Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUS

SYOK HIPOVOLEMIK, SYOK KARDIOGENIK,


DAN SYOK DISTRIBUTIF

KELOMPOK 3
RA H M I KU M A L A ( 1 3 1 1 3 1 1 0 3 4 )
DENIS MARSELA (131131138)
NURSUZANA (1311311040)
A RT I K A M A N D AT I W I ( 1 3 1 1 3 1 1 0 4 2 )
ASTRI WUL ANDARI S. (1311311044)
R A U D H AT I N J I N A N ( 1 3 1 1 3 1 1 0 4 6 )
UMAIROH SHOHIBAH (1311311048)
S U C I K H A I RYA H ( 1 3 1 1 3 1 1 0 5 0 )
Z E S T Y F I T R I DYA N D A ( 1 3 1 1 3 1 1 0 5 4 )

1. SYOK HIPOVOLEMIK

SYOK HIPOVOLEMIK
Syok hipovolemik merupakan syok yang terjadi
akibat berkurangnya volume plasma di
intravaskuler. Syok ini paling sering disebabkan oleh
perdarahan sehingga syok hipovolemik dikenal juga
dengan syok hemoragik (Hardisman, 2013; Mandt
dan Faries, 2009; Sinniah, 2012).

DEFINISI

ETIOLOGI SYOK HIPOVOLEMIK

Syok hipovolemik dapat disebabkan oleh kehilangan

volume massive yang disebabkan oleh: perdarahan


gastro intestinal, internal dan eksternal hemoragi,
atau kondisi yang menurunkan volume sirkulasi
intravascular atau cairan tubuh lain.
Kemungkinan besar yang dapat mengancam nyawa
pada syok hipovolemik berasal dari penurunan
volume darah intravascular, yang menyebabkan
penurunan cardiac output dan tidak adekuatnya
perfusi jaringan.

PATOFISIOLOGI SYOK HIPOVOLEMIK

Saat sel-sel tubuh


kekurangan pasokan
darah dan oksigen,
maka kemampuan
metabolisme energi
pada sel-sel tersebut
akan terganggu.

Pada keadaan syok, selsel tidak mendapat


pasokan darah yang
adekuat dan kekurangan
oksigen dan nutrient,
karenanya sel-sel harus
menghasilkan energy
melalui metabolisme
anaerob.

WOC SYOK HIPOVOLEMIK

Karena perubahan ini,


fungsi normal sel menurun.
Sel membengkak dan
membrannya menjadi lebih
permeable, sehingga
memungkinkan elektrolit
dan cairan untuk
merembes dari dan
kedalam sel. Pompa
kalium-kalium menjadi
terganggu. Struktur sel
(mitokondria dan lisosom)
menjadi rusak dan terjadi
kematian sel (Hardaway,
1988).

MANIFESTASI KLINIK SYOK


HIPOVOLEMIK
1. Status mental

Ansietas, tidak tenang,


takut, apatis, stupor,
atau koma dapat
ditemukan. Kelainankelainan ini
menunjukkan adanya
perfusi cerebal yang
menurun.

2. Tanda-Tanda Vital

1. Tekanan darah
Perubahan awal dari tekanan darah akibat
Hipovolemia adalah adanya pengurangan
selisih antara tekanan siastolik dan sistolik.
2. Denyut Nadi
Takikardi postural dan bahkan dalam keadaan
berbaring adalah karakteristik untuk syok.
3. Pernafasan
Takipneu adalah karakteristik, dan alkalosis
respiratorius sering ditemukan pada tahap awal
syok.

Lanjutan

3. Kulit

4. Gejala Lain

Kulit dapat terasa


dingin, pucat, dan
berbintik-bintik. Secara
keseluruhan mudah
berubah menjadi pucat.

Pasien mengeluh
mual, lemah atau
lelah. Sering
ditemukan rasa haus
yang sangat.

PENATALAKSANAAN SYOK HIPOVOLEMIK


Kaji jumlah kehilangan volume cairan dan mulai lakukan
penggantian cairan sesuai order. Pastikan golongan darah
untuk pemberian terapi transfusi.
Kaji AGD/Analisa Gas Darah, jika pasien mengalami
cardiac atau respiratory arrest lakukan CPR
Berikan terapi oksigen sesuai order. Monitor saturasi
oksigen dan hasil AGD untuk mengetahui adanya
hypoxemia
Monitor vital sign, status neurologis, dan ritme jantung
secara berkesinambungan. Observasi warna kulit dan cek
capillary refill
Monitor parameter hemodinamik, termasuk CVP, PAWP,
dan cardiac output, setiap 15 menit, untuk mengevaluasi
respon pasien terhadap treatmen yang sudah diberikan.

Lanjutan .
Monitor intake dan output. Pasang dower cateter dan kaji urin output
setiap jam.
Berikan Dopamin atau norepineprin I.V., sesuai order untuk
meningkatkan kontraktilitas jantung dan perfusi renal.
Awasi tanda-tanda adanya koagulopati seperti petekie, perdarahan,
catat segera.

Berikan support emosional

Siapkan pasien untuk dilakukan pembedahan, jika perlu.

ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Pengkajian emergency nursing, secara umum terdiri
dari :
Primery survey meliputi: airway, breathing,
circulation, disability, dan exposure.
Sekundery survey meliputi pengkajian fisik.
Sedangkan tersier survey dilakukan selain
pengkajian primery dan sekundery survey, semisal
riwayat penyakit keluarga.
APLIKASI NANDA NOC NIC

2. SYOK KARDIOGENIK
DEFINISI SYOK KARDIOGENIK
Syok kardiogenik adalah syok yang disebabkan
karena kerusakan jantung sehingga jantung tidak
dapat memompa sejumlah darah untuk mencukupi
aliran ke seluruh tubuh.

Curah jantung yang tidak adekuat antara lain


bradiaritmia, regurgitasi mitral atau ruptur septum
interventrikularis.

Pengisian diastolik ventrikel yang tidak adekuat, antara


lain takiaritmia, tamponade jantung, pneumotoraks
akibat tekanan, emboli paru, dan infark ventrikel kanan.

Disfungsi miokardium (gagal pompa), terutama karena


komplikasi infark myokard akut (IMA).

3
2
1

dikelompokkan sebagai berikut :


Penyebab terjadinya syok kardiogenik dapat

ETIOLOGI SYOK KARDIOGENIK

PATOFISIOLOGI SYOK KARDIOGENIK


Kelainan fisologis yang menjadi dasar syok

kardiogenik
menurunnya kontraktilitas otot
jantung sebagai konsekuensi tidak berfungsinya
sebagian otot jantung.
Sekitar 15% kejadian syok kardiogenik merupakan
komplikasi dari klien infark miokard akut, dimana
terjadi penurunan curah jantung karena tidak
adekuatnya tekanan pengisian ventrikel kiri

Lanjutan .
Sebagai akibat dari proses infark

kontraktilitas
ventrikel kiri dan kinerjanya menjadi sangat
terganggu
Ventrikel kiri gagal bekerja sebagai
pompa dan tidak mampu menyediakan curah
jantung yang memadai untuk mempertahankan
perfusi jaringan. Maka siklus ini terus berulang
menyebabkan gangguan fungsi miokardium.
Gangguan fungsi miokardium yang berat akan
menyebabkan menurunnya curah jantung dan
hipotensi arteria.
WOC SYOK KARDIOGENIK

MANIFESTASI KLINIK SYOK KARDIOGENIK


1. Nyeri dada yang berkelanjutan, dyspnea, tampak pucat
2. Hipoperfusi jaringan.
3. Keadaan mental tertekan/depresi (depressed mental
status).
4. Anggota gerak teraba dingin (cool extremities).
5. Keluaran (output) urin kurang dari 30 mL/jam (oliguria).
6. Tachycardia/ (detak jantung yang cepat, yakni >
100x/menit).
7. Nadi teraba lemah dan cepat, berkisar antara 90110
kali/menit, atau bradikardi berat (severe bradycardia)
karena terdapat high-grade heart block.

LANJUTAN .
8. Tachypnea
9. Hipotensi: tekanan darah sistol kurang dari 80
mmHg.
10. Diaphoresis
11. Poor capillary refill.
12. Distensi vena jugularis (jugular vena distention,
JVD).
13. Indeks jantung kurang dari 2,2 L/menit/m2.
14. Tekanan pulmonary artery wedge lebih dari 18
mmHg.

PENATALAKSANAAN KLINIK SYOK

KARDIOGENIK
1.Tindakan umum.
Bila terjadi hipoksia, berikan oksigen.
2. Farmakoterapi
Terapi medis dipilih dan diarahkan sesuai dengan curah
jantung dan tekanan darah arteri rerata.
3. Pompa Balon Intra Aorta.
Penggunaan alat bantu sirkulasi yang paling sering digunakan
adalah Pompa Balon Intra Aorta (IABP = Intra Aorta Baloon
Pump). IABP menggunakan counterpulsation internal untuk
menguatkan kerja pemompaan jantung dengan cara
pengembangan dan pengempisan balon secara teratur yang
diletakkan di aorta descendens.

Penatalaksanaan yang lain :


1. Istirahat
2. Diit, diit jantung, makanan lunak, rendah garam.
3. Pemberian digitalis, membantu kontraksi jantung dan
memperlambat frekuensi jantung.
4. Pemberian diuretik, yaitu untuk memacu ekskresi
natrium dan air melalui ginjal.
5. Morfin, diberikan untuk mengurangi sesak napas pada
asma cardial, hati-hati depresi pernapasan.
6. Pemberian oksigen.
7. Terapi vasodilator dan natrium nitropurisida, obatobatan vasoaktif merupakan pengobatan utama untuk
mengurangi impedansi (tekanan) terhadap penyemburan
darah oleh ventrikel.

ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Pengkajian emergency nursing, secara umum terdiri
dari :
Primery survey meliputi: airway, breathing,
circulation, disability, dan exposure.
Sekundery survey meliputi pengkajian fisik.
Sedangkan tersier survey dilakukan selain
pengkajian primery dan sekundery survey, semisal
riwayat penyakit keluarga.
APLIKASI NANDA NOC NIC

3. SYOK DISTRIBUTIF
DEFINISI SYOK DISTRIBUTIF
Syok Distributif adalah syok yang disebabkan oleh
maldistribusi volume sirkulasi darah pada tubuh.
Ada tiga jenis syok distributif
Syok Anafilaktik

Kejadian akut yang


berpotensi fatal di mana
terjadi reaksi sistem
multiorgan yang
disebabkan oleh perilisan
mediator kimia dari sel
mast dan basofil.

Syok Sepsis

Syok yang disebakan


oleh beberapa hal yaitu
bakteri gram positif,
bakteri gram negatif,
parasit dan jamur.

Syok Neurogenik

Syok di mana terjadi


suatu keadaan hilangnya
tonus otonom secara tiba
tiba akibat dari cedera
tulang belakang lengkap
di atas vertebra torakal.

ETIOLOGI SYOK DISTRIBUTIF

Syok Anafilaktik

Disebabkan oleh reaksi alergi ketika pasien


yang sebelumnya sudah membentuk anti
bodi terhadap benda asing (anti gen)
mengalami reaksi anti gen- anti bodi
sistemik

Syok Sepsis

Disebabkan oleh mikroorganisme penyebab


syok septik adalah bakteri gram negatif.

Syok Neurogenik

Trauma medula spinalis


Rangsangan hebat yang kurang menyenangkan
seperti rasa nyeri hebat pada fraktur tulang.
Rangsangan pada medula spinalis
Trauma kepala (terdapat gangguan pada pusat
otonom).
Suhu lingkungan yang panas, terkejut, takut.

PATOFISIOLOGI SYOK DISTRIBUTIF

WOC Syok Anafilaktik

WOC Syok Sepsis

WOC Syok Neurogenik

MANIFESTASI KLINIK SYOK DISTRIBUTIF


Pada kebanyakan kasus,gambaran klinis dari syok distributif mencakup tandatanda berikut ini:
Perubahan pada status mental
Frekuensi jantung yang lebih dari 90 kali/menit (perlu dicatat bahwaelevasi pada
frekuensi jantung bukanlah pertanda adanya syok bilapasien sedang dalam terapi
beta-blocker
Hipotensi
Meningkatnya frekuensi pernafasan
Ekstremitas teraba hangat (akral hangat)
Hipertermia, jika suhu tubuh > 38,30 C atau 1010 F.
Hipotermia, dapat pula ditemukan jika temperatur turun hingga dibawah 36 0C
atau 96,8 0 F
Hipoksia dan hipoksemia relatif yang dapat terjadi sebagai akibatdisfungsi atau
kegagalan sistem respirasi karena gangguan ventilasimaupun perfusi
Oliguria

PENATALAKSANAAN SYOK DISTRIBUTIF


1. Oksigenasi Terapi
Dilakukan ini terutama diberikan apabila ditemukan tanda-tanda pasien
mengalami hipoksemia dan hipoksia berat.
2. Terapi cairan
Hipovolemia pada syok distributif perlu segera diatasi denganpemberian cairan
baik kristaloid (NaCL 0,9% maupun ringerlaktat) maupun koloid.
3. Vasopresor dan Inotropik
Vasopresor diberikan apabila keadaan hipovolemik teratasi masih ditemukan
kondisi hipotensi.
4. Bikarbonat
Secaraempirik bikarbonat dapat diberikan bila pH < 7,2 atau serumbikarbonat < 9
meq/l, dengan disertai upaya untuk memperbaikikeadaan hemodinamik.
5. Evaluasi respon terhadap terapi
Bila oksigen dan volume sirkulasi tubuh telah diperbaiki disarankan dilakukan
evaluasi kembali.

ASUHAN KEPERAWATAN SYOK


DISTRIBUTIF

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai