Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah
sakit dan kegiatan penunjang lainnya. Mengingat dampak yang mungkin timbul,
maka diperlukan upaya pengelolaan yang baik meliputi alat dan sarana, keuangan,
dan tatalaksana pengorganisasian yang ditetapkan dengan tujuan memperoleh
kondisi rumah sakit yang memenuhi persyaratan kesehatan lingkungan (Bastari
Alamsyah, 2007:6).
Pembuangan limbah yang berjumlah cukup besar ini paling baik jika dilakukan
dengan memilah ke dalam berbagai kategori. Pada tiap jenis kategori diterapkan cara
pembuangan limbah yang berbeda. Prinsip umum pembuangan limbah rumah sakit
adalah sejauh mungkin menghindari resiko kontaminasi dan trauma (Bestari
Alamsyah, 2007:6).
Definisi Limbah Medis
Limbah medis termasuk dalam jenis limbah bahan berbahaya dan beracun
(B3). Menurut peraturan pemerintah No.19 Tahun 1994, limbah B3 adalah setiap
limbah yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat
dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya baik secara langsung maupun tidak
langsung dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup dan atau dapat
membahayakan kesehatan manusia (Mukono,1996).
Limbah medis adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan pelayanan medis,
perawatan gigi, farmasi atau yang sejenis, penelitian pengobatan/perawatan yang
menggunakan bahan beracun, infeksius, berbahaya atau bisa membahayakan
(Susanta,2007).
5.Limbah Farmasi
Yaitu limbah yang berasal dari obat yang kadaluarsa, obat yang terbuang karena tidak
memenuhi spesifikasi atau kemasan yang terkontaminasi, obat yang dibuang pasien atau
oleh masyarakat, obat yang tidak diperlukan lagi oleh institusi bersangkutan dan limbah
yang dihasilkan selama produksi obat.
6.Limbah Kimia
Limbah yang dihasilkan dari penggunaan kimia dalam tindakan medis, laboratorium,
proses sterillisasi dan riset.
7. Limbah Radioaktif
Yaitu limbah yang terkontaminasi dengan radioisotope yang berasal dari penggunaan
medis atau riset radionukleotida.
2.3 Pengelolaan Limbah Medis
Limbah medis termasuk ke dalam limbah B3, maka tata cara pembuangan limbah medis
sama seperti tata cara pembuangan limbah B3. Dalam pembuangannya limbah medis
harus dipisahkan dari limbah lain dan dikemas di dalam wadah khusus untuk
dimusnahkan di dalam tungku pembakaran (Incinerator) limbah medis khusus
bertemperatur tinggi (Mahler,2008).
Menurut Hardjojo (1995) pada pengolahan limbah medis melalui beberapa
tahap, antara lain:
1.Pengumpulan limbah medis
2.Penyimpanan limbah medis
3.Pengangkutan limbah medis
4.Penanganan limbah medis
5.Pembuangan limbah medis
2.3.1 Pengumpulan dan Pengemasan Limbah Medis
Pengumpulan limbah medis harus dipisahkan dengan limbah non medis lainnya. Hal ini
dapat dimulai dengan pembuangan limbah medis yang dibuang secara terpisah dengan
limbah non medis lainnya pada tempat sampah yang berbeda. Pada tahap pengumpulan
ini ada terdapat proses packaging dan proses labeling(Tsakonaetal,2006).
2. Penyimpanan Limbah
Dibeberapa negara kantung plastik cukup mahal sehingga sebagai gantinya
dapat digunakan kantung kertas yang tahan bocor (dibuat secara lokal sehingga
dapat diperoleh dengan mudah) kantung kertas ini dapat ditempeli dengan strip
berwarna, kemudian ditempatkan ditong dengan kode warna di bangsal dan unitunit lain.
3. Penanganan Limbah
a. Kantung dengan warna harus dibuang jika telah terisi 2/3 bagian. Kemudian
diikiat bagian atasnya dan diberi label yang jelas.
b. Kantung harus diangkut dengan memegang lehernya, sehingga dapat dibawa
mengayun menjauhi badan, dan diletakkan ditempat-tempat tertentu untuk
dikumpulkan
c. Petugas pengumpul limbah harus memastikan kantung dengan warna yang
sama telah dijadikan satu dan dikirimkan ketempat yang sesuai
d. Kantung harus disimpan pada kotak yang kedap terhadap kutu dan hewan
perusak sebelum diangkut ketempat pembuangan.