Anda di halaman 1dari 4

PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN PADA GANGGUAN SISTEM

PENCERNAAN BAWAH : DIARE NON SPESIFIK


Oleh : Zuhri Almisbah

ABSTRAK
Diare merupakan berak cair yang berulang lebih dari tiga kali sehari. Penyebab diare multi
factor. Masalah yang ditemukan akibat diare adalah : gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit, gangguan rasa nyaman, peningkatan suhu tubuh, Resiko tinggi terjadi penularan,
bila diare berlanjut dapat terjadi gangguan pernafasan akibat perubahan asam basa tubuh.
Penanganan yang dilakukan berfokus pada rehidrasi secepatnya, meningkatkan kenyamanan,
perawatan yang baik ekskreta guna mencegah penularan dan pemantauan kondisi penderita
dengan mengukur tanda-tanda vital, keadaan umum penderita, balance cairan.

PENDAHULUAN
Diare adalah defekasi encer lebih dari tiga kali sehari dengan atau tanpa darah dan
dengan atau tanpa lender dalam tinja (WHO, 1992). Mencret istilah lain untuk diare yang
merupakan pengeluaran banyak cairan dari dalam tubuh melalui feses yang menimbulkan
tubuh kekurangan cairan dan elektrolit.
Dalam proses pencernaan setelah makanan di cerna di dalam lambung menjadi chymus
kemudian diteruskan kedalam usus untuk di absorsi dan sisa makanan yang tidak dicerna
dipadatkan (Corwin, 2000). Gangguan pada usus besar (colon) menyebabkan proses tidak
berjalan dengan baik yang menimbulkan air tetap dalam jumlah banyak dan pemadatan tidak
terbentuk terjadilah pengeluaran isi usus yang mengandung air berlebihan. Kehilangan cairan
yang berlebihan menimbulkan dehidrasi dan terjadinya gangguan keseimbangan asam basa
tubuh dan apabila terlambat dalam penanganan akan menimbulkan kematian.

PENYEBAB DIARE
Dalam teori klasik terjadinya diare disebabkan oleh meningkatnya peristaltik usus yang
menimbulkan resorbsi cairan menurun dan mempercepat ekskresi yang masih banyak
mengandung cairan. Teori lain menyebutkan terjadinya diare akibat menumpuknya cairan
akibat terganggunya resorbsi dan terjadinya hipersekresi dari dalam lumen usus.
Secara umum penyebab diare adalah:
1. Infeksi virus (Adeno virus, Rota virus), Bakteri (Sigella, Salmonella, E.Coli), Parasit
E.Histolitika, Balantidium), Cacing (Ascaris, Trikuris)

2. Makanan : makanan basi, beracun, alergi makanan


3. Mal absorbsi: lemak, karbohidrat, protein
4. Obat obatan
5. Psikologis: kecemasan, ketakutan

TANDA DAN GEJALA DIARE


Defekasi berulang berupa cair lebih dari tiga kali sehari, perasaan tidak nyaman pada perut
kuadran bawah, lemah otot dan tak bertenaga, mulut dan bibir kering, kulit kering dan turgor
berkurang, perasaan haws, gelisah, mata cowong, ubun ubun cekung anak ), berkurangnya air seni
(oligo atau an uri ), kadang diikuti sesak nafas (Suriadi, 2001).

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan tinja : mikroskopis dan makroskopis, pH, biakan kuman dan tes
resistensi
2. Pemeriksaan darah : darah lengkap,analisis gas darah dan elektrolit
3. Pemeriksaan faal ginj al dengan pemeriksaan urium dan kreatinin

MASALAH YANG TERJADI PADA DIARE


Masalah yang muncul pada diare adalah : (Smeltzer Dan Bare, 2001)

Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh

Nyeri (Kram perut )

Hipertermi / peningkatan suhu tubuh

Gangguan aktifitas dan kegiatan dalam memenuhi kebutuhan sehari hari

Resiko tinggi terjadi penularan

Resiko terjadi gangguan pernafasan

TINDAKAN KEPERAWATAN DIARE


Penatalaksanaan masalah pada diare adalah: (Smeltzer dan Bare,2001 dan Tucker, 1998)
1. Rehidrasi secepatnya
Tindakan utama pada diare adalah mengembalikan cairan tubuh secepatnya. Pemberian
cairan dapat secara oral dan parenteral apabila mengalami kesulitan dapat dilakukan
denganpemasangan NGT, Pemberian oralit dilakukan sesuai keadaan diare dan usia
penderita. Dapat dengan pembuatan sendiri atau dengan sediaan yang telah di kemas.
Pemberiaan secara parenteral dengan RL dan bila tidak tersedia dapat menggunakan

NaCL 0,9
2. Bedrest
Menganjurkan penderita untuk beristirahat di tempat tidur dan meminimalisasi
pergerakan. Tujuan yang di harapkan untuk menghindari perdarahan usus akibat
peningkatan peristaltik. Istirahat juga diperlukan guna menghemat energi sehingga dapat
di gunakan tubuh untuk proses penyembuhan
3. Pengaturan diet
Asupan nutrisi sangat di perlukan dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan
makanan tambahan guna mencegah efek buruk pada status gizi. Makanan berserat di
hindarkan dan pola pengaturan diet yang benar. Di awali dari makan lunak dan berkuwah
sampai padat berdasar pada perkembangan kondisi diarenya. Buah buhan segar di berikan
terutama yang banyak mengandung mineral dan memperhatikan kandungan seratnya.
4. Peningkatan kenyamanan
Kehilangan cairan tubuh dapat meningkatkan suhu tubuh yang berakibat penderita merasa
tidak nyaman dan perasaan haus. Rehidrasi baik secara oral maupun parenteral akan
membantu mencukupi kebutuhan cairan dan menurunkan suhu. tubuh. Tindakan lain
dengan kompres dingin di sekitar leher , lipat paha, ketiak akan membantu mempercepat
penurunan dan sensasi dingin akan menimbulkan rasa kenyamanan. Feses yang keluar
bersama cairan empedu dan cairan pencernaan di lambung yang keluar terns menerus
akan menimbulkan iritasi di kulit daerah anus. Sensasi gatal dan perih wring dirasakan.
Tindakan mencegah agar daerah anus tetap kering dan kain pengalas tempat tidur yang
bersih dan kering akan memberikan rasa nyaman. Rasa nyeri di perut mengganggu
kenyamanan penderita kolaborasi pemberian obat anti biotik dan analgetik yang berfungsi
memperlambat peristaltik dilakukan dengan medis. Tugas pemberian obat yang di berikan
dilakukan dengan benar dan penjelasan fungsi dan efek serta manfaat obat juga dilakukan
pada penderita.
5. Perawatan ekskreta
Penularan diare terjadi secara fekal oral feses yang mengandung mikroorganisme
penyebab diare dilakukan pembersihan dan pengelolaan yang baik dan dibuang pada
tempat yang benar. Kebersihan alai dan bahan yang terkontaminasi perlu mendapatkan
perhatian yang khusus guna mencegah penularan. Personal higiene penderita dilakukan
dengan mandiri perawat atau melibatkan penderita dan keluarga termasuk mandi ,
berpakaian, keramas, perawatan kuku, dan kebersihan tempat tidur serta ruang perawatan
6. Monitor tanda tanda dehidrasi dan perkembangan kondisi penderita

Dehidrasi merupakan perhatian khusus pada penderita. Pemantauan tanda tanda vitan dan
pengamatan yang terns menerus akan dapat menjauhkan resiko bahaya yang akan muncul
pada penderita. Balance cairan diukur dengan memperhatikan jumlah input dan output
cairan , tanda- tanda vital, serta kondisi kulit.

SIMPULAN
Diare terjadi akibat multi faktor dan penanganan yang dilakukan adalah dengan
rehidrasi secepatnya balk secara oral maupun perenteral. Pemeriksaan feses dilakukan untuk
menentukan penyebab dan kandungan yang ada. Masalah yang ditemukan diatasi dengan
tindakan rehidrasi secepatnya, pemberiaan diet, dan penanganan ekskreta yang baik berguna
mencegah penularan. Perawatan yang baik akan dapat menghindari bahaya dehidrasi yang
dapat mengancam j iwa penderita.

DAFTAR PUSTAKA

Corwin, EJ., 2000, Buku Saku Patofisiologi, Alih bahasa: Bahrmu. U pendit, EGC, Jakarta
Ganong, W.F., 1998, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Terjemahan), EGC, Jakarta
Smeltzer, S.C., Bare, B.G., 2001, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Alih bahasa : Hy.
Kuncoro, Andri Hartono dkk, Vol. 2, EGC, Jakarta
Suriadi,Yulianti, R., 2001, PraktekklinikAsuhan Keperawatan PadaAnak, Edisi I, Sagung
Seto, Jakarta
Tucker, SM.,Canobbio, M.M., dkk, 1998, Standart Perawatan Pasien Proses
Keperawatan Diagnostik Dan Evaluasi, Alih bahasa : Yas Asih, Christantie, V61.4,
EGC , Jakarta
WHO, 1992, Penatalaksanaan Dan Pencegahan Diare Akut : Petunjuk praktis, Alih Bahasa,
Petrus Andrianto, EGC, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai

  • Analisa Metanil Yellow
    Analisa Metanil Yellow
    Dokumen19 halaman
    Analisa Metanil Yellow
    Fajar Ṣỉ Ṅặgh BMp
    100% (1)
  • Kadar Lemak
    Kadar Lemak
    Dokumen6 halaman
    Kadar Lemak
    Fajar Ṣỉ Ṅặgh BMp
    Belum ada peringkat
  • KAPSUL
    KAPSUL
    Dokumen19 halaman
    KAPSUL
    Fajar Ṣỉ Ṅặgh BMp
    Belum ada peringkat
  • Daun Pandan
    Daun Pandan
    Dokumen4 halaman
    Daun Pandan
    Fajar Ṣỉ Ṅặgh BMp
    Belum ada peringkat
  • Makalah Rosella
    Makalah Rosella
    Dokumen23 halaman
    Makalah Rosella
    Fajar Ṣỉ Ṅặgh BMp
    Belum ada peringkat
  • KRISTALISASI
    KRISTALISASI
    Dokumen23 halaman
    KRISTALISASI
    Fajar Ṣỉ Ṅặgh BMp
    Belum ada peringkat
  • Makalah Farmasi Rumah Sakit
    Makalah Farmasi Rumah Sakit
    Dokumen20 halaman
    Makalah Farmasi Rumah Sakit
    Fajar Ṣỉ Ṅặgh BMp
    Belum ada peringkat
  • KRISTALISASI
    KRISTALISASI
    Dokumen19 halaman
    KRISTALISASI
    Fajar Ṣỉ Ṅặgh BMp
    Belum ada peringkat
  • Toksikologi Forensik FRR
    Toksikologi Forensik FRR
    Dokumen14 halaman
    Toksikologi Forensik FRR
    Fajar Ṣỉ Ṅặgh BMp
    Belum ada peringkat
  • Spe Sia Lite
    Spe Sia Lite
    Dokumen48 halaman
    Spe Sia Lite
    Fajar Ṣỉ Ṅặgh BMp
    Belum ada peringkat