BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Partus Prematur Iminens adalah perdarahan pada usia kehamilan
preterm
merupakan
kelainan
proses
yang
cacat
bawaan
janin,
gemeli,
polihidramnion.
Ibu : DM, pre eklampsia, HT, ISK, infeksi dengan
demam, kelainan bentuk uterus, riwayat partus preterm
atau
abortus
berulang,
inkompetensi
serviks,
a.
b.
uterus.
Faktor resiko minor
Penyakit yang disertai demam, perdarahan pervaginam
setelah kehamilan 12 minggu, riwayat pielonefritis,
merokok lebih dari 10 batang perhari, riwayat abortus
pada trimester II, riwayat abortus pada trimester I
lebih dari 2 kali.
2.1.3
Patofisiologi
Persalinan prematur dapat dipicu oleh beberapa keadaan seperti
desidua
bakteri
untuk
seperti
endotoksin
memproduksi
sitokin,
merangsang
termasuk
merangsang
asam
arakidonat
dan
kemudian
dimana
konsentrasi
CRH
melebihi
protein
diatur
oleh
kortisol.
Beberapa
studi
telah
peningkatan
dari
kepadatan
reseptor
oksitosin
10
persalinan
lama.
Penyebab
konginetal
termasuk
yang
menyebabkan
kelahiran
prematur
nikotin
dan
karbon
monoksida,
yang
merupakan
11
previa,
merupakan
faktor
yang
penting
dalam
predisposisi kelahiran prematur dan bayi lahir mati pada ibu yang
merokok selama kehamilan. 5
Dalam sebuah penelitian ditemukan faktor-faktor ibu lain
yaitu ibu terlalu muda atau lanjut usia; kemiskinan; penggunaan
alcohol, dan faktor-faktor seperti pekerjaan lama berjalan atau
berdiri, kondisi kerja berat dan panjang meningkatkan insidensi
kelahiran prematur.5
Pada ibu yang terlalu tua terjadi lesi sklerotik (proses
ateriosklerosis)
pada
arteri
miometrium
sehingga
dapat
12
Diagnosis
Sering terjadi kesulitan dalam menentukan diagnosis partus
2.1.5
Penatalaksanaan
Segera lakukan penilaian tentang:6
a.
b.
Demam ada/tidak
c.
Kondisi
janin
(jumlah,
letak,TB)
Letak plasenta
Hidup/gawat
13
e.
b.
c.
14
a.
b.
c.
d.
2. Pematangan
surfaktan
paru
janin
dengan
kortikosteroid,
b.
15
2.1.6
Komplikasi
Pada ibu, setelah persalinan preterm, infeksi endometrium lebih
sering terjadi mengakibatkan sepsis dan lambatnya penyembuhan luka
episiotomi.5
Prematurnya
masa
gestasi
akan
dapat
mengakibatkan
16
Definisi
Ketuban dinyatakan pecah dini bila terjadi sebelum proses
persalinan berlangsung. Ketuban pecah dini disebabkan oleh karena
berkurangnya kekuatan membrane atau meningkatnya tekanan intra
uterin atau oleh kedua faktor tersebut. Berkurangnya kekuatan
mambran disebabkan adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina
serviks.6
Beberapa batasan lain mengenai ketuban pecah dini :
Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat
tanda-tanda persalinan dan ditunggu satu jam sebelum dimulainya
tanda-tanda persalinan. Sedangkan menurut Saifudin, Ketuban pecah
dini adalah ketuban yang pecah spontan yang terjadi pada sembarang
usia kehamilan sebelum persalinan di mulai. 6
Ketuban pecah dini adalah keluarnya cairan berupa air dari vagina
setelah kehamilan berusia 22 minggu sebelum proses persalinan
berlangsung dan dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum
kehamilan 37 minggu maupun kehamilan aterm.1
17
Etiologi
Penyebab KPD menurut Manuaba, 2009 dan Morgan, 2009
meliputi antara lain :
1. Serviks inkompeten.
2. Faktor keturunan.
3. Pengaruh dari luar yang melemahkan ketuban (infeksi genetalia).
4. Overdistensi uterus.
5. Malposisi atau malpresentase janin.
6. Faktor yang menyebabkan kerusakan serviks.
7. Riwayat KPD sebelumnya dua kali atau lebih.
8. Faktor yang berhubungan dengan berat badan sebelum dan
selama hamil.
9. Merokok selama kehamilan.
10. Usia ibu yang lebih tua lebih dari 35 tahun
11. Riwayat coitus.
12. Anemia.7,8
2.2.3
Patofisiologi
Ketuban pecah dini berhubungan dengan kelemahan menyeluruh
membrane fetal akibat kontraksi uteri dan peregangan berulang.
Membran yang mengalami rupture premature ini tampak memiliki
defek fokal dibanding kelemahan menyeluruh. Daerah dekat tempat
pecahnya membrane ini disebut restricted zone of extreme altered
morphology yang ditandai dengan adanya pembengkakan dan
kerusakan jaringan kolagen fibrilar pada lapisan kompakta, fibroblast
18
Diagnosis
Bila air ketuban keluar banyak dan mengandung mekonium /
verniks maka diagnosis dengan inspeksi mudah ditegakkan, tapi bila
keluar cairan sedikit maka diagnosa harus didasarkan pada :
a. Anamnesa (kapan keluar air, warna, bau, adakah partikel dalam
cairan).
b. Inspeksi (keluar cairan pervaginam).
c. Inspekulo (bila fundus ditekan atau bagian trendah digoyangkan
keluar cairan dari OUE dan terkumpul di forniks posterior).
d. Periksa dalam (ada cairan dalam vagina, selaput ketuban sudah
tidak utuh lagi).
- Pemeriksaan lab (kertas lakmus: reaksi basa, mikroskopik :
tampak lanugo verniks kaseosa) (10)
e. Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan untuk menegakkan
diagnosis :
- Ultrasonografi dapat mengindentifikasikan kehamilan ganda,
anormali janin atau melokalisasi kantong cairan amnion
-
pada amniosintesis.
Amniosintesis : cairan amnion dapat dikirim ke laboratorium
19
Peningkatan
protein
C-reaktif
serum
menunjukkan
peringatan korioamnionitis.9
2.2.5
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan ketuban pecah dini memerlukan pertimbangan
usia kehamilan, adanya infeksi pada komplikasi ibu dan janin dan
adanya tanda-tanda persalinan.3
1. Konservatif
Pengelolaan konservatif dilakukan bila tidak ada penyulit (baik
pada ibu maupun pada janin) dan harus di rawat dirumah sakit.
a. Berikan antibiotika (ampisilin 4 x 500 mg atau
eritromisisn bila tidak tahan ampisilin) dan metronidazol 2
x 500 mg selama 7 hari.
b. Jika umur kehamilan <32-34 minggu, dirawat selama air
ketuban masih keluar, atau sampai air ketuban tidak keluar
lagi.
c. Jika usia kehamilan 32-27 minggu, belum in partu, tidak
ada infeksi, tes buss negative
beri deksametason,
kematangan
paru
janin,
dan
kalau
20
memungkinkan
1 -2
3 -4
5-6
Pendataran serviks
0-30 %
40-50%
60-70%
80%
Konsistensi serviks
keras
sedang
Lunak
Posisi serviks
posterior
tengah
anterior
Penurunan
-3
-2
-1
Pembukaan serviks
+1 +2
21
2.2.6
Komplikasi
1. Infeksi intrapartum (korioamnionitis) ascendens dari vagina ke
intrauterin.
2. Persalinan preterm, jika terjadi pada usia kehamilan preterm.
Pecahnya selaput ketuban (spontan atau artifisial ) akan
mengawali rangkaian proses berikut: Cairan amnion mengalir
keluar dan volume uterus menurun; Produksi prostaglandine,
sehingga merangsang proses persalinan; HIS mulai terjadi (bila
pasien belum inpartu) ; menjadi semakin kuat (bila sudah
inpartu).
3. Prolaps tali pusat, bisa sampai gawat janin dan kematian janin
akibat hipoksia (sering terjadi pada presentasi bokong atau letak
lintang).
4. Oligohidramnion bahkan sering partus kering (dry labor) karena