelah tumbukan kedua benda berbalik arah
dengan kecepatan A = 4 m/s dan kecepatan B = 2 m/s, maka
kecepatan benda B sebelum tumbukan adalah ....

A. 6,0 m/s
B. 3,0 m/s
C. 1,6 m/s
D. 1,2 m/s
E. 0,4 m/s
Pembahasan:
Diketahui: mA = 4 kg; mB = 5 kg; vA = 6 m/s; vA = -4 m/s; vB = 2 m/s
Ditanya: vB....?
Ingat! Hukum kekekalan momentum berlaku untuk semua jenis
tumbukan.
mA v A mB vB mA v A ' mB vB '
vB
vB

mA .v A ' mB .vB ' mA v A


mB
4 ( 4) + 5 2 4 6 16 10 24

6 ms 1
5
5
Jawaban: A

5. Bola bermassa 20 gram dilempar dengan kecepatan v1 = 4 m/s ke


kiri. Setelah membentur tembok, bola memantul dengan kecepatan
v2 = 2 m/s ke kanan. Besar impuls yang dihasilkan adalah ....

A. 0,24 N.s
B. 0,12 N.s

C. 0,08 N.s
D. 0,06 N.s
E. 0,04 N.s
Pembahasan:
Diketahui: m = 20 gr; v1 = 4 m/s; v2 = -2 m/s
Ditanya: I....?
Ingat! Besarnya impuls berbanding lurus dengan perubahan
momentum benda tersebut ketika terjadi benturan atau tumbukan.
I p
m(v v')
0,02 4 ( 2)
0,02 6 0,12 Ns
TIPS: Tanda negatif pada nilai kecepatan setelah tumbukan
menyatakan arahnya berbeda dengan kecepatan sebelum
tumbukan.
Jawaban: B

6. Perhatikan gambar berikut!

Benda A dan benda B bergerak seperti gambar, dan kemudian


terjadi tumbukan tidak lenting sempurna. Jika kecepatan benda A
dan B setelah tumbukan berturut-turut 8 m.s-1 dan 15 m.s-1, maka
kecepatan benda B sebelum tumbukan adalah . (UN 2015)
A. 15 m.s-1
B. 12 m.s-1
C. 10 m.s-1
D. 8 m.s-1
E. 5 m.s-1
Pembahasan:
Diketahui: mA = 5 kg; mB = 2 kg; vA= 10 m/s; vA = 8 m/s; vB = 15 m/s;
e=1
Ditanya: vB....?

mA v A mB vB mA v A ' mB vB '
vB

mA .v A ' mB .vB ' mA v A


mB

5 (8) + 2 (15) 5 10 40 30 50

10 ms 1
2
2
TIPS: Kecepatan yang berbeda karena perubahan energi kinetik
setelah tumbukan dan benda yang kemudian tidak bergerak
bersamaan merupakan ciri tumbukan lenting sebagian.
Jawaban: C
vB

7. Pada peristiwa tumbukan dua kelereng, jumlah momentum kedua


kelereng tidak berubah.
SEBAB
Gaya interaksi antara kedua kelereng memenuhi hukum ketiga
Newton.
Pembahasan:
Ingat! Hukum kekekalan momentum berlaku pada benda yang
bertumbukan. Hubungan hukum Newton III dengan momentum
kelereng yang bertumbukan dapat dinyatakan sebagai berikut:
Faksi Freaksi
pawal pakhir
m1.v1 m2 .v 2 (m'1 .v'1 m'2 .v'2 )
TIPS: Tanda negatif akan ditunjukkan dengan perbedaan arah pada
kecepatan.
Pernyataan benar, alasan benar, dan ada hubungan sebab akibat.
Jawaban: A

8. Bola kasti memiliki massa 200 gram mula-mula bergerak dengan


kecepatan 2 m.s-1. Lalu bola dipukul dengan gaya F berlawanan
dengan arah gerak sehingga kecepatan bola berubah menjadi 5
m.s-1. Besar impuls yang diberikan kepada bola kasti adalah ....
A. 0,6 Ns
B. 1,2 Ns
C. 1,4 Ns
D. 1,6 Ns
E. 2,0 Ns

Pembahasan:
Diketahui: m = 200 gr; v = 2 m/s; v = -5 m/s
Ditanya: I....?
Analisis gambar:

Ingat! Besarnya impuls berbanding lurus dengan perubahan


momentum benda tersebut ketika terjadi benturan atau tumbukan.
I p
m(v v')
0,2(2 ( 5))
0,2 7 1,4 Ns
TIPS: Tanda negatif pada nilai kecepatan setelah tumbukan
menyatakan arahnya berbeda dengan kecepatan sebelum
tumbukan.
Jawaban: C
9. Dua benda bergerak berlawanan dan mengalami lenting sempurna,
memiliki massa yang sama sebesar 2 kg. Bola pertama memiliki
kecepatan sebesar 5 m/s, bola kedua memiliki kecepatan sebesar 2
m/s. Kecepatan bola pertama dan bola kedua setelah bertumbukan
adalah ....
A. 2 m/s dan 3 m/s
B. 4 m/s dan 3 m/s
C. 2 m/s dan 5 m/s
D. 4 m/s dan 2 m/s
E. 3 m/s dan 4 m/s
Pembahasan:
Diketahui: m1 = m2 = 2 kg; v1 = 5 m/s; v2 = -2 m/s
Ditanya: v1 dan v2....?
Analisis gambar:

Ingat! Benda mengalami tumbukan lenting sempurna memiliki


koefisien restitusi =1.

v 2 ' v1 '
v1 v 2

v 2 ' v1 '
5 ( 2)
v 2 ' 7 v1 '
Ingat! Hukum kekekalan momentum berlaku untuk semua jenis
tumbukan.
m1 v1 m2 v 2 m1v1 ' m2 v 2 '
1

2 5 2 ( 2) 2v1 ' 2v 2 '


3 v1 ' v 2 '
3 v1 ' (7 v1 ')
v1 ' 2 ms 1 v 2 ' 5 ms 1
Trik! Pada kasus dua benda: memiliki massa sama, bergerak
berlawanan, kecepatan berbeda, dan terjadi tumbukan lenting
sempurna, maka kecepatan setelah tumbukan nilainya bertukaran.
Jawaban: C

10. Sebuah senapan yang mempunyai massa 4 kg menembakkan


peluru yang massanya 10 gram dengan kecepatan 500 m/s.
Kecepatan gerak senapan pada saat peluru meledak adalah ....
A. -1,50 m/s
B. -1,25 m/s
C. 1,00 m/s
D. 1,25 m/s
E. 1,50 m/s
Pembahasan:
Diketahui: ms = 4 kg ; mp = 10 gr = 0,01 kg; vp = 500 m/s
Ditanya: vs....?
Momentum awal = 0 karena senapan dan peluru diam, maka:

pawal pakhir
0 p's p'p
0 ms .v s mp .vp
0 4 v s 0,01 500
4 v s 5
5
1,25 ms 1
4
Ingat! Tanda negatif menunjukkan bahwa senapan bergerak
berlawanan arah dengan peluru.
Jawaban: B
vs

BAB 6
KESEIMBANGAN DAN DINAMIKA ROTASI
A. TORSI
Torsi (momen gaya) menunjukkan kemampuan sebuah gaya untuk
membuat benda mengalami gerak rotasi.

Torsi merupakan hasil perkalian silang antara vektor posisi r dengan


gaya F dan termasuk dalam besaran vektor. Dirumuskan:
F d

F r sin
Keterangan:
: momen gaya (Nm)
F : gaya (N)
d : lengan gaya (m)
r : jari-jari (m)
Ingat! Torsi bertanda positif (+) jika searah jarum jam, bertanda
negatif (-) jika berlawanan arah dengan jarum jam.
B. MOMEN INERSIA
Momen inersia adalah besaran tetap untuk benda yang mengalami
rotasi, yakni ukuran kelembaman suatu benda untuk berputar
terhadap porosnya.

Momen inersia suatu titik seperti gambar di atas dirumuskan


sebagai berikut:
I m R2

Momen inersia total dari gabungan beberapa benda:


I (m R2 )
Momen inersia berhubungan dengan torsi dalam rumusan berikut:
I
Keterangan:
I : momen inersia (kg.m2)
m : massa benda (kg)
R : jarak dari sumbu putar (m)
: percepatan sudut (rad/s2)
Nilai momen inersia untuk benda-benda yang bentuknya beraturan
sebagai berikut.
No Bentuk benda
Momen inersia
1
Benda berupa titik
I m R2
2
Silinder berongga
I m R2
3
Silinder pejal
1
I m R2
2
4
Benda panjang homogen
1
I m 2
diputar salah satu ujungnya
3
5
Benda panjang homogen
1
I m 2
rotasi di tengah
12
6
Bola berongga
2
I m R2
3
7
Bola pejal
2
I m R2
5
C. KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
Benda tegar adalah benda yang tidak mengalami perubahan
bentuk akibat pengaruh gaya atau momen gaya. Syarat
kesetimbangan benda tegar:
F 0

Pada kesetimbangan berlaku tiga gaya, yaitu:

F
F1
F
2 3
sin sin sin

D. TITIK BERAT
Titik berat adalah titik tangkap resultan gaya-gaya berat dari benda.
a. Titik Berat Benda Homogen
Berikut ini adalah tabel letak titik berat beberapa benda homogen.
No Nama Benda
Letak Titik Berat
1
Garis lurus
1
Xo
2
2
Busur
4R
Yo
setengah
3
lingkaran
R = jari-jari lingkaran
3
Segitiga
1
Yo t
2
t = tinggi segitiga
4
Silinder pejal
1
Yo t
2
t = tinggi silinder
5
Kulit limas
1
T'z T'T
3
TT = garis tinggi
ruang
6
Kulit kerucut
1
Yo T'T
3
TT = tinggi kerucut

Kulit setengah
bola

1
Yo R
2
R = jari-jari bola

b. Menentukan Titik Berat Gabungan Benda


1. Titik berat benda-benda homogen berbentuk garis panjang
n xn
x0
n
y0

n n
n

2.

Titik berat benda-benda homogen berbentuk luasan


An x n
x0
An
y0

A y
A

n n
n

3.

Titik berat benda-benda homogen berbentuk ruang (dimensi tiga)


Vn xn
x0
Vn
y0

V y
V

n n
n

Keterangan:
xo : titik berat terhadap sumbu x (m)
yo : titik berat terhadap sumbu y (m)
A : luas bangun datar (m2)
V : volume bangun ruang (m3)
E. HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM SUDUT PADA GERAK ROTASI

Momentum sudut merupakan hasil perkalian silang antara vektor r


dan momentum linear yang arahnya selalu tegak lurus terhadap
arah r dan arah v.
L p r r m v
Keterangan:
L : momentum sudut (kg.m2/s)
p : momentum linier (kg.m/s)
v : kecepatan linier (m/s)
r : lengan gaya ke sumbu rotasi (m)
Ingat! Hukum kekekalan momentum sudut: Jika tidak ada gaya
yang memengaruhi sistem, maka momentum sudut sistem adalah
tetap. Artinya: momentum sudut sebelum dan sesudah rotasi
adalah tetap.
L L'
' '
Keterangan:
I : momen inersia (kg.m2)
: kecepatan sudut (rad/s)
CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN
1. Sebuah katrol dari benda pejal dengan tali yang dililitkan pada sisi
luarnya ditampilkan seperti gambar. Gesekan katrol dengan tali dan
gesekan di sumbu putarnya diabaikan. Jika beban bergerak turun
dengan percepatan tetap a m/s2, maka nilai momen inersia katrol
setara dengan ....

A.
B.
C.
D.

I R
I 1 R
I a R
I a1 R

m.g
F

E. I a R 1
Pembahasan:
Ingat! Hubungan momen inersia dengan torsi.
I
a
I
R
R
I a1 R
a
Ingat! Percepatan linier adalah percepatan sudut dikali jari-jari
rotasi a R .
Jawaban: D
2. Sebuah batang yang sangat ringan panjangnya 140 cm. Pada
batang bekerja tiga buah gaya masing-masing F1 = 20 N, F2 = 10 N,
F3 = 40 N dengan arah dan posisi seperti pada gambar. Besar
momen gaya yang menyebabkan batang berotasi pada pusat
massanya adalah ....

A. 40 Nm
B. 39 Nm
C. 28 Nm
D. 14 Nm
E. 3 Nm
Pembahasan:
Diketahui: batang ringan; = 140 cm; F1 = 20 N; F2 = 10 N; F3 = 40 N
Ditanya: ....?
Analisis gambar:

Perhatikan bahwa letak pusat massa batang berada di tengah, yaitu


pada titik O. Jadi, besar momen gaya pada pusat massanya:

o F1 d1 F3 d3 F2 d2
o 20 0,7 40 0,7 10 0,3
o 14 28 3
o 39 Nm
TIPS: Perhatikan bahwa gaya F1 dan F3 dapat memutar batang
searah jarum jam.
Jawaban: B

3. Sebuah batang yang diabaikan massanya dipengaruhi tiga buah


gaya FA = FC = 10 N dan FB = 20 N seperti pada gambar. Jika jarak AB
= BC = 20 cm, maka besar momen gaya terhadap titik C adalah ....

A. 0 Nm
B. 1 Nm
C. 4 Nm
D. 6 Nm
E. 8 Nm
Pembahasan:
Diketahui: FA = FC = 10 N; FB = 20 N; AB = BC = 20 cm = 0,2 m
Ditanya: C....?
Analisis gambar:

Pada titik C terdapat gaya FC sehingga besar momen gaya akibat FC


adalah nol. Maka, besar momen gaya terhadap titik C, yaitu:
C FA dAC FB dBC
C 10 0,4 20 0,2
C 4 4 0 Nm

Jawaban: A
4. Perhatikan gambar bidang homogen berikut ini. Letak titik berat
bidang tersebut dari AB adalah ....

A. 3,6 cm
B. 3,8 cm
C. 4,2 cm
D. 5,5 cm
E. 6,0 cm
Pembahasan:
Analisis gambar:

Gambar memiliki dua dimensi sehingga berlaku persamaan titik


berat gabungan benda homogen berbentuk luasan dari bidang AB
(perhatikan soal).
Luas bidang I
1
1
AI at 6 6 18 cm2
2
2
Jarak pusat massa bidang I ke AB
1
1
y I t 3 6 3 5 cm
3
3
Luas bidang II
AII p 4 3 12 cm2
Jarak pusat massa bidang II ke AB
1
y II 3 1,5 cm
2
Titik berat bidang dari AB

y0

A y
A

n n
n

A y AII y II
I I
AI AII
18 5 12 1,5
18 12
90 18

3,6 cm
30

TIPS: Perhatikan titik berat benda I adalah segitiga y o t dan


2

benda II adalah persegi panjang y o .


2

Jawaban: A

5. Letak titik berat dari bangun bidang seperti pada gambar di bawah
ini dari sumbu X adalah ....

A. 4,5 cm
B. 4,0 cm
C. 3,5 cm
D. 3,0 cm
E. 2,0 cm
Pembahasan:
Analisis gambar:

Gambar memiliki dua dimensi sehingga berlaku persamaan titik


berat gabungan benda homogen berbentuk luasan dari sumbu X
(perhatikan soal).
Luas bidang I
1
1
AI at 3 3 4,5 cm2
2
2
Jarak pusat massa bidang I ke sumbu X
1
1
y I t 3 3 3 4 cm
3
3
Luas bidang II dan III
AII AIII p 3 3 9 cm2
Jarak pusat massa bidang II dan III ke sumbu X
1
y II y III 3 1,5 cm
2
Titik berat bidang dari sumbu X
An y n
y0
An

AI yI AII y II AIII y III


AI AII AIII

4,5 4 9 1,5 9 1,5


4,5 9 9
18 13,5 13,5

2 cm
22,5

TIPS: Perhatikan titik berat benda I adalah segitiga y o t dan


2

benda II adalah persegi y o .


2

Jawaban: E

6. Sebuah silinder berlubang mempunyai momen inersia lebih besar


daripada silinder pejal yang terbuat dari bahan sama dan
mempunyai massa sama.
SEBAB
Untuk memberikan percepatan sudut pada sebuah benda
berlubang, diperlukan lebih banyak tenaga putaran.
Pembahasan:
Momen inersia untuk benda-benda yang bentuknya beraturan:
Silinder berongga (berlubang): I mR 2
1
Silinder pejal: I mR2
2
Benda yang terbuat dari bahan sama dan massa sama,
kemungkinan besar memiliki jari-jari yang sama. Jadi, momen
inersia silinder berlubang lebih besar dari momen inersia silinder
pejal.
Tenaga putaran (torsi) adalah I sehingga nilai percepatan
sudut akan semakin besar dengan torsi yang semakin besar.
Pernyataan benar, alasan benar, namun tidak ada hubungan sebabakibat.
Jawaban: B
7. Tongkat penyambung tak bermassa sepanjang 4 m
menghubungkan dua bola. Momen inersia sistem jika diputar
terhadap sumbu P yang berjarak 1 m di kanan bola A adalah ....

A. 5 kg.m2
B. 7 kg.m2
C. 9 kg.m2
D. 10 kg.m2
E. 11 kg.m2
Pembahasan:
Analisis gambar:

Ingat! Persamaan momen inersia total dari gabungan beberapa


benda: I (m R2 )

m R
i

I mA RA2 mB RB2
I 2 12 1 32
I 2 9 11kg.m2
Ingat! Momen inersia merupakan besaran skalar sehingga besarnya
selalu bernilai positif.
Jawaban: E
8. Perhatikan dua bola yang dihubungkan dengan seutas kawat berikut!

Panjang kawat tersebut adalah 12 cm, L1 = 8 cm, dan massa kawat


diabaikan, maka besar momen inersia sistem adalah ....
A. 0,186 kg m2
B. 0,176 kg m2
C. 0,346 kg m2
D. 0,224 kg m2
E. 0,204 kg m2
Pembahasan:
Analisis gambar:

Ingat! Persamaan momen inersia total dari gabungan beberapa


benda: I (m R2 )

m R
i

I mA L22 mB L12
I 3 (0,04)2 2 (0,08)2
I 0,048 0,128 0,176 kg.m2

Ingat! Momen inersia merupakan besaran skalar sehingga besarnya


selalu bernilai positif.
Jawaban: B
9. Perhatikan gambar bangun homogen di samping!

Letak titik berat jika diukur dari garis AB adalah ....


A. 10,0 cm
B. 9,0 cm
C. 8,6 cm
D. 8,0 cm
E. 7,4 cm
Pembahasan:
Gambar memiliki dua dimensi sehingga berlaku persamaan titik
berat gabungan benda homogen berbentuk luasan dari garis AB
(perhatikan soal).
Luas bidang 1
A1 p 20 20 400 cm2
Jarak pusat massa bidang 1 ke garis AB
1
1
y1 20 10 cm
2
2
Luas bidang 2
1
1
A 2 at 20 6 60 cm2
2
2
Jarak pusat massa bidang 2 ke garis AB
1
1
y 2 20 t 20 6 18 cm
3
3
Titik berat bidang dari garis AB

y0

A y
A

n n
n

A y A2 y 2
1 1
A1 A 2
400 10 60 18
400 60
4000 1080

8,6 cm
340

TIPS: Perhatikan titik berat benda 2 adalah segitiga y o t dan


2

benda 1 adalah persegi y o .


2

Jawaban: B

10. Pada sistem kesetimbangan benda tegar seperti gambar di bawah.


AB batang homogen dengan panjang 80 cm dan berat 18 N
sedangkan berat beban adalah 30 N. BC adalah tali. Jika jarak AC =
60 cm, tegangan pada tali (dalam newton) adalah ....

A. 36 N
B. 48 N
C. 50 N
D. 65 N
E. 80 N
Pembahasan:
Diketahui: Wbatang = 18 N; Wbenda = 30 N; AB = 80 cm; AC = 60 cm
Ditanya: TBC....?
Ingat! Kesetimbangan benda tegar F 0 dan 0
Analisis gambar:

BC2 AB2 AC2


802 602 100 cm
sin

AC 60

0,6
BC 100

A 0

1
18 AB 30 AB T sin AB 0
2
T sin AB 39 AB
T

39
65N
0,6

TIPS: Berat batang berada di titik berat batang =


menjadi lengan gaya (d).

1
sehingga
2

Jawaban: D

BAB 7
FLUIDA DINAMIK
A. FLUIDA IDEAL
Fluida dinamis adalah fluida yang mengalir atau bergerak terhadap
sekitarnya. Sifat ideal fluida dinamik dijelaskan dalam persamaan
kontinuitas dan juga hukum Bernoulli.
B. AZAS KONTINUITAS
Ingat! Persamaan kontinuitas Kecepatan aliran fluida berbanding
terbalik dengan luas penampangnya. Pipa yang luas
penampangnya kecil memiliki aliran yang besar, begitu juga
sebaliknya. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:
Q1 Q2
A1 v1 A 2 v 2
Di mana Q adalah jumlah fluida yang mengalir melalui suatu
penampang tiap satuan waktu, ditulis dengan persamaan:
V
Q
t
Keterangan:
Q : debit aliran (m3/s)
v1 : kecepatan aliran di penampang 1 (m/s)
A1 : luas penampang pipa 1 (m2)
v2 : kecepatan aliran di penampang 2 (m/s)
A2 : luas penampang pipa 2 (m2)
V : volume fluida (m3)
t : waktu aliran (s)
C. AZAS BERNOULLI
Hukum Bernoulli membahas tentang hubungan antara kecepatan
aliran fluida, ketinggian, dan tekanan, seperti terlihat pada gambar.

Ingat! Asas Bernoulli menyatakan bahwa semakin besar kecepatan


fluida maka semakin kecil tekanannya. Secara matematis dapat
ditulis sebagai berikut:
1
1
P1 g h1 v12 P2 g h2 v 22
2
2
atau
1

P1 P2 v 22 v12 g h2 h1
2

Keterangan:
P1 : tekanan pada penampang 1 (Pa)
P2 : tekanan pada penampang 2 (Pa)
v1 : kecepatan aliran di penampang 1 (m/s)
v2 : kecepatan aliran di penampang 2 (m/s)
h1 : ketinggian penampang 1 (m)
h2 : ketinggian penampang 2 (m)
D. PENERAPAN AZAS KONTINUITAS DAN BERNOULLI DALAM
KEHIDUPAN
a. Fluida dalam Tangki

Ingat! Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan di


dalam ruang tertutup diteruskan sama besar ke segala arah.
P1 gh1 0 P2 gh2 0
P1 P2 g(h2 h1 )
b. Fluida dalam Tangki Berlubang
Perhatikan analisis keadaan fluida pada tangki berlubang berikut!

Pada gambar terlihat bahwa fluida mengalir sesuai dengan gerak


jatuh bebas (GLBB).
1. Kecepatan aliran (v)
Kecepatan aliran fluida jika tangki berlubang:
v 2 gh
2.

3.

Waktu fluida mengalir ke luar lubang (t)


Waktu yang dibutuhkan fluida saat keluar dari lubang hingga
jatuh ke dasar:
2(H h)
t
g
Jangkauan fluida pada tanah (X)
Jangkauan maksimal Xmaks fluida:
Xmaks v t
Xmaks 2gh

2(H h)
g

Xmaks 2 h (H h)

c. Fluida yang Mengalir dalam Pipa Horizontal

Pada pipa horizontal berlaku azas kontinuitas, yaitu:


Q1 Q2
A1 v1 A 2 v 2
d. Venturimeter Tanpa Manometer

Perbedaan ketinggian vertikal fluida tabung pertama dan kedua


dinyatakan sebagai h, dengan persamaan Bernoulli kecepatan v
pada tabung venturimeter dapat dirumuskan sebagai berikut:
2(P P )
(v 22 v12 ) 2 g h 1 2

atau
2 gh
v1
2
A1
1
A2
e. Venturimeter dengan Manometer

Ingat! Prinsip venturimeter dengan manometer hampir sama


dengan yang tanpa manometer, perbedaannya terletak pada
tabung U yang berisi raksa (manometer).
Kecepatan fluida yang mengalir di dalamnya dirumuskan sebagai
berikut:
2r g h
v1
A 2
u 1 1
A 2

Keterangan:
r : massa jenis raksa (kg/m3)
u: massa jenis udara (kg/m3)

f.

Tabung Pitot
Tabung pitot digunakan untuk mengukur kelajuan fluida gas.

Kecepatan aliran gas v pada tabung dapat dirumuskan sebagai


berikut:
2 r g h
v

g. Gaya Angkat Sayap pada Pesawat Terbang

Kelajuan aliran udara pada sisi bagian atas pesawat v1 lebih besar
daripada sisi bagian bawah sayap v2. Sesuai dengan asas Bornoulli,
tekanan pada sisi bagian atas P2 lebih kecil daripada sisi bagian
bawah P1 karena kelajuan udaranya lebih besar.
1
1
P1 v12 P2 v 22
2
2
1
(P1 P2 ) (v12 v 22 )
2
Dengan A sebagai luas penampang pesawat, maka besarnya gaya
angkat pesawat, yaitu:
1
F1 F2 A(v12 v 22 )
2
atau
1
F A(v12 v 22 )
2

Ingat! Pada gaya angkat sayap pesawat terbang berlaku:


v1 v 2 dan P1 P2
TIPS: Pada gaya angkat pesawat terbang yang perlu diperhatikan
bukan indeks 1 atau 2, namun bagian atas sayap atau bagian
bawah.
CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN
1. Pernyataan di bawah ini yang berkaitan dengan gaya angkat pada
pesawat terbang yang benar adalah ...
A. Tekanan udara di atas sayap lebih besar daripada tekanan
udara di bawah sayap.
B. Tekanan udara di bawah sayap tidak berpengaruh terhadap
gaya angkat pesawat.
C. Kecepatan aliran udara di atas sayap lebih besar daripada
kecepatan aliran udara di bawah sayap.
D. Kecepatan aliran udara di atas sayap lebih kecil daripada
kecepatan aliran udara di bawah sayap.
E. Kecepatan aliran udara tidak memengaruhi gaya angkat
pesawat.
Pembahasan:
Ingat! Pada pesawat terbang, hubungan antara tekanan dan
kecepatan yaitu:
vA > vB dan PA < PB
Keterangan:
vA : kecepatan di atas sayap pesawat
vB : kecepatan di bawah sayap pesawat
PA : tekanan di atas sayap pesawat
PB : tekanan di bawah sayap pesawat
Jawaban: C
2. Sayap pesawat terbang dirancang agar memiliki gaya angkat ke
atas maksimal seperti gambar. Jika v adalah kecepatan aliran udara
dan P adalah tekanan udara, maka sesuai dengan azas Bernoulli
rancangan tersebut dibuat agar ....

A. vA > vB sehingga PA > PB


B. vA > vB sehingga PA < PB
C. vA < vB sehingga PA < PB
D. vA < vB sehingga PA > PB
E. vA > vB sehingga PA = PB
Pembahasan:
Ingat! Pada pesawat terbang hubungan antara tekanan dan
kecepatan yaitu:
vA > vB dan PA < PB
Keterangan:
vA : kecepatan di atas sayap pesawat
vB : kecepatan di bawah sayap pesawat
PA : tekanan di atas sayap pesawat
PB : tekanan di bawah sayap pesawat
Jawaban: B
3. Dari sebuah tangki terbuka berisi air, kran berada pada ketinggian
air seperti dalam gambar!

Kecepatan air keluar jika kran dibuka adalah .... (g = 10 m/s2)


A. 6,3 m/s
B. 10,0 m/s
C. 11,8 m/s
D. 12,0 m/s
E. 15,5 m/s
Pembahasan:
Ingat! Air yang keluar dari kran atau tempat penampungan akan
mengalami gerak jatuh bebas. Besar kecepatannya, yaitu:
v 2 g h 2 10 (7 2) 2 10 5 10 ms 1
Jawaban: B

4. Pada gambar di bawah, air dipompa dengan kompresor bertekanan


120 kPa memasuki pipa bagian bawah (I) dan mengalir ke atas
dengan kecepatan 1 m/s. Jika g = 10 m/s2 dan massa jenis air 1000
kg/m3. Tekanan air pada pipa bagian atas (II) adalah ....

A. 52,5 kPa
B. 67,5 kPa
C. 80,0 kPa
D. 92,5 kPa
E. 107,5 kPa
Pembahasan:
Diketahui: P = 120 kPa; vI = 1 m/s; = 1000 kg/m3; rI = 12 cm; rII = 6
cm
Ditanya: PII....?
Ingat! Prinsip kontinuitas pada fluida yaitu besar debit yang
mengalir adalah tetap.
QI QII
vI AI vII AII
1122 vII 62
144
4 ms 1
36
untuk menghitung tekanan fluida gunakan persamaan Bernoulli:
vII

PI PII vII2 vI2 g hII h1I


2

1000 4 2 12 10 2,12 0,12


2

1000 7,5 20

27,5 kPa
Maka
PI PII 27,5

PII PI 27,5
PII 120 27,5 92,5 kPa

Jawaban: D
5. Perhatikan gambar berikut!

Jika diameter penampang besar adalah dua kali diameter


penampang kecil, kecepatan aliran fluida pada pipa yang kecil
adalah ....
A. 8 m/s
B. 16 m/s
C. 32 m/s
D. 40 m/s
E. 4 m/s
Pembahasan:
Diketahui: D1 = 2 D2; v1 = 4 m/s
Ditanya: v2....?
Ingat! Pada pipa/tabung horizontal (h1 = h2) berlaku azas
kontinuitas.

Q1 Q2
A1 v1 A 2 v 2
v2

A1 v1 4 D12 v1

A2
4 D22
1

v2 4

(2D2 )2 v1
1
4

D22

v 2 4 v1 4 4 16ms 1

Jawaban: B
6. Suatu jenis fluida memancar melalui lubang kecil A dan B pada
dinding bak (lihat gambar). Perbandingan x1 : x 2 untuk jangkauan
pancuran air lubang A dan B dari titik C adalah ....

A. 1 : 2
B. 2 : 3
C. 3 : 2
D. 1 : 1
E. 1 : 3
Pembahasan:
Ingat! Persamaan jangkauan maksimal (Xmaks) fluida pada tangki
berlubang: Xmaks 2 h (H h) maka
X A X1 2 2 6 2 12 4 3
XB X2 2 6 2 2 12 4 3
X A : XB 1: 1

Jawaban: D

7. Suatu zat cair dialirkan melalui pipa seperti tampak pada gambar
berikut.

Jika luas penampang A1= 8 cm2, A2 = 2 cm2 dan laju zat cair v2 = 2
m/s maka besar v1 adalah ....
A. 0,25 m/s
B. 0,50 m/s
C. 1,00 m/s
D. 1,25 m/s
E. 1,50 m/s
Pembahasan:
Diketahui: A1 = 8 cm2 ; A2 = 2 cm2; v2 = 2 m/s
Ditanya: v1....?
Ingat! Pada pipa/tabung horizontal (h1 = h2) berlaku azas
kontinuitas.
Q1 Q2
A1 v1 A 2 v 2
v1

A2 v2 2 2

0,50 ms 1
A1
8

Jawaban: B
8. Gambar di bawah ini menunjukkan air yang mengalir melewati
sebuah pipa venturimeter. Jika luas penampang A1 dan A2 adalah
12 cm2 dan 8 cm2, maka kecepatan air yang memasuki pipa
venturimeter adalah ....

A.
B.
C.
D.

12,5 m/s
2,5 m/s
2 m/s
3 m/s

E. 6 m/s
Pembahasan:
Diketahui: A1 = 12 cm2; A2 = 8 cm2; h = 25 cm
Ditanya: v1....?
Ingat! Persamaan matematis pada pipa venturimeter tanpa
manometer sehingga nilai v1 adalah
2 gh
v1
2
A1
1
A2
v1

v1

v1

2 10 0,25
2

12 10 2
1

2
8 10
5
2

3
1
2
5
4
5 2 ms 1
94
5
4

Jawaban: C
9. Bagian sayap suatu pesawat terbang memiliki luas penampang 20
m2. Pada saat bergerak kecepatan aliran udara di bagian atas dan
bawahnya adalah 100 m/s dan 80 m/s. Jika massa jenis udara 1,3
kg/m3, maka besar gaya angkat pesawat tersebut adalah ....
A. 46.800 N
B. 30.600 N
C. 52.000 N
D. 3.240 N
E. 450 N
Pembahasan:
Diketahui: A = 20; v1 = 100 m/s; v2 = 80 m/s; u = 1,3 kg/m3
Ditanya: F....?

1
F A(v12 v 22 )
2
1
1,3 20(1002 802 )
2
13 (100 64) 102
46800 N

Jawaban: A
10. Air mengalir dalam suatu pipa yang diameternya berbeda 1 : 2. Jika
kecepatan air yang mengalir di bagian pipa yang besar adalah 40
m/s, maka besarnya kecepatan air dalam pipa kecil adalah ....
A. 40 m/s
B. 24 m/s
C. 100 m/s
D. 160 m/s
E. 180 m/s
Pembahasan:
Diketahui: d1 : d2 = 1 : 2; v2 = 40 m/s;
Ditanya: v1....?
Ingat! Pada pipa/tabung horizontal (h1 = h2) berlaku azas
kontinuitas.
Q1 Q2
A1 v1 A 2 v 2
v1
v1
v1

A2 v2
A1
1
4

D22 v 2
1
4

1
4

D12

(2D1 )2 v 2
1
4

D12

4 4 160 ms 1

Jawaban: D

BAB 8
PERSAMAAN KEADAAN GAS
A. HUKUM BOYLE-GAY LUSSAC
Hasil percobaan Boyle: Apabila suhu gas yang berada dalam
bejana tertutup dipertahankan konstan, maka tekanan gas
berbanding terbalik dengan volumenya.
P1.V1 P2 .V2

Hasil percobaan Charles: Jika tekanan gas yang berada dalam


bejana tertutup dipertahankan konstan, maka volume gas
sebanding dengan suhu mutlaknya.
V1 V2

T1 T2

Hasil percobaan Gay Lussac Jika volume gas yang berada dalam
bejana tertutup dipertahankan konstan, maka tekanan gas
sebanding dengan suhu mutlaknya.
P1 P2

T1 T2

Ingat! Hukum Boyle-Gay Lussac untuk gas:


P1.V1 P2 .V2

T1
T2

Keterangan:
P1 : tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2)
T1 : suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K)
V1 : volume gas pada keadaan 1 (m3)
P2 : tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2)
T2 : suhu mutlak gas pada keadaan 2 (K)
V2 : volume gas pada keadaan 2 (m3)
B. PERSAMAAN KEADAAN GAS
a. Sifat-Sifat Gas Ideal
1. Suatu gas yang terdiri atas molekul-molekul. Setiap molekul
identik (sama) sehingga tidak dapat dibedakan dengan molekul
lainnya.
2. Molekul-molekul gas ideal tersebar merata di seluruh bagian
dan bergerak secara acak ke segala arah.

3. Hukum-hukum Newton tentang gerak berlaku pada molekul


gas ideal.
4. Jarak antara molekul-molekul gas jauh lebih besar daripada
ukuran molekulnya.
5. Tidak ada gaya interaksi antarmolekul; kecuali jika antarmolekul
saling bertumbukan atau terjadi tumbukan antara molekul
dengan dinding.
6. Semua tumbukan yang terjadi pada molekul-molekul gas ideal
merupakan tumbukan lenting sempurna dan terjadi pada
waktu yang sangat singkat (molekul dapat dipandang seperti
bola keras yang licin).
b. Persamaan Umum Gas Ideal
Persamaan umum gas ideal:
P V n R T
N
R
Karena n
dan k
, maka dapat ditulis:
NA
NA
P V nk T
Keterangan:
P : tekanan gas ideal (Pa atau N/m2)
V : volume gas ideal (m3)
n : nilai mol dari gas (mol)
R : 0,082 L.atm/mol.K atau 8,31 J/mol.K
T : suhu mutlak (T)
k : konstanta Boltzman (1,38 10-23 J/K)
N : jumlah molekul gas
NA : bilangan Avogadro (6,02 1023 mol-1)
C. TEORI KINETIK GAS
a. Tekanan dan Temperatur Gas Ideal
Dari penurunan rumus fisika statistik pada gas ideal didapatkan
persamaan:
1
P V m v2 N
3
1

Jika dihubungkan dengan energi kinetik rata-rata Ek mv 2 ,


2

maka persamaan menjadi:

2
P V N Ek
3
3 PV
Ek
2 N
3
Ek k T
2
2
Persamaan temperatur berdasarkan teori kinetik gas P V N Ek ,
3
yaitu:
2
T k Ek
3
Keterangan:
m : massa molekul (kg)
N : jumlah molekul gas
v : kecepatan (m/s)
Ek : energi kinetik rata-rata (J)
T : temperatur gas (K)

c. Kecepatan Efektif Gas Ideal


Kecepatan efektif molekul-molekul gas ideal atau vrms dinyatakan
dengan:
3k T
vrms
m
m
Karena , maka
V
3 P
vrms

Keterangan:
vrms : kecepatan efektif
: massa jenis gas
D. TINJAUAN IMPULS-TUMBUKAN UNTUK TEORI KINETIK GAS
Ingat! Sifat gas ideal: Tidak ada gaya interaksi antarmolekul; kecuali
jika antarmolekul saling bertumbukan atau terjadi tumbukan antara
molekul dengan dinding.

Artinya dinding ruang gas akan mendapatkan tekanan dari


molekul-molekul gas ideal. Jika kecepatan molekul bergerak searah
sumbu x maka dinyatakan sebagai vx. Hubungan vx dengan
momentum karena terjadinya tumbukan lenting sempurna, yaitu:
p pakhir pawal
p m v x (m v x ) 2m v x
Karena gaya total yang terjadi adalah laju perubahan momentum,
maka kecepatan molekul gas ideal dinyatakan sebagai:
Ftotal Nmv x 2
Jika setiap komponen pada ruas kecepatan dikuadratkan maka

dihasilkan persamaan v 2 3v x 2 maka persamaan teori kinetika gas


ideal dapat dirumuskan sebagai berikut:
1
P V N m v2
3
Keterangan:
p : perubahan momentum (kg.m/s)
m : massa 1 molekul gas (kg)
F : gaya total yang dihasilkan molekul (N)
E. TEORI EKIPARTISI ENERGI DAN ENERGI DALAM
a. Derajat Kebebasan dan Teorema Ekipartisi Energi
Prinsip ekuipartisi energi menyatakan bahwa tiap derajat
kebebasan dalam molekul gas memberikan sumbangan energi
1
pada gas sebesar kT .
2
Ingat! Setiap molekul dengan f derajat kebebasan akan memiliki
energi rata-rata. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut:
1
Ek f kT
2
b. Energi Dalam pada Gas Ideal
Energi dalam (U) adalah jumlah energi kinetik seluruh molekul gas.
Perubahannya dirumuskan dalam hukum I Termodinamika:
Q U W

Keterangan:
U : perubahan energi dalam (J)
Q : banyaknya kalor yang diserap/dilepas sistem (J)
W : usaha yang dilakukan oleh gas terhadap lingkungan (J)
Energi dalam pada gas ideal bergantung pada jumlah molekul,
suhu gas, serta jenis gas (monoatamik, diatomik, atau triatomik).
1. Gas monoatomik
Pada gas monoatomik contohnya seperti He, Ne, dan Ar hanya
akan mengalami gerak translasi sehingga memiliki tiga derajat
kebebasan (f = 3). Maka berlaku persamaan:
3
U N E N Ek N k T
2
2. Gas diatomik
Gas diatomik seperti H2, O2, dan H2
Pada suhu rendah (T = 250 K), f = 3, maka
3
U N E N Ek N k T
2
Pada suhu sedang (T = 500 K), f = 5, maka
5
U N E N Ek N k T
2
Pada suhu tinggi (T = 1000 K), f = 7, maka
7
U N E N Ek N k T
2
CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN
1. Sejumlah gas ideal berada di ruangan tertutup mula-mula bersuhu
27oC. Supaya tekanannya menjadi 4 kali semula, maka suhu
ruangan tersebut adalah ....
A. 108C
B. 297C
C. 300C
D. 927C
E. 1200C
Pembahasan:
Ingat! Hukum Boyle-Gay Lussac untuk gas:

P1.V1 P2 .V2

T1
T2
P1 P2

T1 T2
P1
4P
1
(300) T2
T2 1200 K
T2 1200 K 273 927C

TIPS: Perhatikan bahwa dalam soal tidak ada perubahan volume.


Jawaban: D
2. Suatu gas ideal berada dalam suatu bejana tertutup dengan
tekanan P, volume V, dan suhu T. Jika suatu saat suhu diubah
3
menjadi 2T dan volumenya menjadi
V, maka perbandingan
2
tekanan awal (P1) dengan tekanan akhir (P2) setelah V dan T diubah
adalah ....
A. 1 : 3
B. 1 : 2
C. 2 : 3
D. 3 : 4
E. 4 : 3
Pembahasan:
Ingat! Hukum Boyle-Gay Lussac untuk gas:
P1 .V1 P2 .V2

T1
T2
3
P2 V
P1 .V
2

T
2T
P1 T 3V

P2 2T 2V
P1 3

P2 4
Jawaban: D

3. Suatu gas ideal dengan volume 1 liter pada suhu 27oC mengalami
pemanasan isobarik pada tekanan 3 atm (1 atm = 105 N.m-2) hingga
suhu 117oC. Bila kapasitas kalor gas ideal 8,0 J.K-1, maka volume
akhir gas ideal dan perubahan energi dalamnya berturut-turut
adalah ....
A. 1,3 liter dan 630 joule
B. 1,3 liter dan 720 joule
C. 1,5 liter dan 630 joule
D. 1,5 liter dan 720 joule
E. 1,8 liter dan 630 joule
Pembahasan:
Diketahui: V1 = 1 liter = 10-3 m3; T1 = 27C = 300 K; P = 3 atm = 3.105
N/m2; T2 = 117C = 390 K; C = 8 J/K
Ditanya: V2 dan U....?
Ingat! Isobarik = keadaan P tetap. Hukum Boyle-Gay Lussac untuk
gas:
P1 .V1 P2 .V2

T1
T2
V1 V2

T1 T2
V
1
2 V2 1,3 L
300 390
Ingat! Hukum I termodinamika:
Q U W
C T U (P V)
U (C T) (P V)
(8 90) (3 105 0,3 10 3 )
720 90 630 J

Jawaban: A
4. Suhu gas nitrogen pada saat kelajuan rms-nya (root mean square)
sama dengan v1 adalah 300K. Jika kelajuan rms gas nitrogen
diperbesar menjadi dua kali dari v1, maka suhu gas nitrogen
tersebut berubah menjadi ....
A. 425 K

B. 600 K
C. 1146 K
D. 1200 K
E. 2292 K
Pembahasan:
Diketahui: Trms1 = Tv1 = 300 K; vrms2 = 2v1
Ditanya: T2....?
Ingat! Persamaan kecepatan efektif gas ideal:
3k T
maka
vrms
m
v1
T
1
v2
T2
v1
2 v1

300
T2

T2 4 300 1200 K

Jawaban: D
5. Dua mol gas monoatomik mengembang dengan tekanan tetap.
Volume gas mula-mula adalah 0,03 m3 dan volume akhir adalah
0,07 m3. Perbandingan temperatur mula-mula dan temperatur akhir
adalah ....
7
A.
3
3
B.
7
2
C.
3
1
D.
3
7
E.
6
Pembahasan:
Ingat! Isobarik = keadaan P tetap. Hukum Charles untuk gas:

V1 T1

V2 T2
T 3
0,03 T1
1
0,07 T2
T2 7

Jawaban: B
6. Sebuah wadah tertutup diisi n mol gas ideal monoatomik. Suhu dan
tekanan gas adalah T0 dan P0, sedangkan volume wadah dijaga
3
tetap V0. Ketika suhunya diturunkan menjadi T0 . Maka ....
4
(1) Tekanannya menjadi

3
P0
4

3
nRT0
4
(3) Usaha yang dilakukan gas adalah nol.

(2) Energi yang dilepas adalah

3
(4) Perubahan energi dalamnya adalah nRT0
4
Pembahasan:
Isokhorik volume tetap
(1) Ingat! Persamaan hukum Gay-Lussac:
P1V1 P2 V2

, maka
T1
T2
P
P 3
3
P1 0 T1 0 T0 P0
T0
T0 4
4
(2) Ingat! Hukum I Termodinamika dan energi dalam gas ideal
monoatomik.
Q W U isokhorik W 0
Q U
3
Q nR(T1 T0 )
2
3 3

nR T0 T0
2 4

3
nRT0
8

(3) Pada keadaan isokhorik berlaku W PV 0


3
(4) Sesuai perhitungan poin 2, U Q nRT0
8
Jadi, pernyataan 1 dan 3 benar.

Jawaban: B

7. Pada suhu 250 K suatu gas ideal diatomik memiliki energi dalam
sebesar 1,05 1027 J. Nilai mol gas ideal tersebut jika diketahui
energi kinetiknya 10 kJ adalah ....
A. 0,17 mol
B. 0,12 mol
C. 0,3 mol
D. 0,5 mol
E. 0,7 mol
Pembahasan:
Diketahui: U = 1,05 1027 J; Ek = 10 kJ; T = 250 K
Ditanya: n....?
U N Ek
U 1,05 1027

1,05 1023
Ek
10 4
Nilai mol dari molekul gas ideal:
N 1,05 1023
n

0,17 mol
NA 6,02 1023
N

Jawaban: A
8. Suatu gas ideal dengan volume 3 liter pada suhu 270C mengalami
pemanasan isobarik pada tekanan 1 atm (1 atm = 105 N.m-2) hingga
suhu 770C. Bila kapasitas kalor gas ideal 8,0 J.K-1, maka perubahan
energi dalam dan volume akhir gas ideal berturut-turut adalah ....
A. U = 350 J, V = 3,5 liter
B. U = 400 J, V = 3,7 liter
C. U = 450 J, V = 3,8 liter
D. U = 500 J, V = 4,0 liter
E. U = 550 J, V = 4,5 liter
Pembahasan:

Diketahui: V1 = 3 liter = 3.10-3 m3; T1 = 27C = 300 K; P = 1 atm =105


N/m2; T2 = 77C = 350 K; C = 8 J/K
Ditanya: V2 dan U....?
Ingat! Isobarik = keadaan P tetap. Hukum Boyle-Gay Lussac untuk
gas:
P1 .V1 P2 .V2

T1
T2
V1 V2

T1 T2
V
3
2 V2 3,5 L
300 350
Ingat! Hukum I termodinamika:
Q U W
C T U (P V)
U (C T) (P V)
(8 50) (105 0,5 10 3 )
400 50 350 J
Jadi, perubahan energi dalam 350 J dan volume akhir gas ideal
adalah 3,5 liter.
Jawaban: A

9. Sejumlah gas ideal menjalani proses isotermik sehingga


tekanannya menjadi 2 kali tekanan semula, maka volumenya
menjadi ....
1
A.
kali volume awal
4
1
B.
kali volume awal
2
C. 1 kali volume awal
D. 4 kali volume awal
E. 1,5 kali volume awal
Pembahasan:
Diketahui: V1 = V ; P1 = P ; P2 = 2P
Ditanya: V2....?

Ingat! Isotermik = suhu (T) konstan, maka berlaku persamaan


Hukum Boyle untuk gas:
P1.V1 P2 .V2
P.V 2P1.V2
V2

1
V
2

Jawaban: B
10. Laju efektif (rms) gas oksigen bermassa 32 kg/mol pada suhu 270C
adalah ....
A. 17,0 m/s
B. 12,5 m/s
C. 15,3 m/s
D. 16,5 m/s
E. 13,7 m/s
Pembahasan:
Diketahui: M = 32 kg/mol; T1 = 27C = 300 K
Ditanya: vrms....?
Massa molekul oksigen:
32 kgmol1
M
m

5,32 10 23 kg
NA 6,02 1023 mol1
Kecepatan efektif molekul-molekul gas ideal atau vrms dinyatakan
dengan:
3k T
vrms
m

3 (1,38 10 23 ) 300
5,32 10 23

15,3 ms 1

Jawaban: C

BAB 9
GEJALA PEMANASAN GLOBAL
A. EFEK RUMAH KACA
Ingat! Gas-gas emisi rumah kaca (gas rumah kaca) yang termasuk
dalam daftar IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change),
antara lain: CO2, CH4, N2O, CFCs, CH3CCl3, CCl4, HFCs, SF6.
Efek rumah kaca (green house effect) awalnya merupakan
mekanisme penting bagi kelangsungan makhluk hidup di bumi. Hal
itu karena efek rumah kaca memberikan suhu relatif stabil 15C bagi
permukaan bumi yang seharusnya akan memiliki suhu -18C. Efek
ini adalah naiknya suhu permukaan bumi karena proses masuk dan
terjebaknya radiasi matahari akibat gas-gas rumah kaca yang secara
alami berada di atmosfer bumi. Gas-gas di atmosfer cenderung
menyerap radiasi yang memiliki panjang gelombang pendek
sehingga radiasi matahari yang diserap hanya sedikit, sedangkan
sisanya terpantul ke angkasa luar.
Kegiatan industri dan modernisasi yang tidak efektif berikutnya
meningkatkan kuantitas gas-gas rumah kaca dan menimbulkan
dampak berupa hujan asam, kenaikan suhu bumi, dan
berlubangnya lapisan ozon.
B. EMISI KARBON DAN PERUBAHAN IKLIM
Banyak gas bersifat transparan pada radiasi panas yang
melewatkan seluruh spektrumnya. Namun, gas CO2 sebagai salah
satu gas rumah kaca bersifat menyerap radiasi panas tersebut. Emisi
karbon dari berbagai proses di bumi meningkatkan kadar gas ini di
atmosfer. Akibatnya, radiasi panas dari matahari semakin banyak
yang diserap bumi daripada yang dipantulkan kembali ke angkasa.
Perhatikan diagram berikut!

(National Wildlife Federation, 2007)


Dari diagram terlihat bahwa kenaikan konsentrasi CO2 di atmosfer
juga mengakibatkan naiknya temperatur di bumi bagian utara.
Fenomena kenaikan suhu di permukaan bumi tersebut dikenal
dengan pemanasan global (global warming).
Pemanasan global kemudian menyebabkan es di daerah kutub
mencair. Es yang mencair menyebabkan permukaan air laut
meningkat sehingga memicu banjir dan bencana lainnya. Hutan
dunia yang lahannya sudah sangat berkurang tidak dapat
berkontribusi maksimal pada siklus air (hidrologi) sehingga curah
hujan mulai tidak merata di permukaan bumi. Perubahanperubahan tersebut menandakan terjadinya perubahan iklim dunia.
C. ALTERNATIF SOLUSI ENERGI
a. Efisiensi Penggunaan Energi
Berbagai pencemaran yang terjadi di atmosfer hingga
mengakibatkan perubahan iklim disebabkan oleh tidak
digunakannya sumber energi dengan efisien. Berbagai sumber
energi seperti bahan bakar minyak (BBM) dan diesel memiliki hasil
samping berupa emisi yang kemudian menjadi zat pencemar
udara, air, hingga tanah.
Efisiensi penggunaan energi yang dapat dilakukan tiap individu,
antara lain:
1. Mematikan alat-alat listrik yang sedang tidak digunakan atau
efisiensi penggunaan alat listrik.
2. Memilih sumber cahaya (lampu) dan alat listrik yang hemat
energi, seperti lampu LED dan kulkas atau AC tanpa CFCs.

3. Tidak menggunakan kendaraan bermotor untuk seluruh


aktivitas.
4. Menanam pepohonan di sekitar kawasan tempat tinggal atau
kantor.
5. Daur ulang bahan-bahan yang mungkin masih bisa digunakan.
b. Pencarian Sumber-Sumber Energi Alternatif
Penggunaan energi bersih (clean energy) yang menghasilkan sedikit
emisi atau ramah lingkungan mulai dikembangkan di seluruh
dunia. Beberapa di antaranya, yaitu:
1. Energi nuklir
Energi nuklir merupakan sumber energi yang sangat
dipertimbangkan karena tidak menghasilkan emisi karbon
dioksida dan paling hemat biaya. Alasan keamanan dari
paparan dan limbah nuklir yang berbahaya merupakan salah
satu kelemahan sumber energi ini.
2. Biomassa
Biomassa adalah bahan organik berupa produk atau limbah
yang dihasilkan dari proses fotosintesis. Biomassa yang berupa
limbah dapat digunakan sebagai sumber energi, seperti bahan
bakar bioetanol dan biodiesel. Kelebihan energi ini adalah
dapat diperbaharui (renewable) dan berkesinambungan
(suistainable).
3. Panas bumi (geothermal)
Energi panas bumi adalah energi yang tersimpan dalam batuan
di bawah permukaan bumi serta fluida yang terkandung di
dalamnya. Energi ini tersedia akibat adanya tumbukan
lempeng-lempeng bumi. Sistem panas bumi salah satunya
adalah sistem hidrotermal dengan temperatur tinggi (>225C)
atau temperatur rendah (150-225C).
D. HASIL KESEPAKATAN DUNIA INTERNASIONAL
a. Protokol Kyoto (Kyoto Protocol)
1. Latar belakang dan tujuan
Gagasan untuk menurunkan emisi GRK secara internasional
menghasilkan Konvensi Perubahan Iklim (14 Mei 1992).
Komitmen lanjutan untuk konvensi tersebut adalah
diselenggarakannya Konferensi Para Pihak (COP) III agar pihak-

2.

pihak negara industri atau penghasil GRK dapat menurunkan


emisinya yang merupakan penyebab utama perubahan iklim.
Kesepakatan pada konferensi yang diselenggarakan di Kyoto
tersebut, dikenal dengan Protokol Kyoto (1997).
Materi pokok (isi)
Protokol Kyoto disusun berdasarkan prinsip tanggung jawab
bersama yang dibedakan (sesuai kemampuan masing-masing).
Protokol Kyoto terdiri atas 28 Pasal dan 2 Annex:
Annex A : Gas Rumah Kaca (GRK) dan kategori sektor/sumber.
Annex B: Kewajiban penurunan emisi yang ditentukan untuk
Para Pihak.

b. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)


IPCC adalah salah satu badan internasional penggerak Protokol
Kyoto, yaitu berupa sebuah panel antar-pemerintah yang terdiri
atas ilmuwan dan para ahli dari berbagai disiplin ilmu di seluruh
dunia. Panel ini bertugas mengidentifikasi dan menyediakan datadata mengenai perubahan iklim, dampaknya, dan strategi adaptasi
untuk pencegahan atau pengurangan emisi.
c. Asia-Pacific Partnership on Clean Development and Climate
(APP)
Negara-negara yang tergabung dalam APP, antara lain: Australia,
Kanada, Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Cina, dan India.
Kesepakatan kerja sama APP menyangkut hal-hal berikut:
1. Mempercepat pengembangan dan penggunaan teknologiteknologi yang lebih ramah lingkungan.
2. Menjaga ketahanan sumber daya energi.
3. Reduksi polusi udara secara nasional (reduksi intensitas emisi).
4. Pengembangan ekonomi berkelanjutan untuk perubahan iklim.
5. Mengurangi poverty
Ingat! Negara yang ikut serta dalam APP berada di kawasan Asia
Pasifik.
CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN

1. Meningkatnya radiasi cahaya matahari akibat berlubangnya lapisan


ozon di atmosfer bumi secara khusus disebabkan oleh senyawa ....
A. CO2
B. NOx
C. SO2
D. CFSs
E. NH4
Pembahasan:
Gas kloro fluorokarbon (disingkat CFC) biasa digunakan sebagai gas
pengembang karena tidak bereaksi, tidak berbau, tidak berasa, dan
tidak berbahaya. Namun, gas CFC dapat mencapai stratosfer dan
bereaksi dengan ozon yang merupakan pelindung bumi dari
cahaya ultraviolet. Reaksi tersebut dapat menyebabkan lapisan
ozon di atmosfer berkurang hingga membentuk lubang ozon.
Jawaban: D
2. Berikut ini yang tidak termasuk sebagai sumber energi alternatif
untuk mengurangi emisi karbon adalah ....
A. Diesel
B. Biomassa
C. Hidro
D. Geothermal
E. Nuklir
Pembahasan:
Diesel telah lama digunakan untuk menghasilkan listrik pada PLTD
(Pembangkit Listrik Tenaga Diesel). Sumber tenaga diesel
umumnya adalah BBM jenis solar karena itu emisi karbon masih
banyak dihasilkan dari sumber energi ini (tidak ramah lingkungan).
Inovasi (green technology) yang gencar digunakan saat ini adalah
jenis biodiesel atau sekam padi untuk menggantikan solar.
Jawaban: A
3. Prosedur dalam Protokol Kyoto yang mengatur tentang penurunan
emisi GRK sebagai bentuk kerja sama antara negara industri dan
negara berkembang disebut ....
A. Mekanisme Pembangunan Bersih (MPB/CDM)
B. Unit Reduksi Emisi (ERU)
C. Implementasi Bersama (JI)

D. Perdagangan Emisi (ET)


E. Pengembangan Energi Bersih (CED)
Pembahasan:
Ingat! Mekanisme Pembangunan Bersih (Clean Development
Mechanism) diuraikan dalam Pasal 12 Protokol Kyoto yang
merupakan prosedur penurunan emisi GRK dalam rangka kerja
sama negara industri dengan negara berkembang.
Misalnya negara industri melakukan investasi di negara
berkembang untuk mencapai target penurunan emisinya.
Sementara itu, negara berkembang memiliki kepentingan untuk
mencapai tujuan utama konvensi dan tujuan pembangunan
berkelanjutan.
Jawaban: A
4. Radiasi gelombang elektromagnetik yang akan lebih banyak
diserap daripada dipantulkan ke luar angkasa sebagai akibat
meningkatnya CO2 di atmosfer adalah radiasi sinar ....
A. gelombang radio
B. sinar-X
C. radar
D. infrared
E. bluetooth
Pembahasan:
Spektrum elektromagnetik berupa sinar inframerah tidak dapat
terlihat namun dapat dirasakan sebagai energi panas (kalor).
Inframerah dari luar angkasa hanya sedikit yang masuk ke
permukaan bumi karena atmosfer menahannya. Radiasi ini akan
terserap di atmosfer (tidak keluar dari bumi) jika kadar CO2
meningkat sehingga ikut berkontribusi pada pemanasan global.
Jawaban: D
5. Hubungan sebab-akibat berikut ini yang benar adalah ...
A. Perubahan iklim terjadi karena banjir bandang.
B. Pemanasan global terjadi karena perubahan iklim.
C. Efek GRK terjadi karena pemanasan global.
D. Pemanasan terjadi karena mencairnya gletser.
E. Pemanasan global terjadi karena efek GRK.

Pembahasan:
Ingat! Urutan peristiwa yang benar ditunjukkan arah panah dalam
bagan berikut:
Efek GRK pemanasan global gletser mencair tinggi
permukaan air laut naik banjir bandang perubahan iklim
Jawaban: E
6. Berdasarkan kondisi alam Indonesia, sumber-sumber energi berikut
dapat digunakan sebagai alternatif bagi sumber daya energi
nasional, kecuali ....
A. Panas bumi
B. Biomassa
C. Air
D. Angin
E. Uap
Pembahasan:
Berdasarkan kenampakan alamnya, menurut Kementerian ESDM
Indonesia memiliki sumber daya panas bumi hingga 28,8 MW,
tenaga matahari 112 GW, tenaga air 75 GW, tenaga angin 950 MW,
dan biomassa (biofuel) lebih dari 60 GW. Sumber energi uap pada
PLTU yang ada didapatkan dengan menggunakan batu bara atau
minyak bakar untuk memutar generator.
Jawaban: E
7. Sumber energi PLTN menggunakan alat utama yang dikenal
dengan reaktor nuklir. Fungsi bagian perisai (shielding) pada sebuah
reaktor nuklir adalah ....
A. mengendalikan jumlah neutron hasil reaksi fisi
B. pendingin batang kendali
C. tempat berlangsungnya reaksi nuklir
D. menahan radiasi inti dari reaksi fisi
E. bahan bakar untuk bagian teras reaktor
Pembahasan:
Bagian Perisai (shielding) dipersiapkan sebagai penahan radiasi inti
yang dihasilkan oleh reaksi fisi agar tidak terpapar kepada para
pekerja. Bagian inilah yang masih menjadi perdebatan tentang
efektifitas keamanan sumber energi nuklir.
Jawaban: D

8. IPCC memiliki agenda rapat pleno setiap setahun sekali. Berikut ini,
yang tidak termasuk bahasan dalam suatu rapat pleno IPCC adalah
...
A. Informasi tentang kerentanan perubahan iklim pada tahun
yang akan datang.
B. Informasi planet-planet yang dapat menggantikan bumi.
C. Mitigasi perubahan iklim.
D. Dampak peningkatan penduduk pada emisi karbon.
E. Data kenaikan temperatur di bumi belahan utara.
Pembahasan:
Ingat! IPCC adalah badan internasional penggerak Protokol Kyoto,
yang bertugas mengidentifikasi dan menyediakan data-data
mengenai perubahan iklim, dampaknya, dan strategi adaptasi
untuk pencegahan atau pengurangan emisi (mitigasi).
Jawaban: B
9. Teknologi fisika optik yang dapat digunakan untuk mengurangi
emisi karbon adalah ....
A. serat karbon
B. lampu pijar
C. tampilan prisma
D. LED
E. plan paralel
Pembahasan:
Teknologi yang menggunakan prinsip optika dan sangat efektif
dalam penggunaan energi adalah LED (Light Emitting Diode). LED
memiliki kemampuan untuk memancarkan cahaya dan kalor yang
arahnya spesifik sesuai dengan tegangan listrik sehingga dapat
digunakan pada alat listrik sehari-hari.
Jawaban: D
10. Material gas berikut yang pasti tidak ada dalam Annex A Protokol
Kyoto adalah ....
A. Metana
B. Perfluorokarbon
C. Kloroform
D. Sulfurheksafluorida

E. Hidrofluorokarbon
Pembahasan:
Ingat! Annex A Protokol Kyoto berisi tentang kategori sektor atau
sumber dari Gas Rumah Kaca (GRK).
Gas-gas yang termasuk dalam GRK, antara lain: Karbon dioksida
(CO2), Metana (CH4), Nitro oksida (N2O), Hidrofluorokarbon (HFC),
Perfluorokarbon (PFC), dan Sulfurheksafluorida (SF6).
Jawaban: C

BAB 10
KARAKTERISTIK GELOMBANG CAHAYA
A. SPEKTRUM CAHAYA
Cahaya merupakan radiasi gelombang elektromagnetik yang dapat
dideteksi mata manusia. Cahaya memiliki sifat-sifat gelombang
secara umum seperti dispersi, interferensi, difraksi, dan polarisasi,
selain itu juga memiliki sifat-sifat gelombang elektromagnetik, yaitu
dapat merambat melalui ruang hampa.
Cahaya terdiri dari dua jenis, yaitu cahaya polikromatik dan
monokromatik. Cahaya polikromatik adalah cahaya yang terdiri atas
banyak warna dan panjang gelombang. Cahaya monokromatik
adalah cahaya yang hanya terdiri atas satu warna dan satu panjang
gelombang. Contoh cahaya monokromatik adalah cahaya merah
dan ungu.
B. PEMANTULAN (REFLEKSI)
a. Hukum Snellius
Ingat! Hukum pemantulan:
1. Sudut datang, garis normal, dan sudut pantul terletak dalam
satu bidang.
2. Sudut datang sama dengan sudut pantul.
b. Pemantulan pada Cermin
1. Cermin datar

2.

Ingat! Ciri-ciri cermin datar: jarak benda sama dengan jarak


bayanga; bayangannya bersifat maya, tegak, dan sama besar.
Cermin cekung (+)
Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan
melalui titik fokus.

2. Sinar datang melalui titik fokus (F) akan dipantulkan sejajar


sumbu utama.
3. Sinar datang melalui titik pusat (R) dipantulkan berhimpit
dengan sinar datang

Pembentukan bayangan pada cermin cekung:

Letak benda
Ruang 1
Ruang 2
Ruang 3
Titik R
3.

4.

Letak bayangan
Ruang 4
Ruang 3
Ruang 2
Titik R

Sifat bayangan
Maya, tegak, diperbesar
Nyata, terbalik, diperbesar
Nyata, terbalik, diperkecil
Nyata, terbalik, sama besar

Cermin cembung (-)


Sinar-sinar istimewa pada cermin cembung:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan
seolah-olah berasal dari titik fokus.
2. Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus (F) akan
dipantulkan sejajar sumbu utama.
3. Sinar datang melalui titik pusat (R) dipantulkan berhimpit
dengan sinar datang.

Sifat bayangan yang terbentuk dari cermin cembung selalu


maya, tegak, diperkecil dan berada di ruang IV.
Persamaan titik fokus dan perbesaran bayangan pada cermin
Persamaan titik fokus:
1 1 1 2

f s s' R

Persamaan bayangan:
M

s' h'

s h

Keterangan :
f : jarak fokus
R : jari-jari kelengkungan cermin (titik pusat)
s : jarak benda dari cermin
s : jarak bayangan dari cermin
h : tinggi benda
h : tinggi bayangan
M : perbesaran bayangan cermin
TIPS: Konvensi tanda, seperti nilai titik fokus cermin cembung
adalah negatif dan cermin cekung adalah positif tidak diikutkan
dalam perhitungan.
C. PEMBIASAN (REFRAKSI)
a. Hukum Snellius
Pembiasan menurut hukum Snellius:
1. Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak pada satu
bidang datar.
2. Perbandingan sinus sudut datang dengan sinus sudut bias
merupakan suatu konstanta.
Dirumuskan sebagai:
sin i
sini n2 1
n (konstanta) atau

sin r
sinr n1 2
Keterangan:
i : sudut datang
r : sudut bias
n : indeks bias suatu medium
: panjang gelombang cahaya (m)
Indeks bias mutlak suatu medium didefinisikan sebagai:
c
n
v
n : indeks bias mutlak suatu medium
c : kecepatan cahaya dalam vakum (m/s)

v : kecepatan cahaya dalam suatu medium (m/s)


b. Pembiasan pada Lensa Tipis
Lensa merupakan benda bening yang dibatasi oleh dua bidang
kelengkungan.
1. Lensa cembung
Bersifat mengumpulkan cahaya (konvergen) dan fokusnya
bernilai positif (+).
Gambar sinar-sinar istimewa dari lensa cembung:

2. Lensa cekung
Bersifat menyebarkan berkas sinar (divergen) dan fokusnya
bernilai negatif (-).
Gambar sinar-sinar istimewa dari lensa cekung:

c. Pembiasan pada Prisma dan Kaca


1. Prisma

Ingat! Sudut deviasi (D) adalah sudut yang dibentuk oleh sinar
bias yang keluar dan sinar datang mula-mula. Dirumuskan
sebagai berikut:
D i1 r2 dan r1 i2
Besar sudut deviasi minimum ditentukan dengan:

15 n1 sin 21 (Dm ) n2 sin 21

2.

15 Dm 2 1
n1
Permukaan sferik (lengkung bola)

3.

Ingat! Sinar paraaksial adalah sinar yang membentuk sudut


kecil dengan sumbu utama. Dirumuskan sebagai:
n1 n2 n1 s'

s s' n2 s
Kaca plan paralel

Pada kaca plan paralel terjadi pergeseran sinar yang


dirumuskan sebagai berikut:
d sin(i r)
t
cos r
D. DIFRAKSI DAN INTERFERENSI
Difraksi cahaya adalah peristiwa pelenturan cahaya yang terjadi jika
cahaya melalui celah yang sangat sempit. Interferensi atau
perpaduan dua gelombang yang mempunyai frekuensi dan
amplitudo sama. Jika fasenya sama terjadi interferensi konstruktif
(saling menguatkan); jika fasenya berlawanan terjadi interferensi
destruktif (saling memperlemah). Difraksi menyebabkan terjadinya
interferensi.
a. Interferensi karena Difraksi Celah Tunggal

1.

2.

Interferensi minimum (garis gelap)


Titik P akan memiliki intensitas nol dan bernilai minimum pada
pola difraksi dengan syarat:
y
dsin n atau d n
L
Keterangan:
d : jarak antara dua celah
n : orde (1, 2, 3, ...)
: panjang gelombang cahaya
L : jarak celah dan layar
y : jarak titik (gelap ke-n) dengan terang pusat
Interferensi maksimum (garis terang)
1
y
1

dsin n atau d n
2
L
2

Keterangan:
y : jarak titik (terang ke-n) dengan terang pusat

b. Interferensi karena Difraksi Celah Ganda (Percobaan Young)


1. Interferensi minimum (garis gelap)
1
y
1

dsin n atau d n
2
L
2

Keterangan:
y : jarak titik (gelap ke-n) dengan terang pusat
2. Interferensi maksimum (garis terang)
y
dsin n atau d n
L
Keterangan:
y : jarak titik (terang ke-n) dengan terang pusat
c. Interferensi karena Difraksi pada Kisi

Difraksi cahaya juga terjadi jika cahaya melalui banyak celah sempit
terpisah sejajar satu sama lain dengan jarak konstan. Celah
semacam ini disebut kisi difraksi.

Kisi difraksi memiliki tetapan kisi (jumlah goresan per satuan


panjang) yang dirumuskan sebagai berikut:
1
d
N
Keterangan:
d : jarak antara celah kisi
N : tetapan kisi
Jenis interferensi yang terjadi pada kisi difraksi:
1. Interferensi minimum (garis gelap)
1
y
1

dsin n atau d n
2
L
2

Keterangan:
y : jarak titik (gelap ke-n) dengan terang pusat
2. Interferensi maksimum (garis terang)
y
dsin n atau d n
L
Keterangan:
y : jarak titik (terang ke-n) dengan terang pusat
E. POLARISASI
Polarisasi cahaya dapat terjadi karena pemantulan, pembiasan,
absorbsi selektif, dan hamburan.
a. Polarisasi karena Pembiasan
Ingat! Jika sinar pantul tegak lurus sinar bias, maka sinar pantul akan
terpolarisasi. Dirumuskan dalam Hukum Brewster sebagai berikut:

tan ip

n2
n1

ip : sudut polarisasi
n1 : indeks bias medium asal sinar
n2 : indeks bias medium yang dituju oleh sinar
TIPS: Sudut polarisasi adalah sudut datang yang menghasilkan sinar
pantul terpolarisasi
b. Polarisasi karena Absorbsi Selektif
Absorbsi selektif terjadi pada beberapa jenis bahan (seperti
polaroid atau kaca rayban) yang dapat meneruskan sinar polarisasi
tertentu, namun sinar biasa lainnya diserap. Persamaan yang
mengikutinya adalah:
I Io cos2
Keterangan:
: sudut antara analisator dan polarisator
Io : intensitas cahaya awal
I : intensitas cahaya akhir (yang keluar dari bahan/analisator)
F. TEKNOLOGI LCD DAN LED
a. Liquid Crystal Display (LCD)
LCD adalah teknologi mode tampilan berdasarkan prinsip-prinsip
gelombang cahaya pada material sensitif cahaya yang disebut
cairan kristal (crystal liquid). Cairan kristal mengacu pada material
yang mengalir seperti cairan, namun memiliki struktur kristal. Telah
diketahui bahwa material kristal memiliki ketetapan pada sudut
antarmuka (constanty of interfacial angles) karena atom
penyusunnya teratur. Hal tersebut menyebabkan kristal mampu
memantulkan cahaya dengan sempurna di dalam permukaan
materialnya. Pemantulan ini dikenal sebagai kilau (Ingat! kristal
berlian).
Efek medan magnetik dan medan listrik pada cairan kristal mulai
diteliti para ilmuwan tahun 1920-1930an. Diketahui bahwa partikel
penyusun cairan kristal dapat mengatur strukturnya dalam arah
yang sama dengan tetap dapat bergerak bebas. Partikel-partikel

tersebut merespon tegangan listrik dengan mengubah arah


molekul hingga sebagian besar karakteristik optikalnya. Sebuah
panel tampilan (display panel) dari LCD secara umum memiliki
ribuan elemen gambar (pixel) yang secara individu dapat diarahkan
oleh tegangan listrik. Pixel berikutnya menjadi sangat populer
karena ada di LCD yang tipis, ringan, dan dapat dioperasikan
dengan tegangan listrik rendah dibandingkan dengan teknologi
tampilan yang lain.
b. Light Emitting Diode (LED)
LED adalah teknologi dalam bidang kelistrikan yang menggunakan
prinsip-prinsip gelombang cahaya. Prinsip kerjanya disebut
elektroluminesens (EL), yaitu sebuah fenomena optik sekaligus
fenomena listrik. EL terjadi saat sebuah material dapat
memancarkan gelombang cahaya sebagai respon dari adanya arus
listrik atau medan listrik kuat yang melintasinya. Fenomena ini
berbeda dengan emisi cahaya dari radiasi benda hitam pada lampu
pijar. EL biasa terjadi pada bahan-bahan semikonduktor seperti
krital SiC (silikon karbida). LED yang umumnya berasal dari bahan
semikonduktor galium arsenida (GaAs) dengan prinsip
elektroluminesens mampu menghasilkan cahaya directional.
Cahaya dari LED tersebut bersifat memancarkan gelombang
elektromagnetik pada arah yang spesifik, tidak seperti tabung
fluoresens atau lampu pijar yang memancarkan cahaya dan kalor ke
seluruh arah.
LED bekerja saat tegangan yang cocok diberikan pada dua kawat
lead (bagian kaki diode) sehingga elektron berkombinasi dengan
material semikonduktor yang kemudian melepaskan energi cahaya
dalam bentuk foton. Kalor yang dihasilkan proses tersebut
terabsorbsi ke sebuah komponen pendingin atau penukar panas
yang disebut heatsink. Manajemen termal dari LED tersebut sangat
efisien sehingga mencegah terjadinya pemancaran panas berlebih
(overheating) atau terbakarnya komponen listrik diode (burning
out).
CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN

1. Gambar di bawah ini merupakan sketsa lintasan sinar oleh


interferensi dari celah ganda.

Jika A adalah titik terang orde ketiga dan panjang gelombang


cahaya yang digunakan adalah 500 nm, maka jarak A dari terang
pusat adalah ....
A. 4,2 cm
B. 5,0 cm
C. 6,5 cm
D. 7,0 cm
E. 8,5 cm
Pembahasan:
Diketahui: d = 0,06 mm = 6.10-5 m; L = 2 m; n = 3; = 500 nm
Ditanya: yA....?
Ingat! Jarak titik terang orde ketiga (A) dari terang pusat (y) berarti
yang ditanyakan adalah peristiwa interferensi maksimum.
y
d n
L
n L
y
d
3 (5 10 7 ) 2
y
6 10 5
y 5 10 2 m 5 cm
Jadi, jarak titik A dari terang pusat adalah 5 cm.
Jawaban: B
2. Sebuah kisi difraksi dengan konstanta kisi 500 garis/cm digunakan
untuk mendifraksikan cahaya pada layar yang berjarak 1 m dari kisi.
Jika jarak antara dua garis terang berurutan pada layar 2,4 cm, maka
panjang gelombang cahaya yang digunakan adalah ....
A. 400 nm
B. 450 nm

C. 480 nm
D. 560 nm
E. 600 nm
Pembahasan:
Diketahui: L = 1 m; n= 1; d = 500 garis/cm = 50.000 garis/m; y = 2,4
cm = 2,4.10-2 m
Ditanya: ....?
Ingat! Lebar celah kisi (d) adalah nilai kebalikan dari konstanta kisi.
1
1
d
2 10 5
4
N 5 10
Ingat! Jarak antara dua garis terang berurutan berarti interferensi
maksimum dengan n = 1.
y
d n
L
d y

n L
(2 10 5 ) (2,4 10 2 )

11
4,8 10 7 m
4,8 10 7 m

10 9 nm
480 nm
1m

Jawaban: C
3. Seberkas sinar monokromatis dengan panjang gelombang 5000
(1 = 10-10 m) melewati celah tunggal menghasilkan pola difraksi
orde terang pertama seperti pada gambar. Lebar celahnya sebesar
....

A. 0,001 mm
B. 0,014 mm
C. 0,012 mm

D. 0,017 mm
E. 0,019 mm
Pembahasan:
Diketahui: difraksi celah tunggal; = 30; n = 1; = 5000 = 5.10-7m
Ditanya: d....?
Ingat! Jarak titik terang orde pertama dengan terang pusat artinya
yang ditanyakan adalah peristiwa interferensi maksimum.
dsin n
n
d
sin
1 (5 10 7 )
d
sin30
5 10 7
d
5 10 1
d 10 6 m 0,001mm
Jawaban: A
4. Seberkas cahaya jatuh tegak lurus pada kisi dengan konstanta kisi
5000 garis.cm-1. Jika panjang gelombang cahaya 480 nm dan terjadi
pola garis gelap dan terang pada layar sejauh 1 m, maka jarak dua
garis terang berdekatan adalah .... (1 nm = 1. 10-9 m)
A. 14 cm
B. 24 cm
C. 48 cm
D. 56 cm
E. 72 cm
Pembahasan:
Diketahui: difraksi pada kisi; N = 5000 garis/cm = 500.000 garis/m;
= 480 nm = 4,8.10-7 m; L = 1 m; n =1
Ditanya: y....?
Ingat! Lebar celah kisi (d) adalah nilai kebalikan dari konstanta kisi.
1
1
d
2 10 6
N 5 105
Ingat! Jarak antara dua garis terang berdekatan berarti interferensi
maksimum dengan n = 1.

y
d n
L
n L
y
d
1 (4,8 10 7 ) 1
y
2 10 6
y 2,4 10 1m 24 cm
TIPS: Dua garis terang berdekatan dapat dimisalkan garis terang
pertama dengan terang pusat.
Jawaban: B

5. Pada percobaan interferensi digunakan celah ganda berjarak 1 m


dari layar. Panjang gelombang cahaya yang digunakan 5.10-7 m. Jika
terang ketiga berjarak 7,5 mm dari terang pusat maka:
1. Jarak kedua celah 0,4 mm
2. Jarak kedua celah 0,2 mm
3. Jarak terang ke gelap berdekatan 1,25 mm
4. Jarak terang ke terang berdekatan 1,5 mm
Pernyataan yang benar adalah ....
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 1 dan 4
D. 2 dan 3
E. 2 dan 4
Pembahasan:
Diketahui: interferensi celah ganda; L = 1 m; = 5.10-7 m; y3 (maks) =
7,5 mm = 7,5.10-3 m; n = 3
Ditanya: Pernyataan yang benar?
Jarak kedua celah (d)
Ingat! Adanya jarak terang ke gelap artinya yang ditanyakan
interferensi minimum.
y
d n
L
nL 3 (5 10 7 ) 1
d

2 10 4 m 0,2 mm
y
7,5 10 3
Jarak terang gelap berdekatan (y)

Ingat! Adanya jarak gelap ketiga dengan terang pusat artinya


terjadi interferensi minimum dengan n = 3.
y
1
d n
L
2
1

n L
2
y
d
(3 0,5)(5 10 7 ) 1
y
6,25 10 3 m 6,25 mm
4
(2 10 )
Jarak antara terang ketiga dan gelap ketiga:
y y maks y min 7,5 6,25 1,25 mm
Jadi, pernyataan yang benar adalah nomor 2 dan 3.
Jawaban: D
6. Gambar di bawah ini menunjukkan cahaya merambat melalui tiga
medium, yaitu gelas-udara-gelas. Perubahan fase sebesar 180
terjadi pada cahaya yang ....

A. dipantulkan oleh permukaan I


B. dipantulkan oleh permukaan II
C. diteruskan melalui permukaan I
D. diteruskan melalui permukaan II
E. dipantulkan oleh permukaan I dan II
Pembahasan:
Perubahan fase 180 terjadi jika gelombang cahaya bergerak dari
medium renggang ke medium rapat, seperti saat cahaya dari
medium udara diteruskan oleh medium gelas (permukaan II).
TIPS: iudara < igelas
Jawaban: D
7. Pada percobaan Young, seberkas cahaya ditembakkan dari sebuah
sumber yang jaraknya 1,25 m dari celah-ganda yang terpisah sejauh

0,030 mm sehingga menghasilkan frinji (cincin) terang orde ke-2


berjari-jari 5,00 cm dari pusat terang. Mana sajakah kalimat yang
benar terkait fenomena tersebut?
(1) Panjang gelombang cahaya yang ditembakkan adalah 600 nm.
(2) Frinji terang orde ke-3 berjari-jari 7,50 cm dari pusat.
(3) Jarak pisah frinji terang pertama dan kedua adalah 2,50 cm.
(4) Jika jarak pisah celah-ganda adalah 0,010 mm, maka frinji-frinji
akan semakin tampak terbedakan.
Pembahasan:
Ingat! Difraksi pada celah ganda (percobaan Young)
(1) Ingat! Cincin terang kedua artinya interferensi maksimum
dengan n = 2 dari terang pusat.
y
d n
L
d y

n L
(3 10 5 )(5 10 2 )

6 10 7 m 600 nm
2(1,25)
(2) Ingat! Cincin terang ketiga artinya interferensi maksimum
dengan n = 3 dari terang pusat.
y
d n
L
n L
y
d
3(6 10 7 )(1,25)
y
7,5 10 2 m 7,5 cm
5
3 10
(3) Ingat! Dua garis terang berdekatan dapat dimisalkan cincin
terang pertama dengan terang pusat atau n = 1.
y
d n
L
nL
y
d
1 (6 10 7 )(1,25)
y
2,5 10 2 m 2,5 cm
3 10 5
(4) Perhatikan persamaan difraksi bahwa nilai jarak pisah cincin
gelap-terang (y) berbanding terbalik dengan jarak celah (d).

Jadi, jika d semakin kecil maka y semakin besar sehingga frinjifrinji semakin terbedakan.
Jadi, semua pernyataan benar.
Jawaban: E
8. Gelombang cahaya diarahkan pada celah ganda secara tegak lurus
garis hubung antarcelah. Jika jarak antarcelah dijadikan setengah
kalinya, maka jarak antara pola terang yang berurutan juga menjadi
setengah kalinya.
SEBAB
Interferensi maksimum pada percobaan Young terjadi jika beda
panjang lintasan gelombang cahaya merupakan kelipatan setengah
panjang gelombangnya.
Pembahasan:
Ingat! Persamaan untuk interferensi maksimum celah ganda atau
percobaan Young:
y
1
d n y maka
L
d
y1 d2

y 2 d1
1
d
y1 2 1

y 2 2y1
y2
d1
Ingat! Interferensi akan maksimum jika r n
Jadi, pernyataan salah, alasan salah.
Jawaban: E
9. Pada suatu percobaan interferensi celah ganda, dihasilkan data
seperti gambar di bawah ini.

Maka nilai panjang gelombang yang digunakan adalah ....

A. 500
B. 1000
C. 3000
D. 6000
E. 7000
Pembahasan:
Diketahui: interferensi celah ganda; d = 0,8 mm = 8.10-4 m; L = 1 m;
y4 = 3 mm = 3.10-3 m; n = 4
Ditanya: ....?
Ingat! Adanya jarak antara terang pusat dengan garis terang
keempat berarti menunjukkan interferensi maksimum.
y
d n
L
d y

n L
o
(8 10 4 )(3 10 3 )

6 10 7 m 6000A
4 1
Jawaban: D
10. Seberkas sinar monokromatis dengan panjang gelombang 15.000
(1 = 1010 m) melewati celah tunggal dengan sudut sin30
menghasilkan pola difraksi orde gelap keempat. Lebar celah
tunggal tersebut adalah ....
A. 0,0001 mm
B. 0,001 mm
C. 0,0105 mm
D. 0,15 mm
E. 1 mm
Pembahasan:
Diketahui: difraksi celah tunggal; = 15.000 = 15.10-7 m; sin 30 =
0,5; n = 4
Ditanya: d....?
Ingat! Adanya pola gelap menyatakan bahwa terjadi interferensi
minimum.

dsin n
2

n
2

d
sin
(4 0,5)(15 10 7 )
d
105 10 7 m 0,0105 mm
sin30

Jawaban: C

BAB 11
PERSAMAAN GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG TEGAK
A. GELOMBANG BERJALAN
a. Persamaan Gelombang Berjalan

Persamaan simpangan untuk getaran dalam gambar,


Di titik O: y o Asin t
Di titik P: y p Asin( tp ) Asin(t kx)
Jadi, persamaan umum gelombang berjalan ditulis:
y Asin(t kx)
Perubahan persamaan:
1. Arah rambat ke kanan, simpangan pertama ke atas
y Asin(t kx)
2. Arah rambat ke kanan, simpangan pertama ke bawah
y Asin(kx t)
3. Arah rambat ke kiri, simpangan pertama ke atas
y Asin(t kx)
4.

Arah rambat ke kiri, simpangan pertama ke bawah


y Asin( t kx)

Keterangan:
yp = simpangan (m)
A = amplitudo (m)
k = bilangan gelombang
v = cepat rambat gelombang (m/s)
= panjang gelombang (m)
t = waktu (s)
x = jarak (m)
b. Besaran-Besaran Gelombang
Perhatikan konversi pada persamaan simpangan berikut:

y p Asin( tp ) Asin(t t op )
x
Asin t
y
2 x
Asin t
T v
t x
Asin 2 ; v T
T
Dengan
Maka, didapatkan besaran gelombang:
1. Bilangan gelombang
2
k

t x
y Asin 2 y Asin ( t kx)
T
2. Fase
t x

T
x
Beda fase antara dua titik:

3. Sudut fase
t x
2 t kx
T

Beda sudut fase antara dua titik: k x

2
x

B. GELOMBANG TEGAK
Gelombang tegak adalah gelombang stasioner (diam) yang terjadi
jika dua buah gelombang koheren dengan arah rambat berlawanan
bertemu pada suatu titik sehingga mengakibatkan terjadinya
interferensi kedua gelombang tersebut.
Gelombang stasioner disebut juga gelombang transversal, yaitu
gelombang mekanik (memerlukan media untuk merambat) yang
arah rambatnya tegak lurus.

a. Pemantulan Gelombang pada Ujung Bebas

Dua buah gelombang berjalan yang bergerak berlawanan arah


akibat pantulan masing-masing memiliki persamaan:
y1 Asin( t kx) dan y 2 Asin( t kx) .
Gelombang tersebut akan bertemu pada suatu titik sehingga
menimbulkan interferensi yang menghasilkan gelombang stasioner
dengan persamaan gelombang tegak berikut:
y s 2Acoskx sin t
Untuk tali dengan panjang maka persamaan gelombang ujung
bebasnya menjadi:
y s 2A coskx sin( t k )
2n
t
y s 2A cos
sin2

dengan
Amplitudo = 2A coskx
Amplitudo maksimum = 2A
1
Posisi perut gelombang (x) = (n 1) ; n 1,2,3,....
2
1
Posisi simpul gelombang (x) = (2n 1)
4

b. Pemantulan Gelombang pada Ujung Terikat


Gelombang stasioner dengan ujung tetap atau gelombang pantul
1
akan mengalami pembalikan fase gelombang sebesar
periode
2
gelombang atau sebesar p. Maka, persamaan gelombangnya
adalah:
y s 2Asinkx cos t

Untuk tali dengan panjang maka persamaan gelombang ujung


terikatnya menjadi:
y s 2A sinkx cos( t k )
2n
t
y s 2A sin
cos2

T

dengan
Amplitudo = 2A sinkx
Amplitudo maksimum = 2A
1
Posisi perut gelombang (x) = (2n 1) ; n 1,2,3,....
4
1
Posisi simpul gelombang (x) = (n 1)
2

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN


1. Rambatan gelombang berjalan pada tali seperti pada diagram.

Jika AB ditempuh dalam waktu 0,4 sekon, maka persamaan


gelombang berjalan tersebut adalah ....
A. y s 4 sin (10t 0,8x) cm
B.

y s 4 sin (10t 0,8x) cm

C.

y s 4 sin (10t 2x) cm

D.

y s 4 sin (5t 0,8x) cm

E. y s 4 sin (5t 2x) cm


Pembahasan:
Analisis gambar:

n 2

5 Hz; 2 AB 2 cm 1cm
t 0,4
Ditanya: persamaan yp....?
Ingat! Persamaan simpangan menggunakan nilai dan k.
2 2
k

1
2f 2 5 10
Ingat! Untuk gelombang berjalan yang bergerak ke arah kanan dan
simpangan pertama ke atas, maka persamaannya menjadi:
y Asin(t kx) y s 4 sin (10t 2x)
TIPS: Frekuensi adalah banyak gelombang (n) yang terjadi dalam
satuan waktu (t).
Jawaban: C

Diketahui: A = 4 cm; f

2. Sebuah gelombang berjalan di permukaan air memenuhi


persamaan y 0,03sin 2(60t 2x) , y dan x dalam meter dan t
dalam sekon. Cepat rambat gelombang tersebut adalah ....
A. 15 m/s
B. 20 m/s
C. 30 m/s
D. 45 m/s
E. 60 m/s
Pembahasan:
Diketahui: y Asin(t kx) y 0,03sin 2(60t 2x) ; k = 2; = 60
Ditanya: v....?
Ingat! Hubungan kecepatan linier dalam persamaan gelombang
berjalan.
60
v
30 ms 1
k 2
Jawaban: C

3. Dua gabus berjarak 2 m berada mengapung di bukit dan lembah


gelombang laut yang berdekatan. Butuh waktu 1 sekon untuk
kedua gabus berubah posisi dari bukit ke lembah gelombang.
Panjang gelombang dan kecepatan rambat gelombang laut
tersebut adalah ....
A. 2 m dan 2 m/s
B. 4 m dan 2 m/s
C. 2 m dan 4 m/s
D. 4 m dan 4 m/s
E. 8 m dan 4 m/s
Pembahasan:
Diketahui: x = 2 m; t = 1 sekon
Ditanya: dan v....?
Analisis gambar:

Ingat! Satu gelombang = jarak dua lembah atau dua bukit yang
berdekatan. Maka:
1
x
2
2x 2 2 4 m
Setelah berubah posisi seperti gambar berikut:

Ingat! Periode adalah waktu yang diperlukan untuk membentuk


satu gelombang. T 2t 2(1) 2 sekon, jadi cepat rambatnya:
4
v 2 ms 1
T 2
Jawaban: B
4. Persamaan simpangan gelombang dinyatakan dengan:

y 0,2sin (t 2x) [y dan x dalam meter, dan t dalam sekon]


5

Pernyataan tentang besaran gelombang:


1. Amplitudo gelombang 0,1 m
2. Kecepatan gelombang 0,5 m.s-1
3. Frekuensi gelombang 10 Hz
4. Panjang gelombang 5 m
Pernyataan yang benar adalah ....
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4
Pembahasan:

Diketahui: y 0,2sin (t 2x)


5
Ditanya: A, v, f, ....?
Ingat! Persamaan umum gelombang berjalan: y Asin(t kx)
Maka:
Amplitudo gelombang, A = 0,2 m
2
Kecepatan gelombang, v
0,5 ms 1
k 5 5

Frekuensi gelombang, 2f f
2 0,1Hz
2 5
2
2
Panjang gelombang,
2
5m
k
5
Jadi, pernyataan yang benar adalah nomor 2 dan 4.
Jawaban: D
5. Sepotong gabus bergerak naik turun di permukaan air ketika
dilewati sebuah gelombang. Gelombang tersebut menempuh jarak
9 m dalam waktu 30 s. Bila gabus tersebut bergerak naik turun 2 kali
dalam 3 s, nilai panjang gelombang tersebut adalah ....
A. 30 cm
B. 45 cm
C. 60 cm
D. 76 cm
E. 90 cm
Pembahasan:

Diketahui: x = 9 m; t = 30 s; n = 2; t2 = 3 s
Ditanya: ....?
Ingat! Besaran-besaran gelombang, yaitu v dan f.
v f

x
n
;f
t
t2

maka
n x

t2 t
2 9

3 30
3 9
0,45 m 45 cm
2 30

Jawaban: B
6. Suatu gelombang stasioner memenuhi y 10sin(0,2x)cos(80 t)
cm, dengan x dalam centimeter dan t dalam sekon. Pernyataanpernyataan di bawah ini yang benar adalah ...
1
(1) Pada saat t
s terjadi amplitudo maksimum.
40
(2) Besar amplitudo maksimum adalah 10 cm.
(3) Besar amplitudo maksimum saat t = 0 s.
(4) Frekuensi gelombang adalah 40 Hz.
Pembahasan:
Ingat! Persamaan umum gelombang stasioner ujung tetap:
y 2Asin(kx)cos( t) y 10sin(0,2x)cos(80 t)
(1) Amax cos 80 t 1
1
s maka cos(80 t) cos360 1
40
2A maka sin(0,2x) 1 sehingga Amax = 10 cm

Jika t
(2) Amax

(3) t 0 Amax
80

40 Hz
2 2
Jadi, semua penyataan benar.

(4) 2f f

Jawaban: E

7. Dua gelombang dinyatakan masing-masing dengan persamaan


y Asin 3x 4t dan y Asin 6x 8t . Salah satu di antara
berbagai pernyataan berikut ini yang benar adalah ....
A. frekuensi sama
B. panjang gelombang sama
C. kecepatan rambat sama
D. amplitudo berbeda
E. bilangan gelombang sama
Pembahasan:
Ingat! Persamaan gelombang berjalan y Asin kx t maka
terlihat dari y1 Asin 3x 4t dan y 2 Asin 6x 8t : Frekuensi
dari 2f berbeda, bilangan gelombang k berbeda, panjang
2
gelombang dari
berbeda, sedangkan amplitudo sama.
k
Kecepatan rambat gelombang sama karena:
v1 v 2
4 8

k k
3 6

Jawaban: C

8. Persamaan gelombang yang merambat dalam medium dinyatakan


dalam persamaan y 6sin 0,02x 4 t , y dan x dalam cm dan t
dalam detik. Cepat rambat gelombang tersebut adalah ....
A. 50 cm/s
B. 75 cm/s
C. 100 cm/s
D. 150 cm/s
E. 200 cm/s
Pembahasan:
Ingat! Persamaan gelombang berjalan y Asin kx t maka
v

200 m/s
k 0,02

Jawaban: E

9. Sebuah gelombang berjalan dinyatakan dengan fungsi


y 0,5sin(0,1x 20t ) dalam satuan SI, maka di bawah ini nilai
besaran gelombang yang benar adalah ....
A. Amplitudonya 0,1 m
B. Frekuensinya 20 Hz
C. Panjang gelombangnya 10 m
D. Fasenya 2 rad
E. Cepat rambatnya 200 m/s
Pembahasan:
Ingat! persamaan umum untuk gelombang berjalan adalah
y Asin(t kx) maka untuk y 0,5sin(0,1x 20t ) :
Amplitudo = 0,5 m
20
Frekuensi: f

10 Hz
2 2
2 2

20 m
Panjang gelombang:
k 0,1
Fase = rad
20
200 m/s
Cepat rambat: v
k 0,1
Jawaban: E
10. Perhatikan gambar berikut!

Grafik di atas menunjukkan perambatan gelombang. Jika periode


gelombang 4 sekon, maka persamaan gelombangnya adalah ....
A. y 4 sin 21 t 31 x
B.
C.
D.

y 4 sin t x
y 4 sin t x
y 2sin t x
1
3

1
3

1
2

1
3

1
2

E.

y 2sin 21 t 31 x

Pembahasan:
Diketahui: T = 4 s ; x = 9 m
Ditanya: persamaan gelombang y....?
Ingat! persamaan umum untuk gelombang berjalan adalah
y Asin(t kx) maka
Amplitudo (A): amplitudo merupakan titik tertinggi sehingga A = 4
2 2 1
Kecepatan sudut ():


T
4 2
2

9 1
2 2

Bilangan gelombang (k): k

n
1,5 3

Jadi, persamaan gelombangnya adalah y 4 sin 21 t 31 x


TIPS: Perhatikan gambar maka didapatkan: 1,5 = 9 m.

Jawaban: A

Anda mungkin juga menyukai