PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Semakin maju suatu Negara semakin banyak orang yang terdidik, dan
banyak pula orang yang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya
dunia wirausaha. Wirausaha merupakan potensi pembangunan, baik dalam
jumlah maupun dalam mutu wirausaha itu sendiri. Kita sekarang menghadapi
kenyataan bahwa jumkah wirausaha Indonesia masih sedikit dan mutunya
masih rendah, sehingga pembangunan wirausaha merupakan persoalan yang
mendesak bagi suksesnya pembangunan.
Sekarang ini banyak anak muda mulai tertarik dan melirik profesi
bisnis yang cukup menjajnjikan untuk masa depan. Diawali para sarjana dan
diploma lulusan perguruan tinggi, sudah mulai terjun ke pekerjaan bidang
bisnis. Kaum remaja sekarang dengan latar belakang profesi orang tua yang
beraneka ragam mulai mengarahkan pandangannya ke bidang bisnis. Hal ini
didorong kondisi persaingan diantara para pencari kerja yang mulai ketat,
lowongan pekerjaan mulai terasa sempit. Posisi pegawai negeri dirasakan
mulai kurang menarik.
Keberhasilan pembangunan di Negara Jepang misalnya ternyata
disponsori pleh wirausahawan yang telah berjumlah 2 % tingkat sedang,
berwirausaha kecil 20 persen dari jumlah penduduknya. Inilah keberhasilan
pembangunan Negara Jepang (Heidjrachman Ranu P, 1982). Kita harus
menyediakan 4 juta wirausahawan besar dan sedang, maka kita harus
mencetak 40 juta wirausahawan kecil. Ini merupakan peluang besar yang
menantang generasi muda untuk berkreasi, mengadu keterampilan membina
wirausahawan dalam rangka turut berpartisipasi membangun Negara. Untuk
menumbuhkan wirausaha-wirausaha baru diperlukan adanya peningkatan
kualitas
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui bagaimana cara menumbuhkan jiwa wirausaha
2. Dapat mengetahui apa saja bisnis untuk membangun usaha baru
BAB II
ISI
2.1 DEFINISI WIRAUSAHA
Wirausaha dari segi etimologi berasal dari kata wira dan usaha. Wira,
berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani
dan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, berbuat sesuatu. Sedangkan
Wirausahawan menurut Joseph Schumpeter (1934) adalah seorang inovator yang
mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasikombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk : (1)
memperkenalkan produk baru, (2) memperkenalkan metode produksi baru, (3)
membuka pasar yang baru (new market), (4) memperoleh sumber pasokan baru
dari bahan atau komponen baru, atau (5) menjalankan organisasi baru pada suatu
industri. Dari arti wirausaha dan wirausahawan tersebut, maka pengertian
kewirausahaan dapat diartikan sebagai berikut :
-
dihadapkan pada kondisi gagal, mereka akan terus berupaya kembali memperbaiki
kegagalan yang dialaminya. Keberhasilan demi keberhasilan yang diraih oleh
seseorang yang berjiwa entrepreneur menjadikannya pemicu untuk terus meraih
sukses dalam hidupnya. Bagi mereka masa depan adalah kesuksesan adalah
keindahan yang harus dicapai dalam hidupnya.
d. Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani mengambil
resiko dengan penuh perhitungan) Leadership atau kepemimpinan merupakan
faktor kunci menjadi wirausahawan sukses. Berani tampil ke depan menghadapi
sesuatu yang baru walaupun penuh resiko. Keberanian ini tentunya dilandasi
perhitungan yang rasional. Seorang yang takut untuk tampil memimpin dan selalu
melemparkan tanggung jawab kepada orang lain, akan sulit meraih sukses dalam
berwirausaha. Sifat-sifat tidak percaya diri, minder, malu yang berlebihan, takut
salah dan merasa rendah diri adalah sifat-sifat yang harus ditinggalkan dan
dibuang jauh-jauh dari diri kita apabila ingin meraih sukses dalam berwirausaha.
e. Suka tantangan Kita mungkin sering membaca atau menyaksikan beberapa
kasus mundurnya seorang manajer atau eksekutif dari suatu perusahaan. Pa yang
menyebabkan mereka hengkang dari perusahaannya dan meninggalkan
kemapanan sebagai seorang manajer?
Sebagian dari mereka ternyata merasa jenuh terus menerus mengemban tugas
rutin yang entah kapan berakhirnya. Mereka membutuhkan kehidupan yang lebih
dinamis yang selama ini belim mereka dapatkan di perusahaan tempat mereka
bekerja. Akhirnya mereka menelusuri aktivitas seperti apakah yang dapat
memuaskan kebutuhan mereka akan tantangan ?
Berwirausaha ternyata menjadi pilihan sebagian besar manajer yang sengaja
keluar dari kemapanannya di perusahaan. Mengapa wirausah ? Ternyata begitu
banyak variasi pekerjaan dan perubahan yang sangat menantang dalam dunia
wirausaha.
KEPRIBADIAN WIRAUSAHA
Hasil studi seorang pakar kewirausahaan Indonesia Sukardi (1991) menyimpulkan
adanya sifat-sifat umum wirausaha:
1. Sifat instrumental, yaitu tanggap terhadap peluang dan kesempatan berusaha
maupun yang berkaitan dengan perbaikan kerja
2. Sifat prestatif, yaitu selalu berusaha memperbaiki prestasi, mempergunakan
umpan balik, menyenangi tantangan dan berupaya agar hasil kerjanya selalu lebih
baik dari sebelumnya
3. Sifat keluwesan bergaul, yaitu selalu aktif bergaul dengan siapa saja, membina
kenalan-kenalan baru dan berusaha menyesuaikan diri dalam berbagai situasi
4. Sifat kerja keras, yaitu berusaha selalu terlibat dalam situasi kerja, tidak mudah
menyerah sebelum pekerjaan selesai. Tidak pernah memberi dirinya kesempatan
untuk berpangku tangan, mencurahkan perhatian sepenuhnya pada pekerjaan, dan
memiliki tenaga untuk terlibat terus menerus dalam kerja
5. Sifat keyakinan diri, yaitu dalam segala kegiatannya penuh optimisme bahwa
usahanya akan berhasil. Percaya diri dengan bergairah langsung terlibat dalam
kegiatan konkrit, jarang terlihat ragu-ragu.
6. Sifat pengambil resiko yang diperhitungkan, yaitu tidak khawatir akan
menghadapi situasi yang serba tidak pasti di mana usahanya belum tentu
membuahkan keberhasilan. Dia berani mengambil resiko kegagalan dan selalu
antisipatif terhadap kemungkinan-kemungkinan kegagalan. Segala tindakannya
diperhitungkan secara cermat.
7. Sifat swa-kendali, yaitu benar-benar menentukan apa yang harus dilakukan dan
bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri
8. Sifat inovatif, yaitu selalu bekerja keras mencari cara-cara baru untuk
memperbaiki kinerjanya. Terbuka untuk gagasan, pandangan, penemuanpenemuan baru yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerjanya. Tidak
10
11
12
B.Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam membangun sebuah usaha
(bisnis) baru.
Di antaranya adalah :
memiliki kemampuan tetapi juga ide dan kemauan. Ide dan kemauan itulah yang
akan diwujudkan dalam bentuk penciptaan/pembuatan barang dan jasa yang laku
di pasar.
Langkah-langkah dalam memulai usaha:
-
13
Berani Memulai
14
15
16
usaha yang strategis juga memiliki berbagai fasilitas, seperti; tempat parkir yang
luas, transportasi yang mudah dijangkau dan lancar.
4. Organisasi Usaha yang Akan Dipilih,
Menurut George R. Terry, organisasi adalah mengalokasikan seluruh
pekerjaan yang harus dilaksanakan antara kelompok kerja dan menetapkan
wewenang serta tanggungjawab masing-masing individu yang bertanggungjawab
untuk setiap komponen
17
BAB III
18
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jwa yang selalu aktif
dalam usaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya
meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya.
Langkah awal yang kita lakukan apabila berminat terjun ke dunia
wirausaha adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan di diri kita. Banyak
cara yang dapat dilakukan misalnya: pendidikan formal, mengikuti
pelatihan atau seminar, otodidak.
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam membangun sebuah
usaha (bisnis) baru. Di antaranya adalah : Jenis produk (barang) yang
dibutuhkan dalam pasar, konsumen terhadap produk (barang) yang
diinginkan, Daya beli konsumen dalam pasar tertentu, dan usaha sejenis
dalam pasar tersebut.
3.2 SARAN
-
DAFTAR PUSTAKA
19
20