Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Percobaan pada umumnya dilakukan untuk menemukan sesuatu
yang bertujuan menjawab satu atau lebih pertanyaan untuk mendapakan
informasi maksimum. Dalam merancang suatu penelitian, peneliti sering
melakukan kontrol terhadap pengaruh-pengaruh tertentu seperti perlakuan,
populasi, atau kombinasi perlakuan. Oleh karena itu, sebelum penelitian
berlangsung timbul beberapa pertanyaan yang harus dijawab antara lain
berapa banyak perlakuan yang harus diterapkan? Berapa kali setiap perlakuan
harus diamati? Apa saja satuan percobaannya? Bagaimana menerapkan
perlakuan ke satuan percobaan dan mengamati responnya? Dapatka hasil
rancangan tadi dianalisis dan dibandingkan? Untuk dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak harus secara langsung dan tidak dapat
dijawab secara umum. Disinilah rancangan percobaan digunakan sehingga
dapat memainkan peranan penting dalam proses pengembangan dan proses
mencari dan memecahkan kesulitan guna meningkatkan penelitian.
1.2 Rumusan Masalah
Makalah ini ingin membahas beberapa aspek mengenai rancangan
percobaan antara lain pengertian dasar yang ada di rancangan percobaan,
rancangan acak lengkap, dan rancangan acak kelompok lengkap.
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami
pengertian dasar pada rancangan percobaan, rancangan acak lengkap, dan
rancangan acak kelompok lengkap

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dasar


Percobaan adalah suatu tindakan atau pengamatan khusus yang
dilakukan untuk memperkuat atau meniadakan sesuatu yang meragukan,
khususnya untuk hal-hal yang kondisinya ditentukan oleh si peniliti
sebelumnya. Perancangan percobaan adalah suatu uji atau sederetan uji baik
menggunakan statistika deskripsi maupun statistik inferensi yang bertujuan
untuk mengubah peubah input menjadi suatu output yang merupakan respon
dari percobaan tersebut atau suatu prosedur untuk menempatkan perlakuan ke
dalam satuan-satuan percobaan dengan tujuan utama mendapatkan data yang
memenuhi persyaratan ilmiah. Adapun illustrasinya dapat dibuat sebagai
berikut. Tujuan dari percobaan secara umum antara lain :
a. Memilih perubah terkendali (X) yang paling berpengaruh terhadap
respon (Y)
b. Memilih gugus perubah X yang paling mendekati nilai harapan Y
c. Memilih gugus perubah X yang menyebabkan keragaman respon
( 2 ) paling kecil
d. Memilih gugus peubah X yang mengakibatkan pengaruh perubah
tak terkendali paling kecil.
Prinsip utama dalam merancang percobaan antara lain :
a. Pengacakan (Randomization)
Pengacakan yaitu tiap unit percobaan harus miliki peluang
yang sama untuk dibersi suatu perlakukan tertentu, baik melalui
sistem lotere maupun tabel bilangan acak. Hal ini berfungsi untuk
menjamin sahihnya atas dugaan takbias galat percobaab dan nilai
tengah perlakuan serat perbedaan di antara mereka
b. Pengulangan (Replication)
Pengulangan merupakan pengalokasian suatu perlakuan
tertentu terhadap beberapa unit percobaan pada kondisi yang
seragam, beberapa tujuannya antara lain :

1) Memberikan suatu dugaan dari error percobaan


2) Meningkatkan ketelitian dengan mengurangi simpangan
baku dari nilai tengah perlakuan
3) Memperluas cakupan penarikan kesimpulan
4) Mengendalikan ragam error
c. Pengendalian lingkungan (local control)
Pengendalian lingkungan yaitu usaha untuk mengendalikan
keragaman yang muncul akibat keheterogenan kondisi lingkungan,
yang dapat dilakukan dengan melakukan pengelompokkan satu
arah maupun multi arah
Beberapa istilah dalam rancangan percobaan :
a. Perlakuan (Treatment), merupakan kombinasi taraf dari factor.
Untuk factor tunggal perlakuan = factor, apabila factor > 1,
perlakuan merupakan kombinasi dari masing masing taraf factor.
b. Unit Percobaan, unit terkecil dalam suatu percobaan yang diberi
suatu perlakuan
c. Satuan Amatan, anak gugus dari dari unit percobaan tempat dimana
respon perlakuan diukur.
d. Faktor, merupakan Variabel Bebas (X) yaitu variabel yang di
kontrol oleh peneliti
1) Misalnya: varietas, pupuk, jenis kompos, suhu, biofertilizer,
jenis tanah, dsb.
2) Biasanya disimbolkan dengan huruf kapital, misal Faktor
Varietas disimbolkan dengan huruf V.
e. Taraf (Level), merupakan nilai-nilai dari peubah bebas yang
dicobakan dalam percobaan yang terdiri dari beberapa taraf/level
dan biasanya disimbolkan dengan huruf kecil yang dikombinasikan
dengan subscript angka. Misal 3 taraf dari Faktor Varietas adalah:
v1, v2, v3
Secara garis besar rancangan dibagi menjadi dua yaitu rancangan
perlakuan yang terdiri dari satu faktor, dua faktor, tiga faktor dan rancangan
lingkungan yang terdiri dari rancangan acak lengkap, rancangan acak
kelompok, rancangan bujur sangkar latin, dan rancangan lattice

2.2 Rancangan Acak Lengkap (RAL)


2.2.1 Pengertian
Rancangan acak lengkap merupakan jenis rancangan
percobaan yang paling sederhana. Adapun yang melatarbelakangi
digunakannya rancangan acak lengkap adalah sebagai berikut :
a. Satuan percobaan yang digunakan homogen atau tidak ada faktor
lain yang mempengaruhi respon di luar faktor yang dicoba atau
diteliti.
b. Faktor luar yang dapat mempengaruhi percobaan dapat dikontrol.
Misalnya percobaan yang dilakukan di laboratorium.
Unit percobaan dalam RAL selalu diasumsikan homogen.
Hal ini pula yang menjadi salah satu kelemahan RAL, jika data tidak
benar-benar homogen analisis menjadi tidak tepat, sehingga
diperlukan metode lain yang bisa menguraikan keragaman tersebut.
Apabila kita melakukan percobaan pada sebidang tanah yang
mempunyai tingkat kesuburan berbeda. RAL digunakan apabila
a. Satuan

percobaan

benar-benar

homogen,

misal:

percobaan

di

laboratorium, Rumah Kaca.


b. Apabila tidak ada pengetahuan/informasi sebelumnya tentang
kehomogenan satuan percobaan.
c. Apabila jumlah perlakuan hanya sedikit, dimana derajat bebas
galatnya juga akan kecil
Kentungan dari RAL antara lain :
a. Perancangan dan pelaksanaannya mudah
b. Analisis datanya sederhana
c. Fleksibel (sedikit lebih fleksibel dibanding RAK) dalam hal:
Jumlah perlakuan, Jumlah ulangan, dapat dilakukan dengan
ulangan tidak sama.
d. Permasalahan data hilang lebih mudah ditangani (sedikit lebih
mudah dibandingkan dengan RAK)
1) Data hilang tidak menimbulkan permasalahan analisis data
yang serius

2) Kehilangan Sensitifitasnya lebih sedikit dibandingkan dengan


rancangan lain
3) Derajat bebas galatnya lebih besar (maksimum).
Keuntungan ini terjadi terutama apabila derajat bebas galat
sangat kecil
e. Tidak memerlukan tingkat pemahaman yang tinggi mengenai
bahan percobaan.
Kerugian RAL antara lain :
a. Terkadang rancangan ini tidak efisien.
b. Tingkat ketepatan (presisi) percobaan mungkin tidak terlalu
memuaskan kecuali unit percobaan benar-benar homogen
c. Hanya sesuai untuk percobaan dengan jumlah perlakuan yang
tidak terlalu banyak
d. Pengulangan percobaan yang sama mungkin tidak konsisten
(lemah) apabila satuan percobaan tidak benar-benar homogen
terutama apabila jumlah ulangannya sedikit.
2.2.2 Model untuk kasus rancangan acak lengkap
Yij = + i+ ij, i =1,2,..,n dan j = 1,2,, ni ; dengan ni adalah
banyaknya ulangan untuk perlakuan ke-i. Dengan Y ij = pertumbuhan
tanaman (cm) ke-j yang memperoleh perlakuan ke-i
= mean populasi
i = pengaruh perlakuan ke-i
ij = pengaruh acak pada tanaman ke-j yang memperoleh perlakuan
ke-i .
Asumsi penggunaan RAL
a.
b.
c.
d.

Komponen , ij bersifat aditif


ij ~ Normal
ij bersifat bebas satu sama lain
i bersifat fixed dan random

2.2.3 Langkah-langkah untuk RAL

Langkah 1 : Hipotesis yang akan diuji


Hipotesis yang akan diuji :
H0: 1= 2 = ... = n= 0
H1: minimal ada satu nilai i 0
Langkah 2 : Menghitung ANOVA
Langkah 3 : Buat kesimpulan
Bila F hitung < F tabel (0.05) berbeda tidak signifikan (gagal tolak
H0)
Bila F tabel (0.01) > F hitung > F tabel (0.05) berbeda signifikan
(Tolak H0 bila alpha 5%)
Bila F hitung > F tabel (0.01) berbeda sangat signifikan (tolak H0)
Langkah 4 : jika Ho ditolak, Gunakan Uji Tukey dan Duncan untuk
mengetahui perlakuan mana yang berpengaruh terhadap respon
Contoh untuk ulangan sama
Dari percobaan pengaruh hormon tumbuh terhadap produksi
kedelai di tanah PMK, untuk menguji hipotesis bahwa pemberian
hormon akan meningkatkan produksi kedelai secara signifikan (H1),
diperoleh data sebagai berikut :
Tabel Data Pengaruh Hormon Tumbuh Terhadap Produksi Kedelai
(kuintal/ha)
Konsentrasi
1

Ulangan
2
3

Jumlah

Rataan

hormone (ppm)
0 (Ho)

8,0

8,1

7,5

7,7

31,3

7,825

0,25 (H1)

8,3

8,2

8,3

7,9

32,7

8,175

0,50 (H2)

8,9

8,9

8,3

8,0

33,3

8,325

0,75 (H3)

9,3

9,0

8,2

8,7

35,2

8,800

1,00 (H4)

9,7

9,0

8,8

9,0

36,5

9,125

1,25 (H5)
Jumlah

9,5
-

8,9
-

8,5
-

8,9
-

35,8
-

8,950
8,530

Jawab

Langkah 1
H0 = 0: 1= 2 = 3 = 4 = 5
H1 = 1: minimal ada satu nilai yang berbeda
Langkah 2
Tabel. Hasil analisis ragam pengaruh hormon tumbuh terhadap
produksi kedelai

Source of Degrees of Sum of Mean


Variation

Freedom

F-

Squares Squares Statisti

Hormon
5
Error
18
Total
23
Langkah 3

5,073
2,460
7,533

1,0146
0,1370

c
7,42

F-Table

F-Table

5%

1%

2,77

4,25

Kesimpulan : Pemberian hormone berpengaruh sangat signifikan


(nyata) dalam meningkatkan produksi kedelai di tanah PMK (terima
H1),

sehingga

pemberian

hormone

sangat

berhasil

dalam

meningkatkan produksi kedelai, dan berarti pula ada salah satu


perlakuan (konsentrasi hormon) yang pengaruhnya sangat menonjol
jika dibandingkan dengan pengaruh kontrol dan mungkin dengan
perlakuan lainnya.
Contoh Soal untuk ulangan beda
Dari percobaan pengaruh hormon tumbuh terhadap produksi
kedelai di tanah PMK, untuk menguji hipotesis bahwa pemberian
hormon akan meningkatkan produksi kedelai secara signifikan (H1),
diperoleh data sebagai berikut :
Tabel Data Pengaruh Hormon Tumbuh Terhadap Produksi Kedelai
(kuintal/ha):
Konsentrasi
Hormone (ppm)

Ulangan
2
3

Jumlah

Rataan

0,00
0,25
0,50
0,75
1,00
1,25
Jumlah

8,0
8,3
8,9
9,3
9,7
9,5
---

8,1
8,2
8,9
9,0
9,0
8,9
---

7,5
8,3
8,3
8,2
8,8
-----

7,7
--8,0
--9,0
-----

31,3
24,8
33,3
26,5
36,5
18,4
170,8

7,825
8,267
8,325
8,833
9,125
9,200
8,596

Jawab
Langkah 1
H0 : 0: 1= 2 = 3 = 4 = 5
H1 : 1: minimal ada satu nilai yang berbeda
Langkah 2
Tabel. Hasil analisis ragam pengaruh hormon tumbuh terhadap produksi
kedelai

Source of Degrees of Sum of Mean

F-

F-Table

F-Table

Variation
Hormon
Error
Total

Freedom

Square

Square

Statisti

5%

1%

5
15
20

s
4,950
15,618
20,568

s
0,99
1,041

c
0,951

2,77

4,25

Langkah 3
Kesimpulan: Pemberian hormone berpengaruh tidak signifikan dalam
meningkatkan produksi kedelai di tanah PMK (gagal tolak

H0),

sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian hormone tidak berhasil


dalam meningkatkan produksi kedelai.
2.3 Rancangan Acak Kelompok
2.3.1 Pengertian
Rancangan acak kelompok adalah suatu rancangan acak yang
dilakukan dengan mengelompokkan satuan percobaan ke dalam grupgrup yang homogen (antar group heterogen) yang dinamakan kelompok
8

dan kemudian menentukan perlakuan secara acak di dalam masingmasing kelompok. Rancangan acak kelompok lengkap merupakan
rancangan acak kelompok dengan semua perlakuan dicobakan pada
setiap kelompok yang ada.
Tujuan pengelompokan adalah untuk membuat keragaman
satuan-satuan perecobaan di dalam masing-masing kelompok sekecil
mungkin sedangkan perbedaan antar kelompok sebesar mungkin.
Tingkat ketepatan biasanya menurun dengan bertambahnya satuan
percobaan (ukuran satuan percobaan) per kelompok, sehingga sebisa
mungkin buatlah ukuran kelompok sekecil mungkin.
Keuntungan dari RAK :
a. Lebih efisien dan akurat dibanding dengan RAL (pengelompokan
yang efektif akan menurunkan SSE, sehingga akan meningkatkan
tingka ketepatan atau bisa mengurangi jumlah ulangan)
b. Lebih fleksibel
c. Penarikan kesimpulan lebih luas, karena kita bisa juga melihat
perbedaan diantara kelompok
Kerugian dari RAK :
a. Memerlukan asumsi tambahan untuk beberapa uji hipotesis
b. Interaksi antara kelompok perlakuan sangat sulit
c. Peningkatan ketepatan pengelompokan akan menurun dengan
semakin meningkatnya jumlah satuan percobaan dalam kelompok
d. Derajat bebas kelompok akan menurunkan derajat bebas galat,
sehingga sensifitasnya akan menurun terutama apabila jumlah
perlakuannya sedikit atau keragaman dalam satuan percobaan kecil
e. Memerlukan pemahaman tambahan tentang keragaman satuan
percobaan untuk suksesnya pengelompokan
f. Jika ada data yang hilang memerlukan perhitungan yang lebih
2.3.2

rumit
Model Untuk Kasus Rancangan Acak Kelompok Lengkap
Model Linier aditif secra umum rancangan acak kelompok

lengkap adalah sebagai berikut :


yij = + i + j + ij ; i =1,2,...,t ; j = 1,2,...,b
dimana
9

yij = Pengamatan pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j


= Rataan umum
i=Pengaruh perlakuan ke-i
j = Pengaruh kelompok ke-j
ij = Error (pengaruh acak) pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j
t

Asumsi untuk model tetap adalah

i=0
i=1

~ N(0,2), sedangkan untuk model acak, i~ N(0,2),

j=0
i=1

, dan

~ N(0, 2),
j

dan ij ~ N(0,2).
2.3.3

Langkah-langkah untuk RKAL

1. Hipotesa
1
2

Pengaruh Perlakuan :
Ho= 1=2=3=...=t=0
H1= ada i0 untuk i =1,2,..., t
Pengaruh Kelompok:
Ho= 1=2=...=b=0
H1= ada j0 untuk j =1,2,..., b

2. Menghitung Tabel Anova


Tabel analisis variansi (anava) dapat disajikan pada tabel berikut.
Sumber

DB

JK

KT

Fhitung

Perlakuan
Blok

t-1
b-1
(t-1)(b-

JKP
JKB

KTP
KTB

KTP/KTG
KTB/KTG

Galat
Total

1)
(bt -1)

JKG
JKT

KTG

Keragaman

Dengan t = jumlah perlakuan , dan b = jumlah kelompok.


3. Pengujian Hipotesis

10

Fhitung = KTP/KTG berdistribusi F dengan db pembilang t-1


dan db penyebut (t-1)(b-1), Jika Fhitung > F ;(t1);(t1)(b1) ,
maka Ho ditolak dan berlaku sebaliknya.
Fhitung = KTB/KTG berdistribusi F dengan db pembilang b-1

dan db penyebut (t-1)(b-1), Jika Fhitung > F ;(b1);(t1)


(b1) , maka Ho ditolak dan berlaku sebaliknya.
4. Jika Ho ditolak , gunakan Uji Tukey ataupun Uji Duncan untuk
melacak nilai tengah perlakuan mana saja yang berbeda
Contoh
Suatu percobaan di bidang peternakan tentang pengaruh berbagai
campuran ransum (makanan), katakanlah campuran A, B, C, dan D
terhadap penambahan bobot badan selamamasa percobaan (diukur
dalam kg). Hewan percobaan yang digunakan adalah domba jantan
yang terdiri dari umur yang berbeda. Karena berbeda umur, maka
dilakuan pengelompokan dan katakanlah ada empat kelompok
berdasarkan tingkat umur domba tersebut. Data hasil percobaan
diberikan pada tabel sebagai berikut.
Kelompok

Total

umur
1
2
3
4

Perlakuan
A
B
2
5
3
4
3
5
5
5

C
8
7
10
9

D
6
5
5
2

Kelompok
21
19
23
21

Total

13

19

34

18

84

3,25

4,75

8,5

4,5

5,25

Perlakuan
Rata-rata
Jawab :
1. Hipotesis :

Ho= 1=2=3=4=0
11

tidak ada pengaruh perlakuan makanan terhadap penambahan bobot


domba jantan
H1= ada i0 untuk i =1,2, 3, 4
minimal ada satu perlakuan makanan yang mempengaruhi
penambahan bobot domba jantan.
2.

Perhitungan :
Derajat bebas (db) untuk setiap sumber keragaman sebagai berikut :
db total = t.b 1 =(4)(4) 1 = 15
db kelompok = b 1 = 4 1 =3
db perlakuan = t 1 = 4 1 = 3
db galat = (t - 1)(b - 1) = (4-1)(4-1) = 9
Sumber
Keragaman
Kelompok
Perlakuan
Galat
Total

DB

JK

KT

Fhitung

Ftabel
5%

1%

3
3
9
15

2
61,5
17,5
81

0,6667
20,5
1,9444

10,54

3,86

6,99

3. Pengujian Hipotesis
Karena Fhitung untuk perlakuan sangat nyata, maka kita
memutuskan untuk menolak Ho. Hal ini berarti ada perbedaan
dalam pengaruh perlakuan.
4. Kesimpulan : Berdasarkan analisis ragam di atas, maka dapat di
simpulkan bahwa rata-rata yang sesungguhnya dari keempat
perlakuan makanan yang dicobakan tidak semuanya sama. Atau
dengan kata lain, palingan sedikit ada satu perlakuan makanan yang
mempengaruhi penambahan bobot badan domba jantang , sehingga
nilai tangahnya berbeda dengan yang lain.

12

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perancangan percobaan adalah suatu uji atau sederetan uji baik
menggunakan statistika deskripsi maupun statistik inferensi yang bertujuan
untuk mengubah peubah input menjadi suatu output yang merupakan respon
dari percobaan tersebut atau suatu prosedur untuk menempatkan perlakuan ke
dalam satuan-satuan percobaan dengan tujuan utama mendapatkan data yang
memenuhi persyaratan ilmiah. Terdapat 3 prinsip dalam rancangan percobaan
yaitu pengacakan, pengulangan, dan pengendalian lingkungan. Contoh dari
rancangan percobaan adalah rancangan acak lengkap dan rancangan acak
kelompok lengkap. Dimana untuk rancangan acak lengkap dilakukan jika
satuan percobaan bersifat homogen, tidak ada informasi mengenai percobaan
tersebut sebelumnya dan melibatkan sedikit percobaan, sedangkan untuk
rancangan acak kelompok bersifat homogen di dalam kelompok tapi
heterogen antar kelompok dan unit percobaan dalam jumlah besar. Langkahlangkah dalam rancangan percobaan tersebut awalnya menetukan H0 dan H1
dari percobaan yang dilakukan, setelah itu menghitung dengan anova dimana
hasilnya dibandingkan dengan nilai F dalam tabel untuk menarik kesimpulan
dari uji tersebut.
3.2 Saran
Sebelum melakukan rancangan percobaan lebih baik melihat
keragaman data tersebut, apakah bersifat hoomogen atau heterogen, selain itu
juga mempertimbangkan jumlah percobaan apakah dalam jumlah kecil atau
besar

13

Daftar Pustaka
http://www.emi.unitas-pdg.ac.id/kcfinder/upload/file/Metode%20DAN%20Rancob
%20Diktat.pdf
http://pertanian.untag-smd.ac.id/web/download/get/86/statistik-bab-2-ral-pdf
http://ledhyane.lecture.ub.ac.id/files/2012/11/RAL-2013.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai