Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN KASUS

VERTIGO
Dyah Rachmayanti A (
2011730027 )
PEMBIMBING :
dr. Adre Mayza, SpS

IDENTITAS PASIEN

Nama
:Ny. S
Jenis Kelamin
: Perempuan
Umur
: 66 Tahun
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Agama
: Islam
Alamat
: Jl. Bentengan mas III kel.
Sunter

ANAMNESIS

Keluhan Utama : Pusing berputar

Riwayat Penyakit Sekarang (Autoanamnesis )


Pasien datang ke RSIJCP diantar anak dengan keluhan
pusing berputar sejak tadi sore. Pasien mengaku merasakan
lingkungan sekelilingnya terasa berputar. Pusing berputar
dirasakan cukup hebat yang timbul mendadak, hilang timbul,
akan membaik bila tidur, dan memburuk bila membuka mata
dan menggerakan/memiringkan posisi kepalanya. Pasien
menyangkal telinga berdenging (tinnitus), rasa penuh pada
telinga, dan penurunan pendengaran. Pasien mengaku
ketika berjalan merasa seperti pijakan (tanah) bergoyang.

Riwayat Penyakit Dahulu :


Pada tanggal 09 november 2014, pasien jatuh dari kamar
mandi dengan kepala bagian kiri atas membentur benda
keras (kloset). Pasien menyangkal lemas, kelemahan, atau
pusing sebelum terjatuh. Pasien merasakan pusing berputar
yang cukup hebat, muncul mendadak, kemudian muntah
sebanyak 2 kali yang berisi makanan yang dimakan
sebelumnya.
Pasien pernah mengalami vertigo sebelumnya. Pasien
menderita hipertensi grade I Pasien mengaku hanya
meminum obat hipertensi bila merasa pusing. Pasien pernah
dirawat di RS pada tahun 2009 dengan keluhan yang sama .
Tidak ada riwayat infeksi pada kedua telinga, alergi, penyakit
jantung, penyakit paru.

Riwayat Penyakit dalam Keluarga :


Adik dan anak memilki riwayat yang
sama
TBC (-)
Hipertensi (-)
Diabetes mellitus (-)
Asma (-)
Jantung (-)

Riwayat Pengobatan :
Belum pernah berobat, dan langsung
dibawa ke RSIJCP
Riwayat Alergi :
Tidak terdapat alergi obat-obatan dan
makanan

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Tampak Sakit Sedang
Komposmentis, Kontak Baik
GCS E4M6V5 : 15
Tanda tanda Vital
Tekanan Darah : 150/100 mmHg
Nadi : 80 kali/ menit, regular
Pernapasan : 20 kali/ menit, regular
Suhu: 36.5 C

Status Generalis :
Kepala dan leher
Kepala : Normochepal
Mata :Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik(-/-),

pupil bulat isokor 2 mm, refleks cahaya (+/+)


Hidung : Normonasi, sekret (-/-), epistaksis (-/-).
Telinga : Normotia, serumen (-/-), sekret (-/-), darah (-/-).
Mulut : Mukosa bibir basah (+),bibir simetris,
sianosis (-), lidah kotor (-), lidah tremor (-),

faring hiperemis (-), tonsil T1-T1.


Leher : Pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tiroid (-),

bruit arteri karotis (-).

Thoraks
Paru
Inspeksi : Simetris, retraksi dinding dada
(-/-)
Palpasi : Vokal fremitus kiri = kanan
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru,
batas paru-hepar setinggi ICS 6
midclavikulari dextra
Auskultasi : Vesikuler (+/+), rhonki (-/-),
wheezing (-/-)

Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat pada ICS 5 midclavikula
sinistra
Palpasi : Iktus kordis teraba pada ICS 5 midclavikula sinistra
Perkusi : Konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi : BJ I-II murni reguler, murmur (-), gallop(-)
Abdomen
Inspeksi : Simetris, supel
Auskultasi : BU (+) normal pada 4 kuadran
Perkusi : Timpani pada seluruh abdomen, asites (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), nyeri epigastrium (-),
Hepar dan lien tidak teraba

STATUS NEUROLOGIS
Tanda Rangsang Meningeal
Kaku Kuduk : Laseques Sign : tidak terbatas / tidak terbatas
Kernigns Sign : tidak terbatas / tidak terbatas
Brudzinski I : Brudzinski II : -/

Patricks Sign : -/Kontra Particks Sign : -/-

SARAF OTAK
N.I (olfaktorius)
Fungsi
Penghidu

Dextra

Sinistra

Normal

Normal

N. II (Nervus optikus)
Dextra

Sinistra

Visus

Baik

Baik

Lapang

Normal

Normal

Tidak

Tidak

dilakukan

dilakukan

Baik

Baik

Pandang
Funduskopi
Akomodasi

N. III ( okulomotorius )
Dextra

Sinistra

Ptosis

Ukuran Pupil

Bulat, isokor ODS 2 mm

Refleks

cahaya

direk
Refleks

cahaya

indirek
Medial Superior

Medial Nasal

Lateral Superior

Lateral Inferior

N. IV (troklearis)

Medial Inferior

Dextra

Sinistra

N. V ( trigeminus )
Motorik
Membuka mulut

Simetris,

tidak

terdapat

deviasi

antara

rahang

rahang
Kekuatan menggigit

Kekuatan

sama

kanan dan kiri


Sensibilitas (sensasi raba dengan sentuhan kapas)
Ramus oftalmik

Normal, simetris pada kedua sisi

Ramus maksilaris

Normal, simetris pada kedua sisi

Ramus mandibularis

Normal, simetris pada kedua sisi

Refleks
Refleks kornea

+/+

Refleks bersin

Tidak dilakukan

N. VI (abdusen)

Lateral

Dextra

Sinistra

N. VII (fasialis)
Motorik : Pasif
Lipatan dahi

Terdapat pada kedua sisi wajah

Lipatan nasolabialis

Simetris pada kedua sisi wajah

Motorik : Aktif
Gerakan menutup mata

Kedua

kelopak

mata

tertutup

rapat
Mengangkat alis

Kedua alis dapat diangkat

Menyeringai

Simetris pada kedua sisi wajah

Menggelembungkan pipi

Dapat dilakukan oleh OS

Sensoris : pengecapan 2/3 anterior lidah


Rasa manis

Tidak dilakukan

Rasa asin

Tidak dilakukan

Nistagmus tidak segera timbul pada saat kepala diposisikan


Nistagmus mulai muncul sekitar 2 detik
Beberapa saat kemudian nistagmus berkurang dan berhenti

N. VIII ( vestibulokoklearis )
Fungsi Pendengaran
Tes Bisik

Tidak dilakukan

Tes Schwabach

Tidak dilakukan

Tes Rinne

Tidak dilakukan

Tes Weber

Tidak dilakukan

Keseimbangan

Tidak dilakukan

Tes manuver Dix Hallpike :


Hasil :
Nistagmus tidak segera timbul pada
saat kepala diposisikan
Nistagmus mulai muncul sekitar 2 detik
Beberapa saat kemudian nistagmus
berkurang dan berhenti

N. IX (glosofaringeus)

Pengecapan
posterior lidah
Rasa pahit

1/3
Tidak dilakukan

N. X ( vagus )
Pasif

: Letak uvula

Uvula

ditengah,

letak

simetris
Aktif
Dengan mengucapkan aah!

Uvula terangkat, letak simetris

Refleks Muntah

+/+ muncul pada stimulasi di


kedua sisi

Menelan

Tidak
menelan

terdapat

gangguan

makanan

maupun padat

cair

N. XI (Asesorius)
Memalingkan wajah

Dapat dilakukan ke kanan dan


kiri tanpa kesulitan, kekuatan
melawan tahanan sama kedua
sisi

Mengangkat bahu

Dapat dilakukan pada kedua


bahu,

kekuatan

melawan

tahanan sama pada kedua sisi

N. XII ( hypoglosus)
Sikap lidah

Lidah

ditengah

ada deviasi)
Fasikulasi

-/-

Tremor

-/-

Atrophy

-/-

(tidak

Pemeriksaan Motorik

D S
Kekuatan otot
: 555 555
555 555

Tonus
: Baik

Atrofi
: Tidak Ada
Pemeriksaan Sensorik : Normal

Refleks Fisiologis

Refleks Patologis

Refleks biseps : ++/++


Refleks brachioradialis
: ++/++
Refleks triceps : ++/++
Refleks patella : ++/++
Refleks achilles : ++/
++

Babisnski
: -/Chaddock
: -/Oppenheim
: -/Gordon
: -/Gonda
: -/Schaffer
: -/-

Pemeriksaan Penunjang
Hasil

Nilai rujukan

Satuan

Hemoglobin

12,4

13.2-17.3

g/dL

Leukosit

3,82

3.8-10.0

Ribu/L

Hematokrit

37

40-52

Trombosit

150

150-440

Ribu/ L

Eritrosit

4,44

4.40-5.90

10^6/ L

MCV / VER

83

80-100

fL

MCH / HER

28

26-34

pg

34

32-36

g/dL

MCHC
KHER

Elektrolit

Hasil

Nilai rujukan

Satuan

Natrium

136

135 -147

mEq/L

Kalium

3,0

3.50-5.0

mEq/L

Clorida (Cl)

95

94-111

mEq/L

DIAGNOSIS
Diagnosis Kerja
Klinis: vertigo vestibular perifer posttrauma, hipertensi grade I
Topis: sistem vestibular perifer
Etiologi: post-traumatic BPPV

Diagnosis banding : Labyrinthine


concussion

TATA LAKSANA
Umum
Penatalaksanaan TTV
Keseimbangan cairan, elektrolit
Konsul ahli THT
Khusus
Non-farmakologis:
Edukasi
Hindari posisi yang memicu vertigo seperti posisi duduk

mendadak dari berbaring, menengadah ke atas, dsb.


Memperbaiki pola dan asupan diet

Farmakologis:
Sibelium 5 mg 2 x 5 mg
Amlodipin 5 mg 1x 5 mg
Ranitidine 2 x 1
Infuse RL / 12 jam

RESUME
Ny. S, usia 66 tahun datang ke RSIJCP dengan keluhan
vertigo sejak tadi sore , dengan keluhan tambahan
sindroma dispepsia. Pasien mengeluhkan vertigo yang
muncul mendadak, hilang timbul, membaik bila tidur,
dan memburuk bila membuka mata atau menggerakkan
kepalanya. Vertigo juga disertai dengan muntah. Pasien
diketahui menderita hipertensi grade I sejak tahun 2008.
Riwayat dirawat di RS dengan keluhan yang sama.Dari
pemeriksaan fisik, ditemukan hipertensi, nystagmus tipe
vestibular , tes manuver hallpike ditemukan nistagmus
tidak segera timbul pada saat kepala diposisikan,
Nistagmus mulai muncul sekitar 2 detik dan Beberapa
saat kemudian nistagmus berkurang dan berhenti

TINJAUAN PUSTAKA
Vertigo adalah suatu perasaan
gangguan
keseimbangan.
Vertigo
seringkali dinyatakan sebagai rasa
pusing, sempoyongan, rasa melayang,
badan
atau
dunia
sekelilingnya
berputar-putar, dan berjungkir balik.
Vertigo
disebabkan
karena
alat
keseimbangan tubuh tidak dapat
menjaga keseimbangan dengan baik.

Klasifikasi vertigo
Vertigo non-vestibular
Vertigo vestibular
Vertigo vestibular sentral
Vertigo vestibular perifer

Perbedaan Vertigo Vestibular


dan Non-vestibular
KARAKTERISTIK

VERTIGO VESTIBULAR

VERTIGO NON-

Waktu

Episodik

VESTIBULAR
Konstan

Sifat Vertigo

Berputar

Melayang

Faktor pencetus

Gerakan kepala,

Stress, hiperventilasi

perubahan posisi
Gejala Penyerta

Mual, muntah, tuli,

Gangguan mata,

tinnitus

gangguan
somatosensorik

Perbedaan Vertigo Vestibular


Perifer dan Sentral
KARAKTERISTIK

V. VESTIBULAR PERIFER

V. VESTIBULAR SENTRAL

Menit hingga jam

Minggu hingga bulan

Intensitas

Berat

Sedang

Mual muntah

Tipikal

Sering kali tidak ada

Durasi

Diperparah perubahan posisi

Ya

Kadang tidak berkaitan

Usia pasien

Berapapun, biasanya muda

Usia lanjut

Nistagmus

Nistagmus horizontal dan rotatoar;

Nistagmus horizontal atau vertical;

ada nistagmus fatigue 5-30 detik

tidak ada nistagmus fatigue

Tidak ada

Kadang disertai ataxia

Seringkali berkurang atau dengan

Biasanya normal

kepala

Defisit nervi cranial atau


cerebellum
Pendengaran

tinnitus
Penyebab

Menieres disease

Drugs

Labyrinthitis

Massa Cerebellar / stroke

Positional vertigo

Encephalitis/ abscess otak

Neuroma akustik

Insufisiensi Arteri Vertebral

Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)


Gejala gangguan vestibular perifer meliputi vertigo,
ketidakseimbangan, dan seringkali disertai mual dan
muntah. Penyebab paling umum dari gangguan ini
adalah benign paroxysmal positional vertigo (BPPV).
Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV) adalah
vertigo yang dipicu oleh posisi-posisi yang provokatif,
seperti berguling di tempat tidur, posisi berbaring,
posisi duduk, membungkuk, dan menengadah.

Epidemiologi
BPPV merupakan vertigo vestibular perifer yang
paling sering dijumpai. 20% pasien dengan gejala
vertigo mengalami BPPV. Berdasarkan jenis
kelamin ada prediklesi lebih sering mengenai
wanita (64%). Sedangkan berdasarkan usia,
umumnya menyerang populasi usia lanjut (ratarata umur 51-57,2 tahun). Sangat jarang terjadi
pada orang muda di bawah 35 tahun tanpa
adanya riwayat cidera kepala.

Etiologi
Etiologi BPPV:
Idiopatik (50%)
Pasca trauma (14-27%)
Pasca labirintitis
Pasca operasi
Ototoksisitas
Mastoiditis kronik

PATOFISIOLOGI
Teori Cupulolithiasis
Postulat yang ia kemukakan adalah,
posterior semisirkular kanal sensitif
terhadap gravitasi karena partikel
basofilik menempel atau bergantung
pada cupula.

Teori Canalithiasis
bahwa gejala BPPV lebih masuk akal jika
benda berat tersebut (canalith) dapat
bergerak bebas di posterior semisirkular
kanal dari pada menempel pada cupula.

GEJALA KLINIS

Pada umumnya pasien dengan BPPV


merasakan vertigo ketika mencoba untuk
duduk setelah bangun tidur.
vertigo karena perubahan posisi ini dapat
hilang timbul dalam jangka waktu yang
panjang, biasanya bulan ke tahun.
Keparahan dari kondisi ini sangat
bervariasi. Pada keadaan ekstrim,
pergerakan kepala yang ringan dapat
menyebabkan muntah dan mual.

Gambar 1. Manuver DixHallpike

PEMERIKSAAN FISIK

Manuver DixHallpike

PEMERIKSAAN PENUNJANG

MRI dapat digunakan untuk melihat adanya lesi


sentral
Electronystagmography (ENG) adalah pencatatan
objektif nistagmus yang distimulasi oleh gerakan
kepala dan tubuh, pandangan, dan stimulasi kalorik.
ENG dapat membantu untuk mendeteksi nistagmus,
membedakan lesi sentral atau perifer, dan
menentukan keparahan hipofungsi vestibular.
Tes kalorik biasanya akan memberikan respon yang
terlambat pada telinga yang memiliki gangguan.

Diagnosis
Ditegakan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik
Hasul tes vestibular dan auditori
Pemeriksaan electronystagmography
(ENG)

PENATALAKSANAAN

Observasi
Obat-obatan vestibulosupressant
Rehabilitasi vestibular
Reposisi canalith
Pembedahan

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai