Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

UJI FITOKIMIA EKSTRAK DAUN SUKUN

(Artocarpus altilis)

Disusun oleh :
KELOMPOK 7

1.
2.
3.
4.

Rosita Putri Damayanti


Ruth Marlie Putri
Sepsi Krisadayanti
Septiana Tri Hartatik

A102.11.053
A102.11.054
A102.11.055
A102.11.056

AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA

2015/2016

DAFTAR ISI
LATAR BELAKANG.......................................................................................3
PROSEDUR EKSTRAKSI..............................................................................4
TUJUAN DAN PRINSIP.................................................................................5
Uji Alkaloid......................................................................................................5
Uji Fnolik..........................................................................................................5
Uji Flavonoid....................................................................................................5
Uji Tanin...........................................................................................................5
Uji Saponin.......................................................................................................6
UJI FITOKIMIA...............................................................................................6
HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................8
KESIMPULAN.................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................12

LATAR BELAKANG
Keanekaragaman tumbuhan yang ada di Indonesia dapat dimanfaatkan
dalam semua aspek kehidupan manusia, diantaranya sebagai senyawa obat,
pewarna, pestisida, pewangi, dan bahan kosmetik. Serangkaian penelitian
dilakukan dengan dasar pertimbangan bahwa tumbuhan merupakan tempat
terjadinya sintesis senyawa organik yang kompleks menghasilkan sederet
golongan senyawa dengan berbagai macam struktur. Moraceae terdiri atas tiga
genus utama yaitu Ficus, Morus, dan Artocarpus. Genus Artocarpus dikenal
sebagai tumbuhan nangkanangkaan yang terdiri dari 60 spesies yang tersebar di
Asia Tenggara dan Asia Selatan, sekitar 80% dari jumlah tersebut terdapat di
Indonesia (Jarret, 1960 dalam Ersam, 2001).
Beberapa spesies dari genus Artocarpus yang sangat populer dan sering
dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia antara lain Artocarpus heterophyllus
(nangka), Artocarpus champeden (cempedak), dan Artocarpus altilis (sukun).
Artocarpus altilis tergolong tanaman tropik sejati, tumbuh paling baik di dataran
rendah yang panas. Tanaman ini tumbuh baik di daerah basah, tetapi juga dapat
tumbuh di daerah yang sangat kering asalkan ada air tanah dan aerasi tanah yang
cukup. A. altilis bahkan dapat tumbuh baik di pulau karang dan di pantai. Di
musim kering, disaat tanaman lain tidak dapat atau menurun produksinya, justru
A. altilis dapat tumbuh dan berbuah dengan lebat. Tidak heran, jika A. altilis
dijadikan sebagai salah satu cadangan pangan nasional (Koswara, 2006). Selain
itu tumbuhan ini digunakan antara lain sebagai bahan bangunan dan bahan
ramuan obat tradisional untuk pengobatan malaria, disentri, dan penyakit kulit.
Daun sukun efektif mengobati penyakit seperti liver, hepatitis, sakit gigi, gatalgatal, pembesaran limpa, jantung, dan ginjal (Heyne, 1987). Kemampuan daun
A.altilis dalam menyembuhkan penyakit tidak lepas dari adanya senyawasenyawa kimia yang terdapat pada daun tersebut.

PROSEDUR
Ekstraksi dilakukan dengan teknik refluks menggunakan eter, kemudian
residunya diekstraksi menggunakan metanol p.a., selanjutnya diekstraksi menggunakan
metanol 50% dan hasil ekstraksi kemudian diuji penapisan fitokimia meliputi Alkaloid,
flavonoid, fenol, sterol, tanin dan saponin.
Langkah-langkah ekstraksi yang dilakukan :
1. Potong menjadi kecil-kecil Daun Sukun yang masih dalam kondisi segar,
kemudian masukkan kedalam mortir.
2. Haluskan Daun Sukun tersebut dengan menggunakan stamfer.
3. Lalu saringlah menggunakan kain kassa untuk mengambil ekstraknya dengan
cara diperas.
4. Tambahkan 50 Ml aquadest lalu homogenkan.
5. Masukkan ekstrak yang telah didapat ke dalam tabung reaksi pendek hingga terisi
tabung.
6. Centrifuge dengan kecepatan 4000rpm selama 2 menit.
7. Siapkan 2 tabung reaksi, kemudian saring lagi ekstrak yang telah dicentrifuge
kedalam tabung reaksi yang pertama.
8. Masukkan aquadest kedalam tabung reaksi kedua sebanyak tabung.
9. Dari tabung kedua tambahkan sedikit demi sedikit ekstrak dari tabung pertama,
hingga warna coklat muda sekali.
10. Lakukan pengujian.

UJI FITOKIMIA
1. UJI ALKALOID
Tujuan :
Untuk mengetahui adanya alkaloid dalam sampel daun sukun yang
diperiksa
Prinsip :
Pemeriksaan golongan alkaloid dilakukan dengan cara masing
masing ekstrak daun sukun ditambah beberapa pereaksi
mayer/dragendorf dan terbentuk endapan putih/jingga
2. UJI FENOLIK
Tujuan :
Untuk mengetahui adanya fenolik dalam sampel yang diperiksa
Prinsip :
Pemeriksaan golongan fenolik dilakukan dengan cara ekstrak daun
sukun ditambah beberapa tetes fecl3 1% dan terbentuk warna hijau
kehitaman
3. UJI FLAVONOID
Tujuan :
Untuk mengetahui adanya flavonoid dalam sampel yang diperiksa
Prinsip :
Pemeriksaan golongan flavonoid dilakukan dengan cara ekstrak
daun sukun ditambah serbuk mg dan hcl pekat menghasilkan
warna krem/kekuningan
4. UJI TANIN

Tujuan :
Untuk mengetahui adanya tanin dalam sampel yang diperiksa
Prinsip :
Pemeriksaan golongan tanin dilakukan dengan cara ekstrak daun
ditambah fecl3 membentuk wara hijau
5. UJI SAPONIN
Tujuan :
Untuk mengetahui adanya kandungan saponin dalam sampel yang
diperiksa
Prinsip :
Pemeriksaan golongan saponin dilakukan dengan cara ekstrak daun
ditambah aquadest lalu dikocok kuat. Busa yang terbentuk stabil
maka itu adalah saponin
Pada pengujian kali ini, kami melakukan uji fitokimia yang meliputi Uji
Alkaloid, Uji Fenolik, Uji Flavonoid, Uji Tanin, dan Uji Saponin.
1. Uji Alkaloid
Sampel + 2 Ml HCl 2%

dikocok dan disaring


a) Filtrat + Reagen Mayer
putih
b) Filtrat + 1 tetes Reagen Dragendorf

jingga
2. Uji Fenolik
Sampel 1 ml + 2 Ml aquadest + larutan FeCl3
warna coklat
3. Uji Flavonoid
Sampel 1 ml + 2 Ml Methanol 50% dipanaskan 50C + logam Mg
+HCl (p)
warna merah
4. Uji Tanin
Sampel 1 ml + 2 Ml FeCl3
5. Uji Saponin
Sampel + 3 ml aquadest

warna hijau

busa setinggi 1 cm (5 menit)

terjadi busa.

dikocok selama 15 menit

HASIL

NAMA UJI

HASIL +

HASIL -

A. UJI MAYER
1. UJI
ALKALO
ID

B. DRAGENDORFF

2. UJI
FENOLIK

3. UJI
FLAVON
OID

4. UJI
TANIN

5. UJI
SAPONIN

PEMBAHASAN
Sampel yang digunakan adalah daun sukun dipilih yang masih
muda, karena kandungan senyawa metabolik sekundernya lebuih banyak
daripada daun tua yang sebagian besar telah mengalami oksidasi. Sampel
daun sukun sebaiknya dihaluskan sampau halus terlebuh dahulu, tindakan
ini bertujuan untuk memperluas permukaan sampel, karena semakin besar
luas permukaan sampel maka semakin besar kemungkinan interaksi
sampel dengan pelarut dalam proses ekstraksi akan lebih optimal.
Pada uji alkaloid dengan menggunakan pereaksi mayer hasil positif
ditandai dengan terbentuknya endapan putih yang diduga merupakan
kompleks kalium alkaloid. Alkaloid mengandung atom nitrogen yang
mempunyai pasangan elektron bebas sehingga dapat digunakan untuk
membentuk ikatan kovalen kooerdinasi dengan ion logam.
Hasiol uji alkaloid dengan pereaksi mayer masing masing ekstrak
daun sukun tidak membentuk endapan putih, tapi hanya terjadi perubahan
warna ekstrak menjadi kuning pucat. Hal ini dikarenakan kecilnya
kekuatan nitrogen dari alkaloid dalam menarik logam kalium dari senyawa
kalium tetra iodomerkurat.
Uji saponin dilakukan dengan ekstrak dikocok kuat dan
diperhatikan apakah terbentuk busa tahan lama pada permukaan cairan.
Saponon memiliki gugus hidrofilik dan hidrofob, saat dikocok gugus
hidrofilik akan beruikatan dengan air, sedangkan gugus hidrofob akan
berikatan dengan udara sehingga membentuk buih.

KESIMPULAN

Pada pemeriksaan uji fitokimia pada daun sukun yang dilakukan didapat hasil
yakni uji positif pada uji alkaloid, fenolik, tanin, saponin. Sedangkan pada uji
flavonoid didapatkan hasil negatif.

10

DAFTAR PUSTAKA

1. http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/view/1263
2. Agoes.G.2007.Teknologi Bahan Alam.21,38 39.Bandung : ITB Press
3. Anonim, 1979. Materia Medika Indonesia. Jilid III. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
4. Anonim.2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. 3 5.
Jakarta : Depkes RI

11

Anda mungkin juga menyukai