Anda di halaman 1dari 43

PBL

Sistem Gastroenterohepatolo

Modul
Nyeri abdomen akut

Kelompok B-8
Asni Mustafa
Fitriah Handayani
Reni Ira Rinding
Ikhwan
Rina Angriany
Mariana
Sari Ifdiana Jalal
Endarwati Nurdin
Hamka M.N.Laitupa
Jumarni
Andi Kapiah Rachsan
Indira Eka Alisa
Diah Mutiasari
Rustam
Matelda Faidiban
Ahmad Hazazi A.Rahim

C11102016
C11102034
C11102050
C11102068
C11102085
C11102101
C11102117
C11102135
C11102152
C11102171
C11102187
C11102203
C11102220
C11102237
C11102258
C11102277

SKENARIO
Pasien wanita 18 tahun datang kedokter dengan nyeri
perut hebat yang timbul mendadak disertai perut agak
membesar dan muntah-muntah. Sakit perut bertambah
saat batuk. Beberapa hari sebelumnya penderita
demam,disertai mules dan buang air besar yang agak
mencret. Penderita adalah mahasiswa yang kost
disekitar kampus salah satu perguruan tinggi di kota
Makassar dan sudah sering makan obat maag karena
nyeri ulu hati

KATA KUNCI
Wanita, 18 tahun
Nyeri perut hebat, yang bertambah saat
batuk
Perut agak membesar
Muntah-muntah
Beberapa hari sebelumnya demam,
mules
Sering makan obat maag
Anak kost

PERTANYAAN
Penyakit-penyakit yang mungkin berhubungan dengan
kata kunci ?
Patofisiologi terjadinya nyeri perut !
Hubungan batuk dengan nyeri perut !
Bagaimana hubungan muntah dengan nyeri perut
Pengaruh obat terhadap gejala- gejala yang ada pada kata
kunci !
Patomekanisme penyakit-penyakit yang berhubungan
dengan kata kunci !
Pemeriksaan apa saja yang perlu dilakukan ?

DIAGNOSIS BANDING
Amoebiasis
Pankreatitis

akut
Disentri Basiler
Apendisitis akut

Pengaruh obat terhadap gejala


H2RA

PPI

Antacida

Lumen Lambung

DEFINISI
Penyakit infeksi usus besar yang
disebabkan oleh parasit usus
Entamoeba histolytica.

Gejala
Nyeri perut kanan atas
Demam
Mual, muntah, anoreksia
Penurunan berat badan
Kelemahan tubuh
Kebiasaan BAB terganggu (3hari sekali). Kadang disertai

diare dengan sedikit darah atau mukus dalam tinja.


Pembesaran hati disertai rasa nyeri pada palpasi.
Seringkali penderita datang dengan keadaan umum yang
sangat lemah dan tampak sakit berat dengan gejala klinis
yang tidak khas sehingga menyulitkan dalam
menegakkan diagnosis.

Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan tinja (penting), untuk melihat bakteri

penyebab.
Pemeriksaan Serologi :
- IFA ( Indirect fluorescent antibody)
- ELISA ( Enzyme linked immunosorbant assay)
- Darah tepi ( Hb. Trombosit, Leukosit)
- Urin (bilirubin, glukosa, keton, protein, urobilin,nitrogen)
- Kimia darah
- Analisa gas darah (pH)

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Radiologi :

- Barium Enema
- CT scan
- USG(tampak area hipoekoik homogen dengan
dinding tipis, halus dengan derajat akustik enhanced
yang bervariasi)
- BNO (tampak flank area, dilatasi pada usus halus,
dll).

.......

Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan prostoskopi, kolonoskopi, dan

sigmoidoskopi dengan biopsi.

Histopathology of amebiasis

Histopathology of typical flask-shaped ulcer


of intestinal amebiasis

DISENTRI BASILER
Defenisi :
Infeksi akut ileum terminalis dan kolon yang
disebabkan oleh bakteri genus Shigella.

Etiologi :
Bakteri Shigella :
Shigella dysenteriae (12 serotipe) gejala klinis terberat
Shigella flexneri (14 serotipe)
Shigella boydii (15 serotipe)
Shigella sonnei (1 serotipe) paling ringan

Gejala
Diare
Disentri
konsistensi tinja biasanya lunak
nyeri perut bawah
rasa panas rektal
demam sampai 40 C
Nafsu makan menurun
tenesmus

Bakteri Shigella

Saluran pencernaan

Invasi sel epitel mukosa pada


ileum terminalis dan kolon

Replikasi intrasel dan produksi toksin


(ShET1, ShET2, shigatoksin)

Inflamasi pada kolon

edema, mikroabses, hilangnya sel goblet,


kerusakan arsitektur jaringan dan ulserasi mukosa,
penumpukan sel inflamasi pada lamina propria, abses pada kripta.

Gejala : diare, disentri, konsistensi tinja biasanya lunak, nyeri perut


bawah, rasa panas rektal, demam sampai 40 C

Pemeriksaan mikroskopik
adanya Shigella sp dalam tinja, eritrosit, dan

leukosit PMN.

Gram stain may also be helpful in identifying an etiologic agent.This stain shows gram-negative bacilli,
which could be Salmonella or Shigella with 2 polymorphonucleocyte cells (PMNs).

Pemeriksaan Penunjang :
Pemeriksaan mikrobiologi :
-Shigella sp dalam tinja (diagnosis pasti),
-eritrosit (tanda perdarahan)
-leukosit PMN (tanda infeksi akut).

DEFINISI
Pankreatitis yaitu reaksi peradangan pankreas.
Berdasarkan The second International
Symposium on the Classification of Pancreatits
yang diadakan di Marseilles, 1984, pankreatitis
dibagi atas pankreatitis akut dan kronik.

Gejala
Nyeri timbul tiba-tiba
Intens
Nyeri epigastrium kiri atau kanan, menjalar ke

punggung
Mual
Muntah
Demam
Syok
Ggn pernapasan

Faktor etiologik (penyakit bilier, alkoholisme, tak diketahui, dan lainlain)


Proses yang memulai (refluks empedu, refluks duodenum, dll)

Kerusakan permulaan dari pankreas (edema, kerusakan vaskuler, pecahnya saluran pankreas asinar)

Aktivasi enzim digestif

Tripsin

Lipase

Fosfolipase A, elastase, kimotripsin, kalikrein

Autodigestif

Nekrosis pankreas

Efek cairan empedu pada


pankreas :
Cairan empedu
Asam empedu

Lesitin

Substrat untuk pembentukan lisoolesitin oleh fosfolipase A


Efek detergen

Proses koagulasi sel asini

pelepasan sejumlah kecil tripsin aktif

Aktivasi proenzim pankreas

Pemeriksaan Laboratorium
Amylase and lipase
Calcium, cholesterol, and triglycerides
(Determine etiology of pancreatitis )
CBC count (hematocrit, Leukocytosis may
represent inflammation or infection)
C-reactive protein
Arterial blood gases

Imaging Studies
Abdominal radiography
Abdominal
ultrasonography
Abdominal CT scanning
Magnetic resonance
cholangiopancreatogra
phy (MRCP)
.....

Abdominal CT scan showing pancreatic


enlargement and peripancreatic fat stranding. The
gallstones are not visible.

Imaging Studies

Endoscopic ultrasonography
(EUS)
Endoscopic retrograde
cholangiopancreatography
(ERCP)

DEFINISI
Apendisitis akut adalah peradangan
yang terjadi pada appendix vermiformis.

Gejala
Nyeri tumpul sekitar pusar
Nyeri berpindah ke perut kanan bawah
Nyeri bertambah saat pergerakan
demam derajat rendah,
mules, muntah
konstipasi atau diare
perut membengkak

KATUP ILEOSEKAL KOMPETE

SEMBELIT

FLORA KUMAN KOLON MENINGKAT

TEKANAN DALAM SEKUM MENINGK

APENDISITIS MUKOSA

PENGOSONGAN ISI APENDIK


TERHAMBAT :
- STENOSIS
- PITA/ADHESI
- MESOAPENDIKS PENDEK

EROSIS SELAPUT LENDIR


(E. histolytica)

APENDISITIS KOMPLET

PATOMEKANISME TERJADINYA APENDISITIS AKUT

Appendisitis Akut
batuk

Invasi Bakteri

Rangsang
peritoneal

Infeksi

Bakteri mengeluarkan
Gesekan visera pada
endotoksin
appendix yang meradang

Nyeri

Demam

Radang proses
dekontaminasi
Saluran cerna
Mecret

Appendisitis akut

Nyeri ulu hati

Peradangan awal

Appendisitis mukosa

Nyeri tekan bawah (rgsngn otonomik)

Radang seluruh dinding appendix

Appendisitis komplit

Nyeri sentral +mual dan muntah

PENJELASAN
Tekanan dalam sekum meningkat sehingga jika katup
ileosekal kompeten. Kombinasi tekanan tinggi disekum an
peningkatan flora kuman di kolon akibat sembelit menjadi
pencetus radang mukosa apendiks. Pencetus lain adalah
erosi dan tukak kecil diselaput lendir oleh E. histolitica dan
penghambatan evakuasi isi apendiks. Evakuasi isi
terhambat oleh stenosis atau penyumbatan lumen atau
gangguan motilitas oleh pita, adhesi dan faktor lain yang
mengurangi gerakan bebas apendiks. Perkembangan dari
apendisitis mukosa menjadi apendisitis komplet , yang
meliputi semua lapisan dinding apendiks tentu dipengaruhi
oleh berbagai faktor pencetus setempat yang
menghambat pengosongan lumen apendiks atau
mengganggu motilitas lumen apendiks.

DIAGNOSIS
Pemeriksaan klinis
Pemeriksaan fisis Rovsing sign (ie, RLQ pain

with palpation of the LLQ),


Pemeriksaan CRP, leukosit, netrofil

IMAGING STUDIES
X-RAY
CT-scan
Ultrasonografi.

CT scan with colonic contrast reveals an enlarged


appendix with thickened walls, which do not fill with
contrast, lying adjacent to the right psoas muscle.

KECURIGAAN APENDISITIS AKUT


TIDAK JELAS

OBSERVASI AKTIF
TIDAK JELAS

APENDISITIS

APENDEKTOMI

USG DAN LAB

PENYAKIT LAIN

TINDAKAN YANG SESUA

PENGELOLAAN PENDERITA YANG DICURIGAI APENDISITIS AKUT

KESIMPULAN
Amoebiasis tidak dijadikan sebagai diagnosis karena mempunyai

gejala yang khas yaitu nyeri perut kanan atas yang hebat sehingga
pasien datang dengan membungkuk, batuk disertai sputum, diare
berdarah, perjalanan penyakit yang lama dan disertai Hepatomegali.

Pankreatitis Akut tidak dijadikan sebagai diagnosis karena nyeri

yang timbul terus menerus dan bertambah sakit dan dapat menyebar
ke punggung, perut dan abdomen bagian bawah. Tidak ditemukan
referensi yang menyebutkan bahwa nyeri bertambah saat batuk.

Disentri Basiler tidak dijadikan diagnosis karena ada diare berdarah

sedangkan pada skenario disebutkan hanya mencret.

Apendisitis Akut diagnosis yang paling mendekati skenario karena

gejala-gejala yang timbul sesuai dengan skenario yang ada. Diagnosis


semakin dipertegas dengan pemerikasaan fisis dan pemeriksaan
penunjang.

DAFTAR PUSTAKA

Buku Gastroenterohepatologi. 1997. CV. Sagung seto : Jakarta.


Diktat Sistem GEH Bag. Ilmu Kesehatan Anak, Bab Diare Berdarah.
Isman Hadi. 2003. A Complication of Pathogenesis & Patophysiology.
NADI Corporation. Hospital Universiti Sains Malaysia.
Sjamsuhidajat. 2000. Buku Ajar Ilmu Bedah. Penerbit EGC : Jakarta.
Soeparman. 2000. Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Balai Penerbit FKUI :
Jakarta
Soeparman. 2000. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Balai Penerbit FKUI :
Jakarta
http://www.tempo.co.id/medika/arsip/092002/sek-1.htm
http://www.pgh.or.id/diagnosis.html
http://www.niddk.nih.gov/health/digest/summary/append/index.htm
http://www.transmed.net/lapnet/lapappy.htm
http://www.emedicine.com/EMERG/topic41.htm
http://www.medserv.dk/health/1999/09/17/story03.htm
http://www.plainsense.com/Health/Childrens/appendicitis.htm

Anda mungkin juga menyukai