IDENTIFIKASI KUALITATIF DAN KUANTITATIF NATRIUM SAKARIN PADA
OBAT KUMUR DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER FTIR DAN
KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada bidang industri yang semakin pesat membuat semakin banyaknya penggunaan bahan kimia untuk ditambahkan ke dalam suatu produk. Salah satunya pada produk cairan pembersih mulut atau obat kumur. Selain bahan kimia yang berperan sebagai antiseptik, pemanis juga merupakan salah satu bahan kimia yang ditambahkan pada obat kumur. Natrium sakarin merupakan salah satu pemanis yang ditambahkan pada obat kumur. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Teki dan Bhat (2012) disebutkan bahwa beberapa produk obat kumur mencantumkan bahwa produk tersebut mengandung natrium sakarin. Untuk mendapatkan hasil yang akurat dan optimum maka akan dilakukan uji kualitatif dan kuantitatif dari natrium sakarin. Untuk uji kualitatif digunakan instrumen spektrofotometer FTIR. Sebelumnya identifikasi natrium sakarin dengan spektrofotometer FTIR telah dilakukan oleh Hammud dkk (2014) pada sampel produk farmasi yang beredar di beberapa pasar di Irak. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa spektrofotometer FTIR dapat menunjukkan adanya pita serapan dari C=O panjang gelombang 1643 cm-1 dan peregangan C-C pada cincin benzena dengan panjang gelombang 1585 , 1458 cm-1. Selain itu penggunaan dari spektrofotometer FTIR untuk menganalisa natrium sakarin dapat menghasilkan hasil yang positif karena menghasilkan spektrum yang berbeda dari suatu kombinasi (Mukherjee et al, 2011). Selain uji kualitatif, natrium sakarin juga diuji secara kuantitatif dengan menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Identifikasi natrium sakarin dengan metode KCKT telah banyak dilakukan di antaranya pada jajanan anak-anak (Bararah, 2008), es lilin (Wahyuni, 2013), obat batuk (Adjekum dan Kebede, 2014), sirup (Sinaga, 2013) dan masih banyak penelitian lain tentang natrium sakarin dengan menngunakan metode KCKT. Karena penelitian yang telah banyak dilakukan, maka peneliti yakin bahwa identifikasi natrium sakarin dengan metode KCKT dapat menghasilkan hasil yang akurat.Kromatogram standar untuk natrium sakarin dapat dibandingkan dengan spektrum sampel dan dengan software tertentu kadar dari natrium sakarin dapat langsung ditentukan. Pemilihan kolom dan Ph buffer fosfat dapat dilakukan untuk mendapatkan hasil yang optimum pada penelitian ini.
Untuk itu diperlukan penelitian untuk mengidentifikasi kualitatif dan kuantitatif
natrium sakarin pada obat kumur agar masyarakat dapat menggunakan obat kumur dengan takaran yang tepat. Penggunaan spektrofotometer FTIR dan KCKT diharapkan mampu untuk mendapatkan hasil identifikasi yang maksimal. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa metode yang digunakan untuk identifikasi kualitatif dan kuantitatif natrium sakarin pada obat kumur? 2. Bagaimana prosedur untuk mengidentifikasi secara kualitatif natrium sakarin dengan spektrofotometer FTIR? 3. Bagaimana hasil spektrum yang didapatkan dalam identifikasi pada sampel? 4. Apakah ditemukan adanya senyawa natrium sakarin pada sampel? 5. Bagaimana proseudr untuk mengidentifikasi secara kuantitatif natrium sakarin dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi? 6. Berapa Ph yang digunakan pada buffer fosfat dan kolom apa yang digunakan untuk mengidentifikasi natrium sakarin dengan metode KCKT? 7. Bagaimana hasil kromatogram yang didapatkan dalam identifikasi pada sampel? 8. Berapa kadar natrium sakarin yang terdapat pada sampel obat kumur? 9. Apakah sesuai dengan standar yang ditetapkan?