VERTIGO
Dyah Rachmayanti A (
2011730027 )
PEMBIMBING :
dr. Adre Mayza, SpS
IDENTITAS PASIEN
Nama
:Ny. S
Jenis Kelamin
: Perempuan
Umur
: 66 Tahun
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Agama
: Islam
Alamat
: Jl. Bentengan mas III kel.
Sunter
ANAMNESIS
Riwayat Pengobatan :
Belum pernah berobat, dan langsung
dibawa ke RSIJCP
Riwayat Alergi :
Tidak terdapat alergi obat-obatan dan
makanan
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Tampak Sakit Sedang
Komposmentis, Kontak Baik
GCS E4M6V5 : 15
Tanda tanda Vital
Tekanan Darah : 150/100 mmHg
Nadi : 80 kali/ menit, regular
Pernapasan : 20 kali/ menit, regular
Suhu: 36.5 C
Status Generalis :
Kepala dan leher
Kepala : Normochepal
Mata :Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik(-/-),
Thoraks
Paru
Inspeksi : Simetris, retraksi dinding dada
(-/-)
Palpasi : Vokal fremitus kiri = kanan
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru,
batas paru-hepar setinggi ICS 6
midclavikulari dextra
Auskultasi : Vesikuler (+/+), rhonki (-/-),
wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat pada ICS 5 midclavikula
sinistra
Palpasi : Iktus kordis teraba pada ICS 5 midclavikula sinistra
Perkusi : Konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi : BJ I-II murni reguler, murmur (-), gallop(-)
Abdomen
Inspeksi : Simetris, supel
Auskultasi : BU (+) normal pada 4 kuadran
Perkusi : Timpani pada seluruh abdomen, asites (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), nyeri epigastrium (-),
Hepar dan lien tidak teraba
STATUS NEUROLOGIS
Tanda Rangsang Meningeal
Kaku Kuduk : Laseques Sign : tidak terbatas / tidak terbatas
Kernigns Sign : tidak terbatas / tidak terbatas
Brudzinski I : Brudzinski II : -/
SARAF OTAK
N.I (olfaktorius)
Fungsi
Penghidu
Dextra
Sinistra
Normal
Normal
N. II (Nervus optikus)
Dextra
Sinistra
Visus
Baik
Baik
Lapang
Normal
Normal
Tidak
Tidak
dilakukan
dilakukan
Baik
Baik
Pandang
Funduskopi
Akomodasi
N. III ( okulomotorius )
Dextra
Sinistra
Ptosis
Ukuran Pupil
Refleks
cahaya
direk
Refleks
cahaya
indirek
Medial Superior
Medial Nasal
Lateral Superior
Lateral Inferior
N. IV (troklearis)
Medial Inferior
Dextra
Sinistra
N. V ( trigeminus )
Motorik
Membuka mulut
Simetris,
tidak
terdapat
deviasi
antara
rahang
rahang
Kekuatan menggigit
Kekuatan
sama
Ramus maksilaris
Ramus mandibularis
Refleks
Refleks kornea
+/+
Refleks bersin
Tidak dilakukan
N. VI (abdusen)
Lateral
Dextra
Sinistra
N. VII (fasialis)
Motorik : Pasif
Lipatan dahi
Lipatan nasolabialis
Motorik : Aktif
Gerakan menutup mata
Kedua
kelopak
mata
tertutup
rapat
Mengangkat alis
Menyeringai
Menggelembungkan pipi
Tidak dilakukan
Rasa asin
Tidak dilakukan
N. VIII ( vestibulokoklearis )
Fungsi Pendengaran
Tes Bisik
Tidak dilakukan
Tes Schwabach
Tidak dilakukan
Tes Rinne
Tidak dilakukan
Tes Weber
Tidak dilakukan
Keseimbangan
Tidak dilakukan
N. IX (glosofaringeus)
Pengecapan
posterior lidah
Rasa pahit
1/3
Tidak dilakukan
N. X ( vagus )
Pasif
: Letak uvula
Uvula
ditengah,
letak
simetris
Aktif
Dengan mengucapkan aah!
Refleks Muntah
Menelan
Tidak
menelan
terdapat
gangguan
makanan
maupun padat
cair
N. XI (Asesorius)
Memalingkan wajah
Mengangkat bahu
kekuatan
melawan
N. XII ( hypoglosus)
Sikap lidah
Lidah
ditengah
ada deviasi)
Fasikulasi
-/-
Tremor
-/-
Atrophy
-/-
(tidak
Pemeriksaan Motorik
D S
Kekuatan otot
: 555 555
555 555
Tonus
: Baik
Atrofi
: Tidak Ada
Pemeriksaan Sensorik : Normal
Refleks Fisiologis
Refleks Patologis
Babisnski
: -/Chaddock
: -/Oppenheim
: -/Gordon
: -/Gonda
: -/Schaffer
: -/-
Pemeriksaan Penunjang
Hasil
Nilai rujukan
Satuan
Hemoglobin
12,4
13.2-17.3
g/dL
Leukosit
3,82
3.8-10.0
Ribu/L
Hematokrit
37
40-52
Trombosit
150
150-440
Ribu/ L
Eritrosit
4,44
4.40-5.90
10^6/ L
MCV / VER
83
80-100
fL
MCH / HER
28
26-34
pg
34
32-36
g/dL
MCHC
KHER
Elektrolit
Hasil
Nilai rujukan
Satuan
Natrium
136
135 -147
mEq/L
Kalium
3,0
3.50-5.0
mEq/L
Clorida (Cl)
95
94-111
mEq/L
DIAGNOSIS
Diagnosis Kerja
Klinis: vertigo vestibular perifer posttrauma, hipertensi grade I
Topis: sistem vestibular perifer
Etiologi: post-traumatic BPPV
TATA LAKSANA
Umum
Penatalaksanaan TTV
Keseimbangan cairan, elektrolit
Konsul ahli THT
Khusus
Non-farmakologis:
Edukasi
Hindari posisi yang memicu vertigo seperti posisi duduk
Farmakologis:
Sibelium 5 mg 2 x 5 mg
Amlodipin 5 mg 1x 5 mg
Ranitidine 2 x 1
Infuse RL / 12 jam
RESUME
Ny. S, usia 66 tahun datang ke RSIJCP dengan keluhan
vertigo sejak tadi sore , dengan keluhan tambahan
sindroma dispepsia. Pasien mengeluhkan vertigo yang
muncul mendadak, hilang timbul, membaik bila tidur,
dan memburuk bila membuka mata atau menggerakkan
kepalanya. Vertigo juga disertai dengan muntah. Pasien
diketahui menderita hipertensi grade I sejak tahun 2008.
Riwayat dirawat di RS dengan keluhan yang sama.Dari
pemeriksaan fisik, ditemukan hipertensi, nystagmus tipe
vestibular , tes manuver hallpike ditemukan nistagmus
tidak segera timbul pada saat kepala diposisikan,
Nistagmus mulai muncul sekitar 2 detik dan Beberapa
saat kemudian nistagmus berkurang dan berhenti
TINJAUAN PUSTAKA
Vertigo adalah suatu perasaan
gangguan
keseimbangan.
Vertigo
seringkali dinyatakan sebagai rasa
pusing, sempoyongan, rasa melayang,
badan
atau
dunia
sekelilingnya
berputar-putar, dan berjungkir balik.
Vertigo
disebabkan
karena
alat
keseimbangan tubuh tidak dapat
menjaga keseimbangan dengan baik.
Klasifikasi vertigo
Vertigo non-vestibular
Vertigo vestibular
Vertigo vestibular sentral
Vertigo vestibular perifer
VERTIGO VESTIBULAR
VERTIGO NON-
Waktu
Episodik
VESTIBULAR
Konstan
Sifat Vertigo
Berputar
Melayang
Faktor pencetus
Gerakan kepala,
Stress, hiperventilasi
perubahan posisi
Gejala Penyerta
Gangguan mata,
tinnitus
gangguan
somatosensorik
V. VESTIBULAR PERIFER
V. VESTIBULAR SENTRAL
Intensitas
Berat
Sedang
Mual muntah
Tipikal
Durasi
Ya
Usia pasien
Usia lanjut
Nistagmus
Tidak ada
Biasanya normal
kepala
tinnitus
Penyebab
Menieres disease
Drugs
Labyrinthitis
Positional vertigo
Neuroma akustik
Epidemiologi
BPPV merupakan vertigo vestibular perifer yang
paling sering dijumpai. 20% pasien dengan gejala
vertigo mengalami BPPV. Berdasarkan jenis
kelamin ada prediklesi lebih sering mengenai
wanita (64%). Sedangkan berdasarkan usia,
umumnya menyerang populasi usia lanjut (ratarata umur 51-57,2 tahun). Sangat jarang terjadi
pada orang muda di bawah 35 tahun tanpa
adanya riwayat cidera kepala.
Etiologi
Etiologi BPPV:
Idiopatik (50%)
Pasca trauma (14-27%)
Pasca labirintitis
Pasca operasi
Ototoksisitas
Mastoiditis kronik
PATOFISIOLOGI
Teori Cupulolithiasis
Postulat yang ia kemukakan adalah,
posterior semisirkular kanal sensitif
terhadap gravitasi karena partikel
basofilik menempel atau bergantung
pada cupula.
Teori Canalithiasis
bahwa gejala BPPV lebih masuk akal jika
benda berat tersebut (canalith) dapat
bergerak bebas di posterior semisirkular
kanal dari pada menempel pada cupula.
GEJALA KLINIS
PEMERIKSAAN FISIK
Manuver DixHallpike
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Diagnosis
Ditegakan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik
Hasul tes vestibular dan auditori
Pemeriksaan electronystagmography
(ENG)
PENATALAKSANAAN
Observasi
Obat-obatan vestibulosupressant
Rehabilitasi vestibular
Reposisi canalith
Pembedahan
TERIMA KASIH