Keracunan adalah masuknya zat toxic atau racun dari bahan yang di
makan (jamur, pestisida pada sayuran, kerang, susu, bahan beracun
akibat pembusukan makanan, dan bakteri) ke dalam tubuh baik dari
saluran cerna, kulit, inhalasi, atau dengan cara lainnya yang
menimbulkan tanda dan gejala klinis.
3. Saluran pernapasan
Melalui saluran pernapasan racun dapat terserap ke dalam sistem
tubuh dan dapat langsung mempengaruhi sistem pernapasan
(pengambilan oksigen dan pembuangan CO2).
Racun kronis
1. Kulit luar
Melalui kulit, bahan racun dapat memasuki pori-pori atau terserap
langsung ke dalam sistem tubuh, terutama bahan yang larut minyak
(polar).
2. Mulut dan saluran makanan
Melalui mulut, racun dapat terserap seperti halnya makanan,
langsung masuk peredaran darah.
Racun akut
Racun akut kebanyakan ditimbulkan oleh bahan-bahan racun
yang larut air dan dapat enimbulkan gejala keracunan tidak lama
setelah racun terserap ke dalam tubuh jasad hidup. Contoh yang
paling nyata dari racun akut adalah Baygon yang terdiri dari
senyawa organofosfat (insektisida atau racun serangga) yang
seringkali disalahgunakan untuk meracuni manusia, yang efeknya
Contoh keracunan
1. Asam
jengkolat
atau
jengkolic
acid
(S,Smethylenebicysteine) merupakan senyawa sejenis asam
amino non-protein yang mengandung unsur sulfur. Adanya
unsur sulfur
menyebabkan asam jengkolat dapat
menghasilkan bau yang kurang sedap. Gejala yang terjadi
kolik ureter, hematuria dan oliguria. Penanganan dengan cara
pemberian Natrium karbonat.
Mekanisme keracunan Jengkol :
Mengkonsumsi jengkol mentah/setengah matang
Asam jengkolat bereaksi dengan asam lambung membentuk
kristal asam jengkolat yang tajam
Kristal diserap usus halus kemudan ikut aliran darah
Kristal mengendap
Kristal berakumulasi di
di vesica urinaria
ginjal dan menyebabkan
gagal
ginjal
Jika
akumulasi
adanya kristal di dalam ginjal maupun vesica
urinaria dibiarkan/tidak dilakukan pengobatan menyebabkan
kematian.
2. Tembakau
Gejala yang terjadi salivasi, mual, muntah, sakit kepala dan
lemas dan gejala kronis batuk & bronkitis kronis,
hiperasiditas lambung. Penanganan dengan cara :
a) jauhkan dari paparan
b) berikan napas buatan
c) berikan KI
d) berikan atropin (Prn)
3. Sianida
Gejala yang terjadi nyeri kepala, mual, muntah, & sianosis.
Penanganan dengan cara diberikan segera Na tiosulfat 10%.
Mekanisme kerja sianida
Jika sianida yang masuk dalam tubuh dengan jumlah kecil
maka sianida diubah menjadi thiosianat yang lebih aman dan
diekskresikan melalui urine.
Jika sianida yang masuk dalam tubuh dengan jumlah besar
maka tubuh tidak akan mampu untuk mengeluarkannya,
karena tubuh tidak mampu mengubah sianida menjadi
tiosianat maupun mengikatnya dengan vitamin B12.
Masuknya sianida kedalam tubuh tidak hanya melalui
saluran pencernaan tetapi juga melalui saluran pernafasan,
kulit dan mata. Apabila sianida masuk pada pencernaan
maka kadar tertinggi adalah di hati.Keracunan sianida bukan
hanya berakibat pada sistem kardiovaskuler tapinjuga
peningkatan resistensi vaskuler dan tekanan darah didalam
otak.